You are on page 1of 30

Perubahan Titik Operasi Pompa

dan Upaya Penanganannya


1.Perubahan Head Statis
2.Perubahan Head Friksi
a. Fitting
b. Throttling
c. Bypass/ alur pintas
3. Perubahan kapasitas

Q2

Q1

1. Perubahan Head Statis (Z


Y), Perpipaan Tetap
titik operasi: dr Q1 Q2

c. Alur Pintas
Efisiensi turun
Kavitasi?
(P1 >P2), for high
specific speeds
(mixed and axial)
Be careful of
discharge
recirculation lines.
They can heat the
suction fluid.
Use a lower speed
pump to reduce
capacity

Pertimbangan untuk pemasangan pompa secara Serie:


1. Kedua

pompa harus ber diameter sama


2. Kedua pompa harus mempunyai kecepatan putar sama
(1,2 perbedaan kapasitas (GPM atau m3/h) dapat
meyebabkan kavitasi jika pompa I tidak mengalirkan
cairan dalam volume yang cukup ke pompa II )
3. Pastikan casing pompa II cukup kuat untuk menahan
tekanan yang besar (pemilihan bahan konstruksi
atau extra bolting )
4. stuffing box pompa II harus mampu menahan tekanan
keluar pompa I perlu high-pressure mechanical
seal.
5. Pastikankedua pompa terisi cairan ketika start-up and
operation.
6. Jalankan pompa II setelah pompa I jalan

3. Penambahan kapasitas
Pemasangan 2 pompa secara paralel

Pertimbangan untuk pengoperasi pompa


secara parallel:
1. Kedua

pompa harus menghasilkan head sama (artinya:


kecepatan putar dan diameter impeller sama
2. API 610: , pada pompa parallel head meningkat 10%
dari head pada kapasitas aslinya
3. Dua pompa parallel memberikan kapasitas kurang dari
2X pompa tunggal karena adanya peningkatan friksi
pada perpipaan.

Variable-speed pumps

Hukum Afinitas / Kesebangunan


Hukum Afinitas / Kesebangunan diturunkan dari
analisis bilangan tak berdimensi tiga parameter
penting yang menjelaskan kinerja pompa identik
geometris (sebangun), yaitu :
kapasitas (flow),
total head dan
daya ( power)
Penggunaan :
Untuk memprediksi kinerja pompa identik dengan
ukuran berbeda atau kecepatan putar berbeda

Kapasitas

Head

Daya
(Power)

Q, D, N
H, D, N
P, D, N

D Tetap

Q1/Q2 = n1/n2

N Tetap

Q1/Q2
=D13/D23

H1/H2 =

P1/P2 =

n12/n22

n13/n23

H1/H2
=D12/D22

P1/P2
=D15/D25

efisiensi

Contoh Soal:
Suatu pompa sentrifugal akan dioperasikan pada laju alir 15
L/s dan head 30,5 m. Pompa dengan kecepatan N= 2050
rpm dan diameter impeller 125 mm mempunyai
karakteristik sbb:

Pompa yang tersedia diameter = 110 mm, 95 mm


Dan motor dengan N = 1450, 1750, 2050, dan 2350 rpm,
Pilih pompa yang dapat digunakan, dan berikan saran

Penyelesaian:
Plot kurva karakteristik pompa, operasi optimum adalah
pada Q = 36 L/s dan H = 65 m (titik A)

H-Q

-Q

N = 2050 rpm

Q(m3/s)

Q ( 36 L/s) dan H (65 m) yg tersedia pd kurva terlalu


besar dibandingkan dengan kebutuhan
Coba dengan
N lebh rendah dengan diameter tetap
atau diameter lebih kecil, putaran tetap
Periksa kebutuhan dayanya (jika ada informasi )

we have a pump with the initial operating point (1):


Flow (Q) = 800 GPM
Head (H) = 580'
Horsepower (P) = 175 HP
Impeller diameter = 13"
Pump speed = 3570 RPM
The desire is to determine what the pump output would be
using a 9" impeller and what the corresponding reduced
speed would be to provide the same pump output with a
13" impeller. Using the affinity laws, the following results
were obtained:

Contoh Soal:
Suatu pompa berukuran 4X3X7, dengan diameter impeler
5,5 in, putaran motor (N) = 1750 rpm mempunyai
karakteristik sbb:
Q, gpm
H, ft

200

120

Efisiensi (%)
H perpipaan, ft

50

400

600

800

115

109

83

50

40

63

77

75

63

76

110

153

Jika karena kebutuhan proses, maka Hs berubah menjadi


80 ft, apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan
debit cairan ?

Pemompaan Cairan Viskos dengan Pompa


Sentrifugal
Batas Viskositas untuk Berbagai Diameter pipa keluaran:
Diameter

Viskositas

50mm

120 130 mm/s

150mm

300 500 mm/s

> 150mm

800 mm/s

Liquid petroleum product

Persyaratan Penggunaan Kurva Koreksi


1. Pompa sentrifugal pumps dengan impeller radial
- rentang Q-Hnormal. (mixed flow atau axial flow
impeller tidak boleh)
2. Hanya untuk NPSHa yang cukup untuk mencegah
kavitasi
3. Hanya untuk homogeneous Newtonian fluids.

Kapasitas

Qw Qvis/CQ

Head

Hw Hvis/CH

Efisiensi

vis , C x w

Daya

Pvis = (Qvis Hvis vis)/(367. vis) KW

Contoh:
Qvis = 100m /hr v = 100mm/s
Hvis = 29.5m vis = 0.90kg/dm3
Faktor Koreksi: CH = 0.94 CQ = 0.98 C = 0.70
Perhitungan untuk air:
Qw (100m/h) 0.98 / 102m/h,
Hw (29.5m)/ 0.94 = 31.4 m

Plot Hw dan Qw pada kurva


karakteristik pompa
Digunakan pompa dengan
w = 75%.
, vis = (0.70)(75%)
= 53%
H (ft)

Pvis =

vis

Untuk Q = gpm dan H = ft,


maka Daya pompa:

You might also like