Professional Documents
Culture Documents
Alliffabri Oktano
Putri reno intan
Poppy suyanto putri
Peembimbing : Dr. Reno Sari Chaniago, Sp.S, M.Biomd
definisi
cedera yang mengenai
kepala dan otak,
terjadi secara langsung
(kerusakan primerpada
kepala, yang d)
maupun tidak langsung
(kerusakan sekunder)
kerusakan disebabkan
oleh
serangan/benturan
fisik dari luar, yang
dapat mengurangi atau
mengubah
kesadaran ,kerusakan
kemampuan kognitif
Perdarahan Intraserebral
Anatomi Otak
Fungsi Otak
Epidemiologi
Kecelakaan lalu lintas adalah penyebab
Kecelakaan
lalu
lintascedera
adalah
penyebab
48%-53% dari
insiden
kepala,
20%48%-53%
dari insiden
20%28% lainnya
karena cedera
jatuh kepala,
dan 3%-9%
28%
karena tindak
jatuh dan
3%-9%
lainnyalainnya
disebabkan
kekerasan,
lainnya
disebabkan
tindak (Turner
kekerasan,
kegiatan olahraga
dan rekreasi
DA,
kegiatan
olahraga dan rekreasi (Turner DA,
1996)
Di
RSCM terdapat 60%-70% dengan CKR,
1996)
Di
RSCM terdapat
dengan
CKR,CKB.
15%-20%
CKS, dan60%-70%
sekitar 10%
dengan
15%-20%
CKS, dan
sekitarsekitar
10% dengan
CKB.
Angka kematian
tertinggi
35%-50%
Angka
kematian
tertinggi
35%-50%
akibat CKB,
5%-10%
CKS, sekitar
sedangkan
untuk
akibat
CKB,
5%-10%
CKS, sedangkan
untuk
CKR tidak
ada
yang meninggal
(PERDOSSI,
CKR
ada yang meninggal(PERDOSSI,
2007tidak
)
2007)
Klasifikasi Cedera
Kepala
Sedan
g
Ringa
n
berat
gcs
Kategori
Minimal
GCS
Gambaran Klinis
CT Scan
Amnesia
15
Normal
(-)
13-15
Normal
<24 jam
(SHI)
Ringan
(CKR)
Sedang
Berat
9-12
3-8
>24 jam
sampai 7
hari
>7 hari
Abnormal
TUMPUL
KLL
KDRT
KECELAKAAN
KERJA
MEKANISME
TAJAM
(PENETRATING)
TRAUMA TEMBAK
TRAUMA TUSUK
MORFOLOGI
terbuka/tertutup
- depresi
- basis cranii
LESI INTRAKRANIAL
Fokal : EDH,SDH,ICH
Difus : kontusio,
Komusio
Perdarahan
epidural
Perdarahan
yang terjadi
diantra tabula
interna dan
duramater
Gambaran klinik :
- Tanda TIK meningkat
- Lucid interval +
- Hemiparese
kontralateral lesi
- Pupil anisokor
- Babiski positif
kontralateral - Fraktur
daerah temporal
Hiperden
bikonvek pada
daerah
temporal
Perdarahan
subdural
Perdarahan yang
terjadi diantara
duramater dan
araknoid akibat
ruptur bridging
vein
Ct sacn
Gambaran
hiperdens
berbentuk
bulan sabit
Terjadi karena
pecahnya arteri intra
serebral
Perdarah
an
intrasere
Paling banyak ditemukan bral
di daerah frontal atau
temporal
Gambaran klinis
tergantung pada
besar nya hematom
Komusio serebri
keadaan pingsan
yang berlangsung
tidak lebih dari 10
menit akibat
trauma kepala,
yang tidak disertai
kerusakan jaringan
otak
nyeri kepala,
vertigo
Muntah
terdapat amnesia
retrograde
foto tengkorak,
EEG,
pemeriksaan
memori
Primer
ruda paksa
dapat disebabkan
benturan langsung
kepala dengan suatu
benda keras
proses akselarasideselarasi gerakan
kepala
Skunder
tahap lanjutan dari
kerusakan otak
primer
meluasnya
perdarahan,
edema otak,
kerusakan neuron
berlanjut,
iskemia fokal/global
otak,
kejang,
hipertermi
Diagnosis
Gejala dan tanda :
Kulit kepala : laserasi, luka robek, hematoma
Tulang tengkorak : fraktur linear, kompresi, basis kranii
(otore, rinore, Battles sign, brill hematome)
Wajah : fraktur os nasal, mandibula, multiple
Jaringan otak : fokal atau difus
Fokal ; pada tempat cedera atau counter coup timbul edema,
laserasi, perdarahan atau kontusio (sering terjadi pada lobus
temporal dan frontal; biasanya multiple/bilateral)
Difus ; terjadi DAI (diffuse : axonal injury) terutama di daerah
subkortikal.
Anamnesa
Kejadian seputar kecelakaan : penggunaan
sabuk pengaman atau helm, jenis kendaraan
(motor atau mobil), posisi pasien di kendaraan,
mekanisme trauma
Penggunaan obat sebelum kecelakaan (dapat
mempengaruhi pemeriksaan) misalnya alcohol
Tanyakan pada penderita atau keluarga apakah
ada muntah, lupa kejadian seblum keclakaan,
serta perkembangan kesadaran penderita
Tanyakan apakah pasien mengalami kejang
setelah terjadinya kecelakaan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan
CT Scan non kontras
Indikasi :
CKR, Usia > 3 tahun, dengan nyeri kepala,
muntah, kejang, intoksikasi, amnesia, usia> 60
tahun, luka di atas klavikula
MRI
CT Scan dada, abdomen, pelvis (sesuai
indikasi), femur jika ada keluhan dan
terdapat jejas di lokasi tertentu.
Secondary Injury
Hipoksia
Hipotensi
Peningkatan tekanan intracranial
Elevasi kepala 30-45
Manitol: loading dose 0,25-1,5 g/kgBB
Hiperventilasi (PaCO2 30-35 mmHg)
Koma barbiturate
Secondary Injury
Survei Primer
Jalan nafas
Pernafasan
Sirkulasi
Defisit Neurologis
Kontrol pemaparan/lingkungan
Survei Sekunder
Observasi ketat pada jam-jam pertama
sejak kejadian cedera
Tangani luka disertai observasi tanda vital
dan defisit neurologis
Pakaikan penyangga leher bila :
CKB
Nyeri pada leher atau kaku pada leher
Rasa baal pada lengan
Gangguan keseimbangan
Kelemahan umum
Survei Sekunder
Bila pada CT scan ditemukan EDH atau SDH,
pemebdahan dapat dilakukan dengan
indikasi :
Indikasi bedah pada perdarahan epidural (EDH)
EDH simtomatik
EDH asimtomatik akut berukuran paling tebal > 1 cm
EDH pada pasien pediatric
Penatalaksanaan di RS
Penderita dgn GCS<13
Umum
Terapi
Medikamentosa
Antibiotika, bila ada luka atau
indikasi lain
Anti tetanus bila lukanya kotor
Analgetika
Anti muntah
Neurotropik
Anti kejang : Phenytoin, Diazepam
Obat penenang : CPZ 12,5 mg atau
diazepam 5 mg IV
RINGKASAN
JAGA PATENSI JALAN NAFAS
JAGA VENTILASI
ATASI SYOK
PERIKSA NEUROLOGIS
CEGAH CEDERA OTAK SEKUNDER
CARI CEDERA YANG TERKAIT
BILA STABIL, PERIKSA PENUNJANG
BILA PERLU KONSUL BEDAH SARAF
TERUSKAN ASESMENT
Prognosis
Pasien dengan GCS yang rendah
pada 6-24 jam setelah trauma,
prognosisnya lebih buruk daripada
pasien dengan GCS 15.
TINJAUAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. AL
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Pekerjaan : Sopir Mobil
Agama : Islam
Alamat : Sawo Kaweh
Tanggal Masuk: 19 Juni 2015
Keluhan Utama
Korban Kecelakaan Lalu Lintas
dengan luka jahitan pada dahi.
PEMERIKSAAN STATUS
NEUROLOGIS
Ditemukan Kelainan :
- Refleks pupil (-), midriasis dan isokor
pada kedua mata dengan diameter 7
mm.
- Pasien merasa bingung, disorientasi,
konsentrasi menurun, atensi
menurun
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA
Diagnosis klinis : cedera kepala berat
Diagnosis topic : bagian frontal
hemisfer
Dextra dan sinistra
Diagnosis etiologi : trauma mekanik
Diagnosis sekunder : tidak ada
Terapi
Umum : IVFD RL 12 jam/Kolf
Khusus :
Cefixime 2x100 mg
Paracetamol 3x1 500 mg
Curcuma 3x1
Piracetam 4x3 gram
Asama folat 3x1
Panduan Amnesia
Pascatrauma
PTA
2-4
minggu
:
proses
penyembuhan berlangsung lama,
biasanya 1 tahun atau lebih.
Didapatkan
defisit
permanen,
sebagian tidak dapat melakukan
aktivitas fungsional.
PTA > 4 minggu : terdapat defisit dan
disabilitas
yang
permanen,
dibutuhkan pelatihan dan perawatn
jangka panjang
Diskusi
ct scan didapatkan perdarahan intraserebral
pada kedua lobus frontal dan pasien juga
mengalami amnesia lebih dari 7 hari.
hiperdens pada frontal kiri dan kanan
Refleks pupil (-), midriasis dan isokor pada
kedua mata dengan diameter 7 mm.
>>> gejala yang muncul sesuai dengan lesi
yang ditemukan dan kemungkinan adanya
gangguan pada jaras eferen N. II
KESIMPULAN
Trauma kapitis ialah cedera yang mengenai kepala
dan otak, baik yang terjadi secara langsung
(kerusakan primer) maupun tidak langsung
(kerusakan sekunder) yang kemudian dapat
berakibat kepada gangguan fungsi neurologis,
fungsi fisik, kognitif, psikososial, bersifat temporer
atau permanent
Cedera kepala dibagi berdasarkan mekanisme,
derajat beratnya dan morfologi.
Cedera kepala berdasarkan beratnya dibagi atas
cedera kepala ringan, sedang dan berat.
Terima kasih