Professional Documents
Culture Documents
Anatomi
1.
Hipertiroidisme
Merupakan suatukondisi
dimana
tjd
Penyebab
lain
hipertiroidisme
dapat
mencakup goiter nodular toksik, adenoma
toksik (jinak), karsinoma tiroid, tiroiditis
subakut dan kronik dan ingesti TH.
5. Pemeriksaan fisik
a. Amati penampilan umum klien, amati wajah klien
khususnya kelainan pd mata spt:
Opthalmopati yg ditandai
. Eksoftalmus: bulbus okuli menonjol keluar
. Tanda Stellwags: mata jarang berkedip
. Tanda Von Graefes: jika klien melihat ke bawah maka
palpebra superior sukar atau sama sekali tdk dpt
mengikuti bola mata
. Tanda Mobieve: sukar mengadakan atau menahan
konvergensi
. Tanda Joffroy: tdk dpt mengerutkan dahi jika melihat
ke atas
. Tanda Rosenbagh: tremor palpebra jika mata menutup
Edema palpebra krn akumulasi cairan di periorbita
dan penumpukan lemak di retro orbita
Perawatan preoperasi
1. Sebelum tindakan operasi kadar hormon tiroid hrs
diupayakan normal utk pencegahan tirotoksikosis pd
saat operasi.
2. Pemberian obat antitiroid tetap dipertahankan
3. Masalah jantung harus sudah teratasi
4. Kondisi nutrisi harus optimal (diit TKTP dan karbohidrat)
5. Latih klien batuk efektif dan nafas dalam
6. Ajarkan cara mengurangi peregangan pd luka operasi
akibat rangsangan batuk.
7. Beritahukan klien kemungkinan suara mjd serak setelah
operasi akibat pemasangan ETT saat operasi.
Perawatan postoperasi
1. Monitor TTV setiap 15 menit sampai stabil dan
lanjutkan setiap 30 menit selama 6 jam
2. Gunakan bantal pasir atau bantal tambahan utk
menahan posisi kepala tetap ekstensi sampai klien
sadar penuh.
3. Bila klien sudah sadar, berikan posisi semifowler.
Apabila memindahkan klien hindarkan penekanan pd
daerah insisi.
4. Berikan analgesik sesuai program terapi
5. Bantu klien batuk dan nafas dalam setiap 30 menit
sampai 1 jam
6. Gunakan pengisap oral atau trakea sesuai kebutuhan
7. Monitor komplikasi antara lain: perdarahan, distres
pernafasan, hipokalsemia akibat pengangkatan
paratiroid ditandai dg tetani, kerusakan saraf laringeal.
2. Hipotiroidisme
Penyuluhan kesehatan
Berikan penjelasan ttg:
1. Cara penggunaan obat, dosis dan waktunya.
Tdk meminum obat bersama dg obat lain
2. Tanda dan gejala bila kelebihan obat atau
sebaliknya
3. Menggunakan selimut tambahan pd waktu
tidur, penggunaan baju hangat dan pakaian
tebal bila suhu udara dingin
4. Meningkatkan pemasukan makanan yg bergizi,
cairan yg cukup dan makanan tinggi serat
5. Memeriksakan diri secara teratur ke tempat
pelayanan kesehatan terdekat
3. Hipertrofi kelenjar
tiroid
7. Pemeriksaan fisik
a. Palpasi kelenjar tiroid, nodul tunggal atau ganda,
konsistensi dan simetris tdknya, apakah terasa
nyeri pd saat palpasi
b. Inspeksi bentuk leher, simetris tdknya
c. Auskultasi bruit pd arteri tyroidea
d. Nilai kualitas suara
e. Palpasi apkh tjd deviasi trakea
8. Pemeriksaan diagnostik: kadar T3 T4 serum,
pameriksaan RAI, tes TSH serum
j.
k.
l.
m.
n.
III.
1.
2.
3.
4.
Intervensi keperawatan:
a. Batasi aktivitas, hindarkan aktivitas yg
melelahkan
b. Posisikan semifowler dg kepala ekstensi bial
diperlukan
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan spt
dexamethason (utk mengurangi edema)
d. Bila dg konservatif gejala tdk hilang, kolaborasi
tindakan operatif
e. Bantu aktivitas klien di tempat tidur
f. Observasi keadaan klien scr teratur