You are on page 1of 31

Clinical Management of

Diabetes Mellitus
Dika Pramita Destiani,
M.Farm., Apt.

Dika Pramita Destiani,


M.Farm., Apt.
Palembang, 01 Desember 1987
dikapramita01@gmail.com
dika.pramita@unpad.ac.id
Mata kuliah : Biokimia klinik,
farmasi klinik, anatomi fisiologi
manusia, farmakoterapi
penyakit (tematik), pelayanan
kefarmasian
S1, Profesi Apoteker, S2
Farmasi Klinik----UNPAD

Publikasi

Penggunaan Suplemen Herbal sebagai Upaya Swamedikasi di Kota Bandung


Dika P. Destiani, Auliya A. Suwantika; Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 2015. Vol.4
no.1:72-77

Induction of caspase cascade pathway by kaempferol-3-O-rhamnoside in LNCaP prostate


cancer cell lines
Eli Halimah, Ajeng Diantini, Dika P. Destiani, Ivan S. Pradipta, Herri S. Sastramihardja,
Keri Lestari, Anas Subarnas,
Rizky Abdulah, Hiroshi Koyama; Biomedical Reports 3: 115-117, 2015.

Cost-Effectiveness Analysis Of Ceftazidime-Levofloxacin And Cefotaxime-Erythromycin As


Empiric Antibiotic Combinations Related To The Septic Therapy In Indonesia
Dika P. Destiani, Tiana Milanda, Susilawati, Auliya A. Suwantika, Ivan S. Pradipta, Eli
Halimah, Ajeng Diantini, Sri A.
Sumiwi, Ahmad Muhtadi, Keri Lestari, Anas Subarnas, Rizky Abdulah; Under review in
Journal of Pharmacology
and Pharmacotherapy

Peresepan Obat Pasien Penyakit Dalam Menggunakan Indikator Peresepan WHO


Dika P. Destiani, Tiana Milanda, Susilawati; Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Volume 1,
Nomor 3, Hlm 96-101.

Dan Lain-Lain

Kegiatan Lain :

Tim dalam pengembangan Medication Therapy Adherence Clinic Bandung

Tim Systematic Review Panduan Penggunaan Antibiotik untuk ISPA pada Anak kolaborasi
dengan BALITBANGKES tahun 2014

Pemateri pada "Workshop Farmasi Klinik Studi Kasus Diabetes Melitus dengan Hipertensi
dan PPOK" Batam 2014

Tujuan
Jangka pendek : menghilangkan keluhan
dan tanda DM, mempertahankan rasa
nyaman, dan mencapai target
pengendalian glukosa darah
Jangka panjang : mencegah dan
menghambat progresivitas penyulit
mikroangiopati, makroangiopati, dan
neuropati
Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya
morbiditas dan mortalitas DM

Langkah-langkah terapi
Evaluasi Medis
Lengkap
- Riwayat penyakit
dan pengobatan
- Pemeriksaan fisik
- Evaluasi hasil
laboratorium
- Evaluasi hasil
rujukan

Evaluasi Berkala
- Kadar glukosa
darah
- HbA1C
- Evaluasi hasil
laboratorium

Intervention : Better Control Means


Fewer Complications
Every 1% Reduction in A1C
A1
C

Death from DM

- 21 %

Heart Attack

- 14 %

Microvaskular Complications

- 37 %

Arterial Disease
1%

Reduced Risk

- 43 %

Eliminate
symptoms and
improve wellbeing

Reduce
macrovascular
events (target
blood pressure
level,target lipid
level, optimise
blood glucose)

Managem
ent Goals
in Patients
With DM
Type 2

Prevent/retard
microvascular
complications
(optimise glycaemic
control and target
blood pressure
level)

ABCs of Type 2 DM
Target Treatment
Goals

AACE/ACE 2011

ADA 2013

A1C

< 6,5 %

< 7 %, in certain
situations < 6,5 % or
<8%

Blood Pressure
(mmHg)

< 130/90

< 140/80, in certain


situations < 130/80

Cholesterol

LDL < 100 mg/dL (<


70mg/dL an option for
DM and CAD)
HDL > 40 mg/dL in
men ; > 50 mg/dL in
women
TGA < 150 mg/dL

LDL < 100 mg/dL (<


70mg/dL for DM and
CAD)
HDL > 40 mg/dL in
men ; > 50 mg/dL in
women
TGA < 150 mg/dL

Terapi DM
Edukasi pasien

pengaturan makan dan


latihan jasmani 2-4 minggu

Terapi farmakologi

Asupan Pasien DM
LEMAK :
20-25 % kalori
Sayuran
bagus
dikonsumsi
pasien
diabetes
mellitus
untuk
asupan
vitamin, mineral dan
serat

PROTEIN:
10-20 % dari total asupan
Seafood, daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, susu rendah lemak,
kacang-kacangan, tahu, tempe

2-4 porsi/hari
Serat dari kcangkacangan
Vitamin dari buah

45-65% dari total


asupan
> 130 g/hari
Gula dalam
bumbu
diperbolehkan
Sukrosa tidak
lebih dari 5%
total asupan

PERBANDINGAN
GUIDELINES

Kombinasi
Metformin

Peralihan Dosis Insulin


Intravena (Infus) ke Subkutan

Subkutan

Insulin infus dihentikan 2 jam setelah terapi insulin


subkutan

Total harian insulin subkutan 80 % dari total harian


insulin infus

Total harian insulin subkutan = 50 % insulin basal + 50


% insulin prandial
Insulin basal = insulin long acting
Insulin prandial = insulin short acting yang dibagi 3
sesuai jadwal makan

CASE 1
Seorang pasien KAD mendapatkan
terapi insulin infus intravena 2 unit/jam
selama 6 jam. Glukosa darah pasien
tersebut telah terkoreksi membaik
sehingga akan dilakukan penggantian
rute pemberian insulin menjadi
subkutan. Bagaimanakah rekomendasi
dosis yang diberikan?

CASE 2
Seorang pasien laki-laki yang memiliki fobia suntikan
didiagnosa DM tipe 2,usia 68 tahun mendapatkan terapi
metformin yang sudah optimal selama 2 tahun
(2000mg/hari). BMI = 28kg/m2 dari 35kg/m2. Pasien
tersebut memiliki riwayat belum dikhitan, hipertensi
ringan dan terkontrol dengan thiazide dan ACE-I,
hiperlipidemia dan terkontrol dengan atorvastatin 10 mg.
Nilai HbA1c = 7,6 %.
Pasien berkonsultasi dengan apoteker bahwa membaca
leaflet canagliflozin (SGLT2) dan bertanya apakah dapat
mengkonsumsi obat tersebut untuk memperbaiki nilai
HbA1c ? Berikan rekomendasi kombinasi OAD ?

CASE 3
Seorang pasien laki-laki dengan
status penerima BPJS, merupakan
pasien baru yang terdiagnosa DM
dengan nilai BMI = 26, HbA1c 7,2 %,
GDP 130 mg/dL, GD2PP 180 mg/dL.
Pasien tersebut memiliki fobia jarum,
TD 150/90, Kadar kolesterol 180.
Terapi apa yang anda sarankan dan
alasannya ?

You might also like