You are on page 1of 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN
FRAKTUR

SISTEM SKELETAL
Sistem skeletal meliputi:
1. Kartilago: tulang rawan, kuat, fleksibel dan
relative ringan
2. Osteum: tulang keras, kaku dan lebih berat
3. Articulatio: hubungan 2 tulang atau lebih

FUNGSI SISTEM SKELETAL:


1. Menentukan bentuk tubuh
2. Menyangga berat badan
3. Melindungi organ visceral
4. Memproduksi sel darah (bagian medulla
osseum)
5. Alat gerak pasif, tempat melekatnya otot
untuk bekerja
6. Menyimpan mineral kalsium dan fosfor,
dikeluarkan bila dibutuhkan

DEFINISI

Fraktur adalah patahnya kontinuitas tulang


yang terjadi ketika tulang tidak mampu lagi
menahan tekanan yang diberikan kepadanya
(Donna L. Wong, 2004

ETIOLOGI
1.Trauma
a.Langsung (kecelakaan lalulintas)
b.Tidak langsung (jatuh dari ketinggian
dengan posisi berdiri/duduk sehingga terjadi
fraktur tulang belakang )
2.Patologis : Metastase dari tulang
3.Degenerasi
4.Spontan : Terjadi tarikan otot yang sangat
kuat.

KLASIFIKASIFRAKTUR
1.Menurut jumlah garis fraktur :
a.Simple fraktur (terdapat satu garis fraktur)
b.Multiple fraktur (terdapat lebih dari satu
garis fraktur)
c.Comminutive fraktur (banyak garis
fraktur/fragmen kecil yang lepas)

2.Menurut luas garis fraktur :


a.Fraktur inkomplit (tulang tidak terpotong
secara langsung)
b.Fraktur komplit (tulang terpotong secara
total)
c.Hair line fraktur (garis fraktur hampir
tidak tampak sehingga tidak ada perubahan
bentuk tulang)

3.Menurut bentuk fragmen :


a.Fraktur transversal (bentuk fragmen
melintang)
b.Fraktur obligue (bentuk fragmen miring)
c.Fraktur spiral (bentuk fragmen melingkar)

4.Menurut hubungan antara fragmen dengan dunia luar :


a. Fraktur terbuka (fragmen tulang menembus kulit), terbagi 3 :
1).Pecahan tulang menembus kulit, kerusakan jaringan sedikit,
kontaminasi ringan, luka <1 cm
2).Kerusakan jaringan sedang, resiko infeksi lebih besar, luka >1
cm
3).Luka besar sampai 8 cm, kehancuran otot, kerusakan
neurovaskuler,kontaminasi besar.
b.Fraktur tertutup (fragmen tulangtidak berhubungan dengan
dunia luar)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


FRAKTUR
a.Faktor Ekstrinsik
Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada
tulang yang tergantung terhadap besar, waktu,
dan arah tekanan yang dapat menyebabkan
fraktur.
b.Faktor Intrinsik
Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang
menentukan daya tahan untuk timbulnya
fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan,
elastisitas, kelelahan, dan kepadatan atau
kekerasan tulang.
( Ignatavicius, Donna D, 1995 )

STADIUM PENYEMBUHAN LUKA

Pembentukan Hematoma
Proliferasi Seluler
Pembentukan Kallus
Konsolidasi
Remodelling

MANIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda klasik fraktur
1.Nyeri
2.Deformitas
3.Krepitasi
4.Bengkak
5.Peningkatan temperatur lokal
6.Pergerakan abnormal
7.Echymosis
8.Kehilangan fungsi

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK:
Pemeriksaan diagnostik yang sering dilakukan pada fraktur adalah:
1) X-ray:
- menentukan lokasi/luasnya fraktur
2) Scan tulang:
- memperlihatkan fraktur lebih jelas, mengidentifikasi kerusakan jaringan
lunak
3) Arteriogram
- dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan vaskuler.
4) Hitung Darah Lengkap
- hemokonsentrasi mungkin meningkat, menurun pada perdarahan;
peningkatan
lekosit sebagai respon terhadap peradangan.
5) Kretinin
- trauma otot meningkatkan beban kretinin untuk klirens ginjal
6) Profil koagulasi
- perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transfusi atau cedera
hati.

ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a.Riwayat Keperawatan dan Pengkajian Fisik:
1.Aktivitas/istirahat:
Gejala:
Keterbatasan/kehilangan fungsi pada bagian yang terkena (mungkin
segera akibat langsung dari fraktur atau akibat sekunder pembengkakan
jaringan dan nyeri.
2.Sirkulasi:
Tanda:
1)Peningkatan tekanan darah mungkin terjadi akibat respon terhadap
nyeri/ansietas, sebaliknya dapat terjadi penurunan tekanan darah bila
terjadi perdarahan
2)Takikardia
3)Penurunan/tak ada denyut nadi pada bagian distal area cedera,
pengisian kapiler lambat, pucat pada area fraktur.
4)Hematoma area fraktur.

3. Neurosensori:
Gejala:

Hilang gerakan/sensasi

Kesemutan (parestesia)

Tanda:
1)Deformitas lokal, angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi,
spasme otot, kelemahan/kehilangan fungsi.
2)Keterbatasan/kehilangan fungsi pada bagian yang terkena (mungkin segera
akibat langsung dari fraktur atau akibat sekunder pembengkakan jaringan dan
nyeri.
3)Agitasi (mungkin berhubungan dengan nyeri/ansietas atau trauma lain.
4.Nyeri/Kenyamanan:
Gejala:

Nyeri hebat tiba-tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi pada


areafraktur, berkurang pada imobilisasi.

Spasme/kram otot setelah imobilisasi.

5.Keamanan:
Tanda:
Laserasi kulit, perdarahan
Pembengkakan lokal (dapat meningkat
bertahap atau tiba-tiba)
6.Penyuluhan/Pembelajaran:
Imobilisasi
Bantuan aktivitas perawatan diri
Prosedur terapi medis dan keperawatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan


dengan discontinuitas jaringan.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan deformitas dan nyeri saat mobilisasi
Ansietas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit
Gangguan bodi image berhubungan dengan
deformitas dan perubahan bentuk tubuh

You might also like