Professional Documents
Culture Documents
A LK O H O L D A LA M
TU B U H
M inum an Beralkohol
Alkohol merupakan cairan bening yang mudah
M inum an Beralkohol
Selain melalui proses fermentasi, alkohol
juga diproduksi melalui reaksi kimia acidcatalyzed hydration dari ethylene (gas tidak
berwarna yang dihasilkan dari proses
pemecahan panas senyawa hidrokarbon
atau dari proses pengeringan etanol).
Nama lain dari alkohol adalah Etanol atau
Aethyl Alcohol atau EtOH. Etanol mempunyai
rumus kimia CH3-CH2-OH atau C2H5OH, yang
mendidih pada suhu 78,3oC (172,9oF) dan
membeku pada suhu 117,3oC (-243,1oF)
SIK LU S A LK O H O L
Penggunaan alkohol sebagai minuman saat ini sangat
meningkat di masyarakat.
Pengunaan alkohol terutama secara kronis dapat
menimbulkan kerusakan jaringan hati melalui
beberapa mekanisme seperti melalui induksi enzim
dan radikal bebas.
Efek terhadap hati akibat penggunaan alkohol secara
akut tampaknya lebih ringan bila dibandingkan
dengan pengunaan alkohol secara kronis, namun data
yang pasti belum ada. Alkohol/etanol merupakan zat
kimia yang akan menimbulkan berbagai dampak
terhadap tubuh oleh karena akan mengalami proses
detoksifikasi didalam organ tubuh.
Hati (liver/hepar) merupakan organ tubuh yang
penting untuk mendetoksifikasi zat kimia yang tidak
berguna/merugikan tubuh, termasuk alkohol/etanol
7. Kebiasaan minum.
Minuman beralkohol adalah sumber utama energi-misalnya,
enam bir berisi sekitar 500 kkal dan setengah liter wiski berisi
1650 kkal. Kebutuhan energi sehari-hari bagi seorang pria
sedang aktif adalah 3.000 kkal dan untuk wanita 2200 kkal. Bila
seseorang terbiasa minum alkohol maka makin cepat pula
penyerapan oleh tubuhnya.Ketika kadar alkohol di dalam darah
mencapai 0,050%, efek depresan dari alkohol mulai bekerja,
sementara pada kadar alkohol 0,1%, syaraf-syaraf motorik mulai
terpengaruh. Berjalan, penggerakan tangan dan berbicara mulai
sedikit ada nampak perbedaan. Di beberapa negara bagian di
Amerika Serikat, kadar mabuk didefinisikan sebagai kadar
alkohol yang mencapai 0,1% di dalam darah. Dalam undangundang mengenai keamanan berkendaraan di jalan raya di
beberapa negara bagian di AS, keadaan mabuk bahkan
didefinisikan lebih rendah lagi, yaitu sekitar 0,05% kadar alkohol
dalam darah. Pada kadar alkohol 0,2% dalam darah, syaraf
motorik seseorang benar-benar terlumpuhkan dan keadaan
emosi orang tersebut mulai terganggu. Marah-marah, merasa
jagoan, dan bicara layaknya seorang yang sok berani.
Sedangkan dalam kadar 0,3%, si pemabuk benar-benar dalam
keadaan kacau dan bisa kolaps atau jikalau ia mendapatkan