You are on page 1of 54

S K IZ O FR EN IA PA R A N O ID

Oleh:
Nisrina Qonitah, S.Ked
04054821618104
Alvidiani Agustina D., S.Ked 04054821618106
Nelvin Raesandra J., S.Ked 04084821618138

Pembimbing:
dr. H. M. Zainie Hassan A. R., Sp.KJ (K)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

PEN D AH U LU AN
Skizofrenia: sindroma klinis yang
bervariasi, tetapi sangat destruktif,
psikopatologinya mencakup aspekaspek kognisi, emosi, persepsi dan
perilaku lainnya.
Skizofrenia ditandai oleh
penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi,
serta afek yang tidak wajar atau
tumpul.

Ciri utama skizofrenia tipe paranoid:

waham yang mencolok atau


halusinasi auditorik dalam konteks
terdapatnya fungsi kognitif dan afek
yang relatif masih terjaga,
sedangkan katatonik relatif tidak
menonjol.
Waham biasanya adalah waham
kejar atau waham kebesaran, atau
keduanya.

Skizofrenia paranoid termasuk salah

satu gangguan jiwa yang terbanyak


yang ditemukan di masyarakat
Indonesia.
Bahaya skizofrenia : risiko bunuh diri
atau mencederai orang lain.
Skizofrenia tidak bisa disembuhkan
sampai sekarang

STATU S PASIEN
Identifi
kasiPasien
Nama
: Tn. S
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 21 tahun
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama
: Islam
Tingkat pendidikan : SD (Kelas 2)
Warga negara
: Indonesia
Suku bangsa
: Sumatera
Alamat
: Desa Batang Baru, Baturaja
Pekerjaan
: TidakBekerja
No. RM
: 065204

Anam nesis
ALLOANAMNESIS
(11 Mei 2016, pukul 10.46 WIB)
Diperoleh dari : Rusmini
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 28 Tahun
Alamat: Desa Batang Baru,
Baturaja
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan pasien: Kakak tiri

Sebab Utama
Mengamuk, gelisah dan memukuli badan
sendiri

Keluhan Utama

Riw ayat Perjalanan Penyakit

2 bulan yang lalu

2 hari yang lalu

Melamun dan berbicara sendiri di


dalam kamar
Jarang mandi dan shalat

Sering berjalan keluar rumah namun


keesokan harinya kembali ke rumah

Riw ayat Penyakit D ahulu


Riwayat darah tinggi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat alergi disangkal
Riwayat trauma kepala disangkal
Riwayat kejang (+)

Riw ayat Pengobatan


Tidak pernah mendapat pengobatan
medis

Riw ayat Prem orbid


Lahir

Riw ayat Penggunaan Alkohol


dan O bat Terlarang
Riwayat ngelem (+)
Riwayat menggunakan ganja dan

shabu (+)
Riwayat minum minuman beralkohol
(+)
Riwayat seks bebas (+)

Riw ayat Pendidikan


Pasien hanya menempuh pendidikan
sampai kelas 2 SD

Riw ayat Pekerjaan


Pasien tidak bekerja

Riw ayat Pernikahan


Pasien belum menikah

Riw ayat Sosioekonom i


Pasien tinggal bersama keluarga
dengan keadaan sosioekonomi
menengah ke bawah

Riw ayat Keluarga


Pasien merupakan anak pertama dari
dua bersaudara. Ayah pasien
memiliki gangguan yang sama
dengan pasien.

Pasien

Autoanam nesis dan O bservasi

Pem eriksaan
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis terganggu
Tekanandarah : 120/80 mmHg
Nadi : 73 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 35,9oC
Sistem Kardiovaskular : tidak ada kelainan
Sisem Respiratorik : tidak ada kelainan
Sistem Gastrointestinal : tidak ada kelainan
Sistem Urogenital : tidak ada kelainan

1 Urat syaraf kepala (panca indera)


: t.a.k
2.Gejala rangsang meningeal
: t.a.k
3.Gejala peningkatan TIK
: t.a.k
4.Mata
: t.a.k

5. Motorik
Fungsi
Motorik

Lengan

Tungkai

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Gerakan

luas

luas

luas

Luas

Kekuatan

Tonus

eutoni

eutoni

Eutoni

eutoni

Klonus

Refleks
Fisiologis

Refleks
patologis

6.
7.
8.
9.

Sensibilitas
: normal
Susunan syaraf vegetatif : t.a.k
Fungsi luhur
: t.a.k
Kelainan khusus
: tidak ada

STATUS PSIKIATRIKUS
Keadaan Umum
Sensorium : Compos mentis terganggu
Perhatian: adekuat
Sikap : kooperatif
Inisiatif : ada
Tingkah laku motorik : normoaktif
Ekspresi fasial: normal
Verbalisasi : lancar namun kadang kurang jelas
Cara bicara : lancar
Kontak psikis
Kontak fisik : ada, adekuat
Kontak mata : ada, adekuat
Kontak verbal : ada, adekuat

KEADAAN KHUSUS (SPESIFIK)


Keadaan afektif
Afek : appropiate
Mood : disforik
Hidup emosi
Stabilitas : labil
Dalam-dangkal : dangkal
Pengendalian : terkendali (saat diperiksa)
Adekuat-Inadekuat : adekuat
Echt-unecht : unecht
Skala diferensiasi : normal
Einfuhlung : sulit dirabarasakan
Arus emosi : normal

Keadaan dan fungsi intelektual


Daya ingat
: baik
Daya konsentrasi
: terganggu
Orientasi W/T/O : B/T/B
Luas pengetahuan umum : sesuai
Discriminative judgement :
terganggu
Discriminative insight : terganggu
Dugaan taraf intelegensi : kurang
Depersonalisasi dan derealisasi :
ada

Kelainan sensasi dan persepsi


Ilusi : ada
Halusinasi : auditorik (+) dan visual (+)

Keadaan proses berpikir


Psikomotilitas : cepat
Mutu
: baik

Arus pikiran
Flight of ideas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Sirkumstansial : tidak ada
Tangensial : tidak ada
Terhalang(blocking) : tidak ada
Terhambat (inhibition) : tidak ada
Perseverasi
: tidak ada
Verbigerasi : tidak ada

Isi pikiran
Waham : ada
Pola sentral : tidak ada
Fobia : tidak ada
Konfabulasi : tidak ada
Perasaan inferior : tidak ada
Kecurigaan : ada
Rasa permusuhan/dendam : ada
Perasaan berdosa/salah: tidak ada
Hipokondria : tidak ada
Ide bunuh diri : tidak ada
Ide melukai diri : tidak ada
Lain-lain
: tidak ada

Pemilikan pikiran
Obsesi : tidak ada
Aliensi : tidak ada
Bentuk pikiran
Autistik : tidak ada
Simbolik : tidak ada
Dereistik : tidak ada
Simetrik : tidak ada
Paralogik : tidak ada
Konkritisasi : tidak ada
Overinklusif: tidak ada

Keadaan dorongan instinktual dan perbuatan


Hipobulia: tidak ada
Vagabondage : ada
Stupor : tidak ada
Pyromania : tidak ada
Raptus/Impulsivitas : tidak ada
Mannerisme : tidak ada
Kegaduhan umum : tidak ada
Autisme : tidak ada
Deviasi seksual : tidak ada
Logore : tidak ada
Ekopraksi : tidak ada
Mutisme : tidak ada
Ekolalia : tidak ada
Lain-lain : tidak ada

Kecemasan
: tidak ada

Dekorum
Kebersihan
: kurang
Cara berpakaian : tidak rapi
Sopan santun
: baik
Reality testing ability
RTA terganggu dalam pikiran, perasaan,
dan perbuatan

PEMERIKSAAN LAIN
Pemeriksaan elektroensefalogram :

tidak dilakukan
Pemeriksaan radiologi/ CT scan : tidak
dilakukan
Pemeriksaan laboratorium : tidak
dilakukan

D IA G N O SIS M U LTIA K SIA L


Aksis I : F. 20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II : F.60.3 Gangguan

kepribadian emosional tidak stabil


Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah ekonomi
Aksis V: GAF scale 70-61

D IA G N O SIS B A N D IN G
Keadaan paranoid involusional

(F.22.8)
Paranoia (F.22.0)
Skizoafektif

PEN ATALAKSAN AAN


MRS
Psikofarmaka:
Haloperidol 5mg 2x
Trihexyphenidyl 2mg 2x1
Chlorpromazine 100mg 1x1

Psikoterapi
Individual:
Menjalin komunikasi interpersonal dengan pasien, sehingga
menumbuhkan rasa percaya terhadap orang lain.
Membantu pasien dalam mempelajari kelebihan dan
kelemahan diri.
Dapat memotivasi pasien untuk minum obat secara teratur.
Keluarga:
Memotivasi keluarga untuk membawa pasien control
kedokter secara teratur dan menciptakan suasana yang
dapat membantu penyembuhan
Lingkungan:
Tidak menjauhi pasien, membiarkan pasien berinteraksi
dengan lingkungan sehingga membantu resosialisasi.

Prognosis
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad functionam: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad

bonam

AN ALISIS KASU S

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan bias

Lanjutan

D iagnosis banding

Diagnosis banding skizofrenia hebefrenik disingkirkan karena pada pasien t

Aksis II gangguan kepribadian paranoid

Aksis

Tatalaksana
MRS

Prognosis

Prognosis pada pasien ini dubia ad bonam.

Hal ini dikarenakan pasien memiliki gejala


positif yang sangat dominan dibandingkan
dengan gejala negatif, sehingga
antipsikotik tipikal seperti haloperidol dan
klorpromazin efektif untuk mengurangi
gejala positif pasien. Sehingga diharapkan
melalui terapi yang baik, pasien akan
dapat berpartisipasi kembali dalam
masyarakat secara baik.

Terima
Kasih

You might also like