You are on page 1of 18

KOLERA

WIDYA NOVIT AMANDA


1310211110

DEFINISI
Merupakan penyakit infeksi saluran pencernaan yang
mengenai usus, disebabkan oleh Vibrio cholera dengan
manifestasi diare disertai muntah yang akut dan hebat

ETIOLOGI
Vibrio cholerae
Merupakan kuman aerob
Ukuran 0.20.4 mm x 1.5-4.0 mm
Memiliki flagel monotrik
Dalam sediaan tinja, identifikasi
mikroskopik kolera sebagai berikut :
Bentuk : Batang pendek agak bengkok
(seperti koma)
Susunan : Berkelompok (seperti ikan
berenang)
Warna
: Merah

V. cholera dibagi menjadi 2 biotype yang dibagi


berdasakan struktur biokimianya dan parameter
laboratorium
Inablainnya, yaitu :
Klasik
El Tor

a
Ogaw
a
Inab
a
Ogaw
a

Tiap biotype dibagi menjadi 2 serotype , Inaba dan


Ogawa

EPIDEMIOLOGI
Pada derah endemik prevalensi penderita anak lebih
besar dari dewasa yaitu 10:1
Pada orang dewasa, insiden pada pria lebih tinggi dari
wanita

TRANSMISI
Faecal-oral
Pada daerah endemik air terutama berperan dalam
penularan
Bisa juga melalui makanan yang terkontaminasi tinja
atau air yang mengandung V. cholera
Penularan dari manusia ke manusia jarang terjadi

MANIFESTASI KLINIS
Masa inkubasi kolera berlangsung antara 16-72 jam
Gejala klinis bervariasi, mulai dari asimptomatik sampai
gejala dehidrasi berat
Manifestasi khas
o Diare encer dan berlimpah tanpa didahului rasa mulas
maupun tenesmus.
o Tinja yang semula berwarna dan berbau feses dalam waktu
singkat berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian
beras), tidak berbau busuk atau amis tapi berbau manis
menusuk. Jika didiamkan akan terbentuk gumpalan.
o Cairan ini keluar berkali2 dari anus pasien dalam jumlah besar

o Muntah timbul kemudian setelah diare. Tanpa


didahului rasa mual
o Kejang otot dapat menyusul diakibatkan karena
ketidak seimbangan elektrolit pada tubuh (betis,
triseps, biseps, pektoralis dan dinding perut)

Gejala pada kolera timbul akibat ketidak seimbangan elektrolit dan


keadaan asidosis pada tubuh
Keadaan lunglai, tak berdaya namun kesadaran relatif baik
10 % bayi & anak dapat terjadi kejang sentral dan stupor karena
hipoglikemia

Tanda-tanda dehidrasi sangat terlihat jelas pada pasien.


Nadi dan nafas cepat
Suara serak seperti bebek Manila (vox cholerica)
Trugor kulit menurun (mata cekung, hidung mancung tipis, tulang pipi
menonjol)
Mulut kering
Perut cekung
Ujung jari keriput
Jari tangan kurus dan kulit berlipat-lipat
Bising usus jarang
Diuresis berkurang sampai anuria

Koma akan terjadi pada sat-saat akhir

TANDA-TANDA GAGAL SIRKULASI


Terjadi karena berkurangnya volume cairan dan
viskositas darah yang meningkat
Tanda :
Suhu tubuh rendah ( 34-24,5oC)
Nadi cepat dgn isi kurang hingga jadi cepat dan kecil
(filiform) ,
Denyut jantung cepat
Suara jantung terdengar jauh dan kadang hanya sistolik
yg terdengar, irama teratur

TD menurun
Pernapasan kussmaul (cepat, dangkal hingga dalam)
Warna kulit, bibir, selaput mukosa serta kuku menjadi
ungu (sianosis perifer), pada perabaan terasa lembab
Asidosis metabolik akibat kehilangan bikarbonat dlm
jumlah besar

DIAGNOSIS
klinis (berat) :
Diare sekretorik
Diare sering tanpa mulas diikuti muntah tanpa mual
Cairan tinja serupa air cucian beras
Suhu badan normal atau menurun

Px. Bakteriologis :
Tinja segar
Tanpa pewarnaan : MO berbentuk spiral dengan pola
motilitas spt shooting star
Biakan : apus rectal dengan media transport carryblair atau pepton alkali atau langsung pada TCBS
akan memberikan hasil positif tinggi

TATALAKSANA
Dasar pengobatan : terapi simptomatik dan
kausal secara simultan
Penggantian kehilangan cairan tubuh
Rehidrasi : ringan (PO), berat (IV)
Rumatan : cairan konsentrasi garam rendah seperti : air
minum biasa atau susu yg diencerkan, dan ASI untuk
bayi dan anak-anak

Koreksi ketidakseimbangan elektrolit dan


bikarbonat
Terapi antimicrobial

Antimikroba
Lini pertama :
Dewasa : tetrasiklin 500 mg p.o 4x sehari selama 3
hari atau doksisiklin 300 mg p.o dosis tunggal
Anak : tetrasiklin 12,5 mg/kgBB p.o 4x sehari selama
3 hari atau doksisiklin 6 mg/kgBB p.o dosis tunggal

Tetrasiklin

Mekanisme : menghambat sintesis protein bakteri pada


ribosomnya berikatan secara reversibel dgn ribosom
30s
Absorpsi (30-80%) : adanya makanan dlm lambung dapat
menghambat penyerapan diberikan sebelum/2 jam
setelah makan
Efek samping : iritasi lambung, mual, muntah, diare, syok
anafilaktik, ggn fungsi hati,
**jangan diberikan untuk ibu hamil dan anak <8 thn

PENCEGAHAN
Imunisasi dengan vaksin (cholera sec)
mengandung 10 milyar Vibrio mati/ml. Memberikan proteksi
60-80% untuk masa 3-6 bulan
Vaksin ini tidak berpengaruh pada karier dalam pencegahan
penularan

Perbaikan higien

TERIMAKASIH

You might also like