Professional Documents
Culture Documents
Di susun oleh :
1. Titiek Maryani, Amd Kep
2. Lilin Asiyah Maemona, Amd Kep
3. Zumaeroh, Amd Kep
4. Kurnia Permata, Ns Skep
1. PENDAHULUAN
Sepsis
2. DEFINISI
The American of Chest Physicians /Society of
Critical
Care
Medicine
(ACCP/SCCM)
mendefinisikan sepsis sebagai respon tubuh
terhadap infeksi. Klinis sepsis didiagnosis bila
adanya infeksi nyata atau curiga infeksi dengan
respon sistemik yang disebut Systemic
Inflammatory Response Syndrome (SIRS).
3. INFEKSI
Invasi mikroorganisme ke dalam
jaringan yang normal
Infeksi adalah respon inflamasi
tubuh terhadap mikroorganisme
4. Systemic Inflammatory
Response
Syndrome
(SIRS)
Adalah
respons klinis yang
timbul dari serangan
5. SEPSIS
6. Sepsis berat
(Severe Sepsis)
7. SYOK SEPSIS
Adanya severe sepsis dan adanya
gagal sirkulasi akut walaupun telah
dilakukan resusitasi cairan.
8. ETIOLOGI
Dari hasil kultur darah ditemukan bakteri
dan jamur 20-40% kasus dari sepsis. Bakteri
gram negative dan gram positif merupakan
70%dari penyebab infeksi sepsis berat dan
sisanya jamur atau gabungan beberapa
mikroorganisme.
Mikroorganisme
Kulit
Saluran kemih
Saluran pernafasan
Streptococcus pneumonia
Organ pelvis
Mikroorganisme
Pemasangan kateter
Penggunaan IV kateter
Stapilococcus
aureus,
Staphilococcus
epidermidis, Klebsiella spp, Pseudomonas spp,
Candida albicans
Luka bakar
Pasien immunocompromise
Hitung leukosit
Neutrofil
Darah mixed venous
Analisa Gas Darah
Gula darah serum
Elektrolit serum
Asam laktat
Pemeriksaan pembekuan darah
BUN dan kreatinin
Serum fosfat
C-Reaktin Protein (CRP)
Prokalsitonin (PCT)
Kultur
13. Pemeriksaan
penunjang
Radiologi :
Rontgen dada bagian bawah dan abdomen
dapat membantu diagnosis.
14. Penatalaksanaan
Medis
Bundel sepsis adalah tata cara pengelolaan penderita secara
terstruktur agar pasien menjadi lebih baik, bundel ini terdiri
dari beberapa tindakan praktis (biasanya 4 - 5 cara) apabila
dikerjakan secara bersamaan terbukti menurunkan angka
kematian.
a.Bundle resusitasi sepsis berat 3 jam
Mengukur kadar laktat darah
Mengambil sample darah untuk pemeriksaan kultur
sebelum pemberian antibiotic
Pemberian antibiotic spectrum luas
Apabila
20. Breating
Terpasang mode ventilator, Mode: PC, PEEP: 12.
PC:14, RR:14, FiO2: 75 %, Tidal volume : 401,
RR : 20x/m
21. Circulation
CVP
TD
HR
Suhu
: + 16cmH2O
: 140/80mmHg
: 138x/menit
: 38,7c
22. Radiologi
Rontgen thorax tgl 30 Agustus 2016 infiltrac kedua paru
relatif stqa. Posisi ETT, CVC, dan CDL relatif stqa.
:
:
0,90mmol/L
17,80ng/mL
:
:
:
:
:
:
7,248
47,3mmHg
115,2mmHg
20,8meq/l
96,8%
80,7%
24. Disability
Profopol 50 mg/jam
Midazolam 2 mg/jam
Morphin 2 mg/jam
Furosemide 2 mg/jam
E8 mycanfungin 1x100 mg
D2 Tygecicline 2x50 mg (drip tiap 1 jam)
D4 amikasin 1x1 gr/48 jam
Paracetamol 3x1 gr
Omeprazol 2x40 mg
Vitamin c 2x200 mg
Metochlorpamide 3x10 mg
Ondansentron 3x4 mg
Asam traneksamat 3x500 mg
Neo-K 3x4 mg IM
Neurobin 2x1 ampul
Inhasi V:B:NS/4 jam
Nutriflex 625 cc/24 jam
Kalbamin 250/24 jam
Epidural continous 10 cc/jam
Hidonac 200mg/12 jam
Enteral : MC 15x20 cc
25. Expossure
Masalah Keperawatan
ronchi +/+
Terpasang mode ventilator PC 14, RR 14, PEEP 12,
FiO2 75%
AGD
pH
7,248
47,3
pCO2
pO2
115,2
20,8
HCO3
SaO2
96,8
80,7
SvO2
Efusi pleura bilateral (hasil usg abdomen)
Suhu 38,7
Leukosit 14,82 10^3/ul
Laju endap darah 70 mm
Procalsitonin 17,80 ng/ml
Hasil kultur :
Swab ileum : Klebsiella pneumoniae & Enterobacter
cloacae
Jaringan : Acitenobacter baumannii (anitratus) &
Enterococcus faecalis
ILO : Enterobacter aerogenes & Enterococcus faecalis
Hasil bronkoskopi : infeksi saluran nafas bawah
Perluasan Infeksi
Intervensi
1.
Mandiri :
Pertahankan kepatenan jalan nafas, tempatkan
pada posisi nyaman
Pantau frekuensi dan kedalaman pernafasan
Auskultasi bunyi nafas, awasi bunyi wheezing pada
area yang mengalami penurunan atau kehilangan
ventilasi
Rubah posisi tiap 2 jam
Kolaborasi :
Pertahankan pemberian bantuan ventilasi mekanik
Cek AGD, laktat darah secara berkala
Pantau rontgen dada berkala
2.
Mandiri:
Kaji warna, kekentalan dan jumlah sputum
Observasi tanda-tanda vital
Observasi karakteristik bunyi nafas
Berikan posisi semi fowler
Lakukan fisiotherapi dada dan fibrasi dada
Lakukan suction sesuai kebutuhan
Kolaborasi :
Berikan oksigen sesuai terapi
Berikan terapi nebulizer
3.
Mandiri:
Cuci tangan 5 momen
Batasi penggunaan alat atau prosedur invasif jika
memungkinkan
Pantau suhu tubuh
Awasi tanda-tanda infeksi pada tempat
pemasangan alat invasif atau luka operasi
Kolaborasi:
Dapatkan spesimen darah, sputum untuk
pewarnaan gram, kultur, dan sensitivitas
Berikan obat antimikrobal sesuai indikasi
Pantau hasil laboratorium secara berkala
Tanggal 30/8/16
No. DX
Implementasi
Evaluasi
Mengobservasi TTV
Mengobservasi suara nafas
Memberikan posisi nyaman dengan
kepala head up 30
Mencatat frekuensi dan kedalaman
pernafasan
Mengambil sample darah AGD
Mempertahankan pemberian bantuan
ventilasi mekanik
Tanggal/jam
No. DX
Implementasi
Evaluasi
S : tidak dapat dikaji
O:
Kesadaran DPO
Suhu 38,6
Leukosit 16,58
Neutrofil 75,4
Laktat 0,8
Laju endap darah 61
Terpasang CVC subclavia dextra, kemerahan (-), pus (-)
Terpasang ETT
Terpasang CDL femoralis, kemerahan (-), pus (-)
Luka operasi, kemerahan (-), pus (-)
Stoma , kemerahan (-), pus (-)
Antibiotik :
E8 Mycafungin 1x100 mg
D2 Tygecicline 2x50 mg (drip tiap 1 jam)
D4 amikasin 1x1 gr/48jam
A: perluasan infeksi
P:
Melakukan tindakan cuci tangan 5 momen
Mengukur suhu
melakukan perawatan CVC, CDL, Luka operasi
mengganti balutan CVC, CDL, luka operasi
memberikan terapi injeksi antibiotik sesuai jadwal pemberian
Tanggal 31/9/16
Mengobservasi TTV
Mengobservasi suara nafas
Memberikan posisi nyaman dengan
kepala head up 30
Mencatat frekuensi dan kedalaman
pernafasan
Mengambil sample darah AGD
Mempertahankan pemberian bantuan
ventilasi mekanik
Tanggal/jam
No. DX
Implementasi
Evaluasi
Tanggal/jam
Tanggal 1/9/16
No. DX
Implementasi
Evaluasi
Mengobservasi TTV
Mengobservasi suara nafas
Memberikan posisi nyaman dengan
kepala head up 30
Mencatat frekuensi dan kedalaman
pernafasan
Mengambil sample darah AGD
Mempertahankan pemberian bantuan
ventilasi mekanik
Tanggal/jam
No. DX
Implementasi
Evaluasi
S : tidak dapat dikaji
O:
Kesadaran DPO
Suhu 37,8
Laktat 1,2
Terpasang CVC subclavia dextra, kemerahan (-), pus (-)
Terpasang ETT
Terpasang CDL femoralis, kemerahan (-), pus (-)
Luka operasi, kemerahan (-), pus (-)
Stoma , kemerahan (-), pus (-)
Antibiotik :
E10 Mycafungin 1x100 mg
D4 Tygecicline 2x50 mg (drip tiap 1 jam)
D2 Polimiksin B 2x1jt unit (drip dalam 3jam)
A: perluasan infeksi
P:
Melakukan tindakan cuci tangan 5 momen
Mengukur suhu
melakukan perawatan CVC, CDL, Luka operasi
mengganti balutan CVC, CDL, luka operasi
memberikan terapi injeksi antibiotik sesuai jadwal pemberian
TERIMA KASIH