Professional Documents
Culture Documents
dan Ekspektoran
dr. Anati Purwakanthi
Bagian Farmakologi FKIK UNJA
Batuk
adalah
suatu
mekanisme
fisiologis untuk membersihkan dan
melindungi saluran nafas dari sekret,
benda asing dan zat-zat lain
Mekanisme batuk
Reseptor (pada saluran nafas) s.
Aferen pusat batuk s. Eferen
efektor
Jenis batuk :
- batuk produktif
- batuk non produktif
Antitusif
Antitusif
Antitusif Narkotik
Kodein
- antitusif yang paling banyak digunakan
- memiliki efek analgesik dan sedatif
- potensi addiksi rendah dibanding golongan opioid
lain
1.
Farmakokinetik
Absorbsi peroral baik
Onset 1-2 jam, durasi 4-6 jam
Metabolisme terutama di hepar dan ekskresi melalui
urin
Jumlah kecil dalam ASI
2.
Dihidrokodein (Paracodin)
memiliki cara kerja dan efek
samping hampir sama dengan kodein
3.
Folkodin
efek antitusif (+), analgesik (-)
gejala putus obat lebih ringan dari
kodein
Antitusif Non-Narkotik
1. Dekstrometorfan
Derivat morfin sintetik yang bekerja
sentral dengan meningkatkan ambang
refleks batuk sama seperti kodein
Tidak memiliki efek analgesik, sedasi,
adiksi, dan efek pada saluran cerna
Dekstrometorfan...
Farmakokinetik
Absorbsi peroral cepat, kadar puncak di plasma 30-60
menit setelah pemberian
Metabolisme terutama di hepar, diekskresikan melalui
ginjal
Interaksi obat
Interaksi fatal jika diberikan bersamaan dengan MAO
inhibitor fenelzin
hati-hati pemberian DMP dengan depresansia SSP lainnya
Dosis
Dewasa : 10-20 mg setiap 4-6 jam, maksimum 120 mg/hari
Anak
: 1mg/KgBB/hari dosis terbagi 3-4 x
Sediaan : tablet, sirup 10-20mg/5 ml
2. Noskapin
Tidak mempunyai efek analgesik, dan
adiksi
Pada dosis terapi tidak menimbulkan efek
terhadap SSP
Potensi
dan mekanisme kerja sama
dengan kodein
Efek Samping : gangguan saluran cerna
(konstipasi ringan)
Dosis tinggi dapat menimbulkan depresi
otot jantung
Dosis dewasa : 3x 15-30 mg
3. Levopropoksifen
Isomer dari propoksifen
Tidak memiliki efek analgesik
efikasi
dapat
menyamai
dekstrometorfan
4. Difenhidramin
Antihistamin H1 dengan efek sedasi
dan efek antikolinergik dapat menekan
batuk
Antitusif Kerja
Perifer
1. Lidokain, lignokain
Bekerja langsung pada reseptor di
saluran nafas atas dengan efek
anestesi lokalnya
Pemberian perinhalasi sangat efektif
untuk menekan batuk pada saat
bronkoskopi, atau pada batuk yang
membandel pada Ca paru
Efek samping dapat menimbulkan
aspirasi, alergi, dan aritmia pada dosis
tinggi
2. Demulcent
Bekerja secara tidak langsung pada
ujung saraf aferen dari refleks batuk
dengan melapisi mukosa dinding
faring,
laring,
trakhea
sehingga
mengurangi rangsangan/iritasi saluran
nafas
contoh : gliserin, madu, kayu manis
(liquirice) dan asam sitrat dalam sirup
(simple lictus)
Mukolitik
Mukolitik
Bromhexin
Bekerja dengan menurunkan viskositas
sputum
Digunakan pada bronkhitis dengan
obstrusksi saluran nafas ringan sampai
sedang
Dosis oral 8-16 mg 3-4 x/hari
ES : iritasi saluran cerna; mual,
muntah
KI : pasien dengan ulkus peptikum
1.
2. Ambroxol
Derivat sintetik dari bromhexin
Cara kerja dan efeknya seperti bromhexin
3. Asetil sistein
Membuka ikatan disulfida pada mukus sehingga
menurunkan viskositas sputum
Memiliki efek antioksidan
Diberikan terutama perinhalasi, dapat juga peroral
ES : - iritasi saluran cerna (mual dan muntah)
- reaksi alergi (reaksi anafilaktoid, angioedema,
hipotensi, dan bronkospasme)
- sekret berlebihan
hati-hati pada pasien asma dan anak-anak!!
Ekspektoran
Ekspektoran
Terimakasih
MERCI...
Gomawo...