You are on page 1of 39

BIOLOGI LAUT LANJUTAN

S.F. TUHUMURY

I.

Pendahuluan

II. Proses-Proses yang terjadi di Laut


- Plankton pada kolom air
- Faktor-faktor Kritis yang mempengaruhi
Kelimpahan
Plankton
- Poduktivitas dan jaringan makanan di laut
III. Organisme Yang Hidup Pada Dasar Perairan
- Sea Weed (Algae)
- Sea Grass (Lamun)
- Mangrove dan
- Terumbu Karang
IV. Kehidupan Organisme Bentik
- Klasifikasi Organisme Bentik
- Kehidupan di dalam lumpur dan pasir

V. Daerah Pasut dan Estuaria


VI. Proses-Proses yang terjadi pada dasar laut,
mulai dari Continental shelf sampai dengan
laut dalam
Sumber :
1. Marine Biology (Function, Biodiversity, Ecology
Oleh Jeffry S. Levinton. 1995.
2. Ecology of Coastal Waters With Implication
for Management oleh K.H. Mann. 2000.

Pendahuluan

1. Beberapa istilah yg perlu untuk di jelaskan,


karena berhubngan dengan kebiasaan hidup
organisme di laut:
- Neuston

Pelagic

- Plankton

Epipelagic

- Nekton

- Meso Pelagic

- Bentos

- Zona Bathypelagic

- Zona Intertidal

- Zona Abyssopelgic

- Zona Subtidal

- Hadal

Gambar 1. Kebiasaan Hidup dari organisme laut

Gambar 2. Potongan melintang dari samudra; dari


garis pasang tertinggi sampai laut dalam

MANGROVE

MANGROVE
Kata mangrove mempunyai 2 arti:
1.

Komunitas : masy. Tbhn/hutan yg tahan


terhadap kadar garam (pasut air laut).

2. Spesies : Macnae, 1968; istilah mangal


utk komunitas hutan dan mangrove utk
individu tumbuhan
MANN K.H (2000) : hampir 75% tumbuhan
mangrove hidup antara
250 LU 250 LS dan ter
banyak di jumpai di Asia
Tenggara (60 sp). Terendah
di Amerika (10 sp)

MANGROVE
'manggi-manggi = Avicennia sp = Apiapi
Jeruju = Acanthus sp

Kacang-kacang = (Aegiceras corniculata)

Bakau putih = Bruguiera cylindrica


Bakau minyak = Rhizophora apiculata

MANGROVE
Beradaptasi untuk dapat hidup pada lumpur
anaerobik, dengan adapatasi dari akar yang
dapat menyediakan O2, (prop root /pneumatophore.
Beradaptasi utk hidup pada lingkungan laut,
dgn memiliki daun yang memiliki kemampuan
tekanan osmotik yang tinggi
keseimbangan karbon diatur oleh microphytic
alga yg tumbuh pada mangrove dan juga
microalga yang hidup pada permukaan lumpur

1. Deskripsi

merupakan komunitas vegetasi pantai


tropis,

didominasi oleh beberapa spesies


pohon mangrove yang mampu tumbuh
di
daerah
pasang
surut
pantai
berlumpur.

umumnya
tumbuh
pada
daerah
intertidal dan supratidal yang cukup
mendapat aliran air, dan terlindung
dari gelombang besar .

banyak ditemukan di pantai-pantai


teluk yang dangkal, estuaria, delta dan
daerah pantai yang terlindung.

PRODUKTIVITAS
Lugo dan Snedaker (1974) PP hutan mangrove :
5.000 gr C/m2/Thn.
Faktor-faktor yang mempengaruhi PP hutan mangrove
(Carter (1973):
A. Berhubungan dgn fluktuasi Pasut:
1. Transpor oksigen sistem akar
2. Air tanah dn jmlh pertukaran air yang digunakan utk
menghalau zat racun sulfit
3. Arus Pasut dn pengaruhnya terhadap deposit dan
erosi substrat dasar
4. Fluktuasi air yg berkaitan dgn keberadaan unsur hara
di daerah hutan mangrove

B. Berhubungan dgn kimia


air laut

1. Kandungan garam pada substrat dasar dn kemampuan daundaun bertahan.


2. Kandungan unsur hara makro dlm tanah
3. Jumlah aliran permukaan (surface run-off) yang membawa
unsur hara makro dari tanah.

Kenanekaragaman Jenis Mangrove dan Distribusinya


Di Dunia kurang lebih 89 spesies (31 Genera dan 22 Famili)
Dimana 74 species hidup di Asia Tenggara, 11 spesies hidup
Di daerah Caribian.
Soegiarto dan Polunin (1982) di Indonesia ada 38 Spesies
(51%)

2.
a.

Zonasi
(berdasarkan
salinitas)
Zona
air payau hingga air laut de-ngan salinitas pada waktu
terendam air pasang berkisar antara 10 - 30 0/00

Area yang terendam sekali atau dua kali sehari selama 20 hari dalam
sebulan (Rhizophora mucronata )
Area yang terendam 10 - 19 kali per bulan (A. alba, A. marina, Sonneratia
griffithii, Rhizophora sp).
Area yang terendam kurang dari sembilan kali setiap bulan ( Rhizopho-ra
sp., Bruguiera sp.)
Areayang terendam hanya beberapa hari dalam setahun ( Bruguiera
gymnorhiza, Rhizophora apiculata)

b. Zona air tawar hingga air payau, dimana salinitas berkisar antara 0
- 10 0/00 :
Area yang kurang lebih masih
dibawah pengaruh pasang surut:
asosiasiasi Nypa.
Area yang terendam secara
musiman: Hibiscus dominan.
Zonasi hutan mangrove di Indonesia

Mangrove forests grow between MTL and HHWST

ZONASI HUTAN MANGROVE (salah satu di Indonesia)


Daerah paling dekat dengan laut,
substrat agak berpasir, sering
ditumbuhi oleh Avicennia spp,
pada zona ini sering berasosiasi
dengan Sonneratia spp
Lebih ke arah darat, hutan
mangrove umumnya didominasi
oleh Rhizophora spp. Juga
dijumpai Bruguiera spp dan
Xylocarpus spp
Zona berikutnya didominasi oleh
Bruguiera spp.
Zona transisi antara hutan
mangrove dan hutan daratan
rendah biasanya ditumbuhi oleh
Nypa fruticans, dan beberapa
spesies palem lainnya

DAUR HIDUP MANGROVE

Dipengaruhi oleh:

aliran air
dasar perairan
jumlah kecambah

Vivipary is the condition whereby the


embryo (the young plant within the seed)
grows first to break through the seed
coat then out of the fruit wall while still
attached to the parent plant. This
condition is found in Bruguiera, Ceriops,
Kandelia and Rhizophora species.

Cryptovivipary (Greek kryptos, hidden)


refers to the condition whereby the
embryo
grows to break through the seed coat but
not the fruit wall before it splits open.
This
condition is exhibited by Aegiceras,
Avicennia and Nypa species.

ADAPTASI VEGETASI MANGROVE

terhadap kadar oksigen rendah


(cakar ayam, penyangga)

terhadap kadar garam tinggi


(berdaun tebal dan kuat, ada
jaringan penyimpan air, struktur
stomata)

terhadap tanah labil


(struktur akar yang sangat
ekstensif dan jaringan horisontal)

FAUNA HUTAN MANGROVE


Kelompok fauna daratan/terestrial
yang umumnya menempati bagian
atas pohon mangrove, terdiri atas:
insekta, ular, primata, dan burung.
Kelompok fauna perairan/akuatik,
terdiri atas dua tipe, yaitu: (a) yang
hidup di kolom air, terutama
berbagai jenis ikan, dan udang; (b)
yang menempati substrat baik keras
(akar dan batang pohon mangrove)
maupun lunak (lumpur), terutama
kepiting, kerang, dan berbagai jenis
invertebrata lainnya).

FUNGSI EKOLOGIS HUTAN MANGROVE


Aspek Fisik

Menyusun mekanisme hubungan


antar komponen dalam ekosistem
mangrove/ekosistem lain (padang
lamun, terumbu karang)
Pelindung pantai
Pengendali banjir
Aspek Kimia

Penyerap bahan pencemar


Sumber energi bagi biota laut
Suplai bahan organik dalam
lingkungan perairan

Aspek Biologi

Menjaga kestabilan produktivitas


dan ketersediaan sumberdaya
hayati di perairan

FUNGSI EKOLOGIS HUTAN MANGROVE

Jaringan Makanan
Pada Ekosistem
Mangrove

PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE

Lebih dari 70 macam produk langsung dan tak langsung


mangrove yang dimanfaatkan manusia (Saenger et.al,
1983)

Memiliki nilai estetika sebagai wahana wisata alam

Produk tidak langsung dari ekosistem mangrove


Sumber
Ikan Blodok (beberapa jenis)
Krustasea (udang dan kepiting)
Moluska (kerang, remis, tiram)
Lebah
Burung
Reptil
Fauna lainnya (amfibi, dan serangga)

Produk
Makanan, Pupuk

Makanan
Makanan
Madu, Lilin
Makanan, Bulu, Rekreasi
Kulit, Makanan, Rekreasi
Makanan, Rekreasi

Pemanfaatan Langsung Hutan Bakau

Pemanfaatan Tidak Langsung Hutan Bakau

DAMPAK KEGIATAN TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE

No
Kegiatan
1 Tebang habis

2
3.

4
5.

Pengalihan aliran air


tawar, misalnya pada
pembangunan irigasi
Pembuangan sampah
padat
Pencemaran minyak
tumpahan
Penambangan dan
ekstraksi Mineral di
dalam hutan

Dampak
Berubahnya komposisi tumbuhan mangrove
Tidak berfungsinya daerah mencari makanan dan
pengasuhan
Peningkatan salinitas hutan (rawa) mangrove
Menurunnya tingkat kesuburan hutan.
Kemungkinan terlapisnya pneumatofora
mengakibatkan matinya pohon mangrove.
Perembesan bahan bahan pencemaran dalam
sampah padat.
Kematian pohon mangrove
Kerusakan total ekosistem sehingga memusnahkan
daerah asuhan

DAMPAK KEGIATAN TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE

6.

7.

8.

Penambangan dan
Ekstraksi Mineral di
daratan sekitar hutan
mangrove
Konversi menjadi
lahan pertanian,
perikanan

Pembuangan sampah
cair

Pengendapan sedimen yang berlebihan yang


mematikan pohon
Mengancam regenerasi stok ikan dan udang di
perairan lepas pantai yang memerlukan hutan
mangrove
Pencemaran laut oleh bahan pencemar yang
sebelumnya diikat oleh substrat hutan mangrove
Pendangkalan perairan pantai
Instrusi garam
Erosi garis pantai
Penurunan kandungan oksigen terlarut, timbul H2S

SEAGRASS

SEAGRASS (LAMUN)
1. Deskripsi

Lamun (sea grass) merupakan satusatunya tumbuhan berbunga yang hidup


terendam di dalam laut,

umumnya membentuk padang lamun yang


luas di dasar laut yang masih dapat
dijangkau oleh cahaya matahari yang
memadai bagi pertumbuhannya.

hidup di perairan yang dangkal dan jernih,


dengan sirkulasi air yang baik.

Hampir semua tipe substrat dapat


ditumbuhi lamun, mulai dari substrat
berlumpur sampai berbatu.

merupakan ekosistem yang tinggi


produktivitas organiknya, dimana hidup
beraneka ragam biota laut seperti ikan,
krustasea, moluska, dan cacing.

Tabel 1. Spesies lamun di Indonesia


Spesies
Cymodocea rotundata
C. serrulata

Deskripsi

Terdapat di daerah intertidal.


Umumnya dijumpai di daerah
intertidal di dekat mangrove.
Enhalus acoroides
Tumbuh pada substrat berlumpur
dan perairan keruh. Dapat
membentuk spesies tunggal, atau
mendominasi komunitas padang
lamun.
Halodule pinifolia
Pertumbuhannya cepat, dan
H. decipiens
merupakan spesies pionir. Umum
H. minor
dijumpai di substrat berlumpur.
H. ovalis
Dapat merupakan spesies yang
dominan di daerah intertidal,
mampu tumbuh sampai kedalaman
25 m.
H. uninervis
Membentuk padang lamun spesies
H. spinulosa
tunggal pada rataan karang yang
rusak.
Syringodinium isoetifolium Thalassia hemprichii
Umum dijumpai di daerah subtidal
dangkal dan berlumpur.
Thalassodendron ciliatum Paling banyak dijumpai, biasa
tumbuh dengan spesies lain, dapat
tumbuh hingga kedalaman 25 m.
Sering dijumpai pada substrat
berpasir. Sering mendominasi di
daerah subtidal, dan berasosiasi
dengan terumbu karang.

FAKTOR PEMBATAS BAGI LAMUN


Karbon (CO2 dan
HCO3-)
Cahaya dan
Temperatur
Salinitas
Pergerakan air
Nutrien

FUNGSI PADANG LAMUN


Fungsi padang lamun secara ekologis,
yaitu :
Produsen detritus dan zat hara.
Mengikat sedimen dan menstabilkan
substrat yang lunak, dengan sistem
perakaran yang padat dan saling
menyilang.
Sebagai tempat berlindung, mencari
makan, tumbuh besar, dan memijah bagi
beberapa jenis biota laut, terutama yang
melewati masa dewasanya di lingkungan
ini.
Sebagai
tudung
pelindung
yang
melindungi penghuni padang lamun dari
sengatan matahari.

PEMANFAATAN PADANG LAMUN


Padang lamun dapat
dimanfaatkan sebagai berikut :
Tempat kegiatan marikultur
berbagai jenis ikan, kerangkerangan dan tiram.
Tempat rekreasi atau
pariwisata.
Sumber pupuk hijau.

DAMPAK KEGIATAN THD PADANG LAMUN


No
Kegiatan
1. Pengerukan dan
pengurugan untuk
kegiatan di pinggir laut,
pelabuhan, industrial
estate, saluran navigasi
2.
3.

Pencemaran limbah
industri
Pembuahan sampah
organik (Sewage)

Pencemaran oleh
limbah pertanian

5.

Pencemaran minyak

Dampak
Perusakan total padang lamun sebagai lokasi
pengerukan dan pengurugan
Perusakan habitat di lokasi pembuangan hasil
pengerukan.
Dampak sekunder pada perairan meningkatkan
kekeruhan air dan terlapisnya insang hewan air.
Lamun melalui proses biological magnification mampu
mengakumulasi logam berat.
Penurunan kadar oksigen terlarut, mengganggu
lamun dan hewan air.
Eutrofikasi menyebabkan bloomingfitoplankton yang
menempel di daun lamun dan kekeruhan
menghalangi cahaya.
Pestisida, Mematikan hewan yang berasosiasi dengan
padang lamun, Pupuk
Mengakibatkan eutrofikasi
Lapisan minyak pada daun lamun menghalangi
cahaya untuk berfotosintesis.

Kelompok I
1. Siklus nutrien pada ekosistem mangrove
2. Konsumer invertebrata dan ikan yang
hidup pada ekosistem mangrove

Kelompok II
1. Siklus nutrien pada ekosistem lamun
2. Konsumer invertebrata dan ikan yang
hidup pada ekosistem lamun

THANK YOU

You might also like