You are on page 1of 18

CVA bleeding ( stroke

hemoragik)
Oleh kelompok 9 :
1.

Bayu Angga Agum

(130801051)

2.

Hemas Nawang Sari (130801065)

3.

Novi Wulandari

(130801078)

PENGERTIAN
Stroke adalah serangan otak yang timbul secara
mendadak dimana terjadi gangguan fungsi otak
sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari
gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau
pecahnya pembuluh darah tertentu di otak sehingga
menyebabkan sel-sel otak kekurangan darah,
oksigen atau zat - zat makanan dan akhirnya dapat
terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif
singkat.

Etiologi
1.

Perdarahan intraserebrum hipertensif.

2.

Perdarahan subaraknoid (PSA)

3.

Penyalahgunaan kokain, amfetamin

4.

Perdarahan akibat tumor otak

5.

Infark hemoragik

6.

Penyakit perdarahan sistemik termasuk


penggunaan obat antikoagulan.

Patofisiologi
1.

Perdarahan intracranial biasanya disebabkan oleh


karena ruptur arteri serebri.

2.

Hipertensi atau gangguan perdarahan


mempermudah kemungkinan terjadinya ruptur,
dan sering terdapat lebih dari satu aneurisma.

Klasifikasi Stroke
Hemoragik
Perdarahan Intraserebri (PIS)
2. Perdarahan Subarachnoid
(PSA)
1.

Manifestasi klinis
1.

Pengaruh terhadap status mental

2.

Daerah arteri serebri media

3.

Daerah arteri serebri anterior

4.

Daerah arteri serebri posterior

5.

Daerah vertebra basiler

Pemeriksaan diagnostik
1.

Laboratorium

2.

CT scan

3.

MRI

4.

Angiografi

5.

Fungsi Lumbal

6.

USG Dopler.

Penatalaksanaan medis
1.

Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi


miring jika muntah dan boleh dimulai mobilisasi
bertahap jika hemodinamika stabil.

2.

Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi


yang adekuat, bila perlu diberikan ogsigen sesuai
kebutuhan.

3.

Tanda-tanda vital diusahakan stabil

4.

Bed rest

5.

Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia

Tindakan di gawat darurat untuk


stroke akut sebaiknya ditekankan
pada hal-hal berikut:
1.

Stabilisasi pasien

2.

Pemeriksaan darah, EKG dan rontgen


toraks

3.

Penegakan diagnosis berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik

4.

Pemeriksaan CT Scan kepala atau MRI


sesegera mungkin

Tindakan yang harus segera


dilakukan di gawat darurat :
1.

Pemasangan jalur intravena dengan cairan


normal salin 0,9% dengan kecepatan 20
ml/jam. Cairan hipotonis seperti dekstrosa 5%
sebaiknya tidak digunakan karena dapat
memperhebat edema serebri.

2.

Pemberian oksigen melalui nasal kanul.

3.

Jangan memberikan apapun melalui mulut.

4.

Pemeriksaan EKG

5.

Pemeriksaan rontgen toraks.

Askep
Tn. M, usia 54 tahun ke IGD RSUD
JOMBANG tanggal 11 April 2015 pada
pukul 09.30 WIB ke IGD, klien 2 hari
sebelumnya sakit kepala dan demam,
kemudian dibawa berobat dan dikatakan
hipertensi. Kurang lebih 2 jam klien
tiba-tiba tidak sadar, tidak bisa
dibangunkan pada saat tidur dalam
kondisi ngorok, sebelumnya tidak ada
muntah, tidak ada kejang sebelumnya,
klien dalam keadaan tidak sadar GCS 4
dengan nilai E1, M2, V1.

Kemudian klien pindah keruang ICU untuk


mendapatkan perawatan intensive dengan
ventilator dengan mode SIM V, FI02 70 %, PEEP
+ 5, VI 478, RR 38 x/menit, TTV, TD: 140/90
mmHg, heart rate 160 x/menit, S: 38,5C, Sa02
100%, kondisi pupil keduanya miosis, reflek
cahaya +/- , ada akumulasi sankret dimulut dan
diselang ET, tidak ada terpasang mayo dan lidah
tidak turun, terdapat retaksi otot intecosta,
dengan RR 38 x/menit, dan terdengar ronchi
basah dan basal paru kanan, CRT < 3 detik

di

ICU klien mendapatkan Brainact /12 jam,


Aliminamin F /12 jam, Ranitidin /12 jam, dan
infus RL 20 t/m, Pada tanggal 12 April 2015
didapatkan hasil laboratorium; Hb: 13,8 gr/dl,
Ht: 44%, Eritrosit: 5,04 juta/ul, leukosit: 8,4
rb/mmk, trombosit: 84 rb/mmk, Kreatinin 1,5
mg/dl, Albumin 3,6 mg/dl, ureum: 15 mg/dl,
natrium: 140 mEq/L, kalium: 3,6 mEq/L,
klorida: 107 mEq/L, AGD: pH: 7,3, PCO2:
27,6, PO2: 236,9, HCO3: 16,3, saturasi O2:
100%. Hasil pemeriksaan EKG kesan ada
gambaran ST depresi inferior, hasil rongsen
kesan Cor dan pulmo dalam batas normal,
tidak ada menunjukan infellrate.

Pengkajian Keperawatan
1.

Identitas Klien

Nama

: Tn. M

Umur

: 54 tahun,

jenis

kelamin

status

: laki - laki,

: menikah,

agama

: Islam,

Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

terakhir
: swasta

: jombang.

: SMA,

Klien

masuk rumah sakit


2015, Pukul 09.30 WIB,

No.

Register

Diagnosa

medis

: tanggal 11 April

: 40-38-30,
: CVA bleeding.

2. Riwayat Pemyakit Dahulu


Klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi 1
tahun
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien juga pernah menderita hipertensi.

Pengkajian Primer
1. Airway
Pada jalan nafas terpasang ET, ada akumulasi
senkret dimulut dan selang ET, lidah tidak jatuh
kedalam dan tidak terpasang OPA.
2. Breating
RR 38 x/menit, tidak terdapat napas coping hidung,
terdapat retaksi otot paru kanan, dan terdapat
wheezing, terpasang ventilator dengan mode SIM V,
FI02 70 %, PEEP + 5, VI 478, RR 38 x/menit, suara
dasar vesikuler.
Tidak ada luka di bagian tubuh klien dari kepala
sampai kaki, suhu 38,5 C

3. Circulation
Td 140/90 mmHg, Map 112, Hr 124x/menit, Sa02
100%, capillang refill < 3 detik, kulit tidak pucat,
kunjung tipa tidak anemis.
4. Disability
Kesadaran : soporokoma, GCS : E1,M2,VET,
reaksi pupil +/-, pupil miosis, dan besar pupil 2
mm.
5. Exposure
Tidak ada luka di bagian tubuh klien dari kepala
sampai kaki, suhu 38,5 C

Pengkajian Skunder
Tingkat

Kesadaran

Gasglow Coma Scale E 1, M 2, V ET.


Status

kesadaran

kesadaran stupor.
Tanda

tanda Vital

TD 140/90 mmhg, Map 112, Hr 124, Sa02 100%,


RR 38 x/menit, S 38,5 0C.

You might also like