Professional Documents
Culture Documents
Benign Paroxysmal
Positional Vertigo (BPPV)
Satriya Dharma 110610024
PRESEPTOR:
Pendahuluan
Benign Paroxysmal
Positional Vertigo
Gangguan
keseimbanga
n yang sering
dijumpai
Termasuk
vertigo
perifer
karena
kelainannya
terdapat
pada telinga
dalam
Sering
dijumpai
pada usia
produktif dan
menganggu
aktivitas
Definisi
Epidemiologi
Penyebab vertigo
Other; 14%
Basal ganglia ; 2%
Migraine; 2%
BPPV; 32%
Orthostatic; 2%
Anxiety & Depression ; 2%
TIA & CVA; 3%
Meniere's; 4%
Cerebellar; 5%
Etiol
ogi
Etiol
ogi
Idiopatik
Operasi
stapedekto
mi
Trauma
kepala atau
leher, infeksi
telinga
tengah
Proses
degenerasi
pada telinga
dalam
Perjalanan Penyakit
1. Sangat bervariasi
2. Serangan vertigo umumnya
berlangsung singkat, kurang dari 1
menit
3. Sering dijumpai pada kelompok usia
menengah yaitu pada usia 40-an
dan 50-an tahun. Wanita agak lebih
sering daripada pria. BPPV jarang
dijumpai pada anak atau orang yang
sangat tua.
Teori Cupulolithiasis
Partikel basofilik yang melekat pada kupula
kanalis semisirkularis menjadi lebih
sensitif terhadap gravitasi.
Analogi
adanya suatu benda berat yang melekat
pada puncak sebuah tiang. Karena berat
benda tersebut, maka posisi tiang menjadi
sulit untuk tetap dipertahankan pada posisi
netral. Tiang tersebut akan lebih mengarah
ke sisi benda yang melekat
Teori Kanalitiasis
Adanya partikel yang bebas bergerak (canalith) di
dalam
kanalis
semisirkularis
(misalnya
di
posterior) Bila kepala dalam posisi duduk
tegak, maka kanalit terletak pada posisi terendah
dalam kanalis semisirkularis posterior. Ketika
kepala direbahkan hingga posisi supinasi, terjadi
perubahan posisi sejauh 90 gravitasi menarik
kanalit hingga posisi terendah menyebabkan
endolimfa dalam kanalis semisirkularis menjauhi
ampula defleksi kupula nistagmus. Bila
posisi kepala dikembalikan ke awal, maka terjadi
gerakan sebaliknya dan timbul pula nistagmus
pada arah yang berlawanan.
Diagnosis
Dizziness
Fisiologi
1. Mabuk
gerakan
2. Mabuk
angkasa
3. Vertigo
Ketinggian
Patologi
Vestibular
Perifer
1. Labirin (BPPV,
Meniere, Ototoksik,
Labirinitis)
2. Saraf Vestibular
(Neuritis dan Neuroma
Acustikus)
Sentral
Tumor otak, Radang
otak, MS, Insufisiensi
Vertebro basiler,
Epilepsi
Non Vestibular
Syncope
Psikogenik
Disquilibriu
m
Gejala Klinis
Gejala Klinis
1. Perasat Dix-Hallpike
Lebih sering digunakan karena pada perasat
tersebut posisi kepala sangat sempurna
untuk canalith repositioning treatment.
Gejala Klinis
2. Perasat Sidelying
a. perasat sidelying kanan yang menempatkan
kepala pada posisi di mana kanalis anterior
kiri/kanalis posterior kanan pada bidang tegak
lurus garis horizontal dengan kanal posterior
pada posisi paling bawah.
b. perasat sidelying kiri yang menempatkan
kepala pada posisi dimana kanalis anterior
kanan dan kanalis posterior kiri pada bidang
tegak lurus garis horizontal dengan kanal
posterior pada posisi paling bawah.
Tatalaksana
1. Observasi
2. Vestibulosupresant Obat-obatan yang
dapat mengurangi timbulnya nistagmus
akibat ketidakseimbangan sistem vestibuler.
Obat-obat yang diberikan diantaranya
diazepam dan amitriptilin. Betahistin sering
digunakan dalam terapi vertigo.
3. Tiga macam perasat dilakukan umtuk
menanggulangi BPPV adalah CRT (Canalith
repositioning
Treatment
)
,
perasat
liberatory dan latihan Brandt-Daroff.
Perasat Liberatory
Perasat dimulai dengan penderita diminta untuk
duduk pada meja pemeriksaan dengan kepala
diputar menghadap kekiri 450. pasien yang duduk
dengan kepala menghadap kekiri secara cepat
dibaringkan
ke sisi kanan dengan kepala
menggantung ke bahu kanan. Setelah 1 menit
pasien digerakkan secara cepat ke posisi duduk
awal dan untuk ke posisi side lying kiri dengan
kepala menoleh 450 kekiri. Pertahankan penderita
dalam posisi ini selama 1 menit dan perlahanlahan kembali keposisi duduk. Penopang leher
kemudian dikenakan dan diberi instruksi yang
sama dengan pasien yang diterapi dengan CRT.