You are on page 1of 13

Presentasi IDI-2

HAK-HAK
PASIEN

Disusun Oleh :
Aryandini Putri L
Agustina Emilia Sahara
Kholisatun Nisa
Kiski Novika Alfiani
Lady Farahmayuni
Rizki Wulandari
Septi Sulistianingsih
Siska Mentari

PENDAHULUAN

Pembicaraan tentang hak asasi pasien pada


dasarnya lahir
dari
pemikiran
tentang
martabat (dignity) manusia.
Menghargai
martabat
manusia
berarti
menempatkan manusia sama dan sejajar
dengan manusia lainnya. Ia tidah boleh
dibeda-bedakan berdasarkan suku, bangsa,
ras, warna kulit, bahasa, dan agama.

HAK ASASI MANUSIA

Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha


Esa dengan seperangkat hak yang menjamin
derajatnya sebagai manusia.
Hak-hak inilah yang kemudian disebut dengan
hak asasi manusia, yaitu hak yang diperoleh
sejak kelahirannya, sebagai manusia yang
merupakan karunia Sang Pencipta.
Hak Asasi Manusia merupakan seperangkat
hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi.

Hak Asasi Manusia dalam


Pandangan Islam
Hak asasi manusia dalam Islam mengandung
prinsip-prinsip
dasar
tentang
persamaan,
kebebasan dan penghormatan terhadap sesama
manusia.
Persamaan, artinya Islam memandang semua
manusia setara, yang membedakan adalah
prestasi ketakwaanya. Hal ini sesuai dengan alQuran Surat al-Hujurat ayat 13, yang artinya :
Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu
dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan
kamu berbanga-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang mulia
diantara kamu adalah yang paling takwa.

Lanjutan.

Kebebasan merupakan elemen penting dalam ajaran


Islam. Kehadiran Islam memberikan jaminan kepada
kebebasan manusia agar terhindar dari kesia siaan dan
tekanan, baik yang berkaitan dengan masalah agama,
politik dan ideologi. Namun demikian, pemberian
kebebasan terhadap manusia bukan berarti mereka
dapat menggunakan kebebasan tersebut secara
mutlak, tetapi dalam kebebasan tersebut terkandung
hak dan kepentingan orang lain yang harus dihormati
pula.
Mengenai penghormatan sesama manusia, dalam Islam
seluruh ras kebangsaan mendapat kehormatan yang
sama. Dasar persamaan tersebut merupakan wujud dari
kemuliaan manusia. Manusia dalam ajaran Islam adalah
keturunan Adam dan seluruh anak cucu nya dimuliakan
tanpa kecuali.

Salah satu hak pasien yang utama adalah


hak untuk menentukan nasibnya sendiri (the
right to self determination), yang merupakan
bagian dari hak asasi manusia. Hak
menentukan nasibnya sendiri berarti hak
memilih dokter, apoteker dan sarana
kesehatannya dan hak untuk menerima,
menolak atau menghentikan pengobatan atau
perawatan atas dirinya, tentu saja setelah
menerima informasi yang lengkap mengenai
keadaan kesehatan
atau penyakitnya

Ada 4 hak dasar pasien yang


dikemukakan oleh John F. Kennedy
(1962) yaitu :
Hak mendapatkan perlindungan
keamanan.
Hak mendapat informasi.
Hak memilih.
Hak mendengar.

Hak pasien dalam


memilih obat

Hak

pasien untuk bertanya dan


mencari kejelasan dari suatu resep
obat diatur dalam peraturan
pemerintah (pp) no 51/2009 tentang
kefarmasiaan.
Setiap pasien boleh memilik obat
generik dibanding obat bermerk.

Kurangnya informasi seputar obat generik adalah


salah satu faktor penyebab obat generik dipandang
sebelah mata, padahal obat generik memiliki khasiat
yang sama dengan obat bermerk, harga obat generik
pun lebih murah karena harganya sudah ditetapkan
oleh pemerintah agar terjangkau oleh masyarakat
sedangkan harga obat bermerk ditetapkan sesuai
dengan kebijakan perusahaan farmasi masingmasing. Kualitas obat generic tidak berbeda dengan
obat bermerk karena diproduksi dengan spesifikasi
yang telah ditetapkan dalam farmakope, yang
membedakan hanya bentuk, warna dan
kemasaannya saja.

Hak pasien dalam suatu


pelayanan
Hak

pasien dalam suatu pelayanan


tercantum dalam UU no 23 tahun 1992
Pada pasal 14 dijelaskan bahwa setiap orang
berhak mendapatkan kesehatan optimal.
Pasal 53 menjelaskan bahwa setiap pasien
berhak atas informasi kedokteran dan hak
opini kedua.
Pasal 53 menjelaskan bahwa setiap pasien
berhak mendapatkan ganti rugi karena
kesalahan dan kelalaian petugas kesehatan

Standar Kefarmasian dlm


Pelayanan
Pelayanan
Edukasi&Promos
Resep
i
Skrining Resep
& Penyiapan
Penyiapan
Obat
Obat :
Peracikan,
pemberian
etiket,
Penyerahan
obat, informasi
obat,
konseling,
monitoring
penggunaan
[Sumber
: Keputusan Menteri
obat
Kesehatan
Nomor

Pelayanan
Residensial (home
care)

HAK PASIEN

1027/Menkes/SK/IX/2004]

Pelayanan yang mahal, kaku dan berbelit-belit,


kurang ramah, arogan, lambat dan fasilitas pelayanan
yang kurang memuaskan dan sebagainya, ini
merupakan fenomena-fenomena yang kerap kali
mewarnai proses hubungan antara pemerintah dan
masyarakat berkaitan dengan proses pelayanan.
Dalam hal ini, pasien sebenamya merupakan faktor
penting. Pasien harus dipandang sebagai subjek yang
memiliki "pengaruh besar" atas hasil akhir layanan
bukan sekedar objek. Hak-hak pasien harus dipenuhi
mengingat kepuasan pasien menjadi salah satu
"barometer
mutu
layanan"
sedangkan
ketidakpuasan pasien dapat menjadi pangkal tuntutan
hukum.

You might also like