Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Infeksi menjadi masalah utama pada transplantasi
ginjal untuk mencapai keberhasilan terapi
Infeksi jamur didapatkan sebanyak 14% setelah
transplantasi ginjal, yang menjadi salah satu
penyebab utama morbiditas dan mortalitas
Angka terjadinya infeksi jamur invasif tertinggi
adalah pada periode awal paska transplantasi,
dimana terjadi imunosupresi terbesar
Penelitian ini dilakukan untuk menilai dampak dari
infeksi jamur invasif pada pasien penerima
transplantasi ginjal
Tujuan Penelitian
Untuk mempelajari :
- Profil klinis,
- Faktor risiko untuk terkena infeksi jamur,
- Hasilnya dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertahanan hidup dan
kematian donor penerima transplantasi
ginjal
Metode Statistik
Microsoft excel 2007 digunakan untuk
menghitung mean. Faktor-faktor
predisposisi terjadinya infeksi jamur
dianalisis menggunakan tes binomial
Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil pasien
menggunakan student t test. Perbedaan
dianggap signifikan jika p-value kurang
dari 0,05.
Hasil Studi
Sejumlah 22 pasien didiagnosis sebagai
infeksi jamur sistemik.
Rerata usia pasien adalah 35,55 tahun.
Laki-laki terhadap perempuan adalah
1,75: 1
Rerata durasi penyakit sebelum
transplantasi ginjal adalah 16,5 tahun
dan rerata durasi dialisis adalah 7,8
tahun
Tidak ada ko-morbiditas yang signifikan
pada 64% dari populasi studi
Komorbiditas pre-transplant
pasien dengan infeksi jamur
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Kesimpulan
Pada penelitian ini (64%) dari infeksi jamur
terjadi pada tahun pertama, dengan Candida
sebagai patogen jamur yang paling umum.
Mereka yang memiliki disfungsi graft rentan
berkembang menjadi infeksi jamur.
Tingkat kematian adalah 50%.
Penekanan sumsum tulang {Leukopenia (50%)}
dan Hipoalbuminemia (59%) memberikan
kontribusi pada angka kematian yang tinggi.
Imunosupresi harus dipantau secara berkala dan
dipertahankan pada tingkat optimal yang hanya
cukup untuk menghindari penolakan, sehingga
terhindar dari infeksi oportunistik.
Terimakasih