Professional Documents
Culture Documents
kekuatan yg menggerakkan
organisme
Kekuatan dlm diri organisame yg
membangkitkan & mengarahkan
perilaku
Energi yg mendorong terjadinya
perilaku
MOTIVASI
merupakan konsep yg
menjelaskan kekuatan yg
ada & bekerja dalam diri
organisme serta menjadi
penggerak & pengarah
tingkah laku organisme
dlm mencapai tujuan
b. Arousal theory
b. Insentif theory
Teori Insting lahir berlandaskan eksperimeneksperimen para Etholog (para ahli ilmu
Biologi yg banyak mempelajari perilaku
terutama terkait dg teori evolusi)
Menurut Eibl-Eibesfeldt, ada beberapa ransang
kunci yg dpt menimbulkan tk.laku instingtif :
a. pipi montok, mata lebar, mulut mungil, kepala
besar menimbulkan perilaku cuddling
b. mata genit, senyum, wajah yg tersipu, mata
terpejam menimbulkan daya tarik laki-laki
c. Mencium adalah gerak ritual dr tk.laku
menyuapi, dll
SIGMUND
FREUD
INSTING
naluri yg merupakan
representasi
psikologis bawaan dr
eksitasi tubuh akibat
meningkatnya
kebutuhan
UNSUR NALURI :
1. Sumber (kebutuhan)
2. Upaya (memuaskan kebutuhan)
3. Obyek (yg memuaskan
kebutuhan)
4. Dorongan (untuk terjadinya
perilaku)
Catatan :
Sumber & Upaya dr Naluri adalah tetap, tetapi sejalan
dg kematangan fisik, akan muncul naluri baru
Obyek dr Naluri dpt berubah / bervariasi sbg akibat
adanya hambatan yg mennyebabkan pengalihan energi
psikis
Upaya dr Naluri bersifat regresif (kembali pd kondisi
semula) & konservatif (menuju keseimbangan)
Proses dr Naluri adalah repetition compultion
MACAM INSTING / NALURI :
(berulang)
Kesimpulannya :
INSTING = suatu keadaan yg
menentukan prosespsikologis unk
mengamati, mengingat &
membayangkan suatu obyek yg
berhubungan dg alat pemuas
kebutuhan
STIMULUS
PERSEPSI
PERUBAHAN
TUBUH
PERSEPSI
SINYAL KE OTAK
PERUBAHAN
Dipahami dr 3 prinsip :
SERVICEABLE ASSOCIATED HABITS
cara organisme mengekspresikan emosi bernilai survival
ANTITESIS
expresi emosi yg berlawanan tk.laku yg berlawanan
PRINSIP AKSI LANGSUNG
seperti menggigil karena takut, berteriak krn terkejut, dll
BUCK anak usia 4 th sdh mampu mengkomunikasikan
emosi melalui ekspresi wajah
ROSENTHAL sebagian besar org dpt mengenali keadaan
emosi hanya dg melihat sekilas
wanita lebih peka melihat tanda non verbal
1. MEKANISME HORMONAL
Injeksi hormon pd daerah khusus hipotalamus menghasilkan peningkatan perilaku sexual pd tikus
Fisher tikus jantan meningkat birahinya setelah diinjeksi hormon sex jantan (testosteron) pd Lateral
Preoptic Hipothalamus. Sedangkan injeksi hormon yg
sama pd tikus betina pd area Medial Preoptic Hipothalamus-nya justru menunjukkan perilaku sexual spt
tikus jantan
Robinson & Sawyer mendemonstrasikan bahwa stimulasi elektrik di area Ventro Medial akan menginduksi ovulasi pd kucing betina shg bila terjadi kerusakan pd area ini pd kucing & kelinci akan menghilangkan birahi & peran penting ovarium. Sebaliknya
jika kemudian dilakukan injeksi hormon estrogen
2. MEKANISME NEURAL
Mekanisme syaraf sbg kontrol perilaku sexual ditemukan pd banyak tingkatan sistem syaraf SPINAL
CORD & BATANG OTAK yg berisi banyak syaraf dasar,
mampu merefleksikan perilaku sexual
Anterior Hipothalamus merupakan pusat syaraf yg
penting sbg kontrol perilaku sex, shg kerusakan pd
area ini secara permanen dpt mengakibatkan hilangnya birahi pd tikus jantan & betina, kucing & babi
Sebuah studi menunjukkan bahwa daerah lokal Posterior Hipothalamus mengandung mekanisme neural
yg penting bg regulasi sexual
Pfaff perilaku kawin / birahi tikus jantan tergantung
pd Anterior Hipothalamus, sedangkan pd tikus betina
birahinya
sangat
dipengaruhi
oleh
Posterior
Hipothalamus
Insentif
Insentif
OBYEK / KEJADIAN DAPAT MEMPENGARUHI & MENGUBAH TINGKAH LAKU LEBIH DARI KEBUTUHAN FISIK
Dipelajari
Bernilai beda-beda pd tiap orang
Pikiran dapat menjadi Incentive Motivation
VS
VS
Konsep Umum
Kebutuhan pd diri individu akan menyebabkan
terjadinya sejumlah energi psikis yg mendorong
individu u/ mencari obyek pemuas u/ mengurangi
ketegangan yg muncul akibat kebutuhan yg
mendesak
Formulasi awal teori drive dilatarbelakangi o/
konsep WOODWORTH ttg drive / dorongan yg
bertalian erat dg kebutuhan organisme / mencapai kondisi homeostatis
KARAKTERISTIK DORONGAN
1. INTENSITAS Intensitas yg tinggi dr dorongan
(makin kuat) akan membuat kebutuhan yg berinteraksi
dg emosi mengaktifkan jaringan otak shg kepekaan
bertambah & menghadirkan respon yg lebih baik thd
stimulus yg menjadi obyek pemuas
2. DIRECTION Arah dorongan akan membawa
individu u/ melakukan / menghindari perilaku menuju
stimulus tertentu
3. PERSISTENCY Makin konstan suatu dorongan pd
diri individu mk makin besar kemungkinan terjadinya
sebuah perilaku
Kekuatan perilaku muncul karena adanya kebiasaan (habit) yg berinteraksi dg dorongan serta
insentif
Insentif adalah kualitas obyek pemuas yg dibutuhkan
individu yg dpt mempengaruhi motivasi / mengubah arah
perilaku dr satu obyek ke obyek lain
Prinsip Belajar :
1. Law of Effect
2. Law of Exercise
3. Law of Readiness
Kel. I
Kel. II
suby.diberi gambar yg
menunjukkan org
memukul boneka
suby.diberi gambar
kartun yg saling memukul
tokoh kartun lain
HASIL
Suby.Kel.3 bertindak paling agresif & mampu menyerang anak
lainnya jk keinginan mrk tdk dituruti
Suby.Kel.1 & 2 menunjukkan agresivitas hanya pd
oby.tertentu
Kel.4 tidak menunjukkan perubahan / agresivitas
Kel. III
Kel. I
suby.diberi gambar yg
menunjukkan manusia
saling memukul
suby.diberi gambar yg
menunjukkan org membelai
& menyayangi boneka
Inteligensi Motivasi
MINAT Motivasi
Kebutuhan Motivasi
Ts = Ms x Ps x Is
Kecenderungan SUKSES
tergantung pd Motivasi sukses
yg berinteraksi dg Probabilitas
sukses & Nilai insentif jk sukses