You are on page 1of 17

ANODA pada SOFC

(Solid Oxide Fuel


Cells)
ARI NURUL PANGESTU | ATHANASIA ELRA
ANDJIOE

Anoda dan Persyaratannya

Anode merupakan elektroda yang berinteraksi dengan bahan bakar yang berfungsi
menjadi batas untuk bahan bakar dan elektrolit, selain itu juga mengkatalis gas yang
mengubah menjadi ion bermuatan positif. Anoda merupakan bagian terpenting dalam
SOFC. Peran anoda dalam bahan bakar oksida padat (SOFC) sebagai katalis gas yang
mengubah gas menjadi ion bermuatan positif. Pertimbangan fungsional dengan
lingkungan operasi anoda merupakan faktor utama dalam pemilihan bahan untuk anoda.

Anoda dan Persyaratannya

Anode dalam sebuah SOFC harus memiliki beberapa kriteria yaitu:

Memiliki konduktivitas listrik yang tinggi (10-1- 103 (.cm)-1)

Stabil dalam lingkungan reduksi

Mempunyai porositas yang spesial dan banyak (20%-40%)

Memiliki aktivitas katalik dan elektrokimia yang tinggi untuk mengoksidasi bahan bakar

Memiliki struktur kristal kubik.

Tahan terhadap api

Pemilihan Komponen-Komponen Logam Keramik Anoda

Komponen anoda harus berpori sehingga perpindahan gas dari anoda ke elektrolit
berfungsi dengan baik. Keegan and Cooper menyatakan bahwa nilai porositas anoda berkisar
antara 20-40 % untuk memudah perpindahan massa, sedangkan material anoda biasanya
adalah cermet (ceramic metal composite), yaitu material anoda yang tersusun dari material
metal dan keramik. Material cermet yang banyak dipakai pada anoda SOFC adalah NiO/YSZ
(Nickel Oxide/ Yttria Stabilized Zirconia). Fungsi dari unsur Ni adalah sebagai katalis dan
konduktor, sedangkan YSZ menyiapkan nilai koefisien ekspansi thermal yang sesuai dengan
material elektrolit YSZ (yttria-stabilised zirconia).

Pemilihan Komponen-Komponen Logam Keramik Anoda

Grafit adalah bahan yang rentan terhadap korosi oksidasi elektrokimia, sehingga masa
pakai sel menggunakan anoda grafit terlalu pendek.
Platinum juga menarik perhatian karena yang stabil pada suhu tinggi dan sifat katalitik,
seperti yang dilakukan logam transisi lainnya dalam tinjauan historis oleh Mobius. Bahkan
platinum, bagaimanapun, adalah ikatan yang tidak baik dengan elektrolit dan cenderung
gagal, platinum dengan anoda adanya lapisan yang retak mungkin karena adanya ikatan
elektrokimia uap air.

Pemilihan Komponen-Komponen Logam Keramik Anoda

Besi tidak bertahan lama terlindungi dari aktivitas berkurangnya bahan bakar gas
setelah adanya tekanan parsial pada produk oksidasi di kompartemen anoda melebihi nilai
kritis, dan kemudian rusak membentuk oksida besi merah.
Kobalt agak lebih stabil, tetapi juga lebih mahal.
Nikel mempunyai ekspansi termal yang signifikan yang tidak cocok untuk menstabilkan
zirkonia, dan pada suhu tinggi tumbuhnya butiran agregat logam, sehingga menghalangi
porositas anoda dan menghilangkan batas tiga fase yang diperlukan untuk sel berkerja.

Pemilihan Komponen-Komponen Logam Keramik Anoda

Bahan anoda SOFC yang sering digunakan sekarang yaitu cermet nikel-zirkon, peran utama dari Zirkon
secara struktural untuk mempertahankan dispersi pada fase Nikel dan sebagai porositas oleh penghambat dari
agrergasi dan tumbuhnya butiran logam sehingga memperpanjaang masa pakai anoda.
Adesi bagian cermet zirkon pada elektrolit memberikan struktur yang kasar sehingga memungkinkan
bertahan pada tegangan termal karena adanya perbedaan penyebaran panas yang tetap rendah dalam
komposit dari volume fraksi keramik. Material cermet nikel-zirkon tidak semua sarat terpenuhi sebagai anoda
yang ideal. Banyak penelitian mengungkapkan hidrogen dapat sebagai bahan bakar, tetapi secara komersial
membutuhkan hidrokarbon.

Proses Pembuatan Anoda

Proses pembuatan anoda yang memiliki porositas tertentu dapat dilakukan dengan berbagai
cara, salah satu metode yang mudah dilakukan adalah dengan metode kompaksi, sedangkan
pengontrolan porositas dilakukan dengan penambahan pore former. Peningkatan kekuatan green
compact dilakukan proses sintering pada suhu operasi 1550 C. Fungsi proses sintering selain
meningkatkan kekuatan anoda juga dapat mengontrol porositas anoda . Motode kompaksi dipilih
karena relatif murah dan tidak rumit serta mudah pengoperasiannya. Porositas pada anoda
memerlukan pengontrolan yang baik karena berfungsi untuk transport massa gas, nilai porositas
yang tinggi memudahkan gas melalui anoda dan memperbanyak three phase boundary (TPB) di
interface anoda elektrolit . TPB ini adalah titik pertemuan antara anoda, elektrolit dan pori.

Three Phase Boundary (TPB)

Pada TPB ini terjadi proses reaksi yang pertama penguraian gas hidrogen menjadi atom hidrogen dan elektron,
H2 2H+ + 2 e-

(1)

Atom Ni pada anoda berfungsi sebagai katalis yang mampu menguraikan gas hydrogen menjadi ion hidrogen
dan elektron, elektron yang terbentuk disalurkan ke beban melalui eksternal konduktor kemudian dialirkan ke
katoda. Yang kedua adalah reaksi antara ion hidrogen dan ion oksigen yang ada pada elektrolit membentuk uap air
seperti reaksi (2),
2H+ + 1/2 O(2)- H2O

(2)

Reaksi (1) dan (2) dijaga berlangsung terus dengan mensuplai gas hidogen pada anoda dan oksigen (udara) sisi
katoda secara terus menerus.

Three Phase Boundary (TPB)

Elektron akan diproduksi secara berkesinambungan menuju beban melalui eksternal


konduktor. Dengan demikian akan diproduksi elektron secara kontinu maka arus listrik
diproduksi kontinu pula. Proses reaksi ini dapat berlangsung pada rentang suhu 500 1000C jika memanfaatkan material NiO/YSZ pada anoda, material YSZ (Yttria Stabilized
Zirconia) pada elektrolit dan LSM/YSZ (Lantanum Strontium Manganite/ Yttria Stabilized
Zirconia) pada material katoda .

Three Phase Boundary (TPB)

Jumlah TPB di interface anoda dan elektrolit agar diperbanyak sehingga reaksi (1)
dan (2) meningkat yang mampu memproduksi elektron semakin banyak tiap satu satuan
waktu. Peningkatan TPB ini berhubungan langsung dengan peningkatan nilai porositas
anoda. Porositas anoda meningkat maka jumlah TPB semakin banyak. Nilai porositas
anoda dapat direkayasa melalui pengontrolan pembentuk pori (pore former) yang
ditambahkan dalam proses pembuatan anoda.

Gambar 1. Skema struktur Anoda Logam Keramik,


menunjukan hubungan antara pori-pori dan
konduktornikel
sebagai
elektron,
ytriastabilised
zirconia sebagai pengoksidasi.
Daerah-daerah yang reaktif adalah zona
diantara dua tahap yang dapat dilalui bahan
bakar diantara poros.

Click
Click icon
icon to
to add
add picture
picture

Gambar 2. Keramik Ni-YSZ menggunakan Scanning Electron Microscoped dengan


resolusi unsur, menunjukkan (a) Persebaran Nikel, (b) Keseluruhan
morfologi
keramik
dan
(c)
Struktur
Tulang
Zirkon.

Click
Click icon
icon to
to add
add picture
picture

Gambar 3. Micrograph of anode-supported thin


electrolyte cell structure.

POLARISASI
Polarisasi, atau overpotentials, adalah kerugian dalam tegangan akibat ketidaksempurnaan dalam material,
mikrostruktur, dan desain dari sel bahan bakar. Polarisasi hasil dari tahanan ion oksigen melakukan melalui
elektrolit hambatan elektrokimia aktivasi di anoda dan katoda, dan akhirnya polarisasi konsentrasi karena
ketidakmampuan gas untuk menyebar pada tingkat tinggi melalui anoda berpori dan katoda (ditampilkan sebagai
A untuk anoda dan C untuk katoda) Tegangan sel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.:
V = E0 - iR - cathode - anode
mana E0 adalah potensi Nernst reaktan dan R merupakan nilai resistansi Thevenin setara dengan bagian elektrik
budidaya sel. cathode dan anode akun untuk selisih sisa antara tegangan sel yang sebenarnya dan potensi Nernst.
Dalam SOFCs, seringkali penting untuk fokus pada polarisasi ohmik dan konsentrasi karena suhu operasi yang
tinggi mengalami polarisasi aktivasi sedikit. Namun, sebagai batas bawah suhu operasi SOFC didekati (~ 600 C)

Ringkasan

Empiris dari anoda nikel-zirconia selama beberapa dekade telah menyebabkan sel bahan
bakar oksida padat memadai layanan dan kinerja, tapi bahan bakar masih diperlukan untuk
beroperasi dengan bahan bakar hidrokarbon yang tersedia secara komersial. Hal ini menjadi jelas
bahwa reaksi anoda didominasi oleh 'Batas tiga fase' dan bahwa mikrostruktur dari cermet
komposit anoda adalah penting. Akibatnya, metode pengolahan yang digunakan untuk membuat
serbuk anoda, dan teknik fabrikasi yang digunakan untuk deposisi pada eIectrolyte sangat penting
dalam membuat anoda kinerja tinggi. Anoda didukung sel dengan film elektrolit yang sangat tipis
menjadi menarik untuk operasi di suhu yang lebih rendah.

TERIMAKASIH

You might also like