You are on page 1of 66

ADMINISTRASI

PEMERINTAHAN DESA
OLEH : RACHMI YULIANTI S.Sos., M.Si

Pertemuan 1
Pengertian Desa
Pemerintaha Desa
Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Desa

Pengertian Desa

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum


yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan
masyarakat
setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa dan Pemerintah Desa,


kedua kalimat ini menggunakan kata "Desa"
sebagai objek kalimat.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2005 kedua kalimat di atas dapat kita
artikan sebagai berikut :

Pemerintahan Desaadalah penyelenggaraan


urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pemerintah Desaadalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa.

Dari pengertian di atas kita simpulkan


bahwa yang termasuk Pemerintah Desa
yaitu Kepala Desa dan Perangkat
Desa(Sekretaris Desa, Kaur, Kepala Dusun)

Badan Permusayawaratan Desa juga


termasuk unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa. MakaPemerintahan
Desa= Pemerintah Desa + BPD

Tugas Pokok dan Fungsi


Pemerintah Desa

Kepala Desa
menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja
Pemerintahan, penetapan peraturan di desa,pembinaan masalah
pertanahan, pembinaanketentraman dan ketertiban, melakukan
upayaperlindungan masyarakat, administrasikependudukan, dan
penataan dan pengelolaanwilayah.
melaksanakan pembangunan, seperti pembangunansarana prasarana
perdesaan, dan pembangunanbidang pendidikan, kesehatan.
pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasimasyarakat, sosial budaya masyarakat,
keagamaan,dan ketenagakerjaan.
pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasidan motivasi
masyarakat di bidang budaya,ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaankeluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
menjaga hubungan kemitraan dengan lembagamasyarakat dan
lembaga lainnya

Sekretaris Desa
Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,
administrasi surat menyurat, arsip, danekspedisi.
Melaksanakan urusan umum seperti penataanadministrasi
perangkat desa, penyediaan prasaranaperangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat,pengadministrasian aset, inventarisasi,
perjalanandinas, dan pelayanan umum.
Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusanadministrasi
keuangan, administrasi sumbersumberpendapatan dan
pengeluaran, verifikasiadministrasi keuangan, dan
admnistrasipenghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD,
danlembaga pemerintahan desa lainnya.
Melaksanakan urusan perencanaan sepertimenyusun rencana
anggaran pendapatan danbelanja desa, menginventarisir data-data
dalamrangka pembangunan, melakukan monitoring danevaluasi
program, serta penyusunan laporan.

Pertemuan 2
Administrasi Desa
Pembinaan Desa
Teknis penyelenggarakan administrasi desa
Model buku administrasi desa

Pengertian BUMD, Pengelolaan BUMD, Struktur


Modal BUMD, Fungsi dan Peran BUMD

ADMINISTRASI DESA
PENGERTIAN
1.

2.

3.

4.

5.

Administrasi Desa adalah keseluruhan proses kegiatan penyelenggaraan


pemerintahan dan pembangunan dengan memanfaatkan kemampuan Aparat
Desa serta segala sumber yang ada untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
yaitu terwujudnya peningkatan partisipasi dalam pemerintahan dan
pembangunan serta penyelenggaraan administrasi yang makin meluas dan
efektif.
Administrasi Umum adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
kegiatan Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Umum di Desa .
Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi
mengenai penduduk pada Buku Administrasi Penduduk di Desa.
Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi
mengenai pengelolaan Keuangan Desa pada Buku Adminitrasi Keuangan di
Desa .
Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi
pembangunan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan pada Buku
Administrasi Pembangunan di Desa .

Tugas Camat sesuai dengan PP 19 Tahun


2008 tentang kecamatan, salah satunya
adalah membina penyelenggaraan
pemerintahan desa

Pembinaan Desa
Tujuan pembinaan administrasi pemerintahan desa adalah:
a. untuk meningkatkan tertib administrasi pemerintahan desa;
b. mengidentifikasi dan memberikan solusi pemecahan masalah
yang timbul dalam proses maupun penyelesaian administrasi
desa. Pembinaan administrasi desa meliputi :
1. Pembinaan Penyusunan Siklus Tahunan Desa;
2. Pembinaan Administrasi Keuangan Desa;
3. Pembinaan Pengelolaan Tanah Kas Desa; dan
4. Pembinaan Penyusunan dan Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Pembinaan Siklus Tahunan Desa (STD) dilaksanakan untuk
menjalankan amanat Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2009
tentang Siklus Tahunan Desa, dimana STD akan menjadi
pedoman pemerintah desa dalam melaksanakan kegiatan
selama satu tahun anggaran.

TEKNIS PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI DESA
PERANAN PENCATATAN DATA DAN JENIS ADMINISTRASI DESA
a.Peranan Pencatatan Data
Peranan Pencatatan Data dilakukan untuk :
1)Pengelolaan administrasi pada semua tingkatan organisasi termasuk
organisasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan merupakan suatu tuntutan
yang sangat diperlukan, karena dengan terbentuknya administasi yang
baik di bidang pemerintahan, pembangunan maupun kemasyarakatan
dengan kata lain bahwa suatu kegiatan pemerintahan pada tingkat Desa
akan berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu sistem adminitrasi
yang tertib dan teratur.
2)Sistem pengelolaan administrasi Pemerintahan Desa diarahkan kepada
suatu pencatatan data melalui Buku-buku Administrasi Desa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dicatat secara tertib
dan teratur berdasarkan kegiatan-kegiatan setiap harinya sehingga
diharapkan akan selalu tersedia data yang diperlukan dalam berbagai hal.
3)Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan dari tahun ke tahun, maka keadaan demikian
itu menuntut pula pengembangan sistem administrasi terutama di tingkat
Desa khususnya dalam upaya mewujudkan Desa yang mampu berfungsi
sebagai sumber data dan informasi bagi semua kegiatan pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan secara nasional.

4)Penyelenggaraan pemerintahan desa yang merupakan subsistem dari


sistem penyelenggaraan pemerintahan menjadikan desa sebagai tumpuan
dan ujung tombak dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan sekaligus sumber data dan informasi dalam penentuan
berbagai kebijaksanaan pemerintahan secara nasional. Dalam posisi
seperti ini salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan desa adalah terwujudnya
penyelenggaraan sistem administrasi pemerintahan desa yang berdaya
guna dan berhasil guna. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan
administrasi pemerintahan pada tingkat desa semakin penting artinya
dalam upaya mewujudkan otonomi desa yang kuat sebagaimana
diharapkan oleh UU No. 32 tahun 2004 dan sekaligus mendukung otonomi
daerah.
5)Ketertiban dalam penyelenggaraan administrasi pada tingkat Desa
merupakan salah satu bukti keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan. Telah menjadi
kenyataan bahwa Desa dalam kedudukannya sebagai sumber data dan
informasi bagi segala kegiatan pemerintahan dan pembangunan
mempunyai peranan yang sangat menentukan karena keberhasilan
terhadap pelaksanaan berbagai program pemerintahan dan pembangunan
pada semua tingkatan sangat tergantung kepada penyusunan
perencanaan yang berpangkal pada data dan informasi yang akurat.
6)Pelaksanaan pencatatan data pada Buku Administrasi Pemerintahan

b. Jenis Administrasi Desa


Jenis Administrasi Desa terdiri dari 6 jenis yaitu:
a.Administrasi Umum;
b.Administrasi Penduduk;
c.Administrasi Keuangan;
d.Administrasi Pembangunan;
e.Administrasi Badan Permusyawaratan Desa;
f.Administrasi Lainnya;

MODEL BUKU ADMINISTRASI DESA


1. BUKU ADMINISTRASI UMUM
a. Model A.1 : Buku Data Peraturan Desa
b. Model A.2 : Buku Data Keputusan Kepala Desa
c. Model A.3 : Buku Data Inventaris Desa
d. Model A.4 : Buku Data Aparat Pemerintah
Desa
e. Model A.5 : Buku Data Tanah Milik Desa/Tanah
Kas Desa
f. Model A.6 : Buku Data Tanah Desa
g. Model A.7 : Buku Agenda
h. Model A.8 : Buku Ekspedisi

2. BUKU ADMINISTRASI PENDUDUK


a. Model B.1 : Buku Data Induk Penduduk
b. Model B.2 : Buku Data Mutasi
Penduduk
c. Model B.3 : Buku Data Rekapitulasi
Jumlah Penduduk Akhir Bulan
d. Model B.4 : Buku Data Penduduk
Sementara

3. BUKU ADMINISTRASI KEUANGAN DESA


a. Model C.1.a : Buku Anggaran Penerimaan
b. Model C.1.b : Buku Anggaran Pengeluaran Rutin
c. Model C.1.c : Buku Anggaran Pengeluaran
Pembangunan
d. Model C.2 : Buku Kas Umum
e. Model C.3.a : Buku Kas Pembantu Penerimaan
f. Model C.3.b : Buku Kas Pembantu Pengeluaran Rutin
g. Model C.3.c : Buku Kas Pembantu Pengeluaran
Pembangunan

4. BUKU ADMINISTRASIPEMBANGUNAN
a. Model D.1. : Buku Rencana
Pembangunan
b. Model D.2. : Buku Kegiatan
Pembangunan
c. Model D.3 : Buku Inventaris Proyek
d. Model D.4 : Buku Kader-Kader
Pembangunan

5. BUKU ADMINISTRASIBADAN
PERMUSYAWARATAN DESA
a. Model E.1. : Buku Data Anggota BPD
b. Model E.2. : Buku Data Keputusan BPD
c. Model E.3 : Buku Data Kegiatan BPD
d. Model E.4.a : Buku Agenda BPD
e. Model E.4.b : Buku Ekspedisi BPD

6. BUKU ADMINISTRASILAINNYA
a. Model F.1 : Buku Data Pengurus Dan Anggota
Lembaga Kemasyarakatan
b. Model F.2 : Buku Register
c. Model F.3 : Buku Profil Desa

pengertian BUMD, Pengelolaan BUMD,


Struktur Modal BUMD, Fungsi dan Peran BUMD

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah


adalah perusahaan yang didirikan dan
dimiliki
oleh
pemerintah
daerah.
Kewenangan
pemerintah
daerah
membentuk
dan
mengelola
BUMD
ditegaskan dalam peraturan pemerintah
No.25 Tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan provinsi
sebagai daerah otonom.

Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD )adalah


badan
usaha
yang
didirikan
oleh
pemerintah
daerah
yang
modalnya
sebagian besar / seluruhnya adalah milik
pemerintah daerah . Contohnya ialah :
Perusahaan
Air
Minum
Daerah
( PDAM ),Perusahaan Daerah Pasar ( PD
Pasar ), PT Bank Jateng ,PT Bank DKI , dan
lain-lain

Pengelolaan BUMD harus berlandaskan UUD 1945:


Pasal 33 (3): Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Namun
pedoman
hukumnya
masih
berdasarkan UU No. 5/1962 tentang Perusahaan
Daerah. Kemudian dalam UU No. 32/2004 tentang
Pemerintah
Daerah,
pasal
177,
disebutkan,
pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang
pembentukan,
penggabungan,
pelepasan
kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan
dengan Perda yang berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.

Perlunya
pengaturan
mekanisme
kepemilikan
BUMDPerlunya pengaturan mekanisme kepemilikan
BUMD Perlunya pengaturan untuk mengurangi
korupsi danPerlunya pengaturan untuk mengurangi
korupsi
danintervensi
oleh
Pemerintah
Daerahintervensi oleh Pemerintah Daerah Perlunya
ketentuan sumber pemodalan BUMD danPerlunya
ketentuan sumber pemodalan BUMD danpengelolaan
utang BUMDpengelolaan utang BUMD Perlunya
ketentuan tentang sistem peningkatanPerlunya
ketentuan tentang sistem peningkatankompetensi
SDM BUMDkompetensi SDM BUMD

Perlunya dukungan kerjasama dengan


pihak ketigaPerlunya dukungan kerjasama
dengan pihak ketiga Kejelasan
pengaturan kewenangan pemerintah
pusatKejelasan pengaturan kewenangan
pemerintah pusatdan daerah sehingga tidak
tumpang tindihdan daerah sehingga tidak
tumpang tindih

modalnya sebagian besar / seluruhnya


adalah milik pemerintah daerah.
Modalnya dapat berupa saham atau obligasi
bagi perusahaan yang go public .
Seluruh atau sebagian besar modalnya milik
negara lain, baik berupa bank maupun
nonbank

fungsi dan peran dari BUMD bagi daerahnya adalah


sebagai berikut :
1. Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah
dalam bidang ekonomi dan pembangunan .
2. Pemupukan dana bagi pembiayaan
pembangunan .
3. Mendorong peran serta masyarakat dalam
bidang usaha .
4. Memenuhi barang dan jasa bagi kepentingan
masyarakat .
5. Menjadi perintis kegiatan yang kurang diminati
masyarakat .

PERTEMUAN KE-3

LANGKAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


DESA WISATA
Langkah-langkah pengembangan desa wisata
Yang perlu disediakan di desa wisata
Keuntungan menjadi desa wisata

Paradigma baru pariwisata adalah milik


rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat DESA
merupakan satuan terkecil wilayah dan
masyarakat dari bangsa/negara yang
menunjukkan keragaman Indonesia.
Terbukti keragaman masyarakat sebagai
kekuatan bagi tegak/eksistensi bangsa dan
negara Republik Indonesia.

Wisata adalah kegiatan perjalanan/bepergian


untuk bersenang-senang, menggunakan waktu
luang untuk memulihkan kekuatan fisik dan
spiritual, refreshing (penyegaran) dan kegiatan
memperkaya, memperluas serta
mengembangkan wawasan seseorang. Sebagai
penggerak desa wisata adalah rakyat, rakyat
sebagai penentu pokok. Rakyat yang mandiri dan
berdikari tanpa investor. Rakyat harus berani
tampil terdepan dan menghilangkan belenggu
minder (rendah diri), malas, terbelakang dan
berjiwa pelayan (budak).

Pada hakekatnya rakyat memiliki nilai-nilai


budaya/tradisi yang luhur dan harta
kekayaan yang tak ternilai yaitu : gotong
royong, ramah, alam lingkungan yang
indah, seni tradiri/budaya dll. Semua ini
sebagai modal dan aset pariwisata.

Strategi pemerintah dalam pembangunan


kepariwisataan pada program pengembangan
destinasi pariwisata, difokuskan pada pengembangan
desa wisata melalui Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri. Salah satu konsep
pengembangan pariwisata adalah pariwisata berbasis
masyarakat ataucommunity-based tourism (CBT),
yang bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan
masyarakat di pedesaan melalui PNPM Mandiri bidang
pariwisata, tepatnya melalui Bantuan Desa Wisata.
Harapan pemerintah kesejahteraan masyarakat dapat
ditingkatkan melalui pembangunan kepariwisatan di
desa wisata.

Desa wisata merupakan sebuah kawasan pedesaan


yang memiliki keunikan dan karakteristik khusus untuk
menjadi destinasi wisata, antara lain: lingkungan
bernuansa alami, tradisi dan budaya masih dipegang
masyarakat, makanan khas, sistem pertanian dan
sistem kekerabatan. Desa wisata sebagai daerah tujuan
wisata tentu perlu ditunjang dengan fasilitas yang
memadai bagi para wisatawan. Fasilitas tersebut
antara lain : penginapan/homestay, sehingga
wisatawan benar-benar merasakan suasana keseharian
pedesaan dengan apa adanya, restoran/warung makan,
arena aktifitas di alam/outbound facility) serta berbagai
kemudahan bagi wisatawan.

Beberapa hal/kegiatan yang menjadikan desa


tersebut sebagai desa wisata antara lain:
Kerajinan menjadi Desa Wisata Berbasis Kerajinan.
Seni budaya menjadi Desa Wisata Berbasis Seni
Budaya.
Pertanian menjadi desa Wisata Berbasis Pertanian.
peninggalan wali/tokoh agama menjadi Desa
Wisata Berbasis Ritual.
Keindahan alam lingkungan menjadi Desa Wisata
Berbasis Nuasan Alam

Langkah-langkah :
Untuk dapat mengetahui dan menggali potensi desa
diperlukan langkah/cara agar dapat secara mudah dan
jelas apa potensi dan bagaimana metode
pengembangannya.
A. Cara mengetahui potensi dengan 3P
1. POSISI : mengetahui letak dan geografi desa
2. POTENSI : bagaimana keadaan sumberdaya alam dan
sumber daya manusianya
contoh : pendidikan, pekerjaa penduduk, greget/semangat
dll.
3. PRESTASI : bagaimana capaian serta kemajuan masyarakat
dan memiliki prestasi tingkat kabupaten/kecamatan.
contoh : juara lomba desa.

B. Membentuk lembaga di tingkat desa


1. Lembaga POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata)

Merupakan lembaga bentukan pemerintah desa yang bertugas


dan berperan dalam mensosialisasikan tentang SAPTA PESONA.
2. Lembaga pengelola desa wisata
Lembaga ini merupakan bentukan dari tokoh-tokoh masyarakat
yang berorientasi pada keuntungan dari jasa pariwisata.
Sehingga benar-benar mengelola tamu sampai marketing.
Contoh organisasi pengelola desa wisata :
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Seksi-seksi : a. Pemandu

Yang perlu disediakan di desa wisata


antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.

Home stay
Keamanan
Promosi
Keamanan
Lingkungan

Rakyat digugah kesadarannya untuk


memanfaatkan aset mereka yaitu rumah dan
sebagian kamar-kamar mereka menjadi
tempat tinggal tamu sementara dan tamutamu dijadikan temannya.
Tamu tinggal bersama rakyat bisa menikmati
kehidupan keseharian warga desa (live in)
merasakan sajian makanan dan minuman,
serta menikmati alam bernuansa pedesaan,
serta menikmati tradisi budaya warga
pedesaan.

Keuntungan menjadi desa


wisata

Keberhasilan desa wisata dapat diukur dari


seberapa besar partisipasi
masyarakat/warga desa. Semua warga desa
terlibat yaitu bapak-bapak, ibu-ibu rumah
tangga, pemuda dan anak-anak serta
perangkat desa.

Keuntungan warga :
Mempererat tali silaturahmi dan rasa persatuan
nasional
Memperoleh pemasukan uang dari penginapan,
jual makanan dan minuman.
Pemasukan seperti jasa binatu, sewa kendaraan
(sepeda), penjualan sayura-sayuran,
cinderamata dll
Saling interaksi dengan tamu.
Transfer pengetahuan
Promosi desa

Keuntungan lainnya :
Rumah-rumah, jalan-jalan desa, MCK,
pekarangan/lingkungan menjadi bersih.
Budaya dan atraksi seni tradisi desa terpelihara.
Permainan anak/dolanan menjadi hidup
Kegiatan warga menjadi semarak seperti pemancingan,
praktek bajak di sawah, tangkap belut, dll.
Ekonomi warga tumbuh dan meningkat.
Membuka lapangan pekerjaan
Peningkatan perhatian terhadap lingkungan dan sumber
daya alam
Peningkatan kesadaran terhadap sumber daya manusia.

SAMPEL:
Museum Tani Jawa Indonesia adalah
sebagian dari tujuan wisata yang ada di
Desa Wisata Candran yang terletak di Desa
Kebon Agung, Kecamatan Imogiri,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Indonesia.

Michael P Todaro, membagi


teori pembangunan sebagai
berikut:
a)Teori Linear tahapan pertumbuhan ekonomi
(Teori Tahapan Pertumbuhan Rostow dan
Model Pertumbuhan Harrod-Domar)
b)Model-Model Neo Klasik perubahan
struktural Teori Pembangunan Lewis
c)Paradigma Ketergantungan Internasional
(The Neocolonial Dependence Model, The
False Paradigm Model; The Dualistic
Development Thesis)

Teori Linear Tahapan Pertumbuhan Ekonomi

a) Teori Tahapan Pertumbuhan Rostow

Teori pembangunan ekonomi ini muncul pada


awalnya merupakan artikel yang dimuat dalam
Economic Journal (1956), selanjutnya dikembangkan
dalam buku yang berjudul The Stages of Economics,
(1960). Teori pembangunan Rostow ini termasuk
dalam teori linier tahapan pertumbuhan ekonomi,
yang memandang proses pembangunan sebagai
suatu tahap-tahap yang harus dialami oleh seluruh
negara. Proses pembangunan sebagai suatu urutan
tahap-tahap yang harus dilalui oleh seluruh negara.
Industrialisasi merupakan salah satu kunci dari
perkembangan

Menurut Walt W. Rostow, pembangunan


ekonomi
atau
transformasi
suatu
masyarakat tradisional menjadi suatu
masyarakat modern merupakan proses
yang multidimensi. Pembangunan ekonomi
bukan saja pada perubahan dalam struktur
ekonomi, tetapi juga dalam hal proses yang
menyebabkan:

1.
2.
3.

4.

5.

Perubahan reorientasi organisai ekonomi


Perubahan masyarakat,
Perubahan penanaman modal, dari penanam
modal tidak produktif ke penanam modal yang
lebih produktif
Perubahan cara masyarakat dalam membentuk
kedudukan seseorang dalam sistem kekeluargaan
menjadi ditentukan oleh kesanggupan melakukan
pekerjaan,
Perubahan pandangan masyarakat yang pada
mulanya berkeyakinan bahwa kehidupan manusia
ditentukan oleh alam.

Dalam dimensi ekonominya menurut


Rostow, semua masyarakat
dikelompokkan ke dalam salah satu
dari lima tahap pertumbuhan, yakni:
a. masyarakat
tradisional (the traditional
society);
b. prasyarat pra-lepas landas (precondition
for take-off);
c. lepas landas (take-off);
d. tahap menuju kematangan (the drive to
maturity);
e. masyarakat berkonsumsi tinggi (the age of
high mass consumption).

Konsep dasar Teori Tahapan


Pertumbuhan Rostow:
1.

Ada Pentahapan pembangunan yang harus


dilalui oleh seluruh negara:
a. Masyarakat tradisional (the traditional society)
fungsi produksi yang terbatas, didasarkan
pada teknologi dan ilmu pengetahuan yang
sederhana dan sikap masyarakat primitif, serta
berpikir irasiona meliputi masyarakat yang
sedang dalam proses peralihan, yaitu suatu
periode yang sudah mempunyai prasyaratprasyarat untuk lepas landas.;

b.
c.

d.

e.

Prasyarat untuk take-off [Pre conditions for take-off


/tinggal landas]
take off dimotori oleh teknologi industri dan
pertanian, pembagunan prasarana serta tumbuhnya
kekuatan politik yang sangat peduli akan modernisasi
dan pertumbuhan ekonomi
Tahap menuju kematangan [drive to maturity]
didasari oleh pertumbuhan industri yang beraneka
ragam dan telah terkait dengan pasar internasional.
Komsumsi Masal [High Mass Consumption]
pendapatan per kapita yang tinggi dan persoalaan
telah
beralih
dari
pertumbuhan
industri
ke
kesejahteraan sosial yang lebih tinggi [Walfare State.]

Perlu peranan pemerintah pada


proses tersebut (perencanaan)
Rostow membagi sektor-sektor ekonomi
dalam tiga sektor pertumbuhan:
a) Sektor primer sektor pertanian
b) Sektor Supplemen sektor yang
tumbuh sebagai pertumbuhan sektor primer
seperti pertambangan dan pengakutan.
c) Sektor tarikan [Derived sector]
industri dan perumahan.

Kritik dan Kelemahan Tahapan


Pertumbuhan Rostow
Kritik Misra [1981] terhadap Rostow [dalam
Sutriah,2002:3]
Apakah benar bahwa pertanian merupakan ciri
dari keterbelakangan.
Apakah sejarah selalu terulang dengan cara yang
sama
Apakah perkembangan tahapan Rostow yang
terjadi di Eropa akan juga terjadi di masyarakat
lain, seperti: Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Industrialisasi tidak selamanya mengarah


pada
perkembangan
yang
diharapkan.
Industrialisasi memerlukan tabungan yang
tinggi dari masyarakat. Apabila tabungan
rendah
[seperti
di
Negara
Sedang
berkembang] maka mengandalkan PMA atau
pinjaman.
Akibatnya
industrial
tidak
membawa hasil yang diharapkan, melainkan
terjadi kesenjangan [wilayah dan ekonomi
masyarakat] karena industri hanya terkumpul
ditempat/kawasan tertentu.

Di
negara-negara
yang
mendorong
industrialisasi seperti India, Indonesia,
Filipina. Korea dan Thailand terlihat bahwa
penghasilan
penduduk
perdesaan
cenderung menurun dan lebih rendah
dibanding penduduk perkotaan [ Friedman
dan Douglass, 1978:172]

Kritik terhadap tahapan


pertumbuhan Rostow:

Model pertumbuhanan dinegara-negara maju


yang belum tentu sesuai diterapkan dinegara
berkembang.
Tahap pertumbuhan tidak selalu sama pada
setiap wilayah tergantung karakteristik wilayah
maisng-masing.
Ciri dalam tahap prasyaratan untuk mencapai
lepas landas dan tahapan lepas landas bersifat
kabur.
Tidak memperhitungkan kemungkinan terjadinya
kegagalan pada proses tahap tinggal landas.

b) Teori Tahapan Pertumbuhan


Rostow
Model
pertumbuhan
Harrod-Domar
ini
dikembangkan oleh dua ekonom sesudah Keynes,
yakni Sir Roy F. Harrod dari Inggris dan Evsey D.
Domar dari Amerika Serikat. Domar mengemukan
modelnya pertama kali pada tahun 1947 dalam
American Economi Review, sedangkan Harrod
pada tahun 1939 dalam Economic Journal. Model
ini sebenarnya dikembangkan secara terpisah,
tetapi karena inti kedua pemikiran mereka sama
maka digabungkan menjadi satu yang terkenal
dengan Model Harrod-Domar.

Model Harrod-Domar menganalisis syaratsyarat yang diperlukan agar perekonomian


bisa tumbuh dan berkembang dalam jangka
panjang. Dengan kata lain, model HarrodDomar berusaha menunjukkan syarat yang
dibutuhkan agar perekonomian bisa tumbuh
dan berkembang dengan mantap (steady
growth)

didefinisikan
sebagai
pertumbuhan
yang
akan
selalu
menggunakan barang modal secara penuh.

Teori ini melengkapi teori Keynes, di mana


Keynes melihat dalam jangka pendek
(kondisi statis), sementara Harrod-Domar
dalam jangka panjang (kondisi dinamis).
Asumsi yang mendasari teori Harrod-Domar
adalah berikut ini :

1.

2.
3.

4.

Perekonomian tertutup rumah tangga


dan perusahaan
Hasrat menabung (MPS = s) konstan.
Produksi memiliki koefisien konstan atau
bersifat constant return to scale (CRS).
Tingkat pertumbuhan angkatan kerja (n)
adalah konstan dan sama dengan tingkat
pertumbuhan penduduk.

Harrod-Domar
membuat
analisis
dan
menyimpulkan bahwa pertumbuhan jangka
panjang yang mantap, di mana seluruh
kenaikan produksi dapat diserap oleh pasar,
hanya dapat dicapai jika memenuhi syaratsyarat keseimbangan berikut.
g = k = n
Di mana g merupakan tingkat pertumbuhan
output
(growth),
k
merupakan
tingkat
pertumbuhan modal (capital), dan n merupakan
tingkat pertumbuhan angkatan kerja.

2. Model-Model Neo Klasik


perubahan struktural (Teori Strukturalis)

Dudley Seers
Menurut Dudley Seers, perkembangan
ekonomi tersebut terdiri atas peningkatan
output per kapita, penurunan kemiskinan
absolut, perbaikan distribusi pendapatan
dan peningkatan penyerapan tenaga kerja.

Gunnar Myrdal
Pada pertengahan tahun 1950-an, Gunnar
Myrdal (1957) melontarkan thesis tentang
keterbelakangan yang terjadi di negaranegara
berkembang.
Menurut
Myrdal
adanya hubungan ekonomi antara negara
maju dengan negara belum maju yang telah
menimbulkan ketimpangan internasional
dalam
pendapatan
per
kapita
dan
kemiskinan di negara yang belum maju.

Adapun
faktor
utama
yang
menyebabkan
ketimpangan ini adalah adanya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, adanya pasar yang luas
dan konsentrasi modal keuangan di negara maju.

Kemakmuran kumulatif timbul di negara maju dan


kemiskinan kumulatif dialami rakyat di negara
miskin. Dengan perkataan lain, hubungan ekonomi
antara negara maju dengan negara miskin
menimbulkan efek balik (backwash effect) yang
cenderung membesar terhadap negara miskin.

Myrdal (1957) mengemukakan pemikirannya


mengenai prakondisi struktural yang harus
dimiliki oleh negara sedang berkembang
dalam melaksanakan proses pembangunan,
antara
lainbesar
adalah
sebagai
berikut.
1. Sebagian
rakyat
di negara
sedang berkembang

2.

3.

berada dalam situasi kekurangan gizi yang parah dan


berada dalam kondisi yang menyedihkan baik dalam
tingkat kesehatan, fasilitas pendidikan, perumahan dan
sanitasi
sebagian besar rakyat di negara sedang berkembang
berada dalam situasi kekurangan gizi yang parah dan
berada dalam kondisi yang menyedihkan baik dalam
tingkat kesehatan, fasilitas pendidikan, perumahan dan
sanitasi.
Adanya struktur sosial yang sangat timpang sehingga
alokasi sumber-sumber ekonomi yang produktif sangat
banyak untuk keperluan memproduksi barang-barang
mewah (conspicuos consumption).

Menurut Myrdal, upaya untuk memberantas


kemiskinan di negara yang belum maju harus
dilakukan dengan campur tangan pemerintah
terutama dalam mempengaruhi kekuatan pasar
bebas. Kemudian tentang teori keunggulan
komparatif yang digunakan oleh ahli ekonomi
neoklasik tidak dapat dijadikan petunjuk untuk
proses alokasi sumber-sumber ekonomi. Harus
ada perlindungan atas industri-industri rakyat
yang belum berkembang dari persaingan
dengan luar negeri.

You might also like