You are on page 1of 30

IDENTITAS

Nama
: Muthiah Najiban
Usia
: 10 tahun 9 bulan
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan
: pelajar
Alamat
: Genengan RT 01/02 Kalikates Klaten

RIWAYAT
PENYAKIT
KU : sakit tenggorokan kambuh-kambuhan
RPS :
5TSMRS, yaitu saat pasien berusia sekitar 5 tahun, pasien
mulai mngeluhkan sering pilek yang berlangsung sepanjang
hari dan hidung sering terasa tersumbat. Pasien juga sering
bersin-bersin yang terus-menerus. Menurut pengakuan pasien
dan ibunya, gejala seperti ini hampir berlangsung di semua
musim dan kambuh-kambuhan. Pasien menyangkal adanya
keluhan gatal pada kulit serta asma.
2TSMRS, pasien pernah menjalani operasi polip pada hidung
kiri (poliektomi) dan operasi tonsil (tonsilektomi).
SaatMRS, pasien mengeluh pilek, keluar cairan encer bening
tidak berbau, dan hidung sering tersumbat terutama malam
hari. Pasien juga mengeluh pernafasan di hidung kanan mulai
tidak lancar dan merasa ada sensasi massa seperti saat ada
polip di hidung kiri. Demam dan nyeri di daerah pipi dan
pangkal hidung disangkal. Keluhan di tenggorokan dan telinga
disangkal.
RPD : riw.keluhan serupa (+), riw.polipektomi dan tonsilektomi
(+),asma (-)

DIAGNOSIS BANDING
Rhinosinusitis kronis
rhinitis vasomotor
massa polip dekstra

PEMERIKSAAN TELINGA

Discharge (-)
Hiperemi (-)
Edema (-)

Cone of Light (+)


Membran timpani intak

Discharge (-)
Hiperemi (-)
Edema (-)

Cone of Light (+)


Membran timpani intak

HASIL PEMERIKSAAN TELINGA


Dextra

Sinistra

Aurikula

Bentuk dan ukuran


Bentuk dan ukuran
normal (normotia),
normal (normotia),
massa (-), hiperemi (-), massa (-), hiperemi (-),
nyeri (-)
nyeri (-)

Kanalis
auditorius
eksterna

Massa (-), hiperemia


(-), edema(-),
discharge (-)

Mass (-), hiperemia (-),


edema (-), discharge
(-)

Membran
timpani

Normal, cone of light


(+), hiperemi (-)

Normal, cone of light


(+), hiperemi (-)

Mastoid

Normal, nyeri (-)

Normal, nyeri (-)

Lymp. nodi

Tidak ada pembesaran

PEMERIKSAAN HIDUNG

HASIL PEMERIKSAAN HIDUNG


Nose Sinus

Dextra

Sinistra

paranasal
Inspection

Normal

(nose)

Normal

Palpation of
nose and
paranasal

Normal, pain (-)

Normal, pain (-)

Discharge (+),
colorless mucoid, no
enlargement of
conchae, no septum
deviation, mass (-).

Discharge (+),
colorless mucoid , no
enlargement of
conchae, no septum
deviation, mass (-).

sinus

Rhinoscopy
anterior

Rhinoskopi

PEMERIKSAAN OROFARING

Structure

Findings

Bibir

Normal color

Mukosa buccal

hiperemis (-)

Lidah dan palatum

hiperemis (-), stomatitis (-)

Gigi dan gusi

edema (-), hiperemis (-), edema


around molar (-), karies (-)

Uvula

Hiperemis (-),deviation (-),

Tonsil dan faring

T3-T3, hiperemis (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji KOH

DIAGNOSIS KLINIS
OTOMIKOSIS AURIKULA SINISTRA

TERAPI
Aural toilet
Tampon sufratul miconazole

EDUKASI
Menjaga kebersihan dan kelembapan telinga, dengan
mencegah agar air tidak masuk dalam telinga. Salah satu
metodenya yaitu dengan menutup telinga dengan kapas
yang dibasahi terlebih dahulu dengan minyak bayi, ketika
akan mandi atau keramas.
Tidak menggunakan instrumen yang dimasukkan dalam
telinga seperti cotton bud.
Perbanyak mengunyah, contohnya dengan mengunyah
permen karet.
Kontrol kembali 3 hari kemudian, untuk evaluasi pengobatan.

PEDAHULUAN

KLASIFIKA
SI
Virus
AKUT

TONSILI
TIS

REKUR
EN
AKUT
KRONIS

Adenovirus,
rhinovirus, respiratory
syncytial virus (RSV),
virus influenza dan
parainfluenza, virus
Epstein-Barr

GABHS

Bakteri

Fungi

Bakteri lain : Strep.


viridan,
Strep.pyogenes,
Corynebacterium
diphtheriae
Candida
albicans

PATOFISIOLOGI

TANDA DAN GEJALA

TONSILITIS VIRAL
Gejala dan tanda yang muncul seperti common
cold atau faringitis, seperti: demam, nyeri
tenggorok, nyeri telan, orofaring hiperemis,
biasanya tanpa eksudat.
Virus Coxsackie: herpangina, muncul vesikel
ulseratif di atas tonsil, faring posterior, dan
palatum
EBV: pertimbangkan bila terjadi pada adolesen
atau anak dengan tonsillitis akut yang disertai:

Pembesaran lnn. Servikal, aksila, dan/atau inguinal


Splenomegali
Letargi dan malaise
Demam subfebris
Terdapat membrane keabuan yang menutupi tonsil,
bila diangkat tidak berdarah.

TONSILITIS BAKTERI: GABHS


Patogen paling umum dan
terpenting penyebab
faringotonsilitis bacterial akut
Tanda gejala: demam
(biasanya >38C), dry sore
throat, adenopati servikal,
disfagia, otalgia, dan
odinofagia; mukosa eritem
dan bisa tertutup eksudat
purulent, strawberry tongue.

terapi

TONSILITIS BAKTERIAL: DIFTERI


Etio: Corynebacterium
diphteriae
Gejala: demam subfebris,
nyeri kepala, tidak nafsu
makan, lemas, nyeri telan,
nadi lambat
Tanda: tonsil
membengkak ditutupi
bercak putih kotor yang
melekat erat di dasar, bila
ditarik mudah berdarah;
bull neck

TONSILITIS BAKTERIAL: DIFTERI


Terapi:

Anti difteri serum 20.000-100.000 unit


Antibiotik penicillin atau eritromisin selama 14 hari
Kortikosteroid
Pengobatan simtomatis
Isolasi dan tirah baring selama 2-3 minggu

TONSILITIS BAKTERIAL: LAINNYA


Angina Plaut Vincent (stomatitis ulseromembranosa)
Etio: spirocheta atau Treponema
Gejala: demam, rasa nyeri dimulut, hipersalivasi, gigi dan gusi
mudh berdarah
Tonsilitis Septik
Etio: streptococcus hemoliticus. Terdapat dala susu sapi.

TONSILITIS FUNGAL (OROFARINGEAL


CANDIDIASIS)
Etio: Candida albicans
Sering terjadi pada pasien imunokompromis, pasien
dengan pengobatan antibiotic lama
Tanda: white cottage-cheese-like plaques pada mukosa
faring. Plak berdarah jika diambil

GRADING
Disusun berdasarkan rasio tonsil terhadap jarak antar
arkus palatoglosus.
T0
Tonsil
masih
dalam
fossa
tonsilari
s

T1
<25%
tonsil
menemp
ati
orofaring

T2
25-<50%
tonsil
menemp
ati
orofaring

T3
50-<75%
tonsil
menemp
ati
orofaring

T4
75%
tonsil
menemp
ati
orofaring

PRINSIP TATALAKSANA
Prevensi: menjaga kondisi imun tubuh dan kebersihan
serta kesehatan rongga mulut.
Medikamentosa: diberikan saat serangan akut.periode
tonsillitis akut dapat diberikan antibiotic spectrum luas
(penicillin dan derivatnya), sulfonamide, dan terapi
simtomatis seperti antipiretik dan analgetik.
Operatif: terutama pada tonsillitis rekuren sering dan
kronis.

INDIKASI OPERASI

INDIKASI
ABSOLUT

INDIKASI TONSILEKTOMI
Obstruksi saluran nafas, disfagia berat,
gangguan tidur, dan komplikasi
kardiopulmonar
Abses peritonsil yang tidak membaik
dengan pengobatan medis dan drainase

Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam

Tonsilitis yang membutuhkan biopsy untuk


patologi anatomi

INDIKASI TONSILEKTOMI

INDIKASI
RELATIF

Infeksi rekuren akut dengan terapi antibiotic


yang adekuat
Halitosis akibat tonsillitis kronik yang tidak
membaik dengan pemberian terapi medis
Tonsilitis kronis atau rekuren pada karier
streptokokus yang tidak membaik dengan
pemberian antibiotic beta-lactamase
resisten
Hipertrofi tonsil unilateral yang dicurigai
merupakan suatu keganasan

You might also like