You are on page 1of 19

ASUHAN

KEPERAWATAN
:
ABSESPADA
ANOREKTAL

Kelompok 6/ Kelas C-2014/ KK3A

FISTULA ANI

Deby P. NIM 142310101122


Wasi Putri M.
NIM
142310101128
Nilam Ganung P. NIM
142310101129
Eka Putri F. NIM 142310101135
Yogie Bagus P.
NIM
142310101137
Dewi Wulan P.
NIM
142310101138

ASUHAN
KEPERAWATAN
ABSES ANOREKTAL
PENGKAJIAN

DX KEPERAWATAN
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI

PENGKAJIAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.

Nyeri akut bd abses di permukaan kulit anus


Hipertermi bd demam , proses inflamasi
Gangguan rasa nyaman bd nyeri abdomen
Gangguan eliminasi (konstipasi) bd bakteri
mengumpul dan feses tertahan
5. Gangguan integritas kulit bd kemerahan,
bengkak, gatal-gatal
6. Risiko infeksi bd terkumpulnya nanah

DX 1: Nyeri akut bd abses di


permukaan kulit anus

INTERVENSI
TUJUAN:

1)Dorong pasien untuk melaporkan nyeri.

Setelah dilakukan perawatan

2)Kaji laporan/kram abdomen atau nyeri, catat lokasi, lamanya,

selama 4 hari gangguan nyeri


dapat teratasi.

intensitas (skala 0-10)


3)observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
4)Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan atau menghilangkan

Kriteria hasil :

nyeri.

1) Melaporkan nyeri

5)Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman, misalnya :

hilang/terkontrol.

lutut fleksi.

2) Tampak rileks.

6)atur posisi lingkungan pasien senyaman mungkin

IMPLEMENTASI

3) Mampu tidur/istirahat
Mengubah menjadi kata

dengan
tepat.
kerja
dr intervensi
No
.

Hari/Tang
galWaktu

Implem
entasi

EVALUASI

7) instruksikan pasien teknik relaksasi seperti guided imagery,


distraksi
8) Kolaborasi obat sesuai indikasi, misalnya: analgesik

TTD
Ners

DX 2: Hipertermi b.d proses


Inflamasi

INTERVENSI

1. Monitor suhu 2-3 jam sekali

TUJUAN:

Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam


suhu tubuh pasien mengalami penurunan

2. Monitor TTV 2-3 jam sekali

dengan kriteria hasil:

3. Berikan selimut pada pasien

1.

Suhu tubuh pasien normal 37 c

4. Berikan kompres dingin

2.

Tanda-tanda vital normal


TD: 120/80 mmHg, RR:20x/menit, nadi:

5. Tingkatkan sirkulasi udara pasien

80x/menit
3.

Pasien tidak merasa pusing

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi

No
.

Hari/Tang
galWaktu

Implem
entasi

TTD
Ners

EVALUASI

DX 3: Gangguan rasa
nyaman bd nyeri abdomen

INTERVENSI
TUJUAN

1.

Setelah dilakukan perawatan selama 6x 24 jam


ganggun rasa nyaman teratasi dengan kriteria

Kaji laporan/kram abdomen atau nyeri, catat


lokasi, lamanya, intensitas (skala 0-10)

2.

hasil:

Instruksikan pasien teknik relaksasi seperti guided


imagery, distraksi

1.

Melaporkan nyeri terkontrol

3.

Dorong keluarga untuk menemani pasien

2.

Tampak rileks

4.

Kolaborasi obat mngurangi kecemasan seperti

3.

Kualitas tidur dan istirahat adekuat

4.

Mampu mengontrol kecemasan

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi
No
.

Hari/Tang
galWaktu

Implem
entasi

TTD
Ners

benzodiazepin

EVALUASI

DX 4: Gangguan eliminasi
(konstipasi) b.d. Bakteri
mengumpul
dan
tertahan
1. Monitor tanda
danfeses
gejala konstipasii

INTERVENSI
TUJUAN

Setelah dilakukan perawatan selama 7x24 jam


pengeluaran feses menjadi normal kembali

3. Monitor feses: frekuensi. Konsistensi dan

dengan krteria hasil:

volume

1.

Melaporkan feses kembali normal

2.

Melaporkan bebas dari ketidaknyamanan


Melaporkan frekuensi defekasi normal dan
meningkat

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi
No
.

Hari/Tang
galWaktu

4. Kolaborasi

dengan

ahli

gizi

makanan

banyak serat

konstipasi
3.

2. Monitor bising usus

Implem
entasi

TTD
Ners

5. Kolaborasi dengan dokter obat pencahar

EVALUASI

DX 5: Gangguan integritas kulit b.d.


kemerahan, bengkak, gatal-gatal

INTERVENSI
TUJUAN

1. Anjurkan pasien untuk memakai pakaian

Setelah dilakukan perawatan selama 3x24


jam kulit pasien menjadi normal kembali
dengan kriteria hasil:
tumor, kolor, fungsialesa

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi
Implem
entasi

TTD
Ners

3. Monitor kulit akan adanya kemerahan


4. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien

2. Melaporkan kulit tidak ada luka/lesi

Hari/Tang
galWaktu

2. Anjurkan pasien menjaga kelembaban kulit


dan kebersihan kulit

1. Tidak ada tanda-tanda dolor , rubor,

No
.

yang longgar

5. Kolaborasi
pasien

EVALUASI

pemeberian

salep

kulit

pada

DX 6: Risiko infeksi b.d.


terkumpulnya pus

INTERVENSI
TUJUAN

1. Monitor tanda dan gejala infeksi

Setelah dilakukan perawatan selama 3x24

2. Pertahankan teknik asepsis pasien

jam resiko infeks pasien dapat teratasi

3. Intruksikan keluarga untuk mencuci tangan

dengan kriteria hasil:

saat

1. Melaporkan infeksi terkontrol

pasien

2. Mampu mengetahui tanda dan gejala


infeksi

Mengubah menjadi kata


kerja dr intervensi
No
.

Hari/Tang
galWaktu

4. Kolaborasi
resep

IMPLEMENTASI
Implem
entasi

TTD
Ners

berkungjung

EVALUASI

dan

pemberian

meninggalkan

antibiotik

sesuai

ASUHAN
KEPERAWATAN
FISTULA ANI
PENGKAJIAN

DX KEPERAWATAN
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI

PENGKAJIAN
Pengkajian
Identitas pasien : nama, umur, jenis kelmain, tempat tinggal,
pekerjaan, pendidikan, status perkawinan dll.
Keluhan utama : Pasien dengan abses anorectal biasanya terdapat
adanya rasa bakar, rasa nyeri sekali pada sekitar anus/kulit perianal,
rasa gatal, adanya nanah di rectum, dan adanya benjolan dianus.
Riwayat kesehatan :
Riwayat penyakit sekarang:
Riwayat kesehatan juga mencakup pengkajian yang tetap tentang
nyeri, lokasi, durasi,
faktor-faktor pencetus.
Riwayat penyakit dahulu:
hemoroid, konstipasi.
Riwayat penyakit keluarga:
Kaji riwayat keluarga apakah sebelumnya ada keluarga dengan
riwayat memiliki
penyakit abses anorektal

Pola fungsional Gordon:


Eliminasi
Feses yang keluar bercampur
dengan nanah dan berbau
Makanan/cairan/Nutrisi
Gejala : Anoreksia; mual dan
muntah
Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri punggung
bawah

Pemeriksaan diagnostik:
Pemeriksaan
Rektoskopi
Sehingga dapat diketahui
penyakit lain seperti rekti,
amuba,

Fistulograf

Pemeriksaan radiografi
untuk menunjukkan lokasi
dan luas dari fistel.
Pemeriksaan
endoskotik
Sigmoidoskopi (kaku atau
fleksibel) dilakukan
mendeteksi adanya masa
adanya rektum.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operasi :

Post Operasi :

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan gangguan penyerapan nutrisi

Ansietas berhubungan dengan faktor psikologis/rangsang


simpatis (proses inflamasi), ancaman konsep diri, ancaman
terhadap perubahan status kesehatan, status
sosioekonomis, fungsi peran, pola interaksi.

Ketidakefektifan pola koping b.d proses penyakit yang tak


diduga dan krisis situasi,.

Nyeri area operasi berhubungan dengan adanya eksisi luka


operasi.

Perubahan pola eliminasi konstipasi/diare berhubungan


efek anestesi, intake yang tidak adekuat.

Kurang pengetahuan mengenai


kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Ansietas berhubungan dengan
krisis situasional,
ketidakakraban dengan
lingkungan, perubahan pada
status kesehatan.

Resiko infeksi kulit yang rusak,


trauma jaringan, statis jaringan
tubuh.

Resiko kekurangan volume


cairan berhubungan dengan
kehilangan banyak melalui rute

INTERVENSI

TUJUAN
Setelah dilakukan perawatan
selama 4x24 jam, nyeri pada
pasien dapat teratasi
Kriteria hasil:
Mampu mengontrol dan
mengenali nyeri
Melaporkan nyeri berkurang
dan merasa nyaman

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi
No
.

Hari/Tang
galWaktu

Implem
entasi

TTD
Ners

DX 1: Nyeri akut b.d luka


post. op
Kaji laporan/kram abdomen atau nyeri, catat lokasi, lamanya,
intensitas (skala 0-10)
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan atau menghilangkan
nyeri.
Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman.
Berikan kompres hangat/dingin disekitar area nyeri
Atur posisi lingkungan pasien senyaman mungkin
Instruksikan pasien teknik relaksasi seperti guided imagery, distraksi

EVALUASI

Kolaborasi obat sesuai indikasi, misalnya: analgesik

DX 2: Anxietas b.d faktor psikologis,


ancaman terhadap perubahan status
kesehatan

INTERVENSI

TUJUAN
Setelah dilakukan perawatan
selama 1x24 jam, pasien dapat
mengontrol rasa takutnya
Kriteria hasil:
Mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan kecemasannya
Mampu melakukan tekhnik
kontrol cemas
Ekspresi waja dan bahasa tubuh
pasien menunjukkan
berkurangnya kecemasan

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi

No
.

Hari/Tang
galWaktu

Implem
entasi

TTD
Ners

1. Catat petunjuk prilaku misalnya gelisah, peka rangsang,


menolak, kurang.
2. Berikan lingkungan tenang dan istirahat
3. Berikan informasi yang akurat dan nyata tentang apa
yang dilakukan, misalkan, tirah baring, pembatasan
masukan per oral, dan prosedur.
4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi/memerlukan
prilaku koping yang digunakan pada masa lalu
5. Bantu pasien belajar mekanisme koping baru, misalnya,
teknik mengatasi stress, keterampilan organisasi.

EVALUASI

DX 3: Perubahan pola eliminasi


konstipasi/diare b.d. efek anestesi,
intake yang tidak adekuat.

INTERVENSI

TUJUAN
Setelah dilakukan perawatan
selama 1x24 jam, pola eliminasi
dapat berfungsi kembali

Kriteria hasil:
Bebas dari ketidaknyamanan dan
konstipasi
Mengidentifikasi indicator untuk
mencegah konstipasi
Feses lunak dan berbentuk

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi

No
.

Hari/Tang
galWaktu

Implem
entasi

TTD
Ners

1. Monitor tanda dan gejala konstipasi


2. Monitor bising usus, feses (frekuensi, konsistensi, dan
volume)
3. Kolaborasi pemberian laksatif atau pemberian
farmako
4. Dukung intake cairan
5. Evaluasi profil obat untuk efek samping
gastrointestinal
6. Anjurkan pasien untuk diet tinggi serat
7. Ajarkan pasien/ lkeluarga tentang kerangka waktu
untuk resolusi sembelit

EVALUASI

INTERVENSI

TUJUAN
Setelah dilakukan perawatan
selama pasien dirawat, risiko
infeksi dapat terhindari
Kriteria hasil:
Klien bebas dari tanda dan gejala
infeksi
Menunjukkan kemampuan untuk
mencegah timbulnya infeksi
Menunjukkan perilaku hidup bersih
dan sehat

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi

No
.

Hari/Tang
galWaktu

Implem
entasi

TTD
Ners

DX 4: Risiko Infeksi b.d


pertahanan tubuh primer tidak
adekuat
(post op.)
1. Cuci tangan sebelum
dan sesudah tindakan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

perawatan luka post op.


Berikan terapi antbiotik, bila perlu
Monitor hitung granulosit, WBC
Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap tandatanda infeksi
Ajarkan pasien dan keluarga mengenali dan
mengatasi tanda-tanda infeksi
Dorong masukkan nutrisi dan cairan yang adekuat
Berikan perawatan luka steril
Ajarkan pasien dalam perawatan luka

EVALUASI

INTERVENSI

TUJUAN
Setelah dilakukan perawatan selama
1x24 jam, pasien dan keluarga mampu
untuk memahami dan mengambil
keputusan penanganan
Kriteria hasil:
Menyatakan pemahaman mengenai
prognosis dan program pengobatan
Mampu menjelaskan kembali
penjelasan dari perawat

IMPLEMENTASI
Mengubah menjadi kata
kerja dr intervensi

No
.

Hari/Tang
galWaktu

Implem
entasi

TTD
Ners

DX 5: Difsiensi Pengetahuan
b.d perilaku tidak tepat
(anxietas,
apatis)
1. Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan
2.
3.
4.
5.
6.

pasien tentang proses penyakit yang spesifik


Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
pada penyakit
Jelaskan pada keluarga pasien tentang kemajuan
jika mendapat penanganan tepat dan cepat
Dukung pasien untuk mengeksplorasi second
opinion dengan cara yang tepat
Diskusikan perubahan gaya hidup yang komplikasi
atau proses pengontrolan penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

EVALUASI

You might also like