Professional Documents
Culture Documents
NAMA
: K-4
:MK.PENDIDIKAN PANCASILA.
.
PERTEMUAN
KE-1 (kesatu)
1.Perkenalan.
2.Pendahuluan
KOMPETENSI
MK.PENDIDIKAN
Mahasiswa PANCASILA
mampu
membangun
paradigma baru dalam dirinya sendiri
berdasar nilai-nilai Pancasila melalui
kemampuan
menjelaskan
sejarah,
kedudukan
dan
hakekat
sila-sila
Pancasila, merespon persoalan aktual
bangsa dan negara, dan menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.
PANCASILA
Pancasilaadalah ideologi dasar bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dariSanskerta:pacaberarti
lima danlaberarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke4 Preambule (Pembukaan)Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima
sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap
selama masaperumusan Pancasilapada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Kemampuan
akhir
yang
diharapkan dalam pertemuan
Minggu kesatu dan kedua
(bobot
10%)
Pra Kemerdekaan.
Kemerdekaan.
Orde Lama.
Orde Baru.
Era-Reformasi.
Rumusan-rumusan
Pancasila
Rumusan-rumusan
Pancasila
Namun di balikLanjutan
itu terdapat sejarah panjang perumusan sila-sila
Pancasila dalam perjalanan ketatanegaraan Indonesia. Sejarah ini
begitu sensitif dan salah-salah bisa mengancam keutuhan Negara
Indonesia. Hal ini dikarenakan begitu banyak polemik serta
kontroversi yang akut dan berkepanjangan baik mengenai siapa
pengusul pertama sampai dengan pencetus istilah Pancasila.
Artikel ini sedapat mungkin menghindari polemik dan kontroversi
tersebut. Oleh karena itu artikel ini lebih bersifat suatu
"perbandingan" (bukan "pertandingan") antara rumusan satu
dengan yang lain yang terdapat dalam dokumen-dokumen yang
berbeda. Penempatan rumusan yang lebih awal tidak mengurangi
kedudukan rumusan yang lebih akhir.
Daftar isi
Rumusan I: Moh.
Yamin, Mr.
Rumusan II:
Soekarno, Ir.
Rumusan V: PPKI
Rumusan V: PPKI
Lanjutan
Pagi harinya tanggal 18 Agustus 1945 usul penghilangan rumusan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya dikemukakan dalam rapat pleno PPKI. Selain itu
dalam rapat pleno terdapat usulan untuk menghilangkan frasa
menurut dasar dari Ki Bagus Hadikusumo. Rumusan dasar
negara yang terdapat dalam paragraf keempat Pembukaan
Undang-Undang Dasar ini merupakan rumusan resmi kedua dan
nantinya akan dipakai oleh bangsa Indonesia hingga kini. UUD
inilah yang nantinya dikenal dengan UUD 1945.
Rumusan kalimat [11]
dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan dengan penomoran (utuh)
ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia
Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Rumusan kalimat
, berdasar pengakuan ke-Tuhanan Yang
Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan,
kerakyatan dan keadilan sosial,
Rumusan dengan penomoran (utuh)
ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
perikemanusiaan,
kebangsaan,
kerakyatan
dan keadilan sosial
Rumusan X: Versi
[18]
Populer
Rumusan terakhir yang akan dikemukakan adalah
Epilog
Pancasila sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 adalah dasar negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia
harus dilaksanakan secara konsisten
dalam kehidupan bernegara (Pasal 1
Ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998 jo
Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 jo
Pasal I Aturan Tambahan UUD 1945).
Catatan kaki
^ Saafroedin Bahar (ed). (1992) Risalah Sidang BPUPKI-PPKI 29 Mei 1945-19 Agustus 1945. Edisi
kedua. Jakarta: SetNeg RIselanjutnya disebut Risalah 2
^ Risalah 2
^ Sidang Sesi I BPUPKI tidak hanya membahas mengenai calon dasar negara namun juga membahas
hal yang lain. Tercatat dua anggota Moh. Hatta, Drs. dan Supomo, Mr. mendapat kesempatan berpidato
yang agak panjang. Hatta berpidato mengenai perekonomian Indonesia sedangkan Supomo yang kelak
menjadi arsitek UUD berbicara mengenai corak Negara Integralistik
^ Risalah 2
^ Risalah 2
^ Risalah 2
^ Risalah 2
^ Risalah 2
^ Risalah 2
^ Risalah 2
^ Risalah 2
^ Konstitusi Republik Indonesia Serikat
^ Negara Indonesia Timur, wilayahnya meliputi Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya, Kepulauan Nusa
Tenggara, dan seluruh kepulauan Maluku
^ Negara Sumatera Timur, wilayahnya meliputi bagian timur provinsi Sumut (sekarang)
^ Undang-Undang Dasar Sementara
^ UUD 1945 (dekrit 1959), Tap MPR No XVIII/MPR/1998, Tap MPR No III/MPR/2000 tentang Sumber
Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
^ Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966
^ Tap MPR No II/MPR/1978
Referensi
UUD 1945
Konstitusi RIS (1949)
UUD Sementara (1950)
Berbagai Ketetapan MPRS dan MPR RI
Saafroedin Bahar (ed). (1992) Risalah
Sidang BPUPKI-PPKI 29 Mei 1945-19 Agustus
1945. Edisi kedua. Jakarta: SetNeg RI
Tim Fakultas Filsafat UGM (2005) Pendidikan
Pancasila. Edisi 2. Jakarta: Universitas
Terbuka
Lihat pula
1.Penjelasan rangkuman
pertemuan minggu
kesatu.
2.Penjelasan ulang isi
pertemuan Minggu ke-1 & ke-2
tentang Pancasila Dalam Kajian
Sejarah Bangsa Indonesia yang
Tdd :
a.Era Pra Kemerdekaan
b.Era Kemerdekaan.
c.Era Orde Lama.
d.Era Orde Baru.
e.Era Reformasi.
Orde
politikIndonesiamerujuk
kepada
masa
pemerintahanSoekarno(19451965). Istilah ini tentu saja tidak
digunakan pada saat itu, dan baru
dicetuskan
pada
masa
pemerintahanSoehartoyang
Era Orde
Baru
Bagaimana dengan Pancasila ?
Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk
Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
Hari Kesaktian Pancasila[sunting|sunting sumber]
Pada tanggal30 September1965, terjadi insiden yang dinamakan
Gerakan 30 September(G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di
tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif
dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok reliji terbesar saat itu
menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usahaPKImengubah unsur
Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkanPartai Komunis Indonesia
dan membenarkan peristiwaPembantaian di Indonesia 19651966.
Pada hari itu, enam Jendral dan 1 Kapten serta berberapa orang lainnya dibunuh oleh
oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak yang
timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer
Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan30 Septembersebagai Hari
Peringatan Gerakan 30 SeptemberG30Sdan tanggal1 Oktoberditetapkan sebagai
Hari Kesaktian Pancasila.
Butir-butir pengamalan Pancasila[2][sunting|sunting sumber]
Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima
asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi
Era Reformasi
Era Reformasi
1.Utk
jam
2.Utk
pada
PERTEMUAN
KE-3(ketiga)
penilaian
(Indikator)-Kejelasan
dalam
dalam bidang
Politik, Ekonomi, Sosial kebijakan
Budaya dan
Hankam. yang sesuai/tidak
mengkritisi/mengevaluasi
pemerintah
sesuai dengan Pancasila.
HUBUNGAN
PANCASILA
DENGAN PEMBUKAAN UUD
NRI TAHUN 1945
Periode UUD 1945 masa orde baru (11
Maret 1966 - 21 Mei 1998)
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan
akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan
konsekuen.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang
sangat "sakral", di antaranya melalui sejumlah peraturan:
1.-Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa
MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak
berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
2.-Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum
yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak
mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat
rakyat melalui referendum.
3.-Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum,
yang merupakan pelaksanaan
HUBUNGAN
PANCASILA
DENGAN PEMBUKAAN UUD
NRI TAHUN 1945
Lanjutan
-1
Periode
21 Mei
1998 - 19
Oktober 1999
Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak
Presiden Soeharto digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan
lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.
HUBUNGAN
PANCASILA
DENGAN PEMBUKAAN UUD
NRI TAHUN 1945
Lanjutan 2..
Periode UUD 1945 masa orde baru (11
Maret 1966 - 21 Mei 1998)
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah
menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian
kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara
hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan
perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di
antaranya tidak mengubah Pembukaan UUD
1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan
(staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih
HUBUNGAN
PANCASILA
DENGAN PEMBUKAAN UUD
NRI TAHUN 1945
Lanjutan
3.. orde baru (11
Periode UUD
1945 masa
Maret 1966 - 21 Mei 1998)
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali
perubahan (amendemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum
dan Sidang Tahunan MPR:
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999
Perubahan Pertama UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000
Perubahan Kedua UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
Perubahan Ketiga UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002
Perubahan Keempat UUD 1945
Kesimpulannya
dari
pertanyaan
BAGAIMANA HUBUNGAN PANCASILA
DENGAN PEMBUKAAN UUD NRI
TAHUN
1945adalah
?
Jawaban
ringkasnya
sebagai berikut :
Kita ketahui bersama bahwa pada Pembukaan UUD
NRI Tahun 1945 di alinea empat tertulis rumusan
Pancasila. (Selanjutnya ditambah penjelasan) bahwa
Pancasilaadalah ideologi dasar bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta
:pacaberarti lima danlaberarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf
ke-4 Preambule (Pembukaan)Undang-undang Dasar 1945.
Butir-butir pengamalan
Pancasila(36 BUTIR)
SILA KESATU
BINTANG
SILA KEDUA
RANTAI
SILA KETIGA
POHON BERINGIN
Persatuan Indonesia
SILA KEEMPAT
KEPALA BANTENG
SILA KELIMA
PADI DAN KAPAS
Butir-butir
pengamalan
Pancasila
dengan
Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan
kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir
pengamalan sebagai
pedoman
praktis
bagi
pelaksanaan
Pancasila.
Tetapi
kemudian
Ketetapan ini
dicabut dengan Tap MPR
No. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah
diterima secara luas dan telah bersifat final. Hal ini kembali ditegaskan dalam
Ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan
Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara jo Ketetapan
MPR No. I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun
2002. Selain itu Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil kesepakatan
bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering disebut sebagai sebuah
Perjanjian Luhur bangsa Indonesia.
Sila pertama
Bintang
Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila kedua
Rantai
Sila ketiga
Pohon Beringin
Persatuan Indonesia
Sila keempat
Sila kelima
Padi Dan Kapas
PERTEMUAN
KE-4(keempat)
membahas hasil penyelesaian
tugas yang diberikan pada
pertemuan minggu ketiga
1.Utk
2015
2.Utk
Hal-hal
yang
dibahas
adalah
Pokok
Sejarah
bangsa
Indonesia
Pancasila dalam
dan
Bahasan
Pokok
Bahasan
Pancasila sebagai
LEMBAR PENUGASAN
a.Pengertian Ideologi
untuk
mendefinisikan
"sains
tentang
ide".
(dikopi pada Rabu,7 Oktober 2015 jam 07.55 Wib dari situs
farhinindri.wordpress.com/2012/04/14/ideologi-duniaSalinan IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
SERTA PENERAPAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA PENDAHULUAN Berbicara tentang
ideologi berarti berbicara tentang pola hidup manusia di segala ...)
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
SERTA PENERAPAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
PENDAHULUAN
Berbicara tentang ideologi berarti berbicara tentang pola hidup manusia di segala bidang yang
bersumber dari satu pokok pemikiran. Satu pemikiran yang dijadikan pedoman dalam bersikap
secara pribadi maupun bersosialisasi dalam masyarakat.
Sejatinya manusia adalah mahluk yang dianugerahi banyak kecerdasan yang dapat
dipergunakannya dalam memajukan kehidupannya. Untuk itu ideologi hadir dalam bentuk pola
hidup untuk mengarahkan kecerdasan-kecerdasan manusia menjadi suatu sinergi kehidupan.
Hal ini tentu saja tidak lepas dari bahwa ideologi itu sendiri adalah suatu produk dari
kecerdasan manusia tadi, namun ideologi adalah produk kecerdasan manusia yang bersifat
mendominasi dan mengarahkan kecerdasan-kecerdasan lain.
Ada beberapa ideologi yang digunakan negara-negara di dunia. Dalam kesempatan ini akan saya
suguhkan ideologi-ideologi tersebut secara singkat dan tentang penerapan dan
perkembangannya di negara tercinta kita Indonesia.
Saya harapkan materi yang saya suguhkan dapat membuka wawasan kita sekalian tentang ideologi
secara umum dan dapat menjadikan kita manusia cerdas yang berideologi secara khusus.
(dikopi pada Rabu,7 Oktober 2015 jam 07.55 Wib dari situs
farhinindri.wordpress.com/2012/04/14/ideologi-duniaSalinan IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
SERTA PENERAPAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA PENDAHULUAN Berbicara tentang
ideologi berarti berbicara tentang pola hidup manusia di segala ...)
IDEOLOGI-IDEOLOGI DUNIA
SERTA PENERAPAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
PENDAHULUAN
Berbicara tentang ideologi berarti berbicara tentang pola hidup manusia di segala bidang yang
bersumber dari satu pokok pemikiran. Satu pemikiran yang dijadikan pedoman dalam bersikap
secara pribadi maupun bersosialisasi dalam masyarakat.
Sejatinya manusia adalah mahluk yang dianugerahi banyak kecerdasan yang dapat
dipergunakannya dalam memajukan kehidupannya. Untuk itu ideologi hadir dalam bentuk pola
hidup untuk mengarahkan kecerdasan-kecerdasan manusia menjadi suatu sinergi kehidupan.
Hal ini tentu saja tidak lepas dari bahwa ideologi itu sendiri adalah suatu produk dari
kecerdasan manusia tadi, namun ideologi adalah produk kecerdasan manusia yang bersifat
mendominasi dan mengarahkan kecerdasan-kecerdasan lain.
Ada beberapa ideologi yang digunakan negara-negara di dunia. Dalam kesempatan ini akan saya
suguhkan ideologi-ideologi tersebut secara singkat dan tentang penerapan dan
perkembangannya di negara tercinta kita Indonesia.
Saya harapkan materi yang saya suguhkan dapat membuka wawasan kita sekalian tentang ideologi
secara umum dan dapat menjadikan kita manusia cerdas yang berideologi secara khusus.
OlehINDRI FARHINI.
(dikopi pada Rabu,7 Oktober 2015 jam 07.55 Wib dari situs
farhinindri.wordpress.com/2012/04/14/ideologi-duniaSalinan
IDEOLOGI-IDEOLOGI
DUNIA SERTA PENERAPAN DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA PENDAHULUAN
Berbicara tentang ideologi berarti berbicara tentang pola hidup manusia di segala ...)
III. PENUTUP
Dari ke-enam ideologi yang telah dijabarkan
sebelumnya dan juga
tentang penerapan ataupun perkembangannya di Indonesia sekarang
ini maka dapat kita lihat bahwa ada beberapa yang pernah diterapkan
di Indonesia seperti liberalisme, sosialisme dan komunisme. Namun
selain 3 paham yang pernah diterapkan tersebut paham-paham lain
seperti konservatisme, fasisme dan fundalisme yang memang tidak
pernah secara sah diterapkan oleh pemerintah tetapi turut hadir dan
berkembang di Indonesia pada partai-partai politik ataupun ormasormas.
Dari kenyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa hingga saat ini
Indonesia masih bertahan dengan ideologi Pancasila karena Pancasila
merupakan alat pemersatu yang menggabungan segi-segi posotif
maupun penentangan terhadap segi negatif ke-enam ideologi diatas
yang berlatar belakang kemajemukan bangsa Indonesia sendiri.
(3pemunculan)
Baru-baru ini, seorang profesor agama menggambarkan bahwa di
gereja Protestannya terdapat pergumulan antara wewenang dan
doktrin Alkitab versus wewenang non-Alkitab dan ideologi
kemanusiaan, antara kesetiaan gereja terhadap pertuanan Kristus
versus perombakan Kekristenan untuk mengikuti perkembangan
zaman.
Rumania (2 pemunculan)
Di banyak negeri Eropa, era itu adalah era para diktator kejam,
ideologi politik yang ekstrem, dan pembantaian yang mengerikan.
Badai ini dipicu oleh ideologi ateistis serta para penguasa yang
kejam dan tidak toleran, badai ini akan berkecamuk selama
kira-kira empat dasawarsa!yb06 hlm. 66-161 - Buku Kegiatan
2006
b.Pancasila
dan
Ideologi
Dunialanjutan-4
Pengertian-Ideologi
yaitu ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Dari kedua ideologi tersebut dapat
dipahami tentang pengertian dan ciri-cirinya, sebagaimana terangkum seperti
berikut:
Ideologi-Tertutup
Pengertian: Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak. Dengan kata
lain bahwaIdeologi tertutup merupakan ajaran atau pandangan dunia atau
filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial,
yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi,
melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Ciri-ciri ideologi tertutup, adalah:
1.Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan citacita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah
masyarakat;
2.Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai Negara, ideologinya itu akan
dipaksakan pada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi
kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut;
3.Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan. Karena
itu, ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang
informasi dan pendidikan; sebab, kedua bidang tersebut merupakan sarana
efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat;
4.Pluralisme pandagan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati;
5.Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk
berkorban bagi ideologi tersebut.
6.Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutab-tuntutan konkret
dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
Ideologi-Terbuka
Pengertian: Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak
dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan
cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali
dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakatnya
sendiri.
Ideologi
terbuka
merupakan
Definisi AGAMA
Kegiatan keagamaan di seluruh dunia
Definisi tentang agama di sini sedapat mungkin sederhana dan
meliputi. Definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit maupun
terlalu longgar, tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama
yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama
itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi yang
mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang
dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya
dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan
pengakuan akan keterbatasannya menjadikan keyakinan bahwa
ada sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar
biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan
sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan
bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti,
Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja
seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De
Weldadige, dan lain-lain.
Jenis agama
Peta tentang persebaran dan populasi agama di
dunia
Kategori
Beberapa ahli mengklasifikasikan agama baik
sebagai agama universal yang mencari
penerimaan di seluruh dunia dan secara aktif
mencari anggota baru, atau agama etnis yang
diidentifikasi dengan kelompok etnis tertentu dan
tidak mencari orang baru untuk bertobat pada
agamanya.[20] Yang lain-lain menolak perbedaan,
menunjukkan bahwa semua praktek agama, apa
pun asal filosofis mereka, adalah etnis karena
mereka berasal dari suatu budaya tertentu. [21][22][23]
Jenis agama
Pada abad ke-19 dan ke-20, praktek akademik
perbandingan agama membagi keyakinan agama ke
dalam kategori yang didefinisikan secara filosofis
disebut "agama-agama dunia". Namun, beberapa
sarjana baru-baru ini telah menyatakan bahwa tidak
semua jenis agama yang harus dipisahkan oleh filosofi
yang saling eksklusif, dan selanjutnya bahwa
kegunaan menganggap praktek ke filsafat tertentu,
atau bahkan menyebut praktik keagamaan tertentu,
ketimbang budaya, politik, atau sosial di alam, yang
terbatas.[24][25][26] Keadaan saat studi psikologis tentang
sifat religiusitas menunjukkan bahwa lebih baik untuk
merujuk kepada agama sebagai sebagian besar
fenomena invarian yang harus dibedakan dari normanorma budaya ( yaitu " agama " )[27].
Agama di Indonesia
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama di Indonesia
Sesajian di Candi Parikesit, dataran tinggi Dieng,
Jawa Tengah, pada tahun 1880-an (gambar dari majalah
Eigen Haard)
Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia,
yaitu: agama Islam, Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu,
Buddha, dan Khonghucu. Sebelumnya, pemerintah
Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu
melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui
Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid
mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih
banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami
diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga
penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lainlainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.
Agama di Indonesia
Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undangundang No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan
agama dalam penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agamaagama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia adalah:
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian
bukan berarti agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan
berkembang di Indonesia. Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong
dan membantu perkembangan agama-agama tersebut.
Tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi
dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya
SK (Surat Keputusan) Menteri Dalam Negeri pada tahun 1974 tentang
pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama
tersebut. SK tersebut kemudian dianulir pada masa Presiden Abdurrahman
Wahid karena dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang
Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.
Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada
sebagian orang yang percaya akan keberadaan Tuhan, tetapi bukan
pemeluk salah satu dari agama mayoritas.
Denominasi agama
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Denominasi agama-agama utama di dunia
Sebuah denominasi agama adalah subkelompok dalam
agama yang beroperasi di bawah nama umum, tradisi, dan
identitas. Istilah ini menggambarkan berbagai
denominasi Kristen (misalnya, Ortodoks Timur, Anglikan,
dan banyak jenis Protestan). Istilah ini juga
menggambarkan empat cabang dari Yudaisme (Ortodoks,
Konservatif, dan Reformasi Rekonstruksionis), dan
menggambarkan dua cabang utama Islam (Sunni dan
Syiah). Dalam agama Hindu, dewa atau filosofis keyakinan
utama mengidentifikasi denominasi, yang juga biasanya
memiliki praktek-praktek budaya dan agama yang
berbeda. Denominasi utama termasuk Shaivisme,
Shaktisme, Vaishnavisme dan Smartisme.
III.Pertanyaan-pertanyaan UTS.
1.Bagaimana sejarah Rumusan Pancasila yang berjumlah 10 (sepuluh)
Rumusan yang diurut dalam 5 (lima) Era sejarah bangsa Indonesia ?.
2.Bagaimana penjabaran Pancasila ? :
a.Dalam 36 (Tiga Puluh Enam) butir Pancasila yang tercantum dalam
ketetapan MPR nomor II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa
yang menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir
pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila ?.
b.Dalam 45 (Empat Puluh Lima) butir Nilai-nilai Pancasila saat yang
lalu terdiri atas 36 butir , namun kemudian pada tahun 1994
disarikan/dijabarkan kembali oleh BP-7 Pusat menjadi 45 butir P4.
3.Bagaimana implementasi Pancasila sebagai dasar Negara pada
kebijakan Negara dalam bidang Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya dan
Hankam ?.
4.Mengapa Pancasila sebagai ideologi Negara kesatuan Republik
Indonesia saat ini dan kedepan ?.
5.Bagaimana pendapat mahasiswa tentang ideologi Pancasila sebagai
ideologi NKRI saat ini , jika diganti dengan Agama mahasiswa
(pendapat mahasiswa dianggap kebebasan berpendapat) ?.
IV.Selamat mengerjakan ! Terima-kasih.
Bandung, 13 Oktober 2015
Dosen Pengampu
Ttd
Junior Tumilaar, S.IP.,MM.
Kolonel Czi NRP 31704
mengungkap
ditemui.
a.Pengertian Filsafat.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena
kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis,
dan dijabarkan dalam konsep mendasar.[1]
Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen,
dan
percobaanpercobaan,
tetapi
dengan
mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,
memberikan argumentasi, dan alasan yang
tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari prosesproses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses
dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan
logika berpikir, dan logika bahasa.
1.
b. Filsafat Pancasila.
PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA
Posted by benx01 3:59 PM Dikopi di situs
pada Selasa,10 November 2015 jam 20.00
Wib (
Pendidikan Kewarganegaraan: Pengertian Fils
afat Pancasila
pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/.
..filsafat-pancasila.htmlSalinan Pancasila
sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar
ontologis, dasar epistemologis dan dasar
aksiologis tersendiri, yang membedakannya
dengan sistem filsafat lain.)
Lanjutan 1..)
Sekalipun sila-sila di dalam Pancasila itu merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dilepas-pisahkan satu
dari yang lainya, namun dalam hal memahami hakekat pengertiannya sangatlah diperlukan uraian sila
demi sila. Hal ini dapat di simpulkan sebagai berikut:
MATRIKS PERTEMUAN
MINGGU KE-10-11
1.MINGGU KE-10 -11 KEMAMPUAN AKHIR YG DIHARAPKAN ADALAH
MAMPU MEMAHAMI DAN MENJADIKAN POLA HIDUP.
2.Bahan kajian atau Materi Ajar : PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
terdiri dari 3(tiga) Sub Pokok Bahasan :
a.Pengertian Etika.
b. Etika Pancasila.
c.Pancasila sbg Solusi Problem Bangsa,
seperti Korupsi,Kerusakan Lingkungan,
Dekadensi Moral, Dll.
3.BENTUK PEMBELAJARAN :
Ceramah dan Diskusi Film.
menunjukan
a.PengertianEtika.
(Dikopi dari situs Wikipedia pada Minggu,22 November 2015 jam 20.00 Wib)
a.PengertianEtika.
a.PengertianEtika.
(MENURUT WIKIPEDIA Lanjutan 2..)
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: metaetika (studi konsep etika), etika normatif (studi
penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi
penggunaan nilai-nilai etika).
Jenis etika
1. Etika Filosofis
2 .Etika Teologis
3. Relasi Etika Filosofis dan Etika Teologis
a.PengertianEtika.
(MENURUT WIKIPEDIA) Lanjutan 3..
Etika Filosofis
Etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan
sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat
atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena
itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat;
etika lahir dari filsafat.[butuh rujukan]
Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara
etika tidak dapat dilepaskan dari filsafat.[butuh rujukan]
Karena itu, bila ingin mengetahui unsur-unsur etika
maka kita harus bertanya juga mengenai unsurunsur filsafat. Berikut akan dijelaskan dua sifat
etika:[3]
a.PengertianEtika.
(MENURUT WIKIPEDIA) Lanjutan 4..
Etika Filosofis
1. Non-empiris[butuh rujukan] Filsafat digolongkan
sebagai ilmu non-empiris. Ilmu empiris adalah
ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang
konkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat
berusaha melampaui yang konkret dengan seolaholah menanyakan apa di balik gejala-gejala
konkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak
hanya berhenti pada apa yang konkret yang
secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang
apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
a.PengertianEtika.
(MENURUT WIKIPEDIA) Lanjutan 5..
Etika Filosofis
2. Praktis[butuh rujukan] Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai
sesuatu yang ada. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa
itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu,
melainkan bertanya tentang apa yang harus dilakukan.
Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis
karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan
praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika
tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika
hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani,
kebebasan, hak dan kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori
etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan
kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri
argumentasi yang tahan uji.
a.PengertianEtika.
(MENURUT WIKIPEDIA) Lanjutan 6..
Etika Teologis
Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan
etika teologis. Pertama, etika teologis bukan
hanya milik agama tertentu, melainkan setiap
agama dapat memiliki etika teologisnya masingmasing.[butuh rujukan] Kedua, etika teologis
merupakan bagian dari etika secara umum,
karena itu banyak unsur-unsur di dalamnya yang
terdapat dalam etika secara umum, dan dapat
dimengerti setelah memahami etika secara
umum.[4]
a.PengertianEtika.
(MENURUT WIKIPEDIA) Lanjutan 7..
Etika Teologis
Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai
etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi
teologis. Definisi tersebut menjadi kriteria pembeda antara
etika filosofis dan etika teologis.Di dalam etika Kristen,
misalnya, etika teologis adalah etika yang bertitik tolak
dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi,
serta memandang kesusilaan bersumber dari dalam
kepercayaan terhadap Allah atau Yang Ilahi. [butuh rujukan]
Karena itu, etika teologis disebut juga oleh Jongeneel
sebagai etika transenden dan etika teosentris.[6] Etika
teologis Kristen memiliki objek yang sama dengan etika
secara umum, yaitu tingkah laku manusia.Akan tetapi,
tujuan yang hendak dicapainya sedikit berbeda, yaitu
mencari apa yang seharusnya dilakukan manusia, dalam
hal baik atau buruk, sesuai dengan kehendak Allah.
a.PengertianEtika.
(MENURUT WIKIPEDIA) Lanjutan 8..
Etika Teologis
a.PENGERTIAN ETIKA.
(MENURUT WIKIPEDIA) Lanjutan 9..
AKHLAK
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku
seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara
sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk,
berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah
laku, atau tabiat.
Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al
Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak
adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang
dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
b. ETIKA PANCASILA.
b. ETIKA PANCASILA.
( Lanjutan Etika Pancasila 1..)
c.
c.
c.
c.
c.
MATRIKS PERTEMUAN
MINGGU KE-12-14
1.MINGGU KE-12 -14 KEMAMPUAN AKHIR YG DIHARAPKAN ADALAH
MAMPU MENGANALISIS DAN MENJADI POLA HIDUP.
2.Bahan kajian atau Materi Ajar : PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI
PENGEMBANGAN ILMU terdiri dari 5(Lima) Sub Pokok Bahasan :
a.Nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan ilmu.
b.Nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu.
c.Nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu.
d.Nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu.
e.Nilai keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu.
3.BENTUK PEMBELAJARAN : PROBLEM BASE LEARNING (PBL).
4.KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR).Menemukan dan mengungkapkan
problem keilmuan yang sesuai/tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
5.BOBOT NILAI 20 %.
nilai-nilai Pancasila.
Pengertian Makalah,
Paper, dan Artikel Ilmiah
Pengertian Makalah
Makalah merupakan naskah yang
sistematik dan utuh yang berupa garisgaris besar (outlines) mengenai suatu
masalah, dan ditulis dengan pendekatan
satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu,
baik itu menguraikan pendapat, gagasan
maupun pembahasan dalam rangka
pemecahan masalah tersebut.
Pengertian Makalah,
Paper, dan Artikel Ilmiah
Lanjutan 1.
Pengertian Paper,.
Paper, adalah sebutan khusus untuk
makalah di kalangan para akademisi
(mahasiswa) dalam kaitannya dengan
pembelajaran dan pendidikannya sebelum
menyelesaikan jenjang studi
(Diploma/S1/S2/S3)
, format, sistematika dan isi makalah ilmiah.
Pengertian Makalah,
Paper, dan Artikel Ilmiah
Lanjutan 2.
KESIMPULAN dari
Pengertian PANCASILA SEBAGAI
DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU
Nim/Kelas
:
Unjani dan kelas HI Ekstensi Fisip
Semester Ganjil
TA.2015-2016.
Fak./Jur/Semtr
:
I.Petunjuk penugasan :
II.Batas waktu pengumpulan produk pada tanggal 23 Desember 2015 di jurusan/TU Farmasi Fakultas
Farmasi dan HI FISIP Unjani.
Bandung, 9 Desember 2015
III.Selamat mengerjakan ! Terima-kasih.
Dosen Pengampu
Junior Tumilaar,S.IP.,M.M.
Kolonel Czi NRP 31704