Professional Documents
Culture Documents
&
WATERBORNE
DESEASE
Oleh:
SRI GAMA APRIANI
ADHI SAFITRI
(061)
(002)
(021)
MONALISA
(043)
AFINA PERMATASARI
WATER BORNE
DESEASE
NOROVIRUS
NOROVIRUS
NOROVIRUS
Di Amerika Serikat, Norovirus dan Montgomery
County secara serologis berkerabat, namun
berbeda dari virus-virus Hawaii dan Snow
Mountain. Virus-virus Taunton, Moorcroft,
Barnett, dan Amulree diidentifikasi di Inggris
sedangkan virus-virus Sapporo and Otofuke di
Jepang. Strain-strain lain juga telah
diidentifikasi dari negara-negara yang
berbeda.
NOROVIRUS
Infeksi norovirus menyebabkan diare berat
dan muntah.
Noroviruses adalah penyebab utama dari
penyakit gastrointestinal pada lingkungan
tertutup dan penuh sesak, seperti rumah sakit,
panti jompo, dan kapal pesiar.
Biasanya, orang dengan infeksi norovirus
mengembangkan diare dan sakit perut dan
mulai muntah dalam waktu 24-48 jam paparan.
NOROVIRUS
NOROVIRUS
PENYEBAB
Makan makanan yang terkontaminasi.
Minum air yang tercemar.
Menyentuhkan tangan ke mulut
setelah tangan melakukan kontak
dengan permukaan atau benda yang
terkontaminasi norovirus.
Melakukan kontak dekat dengan orang
yang memiliki infeksi norovirus.
NOROVIRUS
Faktor Risiko
Sistem kekebalan terganggu
Hidup di tempat dimana makanan ditangani
dengan prosedur yang tidak sehat
Hidup dalam jarak dekat, seperti di panti
jompo
Tinggal di hotel, resort, kapal pesiar atau
tujuan lain dengan banyak orang dalam jarak
dekat
NOROVIRUS
Pencegahan dan Penanggulangan
Norovirus
Cuci tangan dengan bersih, terutama setelah
menggunakan toilet atau mengganti popok.
Hindari makanan dan air yang terkontaminasi,
termasuk makanan yang mungkin telah
disiapkan oleh seseorang yang sedang sakit.
Cuci buah dan sayuran sebelum makan.
Masak seafood secara menyeluruh.
NOROVIRUS
Buang muntah dan kotoran dengan hati-hati,
untuk menghindari penyebaran norovirus
melalui udara. Menyerap materi dengan
handuk sekali pakai, menggunakan agitasi
minimal, dan tempatkanlah dalam kantong
plastik pembuangan.
Disinfeksi daerah yang terkontaminasi virus
dengan larutan pemutih klorin. Pakailah
sarung tangan.
NOROVIRUS
Cuti kerja, terutama jika pekerjaan Anda
melibatkan penanganan makanan. Anda
mungkin dapat menularkan virus selama tiga
hari setelah gejala Anda berakhir. Anak-anak
harus tinggal di rumah bukan di sekolah atau
penitipan.
Hindari bepergiansampai tanda dan gejala
telah berakhir.
DYSENTRI
DYSENTRI
DYSENTRI
DYSENTRI
disentrimerupakan suatu infeksi yang
menimbulkan luka yang menyebabkan tukak
terbatas di colon yang ditandai dengan gejala
khas yang disebut sebagai sindroma disentri,
yakni:
1) sakit di perut yang sering disertai dengan
tenesmus
2) berak-berakmeperet
3) tinja mengandung darah dan lendir.
DYSENTRI
Penyebab dan JenisDisentri
Disentri basiler atau sigelosis yang
disebabkan oleh bakterishigella. Disentri basiler
merupakan jenis disentri yang paling umum
terjadidan mayoritas pengidapnya adalah balita.
Disentri amoeba atau amoebiasis yang
disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu)
bernamaEntamoeba histolytica.Jenis disentri
ini biasanya ditemukan di daerah tropis.
DYSENTRI
DYSENTRI
DYSENTRI
DYSENTRI
Pencegahan dan Penanggulangan Disentri
Buang air di tempat yang semestinya jangan
buang air di sembarang tempat, latihlah anak
agar buang air besar di toilet.
Cuci tangan sebelum makan dan juga
sesudahnya
Mencuci tangan sebelum memasak masakan
dan pastikan juga tangan anda bersih saat
memberikan makanan mpada bayi
DYSENTRI
Merebus dan memasak dahulu peralatan
makanan dan minuman sebelum di gunakan
misalnya, dot bayi.
Memberikan ASI pada bayi juga memberikan
makanan lainnya
Tetap memberikan ASI padaanak walaupun
anak sedang diare
Menjaga kebersihan diri juga kebersihan
lingkungan anda.
DYSENTRI
Makan makanan yang sudah di masak terlebih
dahulu, sebaiknya hindari memberikan
makanan setengah masak pada anak anda
Memastikan tangan pengasuh anak anda tetap
dalam keadaan bersih di saat sedang mngasuh
anak atau sedang memberikan makanan
Memastikan dahulu bahwa air minum yang
anda masak sudah benar-benar mendidih
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian RI. 2007. Foodborne Disease. (Diakses pada tanggal 31 Oktober)
Motarjemi, Y., Moarefi, A., Jacob, M. 2006. Penyakit Bawaan Makanan Fokus Pendidikan
Kesehatan. Jakarta: EGC.
BPOM RI. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jurnal InfoPom Vol 9. Hal 1-11.