You are on page 1of 22

Penggunaan Captopril

Pada Penderita Hipertensi


No.

Nama

NPM
1. Endang Dwi W.
2. Dio Alip A.P.
3. Hibbatullah
4. Oskar Disti P.
5. Erfiana Eka F.
6. Feidyando A.

08700009
08700041
08700054
08700071
08700091
08700092

Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan
meningkatnya tekanan darah sistolik
di atas 140 mmHg atau tekanan
diatolik di atas 90 mmHg. Prevalensi
terjadinya hipertensi meningkat
seiring dengan pertambahan usia.

Etiologi
tekanan darah disebabkan oleh
kelainan multifaktor. faktor genetik,
stres psikologi, serta faktor
lingkungan dan diet (peningkatan
masukan garam dan mungkin
penurunan masukan kalsium)
mungkin membantu terjadinya
hipertensi.

Faktor resiko
Faktor resiko meliputi riwayat
hipertensi dalam keluarga, merokok,
hiperlipidemi, diabetes
hipertensi juga dapat disebabkan
oleh makanan, stres, rokok, obatobatan yang berupa kontrasepsi oral
dan kortikosteroid, serta kehamilan.

Tabel Klasifikasi Tekanan Darah berdasarkan JNC


(Joint National Committe on Prevention)

Angiotensin Converting
Enzyme (ACE)
Obat pilihan yang digunakan dalam
terapi farmakologi pasien hipertensi
adalah Angiotensin Converting
Enzyme (ACE) inhibitor. ACE inhibitor
direkomendasikan sebagai obat
pilihan pertama didasarkan pada
sejumlah studi yang menunjukkan
penurunan morbiditas dan
mortalitas.

Captopril
Salah satu obat yang tergolong
dalam ACE inhibitor adalah Captopril
yang merupakan ACE inhibitor
pertama yang digunakan secara
klinis.

Captopril
Indikasi
Antihipertensi sedang
hingga berat
Diabetus nefropati
CHF
Left Ventricular
Disfunction yang
disertai infark miokard

Kontra indikasi
Hipersensitivitas
terhadap Captopril
Angioderma yang
disebabkan oleh
penggunaan ACE
inhibitor sebelumnya
Wanita hamil dan
menyusui

Farmakodinamik
Captopril menghambat ACE, yang mengubah
angiotensi 1 menjadi angitensin2 aktif.
menyebabkan vasodilatasi dan penurunan
sekresi aldosteron. sehingga ginjal
mensekresi natrium dan cairan serta
mensekresi kalium. Keadaan ini akan
menyebabkan penurunan tekanan darah dan
mengurangi beban jantung
Captopril juga dapat mengurangi resistensi
arteri perifer dan meningkatkan cardiac
output tetapi tidak memberikan efek pada
perubahan nadi sehingga tekanan darah
menurun.

Farmakokinetik

Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Ekskresi

Absorbsi
Proses pharmacokinetic obat captropril
adalah obat ini diberikan secara oral yaitu
melalui mulut, masuk ke lambung dan di
dalam lambung obat tersebut dihancurkan
kedalam bentuk partikel-partikel kecil untuk
di absorbsi di usus halus. Rata-rata minimal
obat yang di absorbsi adalah kira-kira 75%
dan berkurang menjadi 30-40% dengan
adanya makanan serta 25-30% captopril
akan berikatan dengan protein. Harus
diberikan satu jam sebelum makan, karena
absorbsi obat ini berkurang bila diberikan
bersama makanan.

Distribusi
Captopril didistribusi kesebagian
besar jaringan tubuh dengan
perkecualian jelas bagi susunan saraf
pusat.

Metabolisme
Metabolisme captopril terjadi di hati
sekitar 50% dan diekskresikan
melalui urin (95%) dalam waktu 24
jam. Captopril dimetabolisme
menjadi konjugat disulfida dengan
molekul lain yang mengandung
sulfihidril.

Ekskresi
Proses yang terakhir adalah proses
eksresi yang terjadi di ginjal dimana lebih
dari 95% dosis yang di absorbsi
dikeluarkan dalam urin. Captopril sebagai
dosis tunggal mempunyai durasi selama
6-12 jam dengan onset 1 jam dan waktu
paruh captopril dipengaruhi oleh fungi
ginjal dan jantung yaitu kurang dari 3
jam. Kurang dari separuh jumlah
captopril per oral yang diekskresi tanpa
prubahan kedalam urin.

Efek Samping

Asthenia
gynecomastia.
disgeusia (7% penderita yang dilaporkan)
mual muntah
hiperestesi mukosa oral
sakit kepala
pusing
Batuk
Efek samping ini bersifat dose related dengan
pemberian dosis kaptopril kurang dari 150 mg
per hari, efek samping ini dapat dikurangi tanpa
mengurangi khasiatnya.

Toksisitas
Toksisitas serius terutama timbul bila
captopril diberikan dalam dosis tingi pada
pasien penyakit vaskuler kolagen atau
insufisiensi ginjal. Proteinuria terjadi pada
penderita yang mendapatkan captopril
selama 3 bulan atau lebih, sebagian besar
mereka memiliki penyakit ginjal
sebelumnya. Neutropenia terjadi pada
penderita yang medapatkan captopril pada
3 bulan pertama pengobatan dan paling
sering pada penderita penyakit autoimun
atau mereka yang mendapatkan terapi
imunosupressan.

Interaksi Obat
Pemberian obat diuretic hemat kalium
(Spironolakton-triamteren, Anulona) dan
preparat kalium harus dilakukan dengan hatihati karena adanya bahaya hiperkalemia.
Penghambat enzim siklooksigenase seperti
indometasin, dapat menghambat efek captopril.
Disfungsi neurologic pernah dilaporkan terjadi
pada pasien yang diberi captopril dan simetidin.
Kombinasi captopril dengan allopurinol tidak
dianjurkan, terutama gagal ginjal kronik.

Diskusi
Hipertensi merupakan suatu keadaan
meningkatnya tekanan darah sistolik
di atas 140 mmHg atau tekanan
diatolik di atas 90 mmHg dan dapat
disebabkan oleh makanan, stres,
rokok, obat-obatan yang berupa
kontrasepsi oral dan kortikosteroid,
serta kehamilan.

Captopril menghambat ACE


( angiostensin converting enzyme) yang
dibutuhkan untuk mengubah
angiostensin I yang belum aktif menjadi
angiostensin II yang bersifat aktif. Karena
pembentukan angiostensin II terhambat
maka terjadi vasodilatasi, dan penurunan
sekresi aldosteron sehingga ginjal
mensekresi natrium dan cairan serta
mensekresi kalium.

Obat Captopril akan menghambat


perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II pada pasien hipertensi
sehingga menyebabkan penurunan
tekanan darah dan mengurangi
beban jantung, baik afterload
maupun pre-load.

Kesimpulan
Obat captopril sebagai ACE inhibitor
sangat efektif dalam menurunkan
tekanan darah serta mengurangi
beban jantung pada pasien
hipertensi.

You might also like