You are on page 1of 23

ASUHAN

KEPERAWATA
N KELUARGA
1
DENGAN KELOMPOK
Tika Maulidia
Lestari
REMAJA
Siti Hakimah
Insan Kamil
Tri Utomo
Zulfikar

Definisi

Remaja adalah periode perkembangan selama


dimana individu mengalami perubahan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13 dan 20 tahun (Potter &
Perry, 2005)
Keluarga dengan anak remaja merupakan tahap
kelima dari siklus kehidupan keluarga ketika
anak pertama melewati umur 13 tahun,
berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun
tahap ini dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih
lama jika anak masih tinggal dirumah hingga
berumur 19 atau 20 tahun.

Tantangan utama dengan keluarga


yang memiliki anak remaja adalah
seputar perkembangan yang dialami
remaja dalam perubahan kognitif
pembentukan identitas
pertumbuhan biologis
serta kaitannya dengan
perkembangan berdasakan pada
konflik dan krisis.

Tugas Perkembangan Keluarga


Menyeimbangkan

kebebasan dengan tanggung


jawab seiring dengan kematangan remaja dan
semakin meningkatnya otonomi.
Bagi orang tua untuk memfokuskan kembali
hubungan pernikahan.
Untuk anggota keluarga, terutama orang tua dan
anak remaja, untuk berkomunikasi secara
terbuka satu sama lain.
Mempertahankan standar etis dan moral
keluarga.

Masalah-masalah
Kesehatan
Resiko penyakit jantung
koroner meningkat dikalangan
pria pada usia 35 tahun dan
anggota keluarga yang
dewasa mulai merasa lebih
rentan terhadap penyakit.
Pada remaja, terutama
kecelakaan kendaraan
bermotor merupakan bahaya
yang amat besar.
Penyalahgunaan obat dan
alkohol, kontrasepsi,
kehamilan yang tidak
diinginkan, dan pendidikan
serta konseling seks.

Peran Perawat
Mengarahkan

keluarga pada peningkatan dan


pencegahan penyakit
Penyuluhan tentang penyakit kardiovaskuler pada
usia lanjut
Penyuluhan tentang obat-obatan terlarang,
minuman keras, seks, pencegahan kecelakaan
pada remaja
Membantu terciptanya komunikasi yang lebih
efektif antara orang tua dengan anak remajanya

TINJAUAN
KASUS
ASUHAN
KEPERAWATAN

KASUS
An. H adalah anak pertama dari pasangan Tn. R dan Ny.
R yang saat ini berusia 14 tahun. Dalam rentang usia ini,
An. H termasuk ke dalam masa perkembangan remaja.
An. H saat ini sedang duduk di bangku SMP kelas 2. An.
H tinggal bersama dengan Bp. R (38 tahun), Ibu R (30
tahun), kedua adiknya An. F dan An. L dan ibu dari Bp. R
yaitu Nenek. R (61 tahun).
Pada saat dilakukan pengkajian, tahapan perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi saat ini yaitu
berkomunikasi secara terbuka. An. H adalah anak yang
pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya, An. H
sudah mulai jarang berkumpul dengan keluarga, jika
berada di rumah An. H banyak menghabiskan waktunya
di dalam kamarnya. An. H lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan
kepada orang tua atau pun keluarganya yang lain.
sedangkan Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara kepada anaknya dan agak
keras untuk mendidik anak-anaknya.

An.

H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP. An. H


tidak mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja. Dalam hal akademik, An. H
malas belajar dan jarang mengerjakan tugas sekolahnya
dan sudah tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di
sekolahnya, an. H jarang belajar dan nilainya pas-pasan.
Sedangkan Ibu. R tidak pernah memantau aktivitas belajar
anaknya di rumah. Selain itu, An. H pernah ikut-ikutan
tawuran dengan teman-teman sekolah, jarang (suka
membolos) dalam mengikuti pengajian, dan An. H sudah
memiliki teman dekat wanita (pacar).

Daftar Masalah
N
O
1.

DATA
DS:

Ibu. R mengatakan bahwa An. H


sulit untuk diatur semenjak
memasuki SMP
Ibu. R mengatakan bahwa An. H
lebih suka menghabiskan
waktunya di dalam kamar
daripada berkumpul dengan
keluarga
An. H mengatakan tidak
mengetahui tugas perkembangan
maupun tanggung jawabnya
sebagai remaja
An. H mengatakan sebelumnya
tidak pernah mendapatkan
informasi mengenai tugas
perkembangan maupun tanggung
jawabnya sebagai remaja
An. H mengatakan pernah ikutikutan tawuran dengan temanteman sekolahnya

ETIOLOGI
Ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal
masalah.

MASALAH
Ketidakefektifan
performa peran
remaja pada
keluarga Bp. R
khususnya An.
H.

DO:
Bp. R terlihat jarang berada dirumah.
An. H merupakan anak pertama
dalam keluarga
An. H berusia 14 tahun, berada pada
masa remaja awal (12-15 tahun)
Di rumahnya tidak ada yang bisa
mengajarkan peran dan tanggung
jawab kepada remaja (An. H)
Defisiensi pengetahuan tentang
tugas perkembangan maupun
tanggung jawab sebagai remaja
An. H merupakan anak yang pendiam
dan tertutup

2.

DS:
Ibu. R mengatakan bahwa anaknya
jarang belajar dan nilainya pas-pasan
Ibu. R mengatakan tidak pernah
memantau aktivitas belajar anaknya
di rumah
An. H mengatakan malas belajar dan
jarang mengerjakan tugas sekolahnya
DO:
An. H sering nongkrong dan tidak
terlihat belajar

Ketidakmampuan
keluarga
mengenal
masalah

Risiko
penurunan
prestasi
belajar pada
keluarga Bp.
R khususnya
An.H.

3.

DS:
Ibu. R mengatakan urusan
anaknya lebih banyak diserahkan
kepada ibunya
Ibu. R mengatakan An. H
merupakan seorang anak yang
tertutup
Ibu. R mengatakan An. H
merupakan seorang anak yang
pendiam dan jarang berbicara jika
tidak ditanya
An. H mengaku tidak pernah
menceritakan masalah yang
dihadapinya pada orang tua
Ibu. R mengatakan Bp. R memang
agak keras untuk mendidik anakanaknya
An. H mengatakan sudah memiliki
teman dekat wanita (pacar), dan
orang tuanya tidak mengetahui
hal itu
DO:
Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara kepada
anaknya

Ketidakmampuan
keluarga
mengambil
keputusan

Ketidakefektif
an koping
pada keluarga
Bp. R

SCORING
Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R
khususnya An. H
KRITERIA

SCORE

HASIL

SIFAT MASALAH (bobot=1)


Aktual (Tidak/kurang sehat)

3/3 x 1 = 1

KEMUNGKINAN MASALAH
DAPAT DIUBAH (bobot=2)
Mudah

2/2 x 2 = 2

PONTESIAL MASALAH DAPAT


DICEGAH (bobot=1)
Rendah

1/3 x 1 = 1/3

MENONJOLNYA MASALAH
(bobot=1)
Masalah berat, harus segera
ditangani

2/2 x 1 = 1

TOTAL

4 1/3

SCORING
Risiko penurunan prestasi belajar pada keluarga Bp. R
khususnyaAn. H
KRITERIA
SCORE
HASIL
SIFAT MASALAH (bobot=1)
Resiko

2/3 x 1 = 2/3

KEMUNGKINAN MASALAH
DAPAT DIUBAH (bobot=2)
Mudah

2/2 x 2 = 2

PONTESIAL MASALAH DAPAT


DICEGAH (bobot=1)
Cukup

2/3 x 1 = 2/3

MENONJOLNYA MASALAH
(bobot=1)
Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani

1/2 x 1 =

TOTAL

3 5/6

SCORING
Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R.
KRITERIA

SCORE

HASIL

SIFAT MASALAH (bobot=1)


Aktual (Tidak/kurang sehat)

3/3 x 1 = 1

KEMUNGKINAN MASALAH
DAPAT DIUBAH (bobot=2)
Mudah

2/2 x 2 = 2

PONTESIAL MASALAH DAPAT


DICEGAH (bobot=1)
Tinggi

3/3 x 1 = 1

MENONJOLNYA MASALAH
(bobot=1)
Ada masalah, tapi tidak perlu
segera ditangani

1/2 x 1 = 1/2

TOTAL

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

2.

3.

Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan
Ketidakefektifan performa peran remaja pada
keluarga Bp. R khususnya An. H berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah.
Resiko penurunan prestasi belajar pada keluarga
Bp. R khususnya an. H berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

Intervensi, implementasi dan evaluasi

Tujuan Intervensi DX1

1.

2.

keluarga mampu mengenal komunikasi yang efektif


dengan remaja, dengan mampu: Menyebutkan
pengertian komunikasi, pengertian komunikasi keluarga
yang efektif, penyebab komunikasi tidak efektif, syaratsyarat komunikasi efektif dalam keluarga, dan
mengidentifikasi ketidakefektifan koping pada keluarga
Bp. R terutama masalah komunikasi inefektif antara
orang tua dan remaja.
keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
dalam menciptakan komunikasi yang efektif dalam
keluarga, dengan mampu: Menyebutkan risiko akibat
masalah komunikasi yang tidak efektif dalam keluarga
bila tidak diatasi, dan mengambil keputusan yang tepat
untuk mengikuti program mengatasi masalah
ketidakefektifan koping terutama msalah komunikasi
dengan konseling individu dan konseling keluarga

3.

4.

5.

keluarga mampu menciptakan komunikasi yang efektif dalam


keluarga, dengan mampu: Menyebutkan jenis-jenis
komunikasi, menyebutkan hambatan dalam berkomunikasi,
dan mendemonstrasikan cara komunikasi yang efektif antara
orang tua dan remaja.
keluarga mampu memodifikasi lingkungan dalam
menciptakan komunikasi yang efektif dalam keluarga, dengan
mampu: Menyebutkan faktor-faktor dalam diri remaja untuk
mendukung komunikasi efektif, menyebutkan faktor-faktor
dalam diri orang tua untuk mendukung komunikasi efektif,
dan menyebutkan faktor-faktor lingkungan untuk mendukung
komunikasi efektif
keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
fasilitasi komunikasi efektif dalam keluarga, dengan mampu:
Menyebutkan jenis-jenis pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi keluarga untuk berkonsultasi masalah komunikasi
antara orang tua dan remaja, dan mengunjungi fasilitas
pelayanan kesehatan untuk berkonsultasi mengenai masalah
komunikasi antara orang tua dan remaja

Tujuan Intervensi DX2


1. keluarga

mampu mengenal masalah tumbuh kembang


remaja, dengan mampu: Menyebutkan definisi
tumbuh kembang, menyebutkan definisi remaja,
menyebutkan definisi tumbuh kembang remaja,
menyebutkan perubahanperubahan yang terjadi pada
remaja, dan mengidentifikasi anggota keluarga yang
berusia remaja
2. keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat
untuk mengasuh anak remaja, dengan mampu:
Menyebutkan permasalahan akibat perubahan fisik
pada remaja, menyebutkan permasalahan akibat
perubahan kejiwaan pada remaja, menyebutkan
permasalahan akibat perubahan sosial pada remaja,
mengambil keputusan yang tepat untuk mengasuh
anak remaja.

3.

4.
5.

Keluarga mampu mengasuh anak remaja, dengan


mampu: Menyebutkan sikap orang tua dalam
mengasuh anak remaja, menyebutkan sikap anak
remaja dalam menjalani masa remaja, dan
melakukan komunikasi yang terbuka dengan
remaja
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang
sesuai dengan anak remaja.
Keluarga mampu menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada untuk berkonsultasi mengenai
tumbuh kembang remaja, dengan mampu:
Menyebutkan tempat pelayanan kesehatan untuk
berkonsultasi mengenai tumbuh kembang remaja,
dan mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan
untuk berkonsultasi mengenai tumbuh kembang
remaja.

Evaluasi
Setelah

dilakukan implementasi sesuai dengan


intervensi, maka evaluasi untuk diagnosa pertama,
TUK 1 5 tercapai ditandai dengan keluarga telah
mampu mengenal komunikasi yang efektif antara
orang tua dengan remaja, mengambil keputusan
dalam menciptakan komunikasi yang efektif dalam
keluarga, mendemonstrasikan komunikasi yang
efektif dengan anak remaja, memodifikasi
lingkungan dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan untuk memfasilitasi komunikasi efektif
dalam keluarga antara orang tua dan remaja.

Evaluasi

tindakan keperawatan untuk diagnosa


kedua yaitu, TUK 1 5 tercapai ditandai dengan
keluarga telah mampu mengenal masalah
tumbuh kembang remaja, mengambil keputusan
yang tepat untuk mengasuh anak remaja,
mendemonstrasikan komunikasi yang terbuka
dengan anak remaja, memodifikasi lingkungan
dan memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
memfasilitasi memfasilitasi dalam menerapkan
peran dan tanggung jawab remaja.
Sehingga salah satu peran perawat dalam kasus
ini adalah membantu terciptanya komunikasi
yang lebih efektif antara orang tua dengan anak
remajanya.

TERIMAKASIH

You might also like