You are on page 1of 40

PENGANTAR BOTANI FARMASI

KORNELIS NAJA, M.Farm., Apt.

Botani

Ilmu tumbuh-tumbuhan, termasuk juga


Jamur dan Alga denganmikologi dan fikologi
berada di dalam cabang ilmu botani

Botani berakar dari ilmu herbalisme, ilmu


yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan
untuk khasiatnya secara medis

Botani modern merujuk kepada kebudayaan di


Yunani Kuno, terutama Theoprastus (sekitar 371
287 SM), seorang murid Aristotelesyang
menemukan prinsip ilmu botani. Ia juga dikenal
sebagai "Father of Botany"

TATA NAMA BOTANI

Unsur utama yang menjadi ruang lingkup


Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan
(identifikasi),
pemberian
nama
dan
penggolongan atau klasifikasi.
Peraturan tentang pemberian nama ilmiah
perlu diciptakan agar ada kesamaan
pemahaman di antara ahli-ahli Botani di
seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.
Nama ilmiah adalah nama-nama dalam
bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan
sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan
dari bahasa mana asalnya.

TATA NAMA BOTANI

Setiap individu tumbuhan termasuk dalam


sejumlah taksa yang jenjang tingkatnya
berurutan.
Tingkat jenis (species) merupakan dasar dari
seluruh takson yang ada.
Nama-nama takson di atas tingkat suku
(familia) diambil dari ciri khas yang berlaku
untuk semua warga dengan akhiran yang
berbeda menurut tingkatnya.

TATA NAMA BOTANI

Nama suku (familia) merupakan satu kata


sifat yang diperlakukan sebagai kata benda
berbentuk jamak. Nama tersebut diambil
dari nama salah satu marga yang termasuk
dalam suku tadi ditambah dengan akhiran
-aceae.
Nama marga merupakan kata benda
berbentuk mufrad atau suatu kata yang
diperlakukan demikian. Kata ini dapat
diambil dari sumber mana pun, dan dapat
disusun dalam cara sembarang.

TATA NAMA BOTANI

Nama ilmiah untuk jenis harus bersifat


ganda, artinya terdiri atas dua suku kata
yang berbentuk mufrad yang diperlakukan
sebagai bahasa Latin.
Nama takson tingkat suku ke bawah diikuti
nama orang yang memberikan nama ilmiah
dalam bentuk singkatan.

NOMENCLATURE(TATA NAMA)
Latin: nomen (nama) dan calare ( memanggil/
menyebut). Nomenclature: memanggil dengan
nama
Penting untuk komunikasi diantara Biologist

Properti paling penting dari nama taksa:


a.

keunikan: harus unik karena merupakan


kunci untuk semua literatur yang terkait
dengan spesies atau kategori takson lebih
tinggi tersebut.

b.

Universalitas: nama harus bisa diterima


dimanapun diseluruh dunia (satu bahasa)

c.

Stabilitas (tidak berubah menurut ruang


dan waktu)

d.

Prioritas

PRIORITAS

Setiap familia atau takson di bawahnya


dengan sirkumskripsi, posisi dan tingkat
tertentu hanya memiliki satu nama yang
benar, kecuali 9 familia yang memiliki nama
pengganti, yaitu:

Palmae (Arecaceae; tipe Areca)


Gramineae (Poaceae; tipe Poa L.)
Cruciferae (Brassicaceae; tipe Brassica L.)
Leguminosae (Fabaceae; tipe Faba Mill.)
Guttiferae (Clusiaceae; tipe Clusia L.)
Umbelliferae (Apiaceae; tipe Apium L.)
Labiatae (Lamiaceae; tipe Lamium L.)
Compositae (Asteraceae; tipe Aster L.)
Jika Papilionaceae (Fabaceae; tipe Faba Mill.)
dianggap sebagai fmilia terpisah dari familia
Leguminosae, nama Papilionaceae dipertahankan
sebagai Leguminosae).
Nama-nama tersebut di atas telah digunakan lama,
diperlakukan sebagai publikasi yang valid.

KODE TATA NAMA INTERNASIONAL

Hewan: International Code of Zoological


Nomenclature (ICZN)/
http://www.iczn.org/iczn/index.jsp
Tumbuhan: International Code of Botanical
Nomenclature (ICBN)/
http://www.bgbm.org/iapt/nomenclature/code/
SaintLouis/0000St.Luistitle.htm
Bakteri: International Code of Nomenclature of
Bacteria (ICNB)/
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?
indexed=google&rid=icnb.TOC

PENGGUNAAN NAMA

Awal mula tatanama zoologi

Tidak ada nama yang tersedia jika dipublikasi


sebelum 1 Januari 1758 (Systema Nature edisi
10)

The Binomial Nomenclature of Linnaeus

Nama tiap species harus tersusun atas nama


genus dan nama species.

Pemberian Nama
Nama di atas species ditulis dengan huruf besar
(huruf awal)

Nama Species:
- binomial, terdiri atas nama genus dan penunjuk
species (specific name), Nama genus diawali
huruf
kapital sedang penunjuk spesies diawali huruf
kecil, ex : Gnetum gnemon
- Tanda pada nama species (?) atau cf bukan
merupakan bagian nama species

bahasa latin/dilatinkan

terikat pada tipe spesimen,

- Jika ditulis dengan huruf tegak, dua kata tersebut


harusdigarisbawahi, tetapi jika tidak
digarisbawahi, dua kata tersebut harusdicetak
miring. Contohnya, Homo sapiens, Gnetum
gnemon atau Gnetum gnemon

Nama botani dan zoologi harus berbeda

Tidak boleh ada dua species yang sama

A genus name should be spelt out in full the first


time it is used and then may be abbreviated to an
initial letter. Example: Puntius javanicus; P.
Javanicus

Nama subspecies bersifat trinomial/trinominal

Persetujuan dan penilaian terhadap penamaan


species hewan dan perubahannya berada pada
The International Commission for Zoological
Nomenclature
Beberapa contoh yang menjadi dasar penamaan
hewan adalah :
1. Nama penemu (Macrobrachium rossengergii)
pertama kali ditemukan oleh Rossenbergii)
2. Daerah penyebaran (Puntius javanicus)
tawes yang penyebarannya di P. Jawa

ikan

3. Habitat/tempat hidupnya (Fasciola hepatica),


cacing parasit yang hidupnya di hati hospesnya
4. Warna tubuh dewasa (Euglena viridis) berwarna
hijau

NOMENKLATUR

Nomenklatur berhubungan dengan taksonomi


tumbuhan, bertujuan untuk mendeterminasi nama
yang benar suatu takson tumbuhan. Bila suatu jenis
tumbuhan telah diidentifikasi, nama yang benar
harus diberikan. Inilah fungsi dari nomenklatur.
Nama tumbuhan yang diberikan dalam bahasa yang
sesuai dengan daerah masing-masing disebut nama
biasa atau nama lokal atau local name. Nama
diberikan pada sekelompok tumbuhan dan bukan
pada suatu individu tumbuhan. Untuk membedakan
nama ilmiah dengan nama biasa perlu dibandingkan
sebagai berikut:

BEDA NAMA ILMIAH DAN BIASA


NAMA ILMIAH
1.

NAMA BIASA

Diatur dalam Kode Internasional 1. Tidak


Tatanama Tumbuhan.

2.

mengikuti

ketentuan

manapun.

Dalam bahasa yang diperlakukan 2. Dalam bahasa setempat atau bahasa


sebagai bahasa Latin.

daerah.

3.

Berlaku internasional.

3. Berlaku lokal.

4.

Kadang-kadang sukar dilafalkan.

4. Biasanya mudah dilafalkan.

5.

Memberikan

indikasi

untuk 5. Tidak jelas untuk kategori takson

kategori takson yang mana nama itu


6.

yang mana nama itu diberikan.

diberikan.
Untuk setiap takson dengan definisi, 6. Satu takson dapat mempunyai lebih
posisi dan tingkat tertentu ada satu

dari satu nama yang berbeda-beda

nama yang benar (correct name).

menurut bahasa setempat (local


name)

CATATAN:

Nama biasa perlu dipertahankan, karena


kadang-kadang memang nama itulah yang
diketahui, sedangkan nama ilmiah belum
diketahui.

Setiap kelompok taksonomi dalam kode ini


disebut sebagai takson (tunggal) atau taksa
(jamak). Setiap individu tumbuhan
diperlakukan termasuk dalam sejumlah taksa
dengan jenjang tingkat berurutan, tingkat
jenis merupakan batu dasar dari taksa
tersebut.

Tingkat-tingkat takson utama dalam urutan naik


adalah:
Jenis
= species
Marga
= genus
Suku
= familia
Bangsa
= ordo
Kelas
= classis
Divisi
= division
Dunia tumbuhan = regnum

Setiap jenis tumbuhan termasuk dalam suatu marga,


setiap marga termasuk dalam suatu suku, dan seterusnya,
kecuali untuk beberapa fosil tumbuhan; karena species
dari beberapa fosil didasarkan pada fragmen-fragmen
suatu specimen, genus yang ditunjukkannya tidak dapat
ditunjukkan familia-nya, walaupun mereka akan dapat
dimasukkan pada tingkat takson yang lebih tinggi. Genera
tersebut dikenal sebagai forma genera.

Jika diperlukan tingkatan-tingkatan taksa yang lebih


banyak maka istilah-istilah untuk tingkat-tingkatnya
dapat dibuat dengan menambah
kata/awalan/anak/sub pada istilah tingkat-tingkat
yang ditunjuk atau dengan mengadakan tambahan
sisipan istilah-istilah.

Suatu tumbuhan akan dapat dimasukkan dalam taksa secara menurun sebagai
berikut:
Alam tumbuhan
= regnum
Anak alam tumbuhan = sub regnum
Divisi = division
Anak divisi = sub division
Kelas = classis
Anak kelas = sub classis
Bangsa
= ordo
Anak bangsa
= sub ordo
Suku = familia
Anak suku = sub familia
Puak = tribus
Anak puak = sub tribus
Marga = genus
Anak marga = sub genus
Seksi = section
Anak seksi = sub section
Deret = series

Anak deret
Jenis
=
Anak jenis
Varitas
Forma
Anak forma

= sub series
species
= sub species
= varietas
= forma
= sub forma

Selanjutnya penyisipan/penambahan tingkattingkat dapat juga ditambahkan, tetapi


penambahan itu jika dilakukan jangan sampai
menyebabkan kekacauan atau kesalahan.
Urut-urutan tingkat tersebut tidak boleh
dibolak-balik

PUBLIKASI EFEKTIF DAN VALID


1. Publikasi yang efektif adalah publikasi yang didistribusikan
(disebarluaskan) dalam bentuk cetakan melalui penjualan,
tukar menukar atau pemberian kepada umum, dan
sekurang-kurangnya kepada lembaga botani dan
perpustakaan-perpustakaan tempat ahli-ahli botani bekerja.
2. Publikasi yang valid (sah dan berlaku) dari nama adalah
publikasi yang memenuhi persyaratan:

Diterbitkan secara efektif.


Disetai diagnosis atau pertelaan dalam bahasa Latin (paling tidak
diagnosisnya) atau diacu pada pertelaan takson yang sudah terbit
secara efektif terdahulu.
Bentuk sesuai tatanama taksa menurut tingkatnya (lihat pasal 16
27).
Memenuhi syarat-syarat dan tanggal berlakunya mengenai
publikasi nama-nama yang valid (lihat pasal 32 45).

3. Suatu nama atau penunjuk legitimate (sesuai


dengan hukum yang berlaku) adalah nama atau
penunjuk (epitheton) yang sesuai dengan
peraturan.
4. Nama yang benar (correct) dari suatu takson
dengan sirkumskripsi, posisi dan tingkat tertentu,
ialah nama yang legitimate, yang menurut
peraturan ini harus dipakai untuknya.
5.Nama suatu takson di bawah tingkat genus terdiri
dari suatu nama genus ditambah dengan satu atau
dua penunjuk (epitheton) disebut suatu kombinasi.

Tentang nama-nama tumbuhan dikenal


istilah-istilah

Tantonim, yaitu nama yang terjadi dari dua kata yang persis
sama, atau dua kata yang hampir sama. Contoh: Linarialinaria; Boldu-boldus atau Linaria-linaria; Boldu-boldus.
Homonim, yaitu satu nama seringkali berlaku untuk dua jenis
tumbuhan atau lebih.
Contoh: Ixora crassifolia Merril; Ixora crassifolia Ridley.
Nama sama, tumbuhan berbeda.
Sinonim, beberapa nama sama untuk satu jenis tumbuhan.
Contoh: Orthosiphon spicatus; Orthosiphon stamineus;
Orthosiphon grandiflorus.
Contoh suku/familia yang dipertahankan di atas juga
merupakan sinonim.

NAMA-NAMA TAKSON MENURUT


TINGKATNYA

Nama suatu divisio diambil atau dibentuk


dari ciri khas divisio (nama descriptive) atau
dari nama yang termasuk genus, disarankan
dengan akhiran phyta, kecuali divisio fungi
dengan akhiran mycota.
Nama subdivisio dibentuk dengan cara yang
sama; dibedakan dengan nama divisio dengan
akhiran phytina, kecuali subdivisio fungi
dengan akhiran mycotina.

Nama classis atau subclassis dibentuk dengan


cara yang sama, diberi akhiran sebagai
berikut:
Untuk algae : -phyceae (classis)
-phycidae (sub classis)
Untuk fungi : -mycetes (classis)
-mycetidae (sub classis)
untuk Cormophyta : -opsida (classis)
-idea (sub classis)

Jika nama ordo didasarkan pada nama pangkal


suatu familia, ordo itu harus diberi akhiran
ales. Bila nama sub ordo didasarkan pada
pangkal nama familia, nama sub ordo itu harus
diberi akhiran ineae.
Contoh: ordo Bromeliales, Malvales, sub ordo
Bromeliineae, Malvineae.

NAMA FAMILIA DAN SUB FAMILIA,


TRIBUS DAN SUBTRIBUS:

Nama familia adalah kata sifat berbentuk jamak yang dipakai


sebagai kata benda. Nama familia dibentuk dari pokok kata
nama salah satu genus yang termasuk dalam familia tadi,
ditambah akhiran aceae. Dengan kata lain FAMILI merupakan
tingkatan takson yang anggotanya terdiri atas beberapa genus
Misal :genus Panthera(marga singa dan macan tutul) bersama
dengan genus Felis(marga kucing rumah) dimasukkan dalam
famili Felidae
Nama sub familia seperti familia dengan akhiran ideae,
contoh: Rosaideae (dari: Rosa).
Nama tribus, dengan cara yang sama akhiran eae (dari: Rosa).
Nama sub tribus, dengan cara sama, akhiran inae (dari: Rosa).

NAMA GENUS DAN ANAK GENUS :

Nama suatu genus merupakan kata benda berbentuk jamak atau suatu
kata yang diperlakukan demikian. Kata ini dapat diambil dari sumber
manapun, dan dapat juga disusun dalam cara sembarang. Contoh: Rosa,
Manihot.

Genus atau Marga merupakan tingkatan takson yang anggotanya terdiri


dari beberapa spesies yang memiliki beberapa persamaan ciri. Misal :
anjing (Canis familiaris ) dan srigala (Canis nubilis),keduanya termasuk
genus Canis.Singa (Panthera leo) dan macan tutul (Panthera tigris).Lada
(Piper ningrum) dan sirih (Piper betle)

Nama genus tidak boleh diambil dari istilah teknik yang digunakan dalam
morfologi, misalnya: radicula, tuber, caulis, folium, spina. Nama genus
tidak boleh terdiri dari dua kata.

Nama tingkat dibawah genus adalah kombinasi nama genus ditambah


penunjuk takson yang bersangkutan, dihubungkan dengan suatu istilah
tentang takson tadi.
Misalnya:
sub genus subg.
section sect.
series ser.

NAMA SPECIES

Nama species merupakan suatu kombinasi ganda yang


terdiri dari nama genus diikuti oleh satu penunjuk
species, jika penunjuk species terdiri dari dua kata atau
lebih agar diberi tanda penghubung. Penunjuk species
dapat diambil dari sumber manapun.

Nama Species merupakan tingkatan takson yang


terendah Makhluk hidup digolongkan dalam satu
spesies jika secara alami dapat melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil

Contoh:
Hibiscus rosa-sinensis
Adiantum capillus-veneris
Atropa bella-donna
Impatiens noli-tangere

NAMA TAKSON TINGKAT DI BAWAH


SPECIES (INTRASPECIFIC TAXON):

Nama intraspesifik takson adalah kombinasi


nama species dan suatu penunjuk intraspesifik
dihubungkan dengan suatu istilah yang
menunjuk takson yang bersangkutan.
Contoh:
Saxifraga aizon subforma surculosa Engler
Irnither
Saxifraga var. aizon subvar. brevifolia forma
multicaulis subforma surculosa Engler & Irnither

PENCANTUMAN NAMA PENCIPTA


DIBELAKANG NAMA ILMIAH TUMBUHAN

Agar penunjukan nama takson dapat tepat dan lengkap,


dan agar tanggalnya mudah diverifikasikan, perlu
dicantumkan nama-nama pengarang yang pertama kali
mempublikasikan nama takson yang bersangkutan
secara valid.

Rekomendasi:
Nama-nama pengarang yang diletakkan setelah nama
tumbuhan dapat disingkat, kecuali nama mereka sangat
pendek.
Misalnya:
Lam. untuk J.B.P.A Monet Chevalier de Lamarck
De Wild. untuk E. de Wildeman

Bila suatu nama terdiri dari satu suku kata yang


panjang, perlu disingkat, diberikan pada huruf
mati pertama dengan konsonan pertama.
Misalnya: Fr. untuk Elias Magnees Friers
Juss. untuk Jussieu
Rich. untuk Richard
Bila diperlukan nama yang lebih panjang untuk
menghindari kesalahpahaman maka cara
menyingkat sebagai berikut:
Bertol. untuk Bertoloni
Bert. untuk Bertero
Michx. untuk Michaux
Michl. untuk Michelli

Dalam pustaka sering dijumpai nama-nama author


lebih dari satu untuk satu nama tumbuhan.
Pencantuman nama demikian mempunyai maksud
sendiri-sendiri.
Contoh:
Didymopanax gleasonii Britton et Wilson
Artinya: nama yang diberikan oleh Britton & Wilson
bersama-sama.
Gossypium tomentosum Nutt ex Seem
Artinya: nama diberikan (diusulkan) oleh Nutt,
dipublikasikan secara efektif & valid oleh Seem.
Viburnum ternatum Rechder in Sergent
Artinya: nama diberikan oleh Rechder dan
dipublikasikan dalam karya Sergent.

Ulmus racemosa Thomas non Borkl.


Artinya: nama yang diberikan Thomas tidak sama
dengan nama yang diberikan oleh Borkl.
Phyllanthus L.emend Mull. Arg.
Artinya: nama yang diberikan oleh L (Linnaeus)
diubah oleh Mull. Arg.
Streptomyces alba-meyer Hesseltine ex. al.
Artinya: nama diberikan oleh Hesseltine dkk, seperti:
Parter, Diduek, Hauch, Bohones & Williams.
Imperata cylindrica (L.) Beauv.
Artinya: nama diberikan oleh Linnaeus, kemudian
oleh Beauv dipindah ke genus baru dengan masih
menggunakan epitheton specificum (penunjuk jenis).

KLASIFIKASI PADI (ORYZA SATIVA)


Kingdom : tumbuhan(plantae)
Divisio : spermatophyta
Sub divisi : angiospermae
Kelas
: monocotyledonae
Ordo
: graminales
Famili : graminae
Genus : oryza
Spesies : Oryza sativa.

TERIMA KASIH

KUIS
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang anda ketahui tentang tatanama


tumbuhan ?
Sebutkan Perbedaan nama ilmiah dan nama
biasa ?
Urutkan Tingkat-tingkat takson utama mulai
dari bawah !
Sebutkan Istilah istilah dalam nama
tumbuhan ?
Syarat Publikasi Efektif dan valid ?

You might also like