You are on page 1of 19

LAPORAN KERJA PRAKTEK

TUGAS KHUSUS
ANALISA KERUSAKAN YANG TERJADI PADA BELT
CONVEYOR PENGANGKUT BAHAN BAKU SEMEN
DI
PT. SEMEN PADANG (PERSERO)
OLEH
EKI SAPUTRA
1310017211032

LATAR BELAKANG
Belt conveyor merupakan salah satu alat transfortasi material
yang mengunakan sistem yang berjalan yang sangat umum
dipakai untuk memindahkan material padat dengan desain
jarak pendek sampai dengan jarak jauh dan belt conveyor
banyak dipakai pada industri industri besar.

TUJUAN
Memperbaiki kerusakan dan solusi pada belt conveyor agar
produksi tetap bisa berjalan dengan lancar
memahami tentang prosedur perbaikan / mantenaince belt
conveyor

BATASAN MASALAH
Tipe belt conveyor : Grade M :Jenis materia yaitu tahan
abrasiv(gesekan)
Area yang sering terjadi kerusakan yaitu pada bagian
sambungan belt conveyor
Sistem pemeliharaan dan perbaikan pada belt conveyor

PROFIL PT SEMEN PADANG (PERSERO)


PT Semen Padang berdiri pada tanggal 18 maret 1910, dengan
nama NV. Nederlandsch Indische Portland Cement Maatscappij
(NV. NIPCM) dengan akte notaris Johannes Pieder Smidth di
Amsterdam.
PT Semen Padang merupakan pabrik semen tertua di Indonesia
dan merupakan salah satu industri kimia terbesar di Sumatera
Barat yang terletak di kelurahan Indarung, kecamatan Lubuk
Kilangan 15 km arah timur dari pusat kota Padang.

PERKEMBANGAN PT SEMEN PADANG


18 MARET 1910
- Pendirian pabrik
NV Nederlandsch Indische
Portland Cement Maatschappij (NV.
NIPCM)

1971-1974
- Status Semen Padang berubah
menjadi PT Persero (PP. No. 7)
- Rehabilitasi I and Rehabilitasi II
Indarung I

1913

1975-1979

- Berproduksi (Kap. 120.000


ton/tahun)

- Pembangunan Ind. II (Kap.


600.000 ton/tahun)

1945

1980-1981

- Berganti nama menjadi Kilang


Semen Indarung

- Indarung II beroperasi
- Pembangunan Ind. IIIA dan Ind.
IIIB (masing-masing kap 600.000
ton/tahun)

1958

1984 - 1986

- Nasionalisasi pabrik Semen


Padang
(5 Juli )

- Ind. III A beroperasi tahun 1984


- Ind. III B beroperasi tahun 1986

1990 - 1993

1999

- Optimalisasi Ind. IIIB Kap.


meningkat jadi 1.620.000
ton/tahun. (selesai tahun 1993).
- Hasil optimalisasi Ind. IIIB and IIIC
dinamakan Indarung IV
- Ind. IIIA dinamakan Ind. III
- Ind. II and III ditingkatkan
kapasitasnya masing-masing
menjadi 660.000 ton/tahun
(selesai 1992)

- Ind. I (kap. 120.000 ton/tahun) di


non-aktifkan
- Kapasitas menjadi 5.240.000
ton/tahun

2003 - 2007
-

1995
- Konsolidasi PTSP, PTSG dan PTST
tgl 15 September 1995
- Saat ini, konsolidasi ketiga pabrik
semen ini dikenal dengan PT
Semen Indonesia

1996 - 1998
- Pembangunan pabrik Indarung V
dg. kap. 2,3 juta ton/tahun (selesai
1998)
- Kapasitas total menjadi 5.36 juta
tpa.
- Privatisasi BUMN SGG Group oleh
Pemerintah kepada Cemex
(September 1998)

Plant Recovery

DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN SEMEN


STORAGE
BATU KAPUR & SILIKA

COAL MILL SYSTEM


- GRINDING
- DRYING

KILN SYSTEM
- CLIKER BURNING

GYPSUM STORAGE

3RD MATERIAL STORAGE

COAL STORAGE

HEAD PULLEY
DIGUNAKAN UNTUK MENGERAKAN BELT CONVEYOR

SKEMA CARRYING IDLER


SEBAGAI PENUMPU BELT DAN SEBAGAI LANDASAN LUNCUR
YANG DIPASANG PADA JARAK TERTENTU AGAR BELT TIDAK
MELUNCUR KE BAWAH

RUBER DISK RETURN IDLER


SEBAGAI PENOMPANG PADA BELT CONVEYOR DAN JUGA
DIGUNAKAN UNTUK MEMBUANG MATERIAL YANG MENEMPEL PADA
BELTCONVEYOR

TUGAS KHUSUS
KERUSAKAN PADA BELT CONVEYOR
BELT YANG BERLOBANG DISEBABKAN KARENA PENGARUH JATUNYA MATERIAL DAN
BANYAKNYA MATERIAL YANG TAJAM

SOBEKAN PADA SISI SAMPING BELT


CONVEYOR

SOBEKAN PADA SISI SAMPING BELT DISEBABKAN KARENA LETAK


BELT CONVEYOR YANG TIDAK SENTER SEHINGA MENGESEK
BAGIAN ALAT LAIN

SAMBUNGAN BELT
DISEBABKAN KARENA PENYAMBUNGAN BELT
CONVEYOR YANG TIDAK MENGIKUTI PROSEDUR

PERALATAN PENYAMBUNGAN BELT


CONVEYOR
1. Lem

3.Gerinda

2. Harde

Tangan
4.Fan

ner

5. Hand roller

PENYAMBUNGAN BELT CONVEYOR


1. Pengendoran

belt
2. Belt di klam

4. Pengupasan belt

7. Pengerollan

5. Pengolesan lem

belt
8. Pemotongan

3. Pengupasan

6. Penyambungan

belt

belt

lapisan sisa

CARA MENGATASI PERMASALAHAN PADA


BELT CONVEYOR
Untuk mengatasi terjadinya kerusakan pada belt maka belt
harus di bersihkan dari material yang menempel
Untuk mengatasi masalah belt yang sobek, bisa dilakukan
dengan menempel bagian yang sobek

SISTEM PERAWATAN PADA BELT CONVEYOR


Dengan sering menganti idler dan ruber disk return roll yang
rusak
Membersihkan material yang tingal atau menempel pada head
pully
Lakukan penyambungan ulang pada belt jika terjadi identifikasi
lanjut seperti akan putusnya sambungan belt conveyor

KESIMPULAN
Untuk perawatan belt conveyor harus dilakukan secara
berkala, dan terus menerus agar tidak terjadi kerusakan pada
belt conveyor yang dapat menyebabkan terganggunya jalanya
proses produksi.

TERIMA KASIH

You might also like