You are on page 1of 53

ANTROPOMETRI

NURLAILA HANDAYANI

2016

Adalah suatu pengukuran dari bermacammacam ukuran fisik dan komposisi tubuh pada
berbagai kelompok umur dan tingkat gizinya
Ukuran fisik : Tinggi Badan (TB), Berat Badan
(BB), Lingkar Kepala, Lingkar Lengan Atas (LILA)
Komposisi tubuh : Tebal Lemak, Fat Mass, Fat
Free Mass
Berbagai kelompok umur : standar berbeda
untuk tingkat umur tertentu misal: untuk balita
lain dengan untuk dewasa
Tingkat gizi : status gizi baik, status gizi kurang,
status gizi buruk, status gizi lebih

Pengukuran antropometri dibagi menjadi 2 macam :

1.

Penilaian ukuran tubuh

2.

Pengukuran komposisi tubuh

Pengukuran

komposisi

tubuh

menjadi 2 macam pengukuran yaitu :


1.

Pengukuran massa lemak tubuh

2.

Pengukuran massa bebas lemak tubuh

dikelompokkan

Pengukuran fisik dapat digunakan :


untuk mengidentifikasikan apakah
penderita kekurangan energi saja / protein
saja / energi dan protein atau tidak
untuk memonitor apakah ada perubahan
setelah dilakukan intevensi / therapi gizi

Pengukuran Tinggi Badan


Dilakukan pada anak dan orang dewasa yang
dapat berdiri
Pengukuran Panjang Badan
Untuk bayi atau anak < 2 tahun
Pengukuran Lingkar Kepala
Untuk mengukur pertumbuhan otak
Pengukuran Berat Badan
Dilakukan pada bayi dengan timbangan bayi
Dilakukan untuk anak dan orang dewasa yang
dapat berdiri dengan menggunakan beam
balance scale
Pengukuran Panjang Lutut
Untuk mereka yang tidak bisa beridiri atau
mengalami kelainan pertumbuhan tulang
belakang untuk memperkirakan Tinggi
Badannya

Hasil pengukuran fisik


dinyatakan dalam bentuk
parameter antara lain : Berat
Badan (BB) dalam kg, Tinggi
Badan ( TB ) dalam m, Panjang
Badan (PB) dalam cm, Panjang
Lutut (PL) dalam cm, Lingkar
Kepala (LK) dalam cm

BERAT BADAN ADALAH :

SENSITIFITAS PARAMETER BERAT BADAN

Sensitif terhadap perubahan karena penyakit

SPESIFIKASI PARAMETER BERAT BADAN

Spesifik

Timbangan adalah alat ukur untuk


menentukan berat atau massa obyek.
Timbangan digunakan dalam aplikasi
industri dan komersial.
Skala medis khusus dan skala kamar
mandi digunakan untuk mengukur berat
badan manusia

SENSITIFITAS ALAT UKUR BERAT BADAN

Kelompok Umur

SPESIFIKASI ALAT UKUR BERAT BADAN

Tergantung pada faktor lingkungan dan


genetik. Tinggi badan manusia beragam
menurut pengukuran antropometri.
Kelainan variasi tinggi badan (sekitar
20% penyimpangan dari rata-rata)
menyebabkan seseorang mengalami
gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih
dari variasi tersebut masih bisa dikatakan
normal.

Pertumbuhan rata-rata untuk setiap jenis kelamin


dalam populasi berbeda secara bermakna, di
mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada
wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia
juga berbeda menurut kelompok etnis
Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti
ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis)
di ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi
sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun
pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian
orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21
tahun

Namun ada beberapa informasi yang


menyebutkan tinggi badan khususnya pada
tulang rawan intervertebralis dan efifisis masih
dapat bertumbuh pada usia diatas 25 tahun

Rumus untuk menghitung Panjang Lutut


disebut RUMUS CHUMLEA bila Tinggi Badan
tidak dapat diukur karena ostoporosis, sakit dsb
:
Pria TB (cm)=(2,02 x PL (cm)) ( 0,04 x umur
(thn)) + 64,19
Wanita TB (cm)=(1,83 x PL (cm)) ( 0,24 x
Umur (thn))+ 84,88

SENSITIFITAS PARAMETER TINGGI BADAN

SPESIFIKASI PARAMETER TINGGI BADAN

microtoise staturmeter alat ukur tinggi badan


200 cm
adalah alat yang digantung di tembok setinggi
200 cm atau 2 meter dari lantai.
tata cara pengukuran : merapat tegak di
tembok dan berada tepat di bawah staturemeter.
Seorang asisten atau temannya akan menarik
staturmeter hingga pas ubun-ubun kepala,
dan membaca hasil pengukuran pada jendela
micro-toise yaitu berupa angka dalam satuan
centimeter.

SENSITIFITAS ALAT UKUR TINGGI BADAN

sensitif

SPESIFIKASI ALAT UKUR TINGGI BADAN

Spesifik unutk mengukur tinggi badan

Dapat digunakan untuk menilai status gizi proteinenergi pada masa 2 tahun pertama kehidupan.
Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal
kehidupan atau terjadinya gangguan perkembangan
janin semasa dalam kandungan akan mengakibatkan
menurunnya jumlah sel otak dan pada akhirnya akan
berpengaruh pada lingkar kepala.
Di atas usia 2 tahun, pengukuran lingkar kepala tidak
lagi bermanfaat karena perkembangannya sangat
lambat.

Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir


adalah 34-35 cm.
Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per bulan
pada usia 0-3 bulan.
usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan,
usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per bulan.

Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil daripada


ukuran normalnya, maka disebut kelainan
mikrosefali.
Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi
lebih besar daripada ukuran normalnya, dikatakan
kelainan makrosefali.
Biasanya kelainan mikrosefali dan makrosefali
dibawa sejak lahir
Namun ada juga kasus-kasus mikrosefali atau
makrosefali yang familiar atau normal

SENSITIFITAS PARAMETER LINGKAR KEPALA

Indikator ini tidaklah terlalu sensitif untuk menilai status gizi,


selain itu banyak faktor lain yang
mempengaruhinya seperti penyakit, genetik, dan adat tertentu .
Cukup sensitif untuk anak usia 2 tahun

SPESIFIKASI PARAMETER LINGKAR KEPALA

Spesifik

unutk menentukan lingkar kepala anak


usia 2 tahun

Cara: melingkarkan alat ukur berupa pita seperti


yang digunakan oleh tukang jahit di kepala bayi,
tepat di atas alis dan telinga bayi
lingkar kepala ini wajib dilakukan secara rutin
pada bayi kurang dari usia 2 tahun. Ukuran
lingkar kepala ini penting karena berkaitan
dengan volume otak
Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume
otak, artinya kalau lingkaran kepala anak dalam
usia tertentu kurang dari nilai yang normal,
kemungkinan volume otak kurang dari cukup.
Sedangkanberbagai gerakan yang ada
merupakan kombinasi dari kemampuan otak dan
organ gerak yangbersangkutan

SENSITIFITAS ALAT UKUR LINGKAR


KEPALA

SPESIFIKASI ALAT UKUR LINGKAR KEPALA

Pada masa pertumbuhan bayi dan balita,


berlangsung
perubahan
ukuran
dan
jumlah sel, serta jaringan intraseluler
pada tubuh bayi dan balita. dengan kata
lain
ukuran-ukuran
tubuhnya
akan
membesar, misalnya ditandai dengan
meningkatnya berat dan tinggi badan,
ukuran lingkar kepala, lingkar lengan atas,
menguatnya tulang dan membesarnya
otot, dan bertambahnya organ tubuh lain
seperti rambut, kuku, gigi, dan sebagainya

Salah satu cara untuk mengetahui baik atau tidaknya


pertumbuhan anak, adalah dengan mengukur lingkar
lengan atasnya.
berdasarkan standar Walanski,perkembangan ukuran
lingkar lengan atas bayi dan balita berdasarkan umur
terbilang normal pada ukuran berikut:
6- 8 bulan 14.75 cm
9-11 bulan 15.10 cm
1 tahun 16.00 cm
2 tahun 16.25 cm
3 tahun 16.50 cm
4 tahun 16.75 cm
5 tahun 17.00 cm

Lingkaran lengan atas adalah suatu cara


untuk menghitung skala gizi wanita usia
subur, baik ibu hamil maupun calon ibu
untuk mengidentifikasi wanita yang
mempunyai resiko melahirkan bayi berat
badan rendah (BBLR

SENSITIFITAS PARAMETER LINGKAR


LENGAN ATAS

Tidak sensitif

SPESIFIKASI PARAMETER LINGKAR


LENGAN ATAS

Tidak spesifik ,

alat ukur

SENSITIFITAS ALAT UKUR LINGKAR


LENGAN ATAS

SPESIFIKASI ALAT UKUR LINGKAR LENGAN


ATAS

Berdasarkan pengukuran tersebut maka ada


beberapa indikator yang dapat digunakan,
bisa satu atau dua indeks atau dalam bentuk
rasio

Indeks : BB/U, TB/U, BB/TB


Rasio : BB/TB

Indeks antropometri diperoleh melalui kombinasi


pengukuran.
Indeks BB/U, jumlah triseps dan lipatan kulit
subscapular, rasio lingkar pinggang-panggul. Indeks
sangat penting dalam penafsiran pengukuran.

Kombinasi lipatan kulit triseps dan LILA bisa


digunakan untuk mengestimasi area lengan tengah atas
dan lemak lengan tengah atas, dimana masing-masing
bisa mengestimasi massa otot dan kandungan lemak
tubuh.

Sedangkan kombinasi lain seperti Indeks Massa Tubuh


(BB/TB2)

dan

rasio

lingkar

pinggang-panggul

digunakan dalam studi populasi sebagai indikator


kegemukan dan massa lemak dalam perut.

Khususnya pertimbangan sensitifitas, spesifisitas,


dan nilai prediktif dari indeks antropometri
Indeks sensitif menunjukkan perubahan besar
selama kekurangan gizi dan setelah intervensi gizi
serta secara tepat mengidentifikasi individu yang
bebar-benar kekurangan gizi
Konsekuensinya adalah, indeks antropometri
dengan sensitifitas tinggi seharusnya digunakan
untuk sistem penilaian gizi yang melibatkan
skreening, pengawasan atau sebuah intervensi (Ruel
et al., 1995).

Indeks

antropometri

dengan

spesifikasi

tinggi

digunakan

untuk

mengidentifikasi orang sehat secara tepat, maka dengan demikian


menghindari intervensi gizi yang tidak dibutuhkan.

Baik sensitifitas dan spesifisitas sebuah indeks antropometri adalah


bervariasi menurut usia, cutoff point yang digunakan, dan keparahan serta
prevalensi masalah gizi dalam populasi.

Semua faktor ini harus dipertimbangkan ketika menentukan suatu indeks


antropometri.

Standar Lokal :
Kartu Menujut Sehat (KMS) yang
merupakan modifikasi dari standar WHO

Standar Internasional
Standar NCHS
Direkomendasikan oleh WHO untuk menjadi

standar internasional, standar ini sudah


mencerminkan populasi sampel dari
beberapa negara menurut umur dan jenis
kelamin

Standar Harvard
NCHS lebih teliti dibanding dengan

Harvard, populasi yang digunakan lebih


sedikit (dari 2 negara bagian di Amerika
Serikat : Boston dan Iowa)

Standar WHO
Merupakan modifikasi dari standar NCHS
Digunakan untuk negara yang belum

mempunyai standar
Dibedakan menurut umur dan jenis kelamin
Hanya untuk balita saja umur 0 5 tahun

Klasifikasi digunakan untuk menentukan


tingkat status gizi

Pemilihan klasifikasi tergantung pada


tujuan penelitian, parameter dan indeks
yang digunakan pada pengukuran fisik.

Klasifikasi Gomez
Menggunakan indeks BB/U
Standar Harvard
Untuk menentukan tingkat status gizi
Status gizi normal bila BB/U > 90%
Malnutrisi ringan bila BB/U 76 - 90 %
Malnutrisi sedang bila BB/U 61 75 %
Malnutrisi berat bila BB/U 60%

Klasifikasi Wellcome
Menggunakan indeks BB/U dengan standar
Harvard
Membedakan apakah malnutrisi ini marasmus
ataukah kwashiorkhor dengan melihat adanya
oedema atau tidak
Kwashiorkor bila BB/U 60 80 % dan ada oedema
Marasmus bila BB/U < 60% dan tidak ada oedema
Marasmic Kwashiorkor bila BB/U < 60% dan ada
oedema
Under Weight bila BB/U 60 80% dan tidak ada
oedema

Klasifikasi Waterlow
Menggunakan indeks TB/U dan BB/TB
Menggunakan standar Harvard
Untuk membedakan wasting dan stunting
Wasting bila TB/U > 90% dan BB/TB < 80%
Stunting bila TB/U < 90% dan BB/TB > 80%
Stunting dan Wasting bila TB/U < 90% dan
BB/TB < 80%
Normal bila TB/U > 90% dan BB/TB > 80%

IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m) x Tinggi


Badan (m)

Klasifikasi :
Kurus
Kekurangan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT <

17,0
Kekurangan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT
antara 17,0 18,5

Normal bila IMT antara 18,5 25,0


Gemuk
Kelebihan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT

antara > 25,0 27,0


Kelebihan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT > 27,0

Pengukuran komposisi tubuh ini ada kaitannya


dengan pengukuran lemak/timbunan lemak dan
bagian lain yang tidak ada lemak (otot)
Pengukuran komposisi lemak ini penting untuk
mengetahui apakah individu menderita
malnutrisi / tidak
Pengukuran ini banyak dilakukan di Rumah
Sakit untuk mengetahui pasien menderita
malnutrisi akut atau malnutrisi kronis
Selain itu juga untuk memonitor perubahan
fisik akibat terapi nutrisi pada waktu yang
lama
Sedangkan di masyarakat untuk mengetahui
efektifitas dari program gizi

1. Pengukuran Skinfold Thickness

Triceps skinfold
Biceps skinfold
Subscapular skinfold
Suprailiaca skinfold
Midaxillary skinfold

2. Pengukuran Lingkar Lengan Atas

1. Hitung umur dalam tahun dan berat badan dalam kg


2. Ukur skinfold thickness (tebal lemak dibawah kulit)
dalam mm pada tempat biceps, triceps, subscapular
dan suprailiac
3. Jumlahkan tebal lemak dari keempat skinfold
thickness
4. Ukur nilai logaritma dari keempat penjumlahan
skinfold
thicness

Menghitung body density (D dalam g / cc)


Untuk laki-laki:
17-19 D=1.1620 -0.0630 x (log)
20-29D=1.1631-0.0632 x (log)
30-39D=1.1422-0.0544 x (log)
40-49D=1.1620-0.0700 x (log)
50+
D=1.1715-0.0779 x (log)
Untuk perempuan :
17-19 D=1.1549 -0.0678 x (log)
20-29D=1.1599-0.0717 x (log)
30-39D=1.1423-0.0632 x (log)
40-49D=1.1333-0.0612 x (log)
50+
D=1.1339-0.0645 x (log)

Fat mass (kg) = Berat Badan (kg) x 4,95/D 4,5

Fat Free Mass (kg) = Berat Badan (kg) fat


mass(kg)

You might also like