Professional Documents
Culture Documents
LAHIR BERMASALAH
BY
TETTI SOLEHATI,
SKP
1.BBLR
A. PENDAHULUAN
Bayi Baru Lahir
rendah (BBLR)
didefinisikan
sebagai bayi yang
memiliki berat
badan kurang dari
2500 gram (Tahir
at all, 1991).
A. Pengertian
Bayi Baru Lahir rendah (BBLR) didefinisikan
sebagai bayi yang memiliki berat badan kurang
dari 2500 gram (Tahir at all, 1991).
Definisi lain dari WHO (1961, dikutip dari
Wiknjosatro, 1994) mengatakan bahwa semua
bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari
2500 gram disebut Low Birth Weight Infant
(BBLR).
C. Etiologi
1. Faktor Ibu
b)
Ibu perokok,
peminum alcohol, dan
pengguna
narkotika (Tahir at all,
1991).
2. Faktor Janin
Hidramnion, kehamilan ganda, cacat
bawaan, ketuban pecah dini, dan
kelainan kromosom (Wiknjosatro, 1994)
3. Faktor lingkungan
E. Patofisiologi
sosek rendah.
kurangnya pelayanan kesehatan prenatal yang
komprehensif,
preeklamsia, kehamilan kembar, dan adanya masalah
pada plasenta.
intoleransi glukosa selama kehamilan, maternal DM,
gaya hidup ibu (merokok), hipertensi, nutrisi yang
buruk, anemia, kehamilan multijanin, dan anomali
kongenital ( Bobak, 1995).
menyebabkan kurangnya suplai nutrisi dari ibu
kepada janin yang dikandungnya
F.Pemeriksaan Diagnostik
Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3,
netrofil meningkat sampai 23.00024.000/mm3 hari pertama setelah lahir
(menurun bila ada sepsis)
Hematokrit 43-61% (peningkatan sampai
65% atau lebih menandakan polisitemia,
penurunan menunjukan keadaan anemia
atau hemoraghic prenatal/perinatal)
G. Gambaran klinis
Pada pada BBLR cukup bulan pada umumnya
maturitas fisiologik bayi ini sesuai dengan
masa gestasinya dan sedikit dipengaruhi oleh
gangguan pertumbuhan didalam uterus. Jadi
pada BBLR cukup bulan, alat-alat dalam
tubuhnya sudah berkembang baik
dibandingkan bayi prematur dengan berat
yang sama, sehingga dengan demikian bayi
tersebut lebih mudah hidup diluar kandungan.
Sistem syaraf
Reflek moro positif, reflek menghisap,
menelan, dan batuk belum sempurna.
Sistem muskuloskeletal
Ubun-ubun dan sutura lebar, axifikasi
tengkorak sedikit, otot-otot masih
hipotonik, tungkai abduksi, sendi lutut kaki
fleksi, kepala menghadap satu jurusan,
tulang rawan elastis kurang.
Sistem pernafasan
Sitem pernafasan belum teratur,sering
apnoe, frekwensi nafas bervariasi
H. Prognosis BBLR
Prognosis BBLR tergantung dari berat
ringannya masalah perinatal, misalnya masa
gestasi, asfiksia/iskemia otak, sindroma
gangguan pernafasan, perdarahan
intraventikuler, displasia bronkopulmonal,
infeksi, dan gangguan metabolik.
Prognosis ini tergantung juga dari keadaan
sosial ekonomi, pendidikan orang tua, dan
perawatan pada saat kehamilan-persalinanpostnatal (Wiknjosastro, 1994).
I. Komplikasi / Dampak
Kerusakan bernafas : fungsi organ belum
sempurna
Pnemonia, aspirasi : reflek menelan dan
batuk belum sempurna
Perdarahan intraventrikular : perdarahan
spontan di ventrikel otak lateral disebabkan
anoxia yang menyebabkan hipoxia otak
yang dapat menimbulkan terjadinya
kegagalan peredaran darah sistemik.
2) Pernafasan
Takipnoe sementara dapat dilihat, pola nafas
diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari
dada dan abdomen, perhatikan adanya secret yang
mengganggu pernafasan,mengorok, retraksi
suprasternal atau substernal atau berbagai derajat
sianosis mungkin ada, dan pernafasan cuping hidung.
Skor Apgar mungkin rendah pernafasan mungkin
dangkal, tidak teratur; 40-60 X/menit. Adanya bunyi
ampelas pada auskultasi menandakan adanya sindroma
distres pernafasan.
3) Makanan/cairan
5) Keamanan
Suhu
Suhu berfluktuasi dengan mudah. BBLR mudah mengalami
hipothermi, oleh karena itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan
6) Integumen
Pada BBLR menunjkan adanya tanda-tanda
kulit tampak mengkilat dan kering
7) Neurosensori
Tubuh panjang, kurus, lemas, dengan perut
agak gendut. Ukuran kepala besar dalam
hubungannya dengan tubuh, sutura mungkin
mudah digerakan, fontanel mungkin besar
atau terbuka lebar
K. Masalah
2) Penatalaksanaan (Wiknjosastro,
1994 ; Dongoes, 1994)
a. Penatalaksanaan prematuritas
murni
1) Pengaturan suhu badan
2) Pengaturan makanan
3) Pencegahan infeksi
4) Pengaturan pernafasan
5)Pengaturan cairan
Pemeriksaan hematokrit
dan mengobati
hyperviskositasnya
Bayi membutuhkan lebih
banyak kalori dibandingkan
dengan bayi prematur
Melakukan tracheal
washing pada bayi yang
diduga akan menderita
aspirasi mekonium.
4) Adanya monitoring
dari keluarga dan
petugas kesehatan
terhadap bayi secara
hati-hati sesuai
dengan tingkat
perkembangan. (Bock
& Miller, 2004)
TERIMA
KASIH