You are on page 1of 12

Sefadroksil

Fevi fitrianingsih
Fitria L.B
Merrydian puspa
Putri nurF
Redita pangestu
Reski alhumaira

(1041611173)
(1041611175)
(1041611181)
(1041611186)
(1041611187)
(1041611188)

Sejarah sefadroksil
Sefadroksil merupakan golongan sefalosporin
generasi pertama. Sebagian besar turunan ini
diperkenalkan untuk penggunaan klinik antara
tahun 1960 dan 1970. Spektrum antibakterinya
lebih sempit dibanding generasi berikutnya,
terutama aktif terhadap cocci kecuali
enterococci, E.coli, K.pneumoniae, P.mirabilis,
Salmonella sp. dan Shigella sp. Turunan ini
tahan terhadap b-laktamase luar sel yang

Struktur kimia & penamaan


sefadroksil

(7R)-7-(-D-4-Hy-droxyphenylglycylamino)-3
methyl-3-cephem-4carboxylic acid monohydrate
(Martindale 1, 218)

Nama dagang sefadroksil

Mekanisme aksi
terhadap reseptor
R1

R2

Modifikasi R1 pada posisi 7 cincin betalaktam


dihubungkan dengan aktivitas antimikrobanya, sedangkan
substitusi R2 pada posisi 3 cincin dihidrotiazin
mempengaruhi metabolisme dan farmakokinetiknya.
Modifikasi R1 dan R2 berhubungan dengan masing-masing
jenis sefalosporinnya.

(Siswandono, 127)

Gugus farmakofor

Perbandingan struktur

Perbandingan

Lanjutan tabel
Perbedaan

sefadroksil

sefaleksin

sefaklor

indikasi

Cefadroxil diindikasikan untuk


pengobatan infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme yang sensitif
Infeksi saluran kemih :
Pielonefritis, sistitis, uretritis,
adneksitis, endometritis.
Infeksi saluran pernafasan :
Tonsilitis, faringitis, bronkitis,
pneumonia, abses paru,
bronkhopneumonia, sinusitis,
laringitis, otitis media.
Infeksi kulit dan jaringan lunak :
Limfadenitis, abses, selulitis,
erisipelas, furunkulosis, mastitis.
Infeksi lain : Osteomielitis, artritis
sepsis, peritonitis septikemia.

Untuk mengobati
sejumlah infeksi bakteri
seperti otitis media,
faringitis, infeksi tulang
dan sendi, pneuomonia,
selulitis dan infeksi
saluran kemih. Dan dapat
juga digunakan untuk
mencegah bakterial
endocardistis dan
pencegahan ISK
perulang.

Digunakan untuk infeksi


bakteri gram positif dan
gram negatif.

Efek samping

Gangguan saluran pencernaan,


seperti mual, muntah, diare, dan
gejala kolitis pseudomembran.
Reaksi hipersensitif, seperti ruam
kulit, gatal-gatal dan reaksi
anafilaksis. Efek samping lain
seperti vaginitis, neutropenia dan
peningkatan transaminase.

Gangguan pencernaan
termasuk mual, muntah,
diare reaksi
hipersensitivitas, ruam
kulit, urtikaria, demam,
gatal, bengkak, kesulitan
bernafas, melepuh dan
mengelupas.

Mual, muntah, rasa tidak


enak pada saluran cerna,
sakit kepala, reaksi alergi
berupa ruam.

Metabolisme sefadroksil
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan
berikatan dengan satu atau lebih ikatan protein penisilin (penicillin-binding proteins-PBPs) yang
selanjutnya akan menghambat tahap
transpeptidasi sintesis peptidoglikan dinding sel
bakteri sehingga menghambat biosintesis
dinding sel. Bakteri akan mengalami lisis karena
aktivitas enzim autolitik (autolisin dan murein
hidrolase) saat dinding sel bakteri terhambat.

Metabolisme sefaleksin
dan sefaklor
Menghambat sintesis dinding sel mikroba
(sintesis peptidoglikan yang diperlukan kuman untuk
ketangguhan dindingnya). Jadi yang dihambat ialah
reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian
reaksi pembentukan dinding sel.
Spektrum kerja sefalosporin luas dan meliputi banyak
kuman Gram-positif dan gram-negatif, termasuk
E.coli, Klebsiella, dan Proteus.Kepekaannya untuk
beta-laktamase lebih rendah daripada penisilin.

Terimakasih

You might also like