Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
ANDRI HAKKI
0510070100115
AFIF USMAN
0510070100060
ROBI ADIOS
0510070100137
FITRIA ROZA
0510070100029
0510070100187
206210155
PEMBIMBING
Dr. Ny. RINA .M, Sp. AN
PENDAHULUAN
Hidronefrosis menunjukkan pada
dilatasi pelvis renalis dan kalikes,
disertai atrofi parenkim yang
disebabkan obstruksi aliran urin.
Obstruksi dapat terjadi tiba-tiba atau
tersembunyi. Obstruksi dapat timbul
pada setiap tempat di traktus urinarius,
dari uretra sampai pelvis renalis.
DEFINISI
Hidronefrosis adalah dilatasi pelvis renalis dan kalikes,
disertai atrofi parenkim yang disebabkan obstruksi aliran urin.
ETIOLOGI
Kongenital
1. Atersia uretra
2. Kelainan arteri ginjal yang menekan ureter
3. Ptosis ginjal disertai torsi
4. Torsi ureter
. Didapat
1.
2.
3.
4.
5.
PATOFISIOLOGI
GEJALA
KLINIS
DIAGNOSIS
1.
2.
3.
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
PENATALAKSANAAN
1.
2.
Konservatif
Pembedahan
BATASAN
Tindakan anesthesia yang dilakukan pada
tindakan endoskopi saluran kemih yang
meliputi tindakan diagnostic, dilatasi, atau
sakes uretra dan litotripsi pada pasien yang
menderita batu saluran kemih bagian bawah.
PENATALAKSANAAN
Evaluasi
Penilaian status pasien
Evaluasi status generalisata dengan pemeriksaan fisik dan penunjang yang lain sesuai dengan indikasi
Persiapan praoperasi
Persiapan rutin
Premedikasi
Tidak diberikan premedikasi
Pilihan Anestesinya
Pasien dewasa : Analgesia regional blok spinal sub arakhnoid
Pasien anak-anak: Anestesia umum inhalasi sungkup muka atau intravena ketamin
Rawat jalan : Anestesia umum inhalasi sungkup muka atau intravena ketamin
Terapi cairan
Sesuai dengan kebutuhan
Pasca anesthesia:
Sesuai dengan tata laksana pasien pasca anesthesia
Perhatian khusus pada penanggulangan nyeri
1.
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama
: Nyeri pinggang bagian
kanan
Telaah : Hal ini dialami pasien 2 hari yang
lalu sebelum masuk Rumah Sakit Umum
Pirngadi Medan. Karena terasa sangat nyeri
pasien memutuskan untuk berobat ke praktek
dokter dan dianjurkan untuk dilakukan USG
ginjal dan saluran kemih. Dari USG didapatkan
hasil, tampak gambaran batu ginjal. Kemudian
pasien memutuskan berobat ke RSUPM. Riw.
BAK berpasir (-), BAK berdarah (-), BAK
tersendat (-), Riw. sering BAK pada malam hari
(-), demam (-), BAB (+) normal.
RPT : Tidak dijumpai
RPO : Tidak dijumpai
KEADAAN PRABEDAH
Status present
Sensorium: Composmentis
KU/KP/KG : Sedang/Sedang/Baik
Anemis : (-)
Ikterus : (-)
Sianosis : (-)
Dipsnoe : (-)
Udem : (-)
Status Lokalisata
Kepala:
Rambut: Warna putih (uban), pertumbuhan baik
Mata : Ref. cahaya (+/+), Pupil isokor ka=ki, konj.
Palpebra inferior anemis (-)
Hidung : Pernafasan Cuping Hidung (-), Sekret (-)
Telinga : Sekret (-), Serumen (-).
Mulut : Mukosa bibir basah
Leher
: Pembesaran KGB (-), Kaku kuduk (-)
Thorak
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem Fremitus ki=ka, Kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : SP : vesikuler
ST : -
Jantung
Inspeksi : Iktus tidak terlihat
Palpasi : Iktus tidak kuat angkat
Perkusi : Batas atas : ICR III
Batas kiri : ICR IV 1 jari mid LMCS
Batas kanan : Linea parasternalis sinistra
Auskultasi : M1>M2, P1>P2, A2>A1, regular,
Suara tambahan : -
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : soepel, H/L tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Peristaltik usus (+) Normal
Ekstermitas
Superior : Tidak Ada Kelainan
Inferior : Tidak Ada Kelainan
Genetalia Eksterna
: Tidak Ada Kelainan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
Hb : 15 gr%
Leukosit : 8100 /mm3
Ht : 47 %
Trombosit : 281.000 /mm3
CT: 3 menit
BT: 7 menit
LFT
Bilirubin Total
: 0,54 mg/dl
Bilirubin Direct : 0,12 mg/dl
Alkali Fosfatase : 76 IU/L
SGOT
: 16 IU/L
SGPT: 30 IU/L
RFT
Ureum : 28 mg/dl
Creatinin : 1,43 mg/dl
Uric Acid : 5,2 mg/dl
KGD Adrandom : 105 mg/dl
Penunjang Lainnya :
Foto Thorax : Tidak Ada Kelainan
EKG
: Sinus ritme, HR 68x/menit.
Urinalisa
: Dalam Batas Normal
Cholesterol total
: 274
Trigliserida
: 180
HDL-cholesterol: 49
LDL-cholesterol : 189
HBsAg
: non-reaktif
BNO/IVP
: hidrenefrosis dextra ec.
nefrolithiasis
Airway : Clear
Suara tambahan :
Riw. Asma/Batuk/Alergi : (-/-/-)
B2 (Blood)
Akral : H/M/K
T/V : Cukup
Temp : 370C
Anemia : (-)
B3 (Brain)
Sensorium: Composmentis
Ref. cahaya : +/+ normal
Pupil : Isokor kiri=kanan
Ref. fisiologis : (+) normal
Ref. patologis : (-)
B4 (Bladder)
Urine : (+)
Volume : cukup
Warna : Kuning jernih
B5 (Bowel)
Abdomen : Soepel, nyeri tekan (-)
Peristaltik : (+)
Mual/Muntah : (-/-)
BAB : (+) normal
B6 (Bone)
Fraktur : Tidak di jumpai
Oedem : Tidak di jumpai
PERSIAPAN ANASTESI
PERSIAPAN PASIEN
SIA
Pasien puasa sejak pukul 00.00 WIB
Personal Higiene
Pemasangan IV line pada tangan kanan
Berdoa
PERSIAPAN ALAT
Stetoskop
Tensi Meter
Spinocain 25G
Elektroda
Meja operasi dan perangkat operasi
Mesin anastesi dan perangkat anastesi
Abbocath No. 18, infuse set
Spuit 3cc, 5cc, 10cc
Suction set
DURANTE OPERASI
Mempertahankan dan monitor cairan infuse
Memonitor tekanan darah, nadi, nafas setiap 15 menit.
Monitoring perdarahan
Monitoring anastesi
Evaluasi selama operasi
JAM 12.00
TD
: 140/80
HR
: 60 x/menit
RR
: 20 x/menit
Bupivacain 20mg
JAM 12.15
TD
: 120/70
HR
: 60 x/menit
RR
: 20 x/menit
Furosemid 20mg
JAM 12.30
TD
: 120/70
HR
: 60 x/menit
RR
: 20 x/menit
Ketorolac 30mg
Perdarahan
. Kasa basah
:. Kasa basah : . Suction : . Handuk : -
EVALUASI OPERASI
Diagnosa Pasca Bedah : Post Op URS
Jenis Pembedahan
: URS
Jenis Anastesi : Regional Anestesi-Spinal Anestesi Blok
Lama Anastesi : 12.00 ~ WIB
Lama Operasi : 12.05 12.25 WIB
Golongan Operasi: sedang
Berat Badan Pasien : 76 kg
Cairan Masuk
Cairan selama operasi : RL PO : 100 cc
DO : 100 cc
TOTAL : 200 cc
Cairan keluar
IWL Operasi sedang
1 jam = (2+4) x 76 = 456 cc/jam
jam
= 228 cc
UOP = (tidak terpasang kateter)
Terapi Post Operasi
Bed Rest, head up 30
O2 2-4 L/i
MB TKTP
IVFD RL 30 gtt/i
Antibiotik dan obat lain sesuai bagian TSBaca secara fonetik