You are on page 1of 22

POSITIVE ACCOUNTING

THEORY AND ECONOMIC


CONSEQUENCES

Annisa Rahmi

Anggota Kelompok:

166020301111035

Dinda Amelia Kusumastuti


Eza Gusti Anugerah

Sifera Patricia Maithy

166020301111016

166020301111049
166020301111003

POSITIVE
ACCOUNTING THEORY
- Deegan (2004)

DEFINISI TEORI
Teori
merupakan
hasil
dari
kristalisasi fenomena empiris, yang
diambil dari berbagai riset, bersifat
universal, logis, konsisten, prediktif,
dan objektif.

TUJUAN TEORI AKUNTANSI


Tujuan
utama
dari
teori
akuntansi adalah memberikan
seperangkat prinsip yang logis,
saling terkait, yang membentuk
kerangka umum, dan dapat
dipakai sebagai acuan untuk
menilai dan mengembangkan
praktik akuntansi.

TEORI AKUNTANSI MENURUT


SASARANNYA DIBAGI MENJADI DUA :
Teori

Akuntansi Positif adalah penjelasan


atau penalaran untuk menunjukkan secara
ilmiah kebenaran pernyataan atau fenomena
akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta.
Teori Akuntansi Normatif adalah penjelasan
atau penalaran untuk menjustifikasi
kelayakan suatu perlakuan akuntansi paling
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

PENDEKATAN NORMATIF KE
PENDEKATAN POSITIF
(WATT & ZIMMERMAN , 1986)
1.

Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji


teori secara empiris, karena didasarkan pada premis atau
asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji
keabsahannya secara empiris.

2.

Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada


kemakmuran investor secara individual daripada
kemakmuran masyarakat luas.

3.

Pendekatan
normatif
tidak
mendorong
atau
memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi
secara optimal di pasar modal.

HIPOTESIS TEORI POSITIF


AKUNTANSI
Hipotesis Rencana Bonus
Hipotesis Kontrak Hutang
Hipotesis biaya politik

HIPOTESIS RENCANA
BONUS
Dalam hipotesis ini, semua hal lain dalam
keadaan tetap, para manajer perusahaan
dengan rencana bonus cenderung untuk
memilih prosedur akuntansi dengan
perubahan laba yang dilaporkan dari
periode masa depan ke periode masa kini.

HIPOTESIS KONTRAK HUTANG


Dalam hipotesis ini semua hal lain dalam
keadaan
tetap,
makin
dekat
suatu
perusahaan terhadap pelanggaran pada
akuntansi
yang
didasarkan
pada
kesepakatan
utang,
maka
kecenderungannya adalah semakin besar
kemungkinan manajer perusahaan memilih
prosedur akuntansi dengan perubahan laba
yang dilaporkan dari periode masa depan ke
periode masa kini.

HIPOTESIS BIAYA POLITIK

Dalam hipotesis ini semua hal lain dalam


keadaan tetap, makin besar biaya politik
yang mesti ditanggung oleh perusahaan,
manajer
cenderung
lebih
memilih
prosedur akuntansi yang menyerah pada
laba yang dilaporkan dari masa sekarang
menuju masa depan

Tiga hipotesis tersebut menunjukkan bahwa teori


akuntansi positif mengakui adanya 3 hubungan
keagenan:
1

HUBUNGAN TEORI AKUNTANSI POSITIF


DAN NORMATIF
Teori akuntansi positif pada dasarnya merupakan alat untuk
menguji secara empirik asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori
akuntansi normative.
Karena pada dasarnya teori normatif merupakan pendapat
pribadi yang subyektif yang tidak dapat diterima begitu saja
dalam menentukan keputusan, oleh sebab itu dibutuhkan
pengembangan teori akuntansi yang sekarang dikenal dengan
teori akuntansi positif yang bertujuan untuk menguji teori
akuntansi normatif secara empiris agar memiliki dasar teori
yang kuat.

PERBEDAAN TEORI AKUNTANSI POSITIF DAN NORMATIF

Pembeda

Positif

Normatif

Bentuk Pernyataan

Is

Should

Nada Pernyataan

Deskriptif

Perspektif

Bidang Masalah

Facts Valueism

Idealisme

Basis Penyimpulan

Objective

Empirical Subjective

Kriteria Metode
Pengujian

True/False

Good/Bad

Penerimaan Teori

Science

Art

PENUTUP
Teori akuntansi positifberperansangat penting
dalam perkembangan teori akuntansi. Teori akuntansi
positif dapat memberikan pedoman bagi para pembuat
kebijakan akuntansi dalam menentukan konsekuensi
dari kebijakan tersebut. Teori akuntansi positif
berkembang seiring kebutuhan untuk menjelaskan dan
memprediksi realitas praktik akuntansi yang ada dalam
masyarakat.
Positif
Accounting
Theory
(PAT)
dimaksudkan memprediksi konsekuensi yang terjadi
jika manajer menentukan pilihan tertentu.

CHAPTER 8:
THE EFFICIENT CONTRACTING
APPROACH TO DECISION
USEFULNESS
- Scott (2009)

Apa Teori Kontrak Efisien?


Teori kontrak efisien berfokus pada peran informasi
akuntansi dan keuangan dalam memoderasi asimetri
informasi di antara pihak-pihak berkontrak.
Kontrak hutang dan kontrak kompensasi manajemen
Kemungkinan kepentingan pemberi pinjaman dan
kepentingan
manajer
tidak
selaras
dengan
kepentingan pemilik saham
Kontrak yang efisien akan menghasilkan kepercayaan
di antara konflik kepentingan yang terjadi pada cost
terendah perusahaan
Kontrak dapat berbentuk dokumen tertulis formal
maupun tersirat

Sumber Permintaan Kontrak untuk Informasi


Akuntansi Keuangan

Pemberi Pinjaman
Manajemen memiliki informasi yang terbai terkait
kondisi perusahaaan
Pemberi pinjaman menghadapi asimetri payoff.
Pemegang saham
Manajer diasumsikan bersikap rasional dan bertindak
sesuai dengan kepentingan mereka yang mungkin dapat
mengakibatkan konflik kepentinga9n dengan pemegang
saham

KEBIJAKAN AKUNTANSI UNTUK


KONTRAK YANG EFISIEN

CONTRACT RIGIDITY

Kontrak kompensasi manajemen bergantung pada


net income, tipe kontak tersebut bersifat jangka
panjang. Standar akuntansi sering berubah selama
kondisi kontrak yang mempengaruhi net income
dan kesempakatan utang. Hal ini mengakibatkan
kemungkinan pelanggaran kesepakatan utang naik
dan kompensasi manajer dapat terpengaruh

EMPLOYEE STOCK OPTIONS

Opsi saham yang yang dikeluarkan bagi


manajemen dan dalam beberapa kasus bagi
karyawan lainnya memberi mereka hak untuk
membeli saham perusahaan dalam jangka waktu
tertentu.

MEMBEDAKAN EFISIENSI DAN


OPORTUNISME DALAM KONTRAK

Apa yang menjadi pengaruh manajer dalam


memilih kebijakan akuntansi. Kebijakan yang
diarahkan
oleh
oportunisme
menghasilkan
keuntungan bagi manajer pada expense investor.
Manajer akan memilih kebijakan akuntansi untuk
memaksimalkan utilitas yang mereka harapkan.
Sedangkan jika diarahkan oleh efisiensi, manajer
akan
memilih
kebijakan
akuntansi
untuk
memaksimalkan efisiensi kontrak seperti GCG.

KESIMPULAN
Teori

kontrak berpendapat bahwa peran


pelaporan keuangan adalah untuk
menghasilkan kepercayaan di antara
pihak-pihak yang melakukan kontrak.
Teori kontrak agak bertentangan dengan
rerangka konseptual.
Manajer memiliki pilihan atas kebijakan
akuntansi.

You might also like