Professional Documents
Culture Documents
1. SEBORRHEA
Adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang
menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang
pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses pergantian sel-sel
pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat
oleh mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika
proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada
kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah
yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning
berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Klasifikasi Seborrhea
a. Seborrhea adipose
b. Seborrhea neonaturum (saraf susu)
c. Seborrhea Squamosa (bersisik)
Etiologi Seborrhea
a. Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua
b. Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
c. Asupan minuman beralkohol
d. Adanya gangguan emosi
e. Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar
f.
Seborrhea ini bukan cuma terdapat pada kulit kepala saja. Inilah
yang kemudian menjadi Seborrheic Dermatitis, atau keadaan kulit
yang berwarna merah, bersisik, dan sangat gatal. Bisa terjadi di
kulit kepala, samping kiri dan kanan hidung, alis, bulu mata, kulit di
belakang kuping, dada bagian tengah, pusar, ketiak, lipatan buah
dada, selangkangan, atau bokong.
1. Seborrhea Pada Bayi
Dermatitis seborrheic, adalah ketombe pada bayi, halini terkait
dengan hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di dalam
tubuhnya. Itulah kenapa, lewat dari masa bayi, masalah ini akan
menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon androgen.
Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis seborrheic.
Jadi hanya bayi tertentu saja, terutama yang mengalami atopik,
yakni kecenderungan untuk bereaksi menyimpang terhadap bahanbahan yang bersifat umum.
Gejala Seborrhea
Dermatitis
seboreik
biasanya
timbul
secara
bertahap,
menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala
(ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan
rambut. Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat
bersisik kekuningan sampai kemerahan di sepanjang garis rambut,
di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis mata dan dada.
Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis
seboroik menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di
kulit kepala (cradle cap) dan kadang tampak sebagai sisik berwarna
kuning di belakang telinga atau beruntusan merah di wajah. Ruam
di kulit kepala ini sering disertai dengan ruam popok. Pada anakanak, dermatitis seboroik menyebabkan timbulnya ruam yang tebal
di kulit kepala yang sukar disembuhkan.
PATOFISIOLOGI SEBORRHEA
Kelainan ini diduga akibat disfungsi kelenjar sebasea. Selain itu erat
kaitannya dengan pengaruh hormone sisa kehamilan ibunya.
Karena itu dermatitis seboroik atau Seborrhea bisa sembuh dalam
waktu 8-12 bulan yaitu saat jumlah hormon tersebut berkurang.
Pencegahan Seborrhea
BAYI PENDERITA
SEBORRHEA
2.MILIARIASIS
Milliariasis disebut juga sudamina, biang keringat, keringat
buntet, liken tropikus, atau pickle heat. Milliariasis adalah
dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat akibat
tersumbatnya pori kelenjar keringat.
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya milliariasis di awali dengan tersumbatnya poripori kelenjar keringat sehingga pengeluaran keringat tertahan.
Tertahannya pengeluaran keringat ini ditandai dengan adanya
vesikel miliar dimuara kelenjar keringat lalu disusul dengan
tingginya radang dan oedema akibat perspirasi yang tidak dapat
keluar yang kemudian diabsorbsi oleh stratum korneum.
PATOFISIOLOGI MILLIARIASIS
Patofisiologi terjadinya milliariasis diawali dengan tersumbatnya
pori-pori kelenjar keringat, sehingga pengeluaran keringat tertahan.
Tertahannya pengeluaran keringat ditandai dengan adanya vesikel
miliar di muara kelenjar keringat lalu disusul dengan timbulnya
radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar
kemudian diabsorpsi oleh stratum korneum.
BAYI PENDERITA
MILLIARIASIS
PENCEGAHAN MILLIARIASIS
1. Segera keringkan tubuh bayi dengan kain yang lembut jika terlihat
tubuhnya basah oleh keringat.
2. Pada cuaca panas, taburkan bedak atau cairan khusus untuk
mendinginkan kulit, sekaligus menyerap keringat.
3. Mengganti segera baju bayi yang basah oleh keringat atau kotoran.
4. Mengkondisikan ruangan ventilasi udara yang cukup, terutama dikotakota besar yang panas dan pengap.
5. Mengupayakan agar kamar bayi diberi jendela sehingga pertukaran
udara dari luar ke dalam lancar.
6. Memandikan bayi secara teratur.
7. Menghindarkan pakaian yang tidak menyerap keringat.
PERAN BIDAN
Peran bidan dalam kasus milliariasis yang ditinjau dari aspek
pelayanan kesehatan dapat berupa :
1. Pelayanan Kesehatan Promotif
2. Pelayanan Kesehatan Kuratif
3. Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif
4. Pelayanan Kesehatan Preventif.
3. BISUL (FURUNKEL)
Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel
rambut dan jaringan subkutan di sekitarnya. Penyebabnya adalah
bakteri stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri
lainnya atau jamur. Paling sering ditemukan di daerah leher,
payudara, wajah dan bokong.
ETIOLOGI
1. Iritasi pada kulit
2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga
3. Daya tahan tubuh yang rendah
4. Infeksi oleh Staphylococcus Aureus
PATOFISIOLOGI BISUL
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit
(folikulitis) yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus
(nanah) yang dekat sekali dengan kulit disebut pustula. Pustula ini
menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis, sehingga pus di dalam
dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu, bisulnya
(furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam.
Terkadang pus yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh
tubuh, tetapi lebih sering mengalir sendiri melalui lubang yang ada
di kulit. Bakterista filokokusaureus umumnya masuk melalui luka,
goresan atau robekan pada kulit.
PENCEGAHAN
1. Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera
dikeringkan
2. Biang keringat yang timbul pada kulit bayi harus dibersihkan dengan
handuk basah
3. Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan
memandikannya jika terlalu banyak keringat yang keluar
sering
4. DIARE
Diare adalah buang air besar dengan tinja encer atau berair
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (normalnya).
Sehingga orang yang mengalami diare akan lebih sering ke
toilet untuk buang air besar dengan volume feses yang lebih
banyak dari biasanya. Diare dikenal juga dengan istilah
mencret.
PENYEBAB DIARE
1. Bayi terkontaminasi feses ibu yang mengandung kuman patogen saat dilahirkan
2. Infeksi silang oleh petugas kesehatan dari bayi lain yang mengalami diare, hygiene
dan sanitasi yang buruk
3. Dot yang tidak disterilkan sebelum digunakan
4. Makanan yang tercemar mikroorganisme (basi, beracun, alergi)
5. Intoleransi lemak, disakarida dan protein hewani
6. Infeksi kuman E. Coli, Salmonella, Echovirus, Rotavirus dan Adenovirus
7. Sindroma malabsorbsi (karbohidrat, lemak, protein)
8. Penyakit infeksi (campak, ISPA, OMA)
9. Menurunnya daya tahan tubuh (malnutrisis, BBLR, immunosupresi, terapi
antibiotik)
JENIS DIARE
1. Diare akut, feses sering dan cair, tanpa darah, berakhir <7 hari,
muntah, demam
2. Disentri, terdapat darah dalam feses, sedikit-sedikit/sering, sakit
perut, sakit pada saat BAB, anoreksia, kehilangan BB, kerusakan
mukosa usus
3. Diare persisten, berakhir selama 14 hari/lebih, dapat dimulai dari
diare akut ataupun disentri.
KOMPLIKASI
1. Kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan (dehidrasi,
kejang dan demam)
2. Syok hipovolemik yang dapat memicu kematian
3. Penurunan berat badan dan malnutrisi
4. Hipokalemi (rendahnya kadar kalium dalam darah)
5. Hipokalsemi (rendahnya kadar kalsium dalam darah)
6. Hipotermia (keadaan suhu badan yang ekstrim rendah)
7. Asidosis (keadaan patologik akibat penimbunan asam atau
kehilangan alkali dalam tubuh)
PATOFISIOLOGI DIARE
1. Gangguan osmotik
2. Gangguan sekresi
3. Gangguan motilitas usus
4. Patogenesis diare akut
5. Patogenesis diare kronik
PENCEGAHAN DIARE
1. Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang.
2. Menjaga kebersihan dengan kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan dan kebersihan dari makanan yang kita
makan.
3. Penggunaan jamban yang benar.
4. Imunisasi campak.
TERIMA KASIH