You are on page 1of 57

PAPER

TETANUS

Pembimbing :
dr. Lita Septina Chaniago,Sp. PD
Disusun oleh :
Ayu Dwi Lestari 61112074
Illu Prima Donna 61112068
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
DEPERTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
RS HAJI MEDAN
2016

DAFTAR ISI
1
3
5
7

11/27/16

2
4
6
8

9 10
11 12
13 14

1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Etiologi
4. Patogenesis
5. Manifestasi Klinis
6. Derajat Keparahan
7. Pemeriksaan Fisik
8. Pemeriksaan penunjang
9. Diagnosa
10.Diagnosa Banding
11.Penatalaksanaan Umum
12.Obat- obatan
13.Komplikasi
14.Pencegahan
2

Defenisi
Tetanus adalah gangguan
neurologis yang ditandai dengan
meningkatnya tonus otot dan
spasme yang disebabkan oleh
tetanospasmin, suatu toksin
protein yang kuat yang
dihasilkan oleh clostridium
tetani.

Epidemiologi
Penyakit ini umum terjadi didaerah
pertanian, pedesaan, dan daerah
dengan iklim hangat dan terutama di
negara berkembang
WHO memperkirakan kurang lebih
1.000.000 kematian akibat tetanus
diseluruh dunia pada tahun 1992,
termasuk didalamnya 550.000
kematian akibat tetanus neonatorum,
210.000 di Asia Tenggara, 152.000 di
Afrika

Etiologi
Bakteri gram positif
Clostrodium tetani
Tinja manusia dan tanah
yang terkontaminasi
dengan tinja binatang

Tinja binatang

Bakteri yang
menginfeksi luka
Bakteri akan masuk
ke tubuh

Tetanospasm
in

*Pathogenesis
Clostridium
Clostridium tetani
tetani
Luka
Luka tusuk,
tusuk, luka
luka
kecelakaan,
kecelakaan, luka
luka bakar
bakar dll
dll
Bakteri
Bakteri masuk
masuk ketubuh
ketubuh bentuk
bentuk
spora
spora
bentuk
bentuk vegetatif
vegetatif dalam
dalam
luka
luka anaerob
anaerob

Tetanolisin
Tetanolisin

Tetanospasmin
Tetanospasmin

Tetanospasmin
Tetanospasmin yang
yang terikat
terikat
pasa
pasa neurotransmitter
neurotransmitter

Risus
Risus sodronikus
sodronikus

Tetanospasmin
Tetanospasmin memblok
memblok perlepasan
perlepasan
neurotransmitter
neurotransmitter inhibitor
inhibitor yaitu
yaitu glisin
glisin dan
dan
asam
asam aminobutirik
aminobutirik (GABA)
(GABA)

Trismus
Trismus

Opistotonus
Opistotonus

Menifestasi klinis
Masa inkubasi tetanus 3 21 hari

Tetanus
generalis
ata

Tetanus
neonator
um

Tetanus
sefalik
Tetanus
lokal

Derajat keparahan
klasifikasi beratnya tetanus
oleh ablett
Trismus ringan,tanpa
gangguan
pernafasan,tanpa
spasme,sedikit atau
tanpa disfagia

Derajat I
ringan

Derajat II
sedang
Trismus
sedang,rigiditas
nampak jelas,spasme
singkat
ringan,gangguan
pernafasan ,disfagia
ringan

Trismus berat,spasme
refleks
berkepanjangan,ganggua
n pernafasan lebih dari 40
,seranagan apnea,disfagia
berat

Derajat III
berat

Pemeriksaan fisik
1.
2.
3.
4.

Risus sordonikus
Trismus
Opistotonus
Otot dinding perut kaku sehingga
dinding perut seperti papan
5. Jika dilakukan pemeriksaan perabaan
pada pasien akan merangsang kejang
yang dinamakan kejang rangsang

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah : nilai leukosit
dapat meningkat
Pada pemeriksaan bakteorologi
ditemukan clostridium tetani
Pemeriksaan CSF menunjukkan hasil
yang normal
Rekam EMG menunjukkan pelepasan
subunit motorik yang terus menerus

Diagnosis
Diagnosis tetanus didasarkan
pada menifestasi klinis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Diagnosis banding

Tetanus

Meningit
is

Encepali
tis

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan umum

Netralisasi dari toksin yang bebas


Menyingkirkan sumber infeksi
Penatalaksanaan intensif suportif
Penatalaksanaan lain

Obat obatan
Dosis diazepam dewasa 0,5-1
Diazepa mg/kgBB intravena tiap 4 jam. Dosis
maksimum diazepam pada tetanus
m
adalah 250 mg perhari.

Fenobarbit
al

Dosis dewasa 1mg/kgBB IMtiap 46jam tidak melebihi 400 mg


perhari.

Dosis dewasa 500 mg per oral tiap


Metronidazo 8 jam atau 1 gr IV tiap 12 jam,
le
tidak lebih dari 4 gr per hari.

Komplikasi
Komplikasi tetanus dapat terjadi akibat
penyakitnya, seperti laringospasme, atau
sebagai konsekuensi dari terapi sederhana,
seperti sedasi yang mengarah pada koma,
aspirasi atau apnoe, atau konsekuensi dari
perawatan intensive, seperti pneumonia
berkaitan dengan ventilator

Pencegahan
1. Perawatan luka
2. Imunisasi pasif
a) ATS (Anti Tetanus Serum)
Dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah
1500 IU per IM, dan untuk anak adalah 750 IU
per IM.
b) Tetanus Immunoglobulin (TIG)
Dosis yang diberikan untuk orang dewasa adalah
250 IU per IM, untuk anak-anak adalah 125 IU
per IM.

3. Imunisasi aktif
DPT: diberikan untuk imunisasi dasar
DT : diberikan untuk booster pada usia 5
tahun, diberikan pada anak dengan
riwayat demam dan kejang
TT : diberikan padaibu hamil dan
anakusia 13 tahun keatas.

Prognosis

Tetanus yang berat umunya membutuhkan


perawatan ICU 3-5 minggu, pasien membutuhkan
bantuan ventilasi bantuan jangkaun panjang.
Tonus yang meningkat dan spasme minor dapat
terjadi sampai berbulan-bulan, namun pemulihan
dapat diharapkan sempurna, kembali kefungsi
normalnya. Pada beberapa penelitian pengamatan
pada pasien yang selamat dari tetanus, sering
dijumpai menetapnya problem fisik dan
psikologis.

Daftar pustaka
1. Sudoyo, A W et all. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta : Internapublishing.
2. Abrutyn, E et all. 2005. Tetanus. Harisons Principles
of Internal Medicine Ed 16. New york: McGrawHill.
3. Behrman, ER dan Kliegman MR. 2010. Nelsan Esensi
Pediatri, Edisi 4. Jakarta : ECG
4. Mardjono ,M dan Sidarta,P,2014 .Neurologis Klinis
Dasar.Jakarta: Dian rakyat
5. Mansjoer, Arif dkk. 2007. Kapita Selekta
Kedokteran, Edisi ke -3, Jakarta: Media Aescupularis

21
11/27/16

LAPORAN KASUS

Anamnesa Pribadi
Nama
: Jaka redianata
Umur
: 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Kawin : Menikah
Agama
: Islam
Pekerjan
: Petani
Alamat
: Dusun ronta bentul timur
labura
Suku
: Jawa

Anamnesa Penyakit : Alloanamnesa

Keluhan Utama
: Kejang
Telaah
:
Kejang di alami os sejak 2 hari yang lalu. Kejang
dialami os pada seluruh tubuh. Kejang dalam satu hari di
rasakan 5 kali, selama <5 menit, kejang bersifat kaku di
seluruh tubuh, tanpa di sertai dengan penurunan
kesadaran baik saat kejang ataupun sesudah kejang.
Kejang di alami secara tiba-tiba. Keluhan kejang di alami
sebelumnya yang di dahului dengan sulit menelan dan
kaku pada leher sejak 3 hari yang lalu, keluhan tersebut
kemudian bertambah setiap harinya sampai kaku pada
seluruh tubuh dan anggota gerak. Sebelum masuk rumah
sakit, pada sela jari kelingking kanan os mengalami luka
robek karena kecelakaan sepeda motor.

kemudian luka robek di bersihkan dan di


jahit sebanyak 5 jahitan dan tanpa ada
pemberian ATS profilaxis. Demam (-), mual
(-), muntah (-), sakit kepala (-), batuk (+)
berdahak (+), berwarna putih kekuningan.
BAK melalui kateter dengan volume 1200
ml/hari, BAB (-) sejak 3 hari yang lalu.
RPT : Tidak ada
RPK : Tidak ada
RPO : Lupa nama obat
Riwayat alergi : Tidak ada
24

Anamnesa Umum
Badan kurang enak
: Ya
Merasa capek/lemas : Ya
Merasa kurang sehat : Ya
Menggigil : Tidak
Nafsu makan : Menurun
Tidur

: Terganggu
BB
: TDP
Malas : Ya
Demam : Tidak

Anamnesa Organ
1.Cor
- Dyspneu deffort: Tidak
- Cyanosis
: Tidak
- Dyspneu drepost
: Tidak
- Angina pectoris : Tidak
- Oedema
: Tidak
- Palpitasi cordis : Tidak
- Nycturia
: Tidak
- Asma cardial
: Tidak
2. Sirkulasi Perifer
- Claudicatio intermitten : Tidak
- Sakit waktu istirahat
: Tidak
- Rasa mati ujung jari : Tidak

- Gangguan tropis : Tidak


- Kebas-kebas : Tidak

3. Tractus Respiratorius
Batuk
Berdahak
Hemaptoe

: Ya
: Ya
: Tidak

Sakit

dada
waktu bernafas : Tidak

Stridor

: Tidak
Sesak nafas : Tidak
Pernafasan
cuping hidung : Tidak
Suara parau : Tidak

4. Tractus Digestivus
A. Lambung
Sakit

di epigastrium
sebelum/sesudah makan : Tidak
Rasa panas di
Epigastrium
: Tidak
Muntah (freq,warna,
isi, dll)
: Tidak
Mual-mual
: Tidak
Hematemesis
: Tidak
Ructus
: Tidak

Sendawa

: Tidak
Anoreksia
: Tidak
Dysphagia
: Tidak
foetor ex ore : Tidak
pyrosis
: Tidak

B. Usus
Sakit

di abdomen : Tidak
Borborygmi
: Tidak
Defekasi (freq,
warna, konsistensi) : Tidak
Obstipasi
: Ya
Diare (freq, warna,
konsistensi) : Tidak

Melena

: Tidak
: Tidak
C. Hati dan saluran empedu Tenesmi
Flatulensi
: Tidak
Gatal-gatal di kulit
: Tida
Sakit perut kanan : Tidak
Haemorrhoid : Tidak
Asites
: Tidak
Memancar ke : Tidak
Oedema
: Tidak
Kolik
: Tidak
Berak dempul : Tidak
Ikterus
: Tidak

5. Ginjal dan Saluran Kencing


- Muka sembab
: Tidak
- Polyuria :Tidak
- Kolik
: Tidak
- Oliguria : Tidak
- Miksi (freq, warna,sebelum
- Anuria : Tidak
/Sesudah miksi, mengedan) : via kateter
- Polakisuria : Tidak
- Sakit pinggang memencar ke : Tidak
6. Sendi
- Sakit
: Tidak
- Sendi kaku : Tidak
- Merah : Tidak

- Sakit digerakkan : Tidak


- Bengkak
: Tidak
- Stand abnormal : Tidak

7. Tulang
- Sakit : Tidak
- Bengkak : Tidak

- Fraktur spontan : Tidak


- Deformasi
: Tidak

8. Otot
- Sakit
: Tidak - Kejang-kejang
- Kebas-kebas
: Tidak - Atrofi

: Tidak
: Tidak

9. Darah
- Sakit di mulut dan lidah : Tidak
- Muka pucat
: Ya
- Mata berkunang-kunang
: Ya
- Bengkak
: Tidak
- Pembengkakan kelenjar : Tidak
- Penyakit darah : Tidak
- Merah di kulit
: Tidak
- Perdarahan
Subkutan: Tidak
10.Endokrin
A. Pankreas
- Polidipsi
: Tidak
- Pruritus
: Tidak
- Polifagi
: Tidak
- Pyorrhea
: Tidak
- Poliuri
: Tidak

B. Tiroid

- Nervositas : Tidak
- Struma
: Tidak
- Exoftalmus
: Tidak
- Miksodem
: Tidak
C. Hipofisis
- Akromegali
: Tidak
- Distrofi adipos kongenital : Tidak
11. Fungsi Genital
- Menarche: - Ereksi
: Tidak ditanyakan
- Siklus haid: - Libido seksual : Tidak ditanyakan
- Menopause: - - Coitus
: Tidak ditanyakan
- G/P/Ab: -/-/12. Susunan Saraf
- Hipoastesia
: Tidak
- Sakit kepala : Tidak
- Parastesia
: Tidak
- Gerakan tics : Tidak
- Paralisis
: Tidak

13. Panca Indera


- Penglihatan : Baik - Pengecapan : Baik
- Pendengaran : Baik - Perasaan : Baik
- Penciuman : Baik
14. Psikis
- Mudah
Tersinggung : Tidak - Pelupa :Tidak
- Takut : Tidak - Lekas marah: Tidak
- Gelisah : Tidak
15. Keadaan Sosial
- Pekerjaan : Petani
- Hygiene : Baik
Anamnesa Penyakit Terdahulu : Tidak ada
Riwayat Pemakaian obat : Lupa nama obat

Anamnesa Penyakit Veneris


- Bengkak kelenjar
regional : Tidak - Pyuria
: Tidak
- Luka luka di
kemaluan : Tidak - Bisul bisul : Tidak
Anamnesa Intoksikasi : Tidak
Anamnesa Makanan :
- Nasi : Freq 2 x kali sehari - Sayur : Ya
- Ikan : Ya - Daging : Ya
Anamnesa Family :
Penyakit-penyakit family
: Tidak ada
Penyakit seperti orang sakit
:Anak-anak : 2, Hidup : 2, Mati: 0

Status Presents
Keadaan Umum :
Sensorium : Somnolen
Tekanan darah : TDP
Temperatur : TDP
Pernafasan : 20 x/menit, reg
Tipe pernafasan : Abdominal Thoracal
Nadi : TDP
Keadaan

Penyakit
Anemi : Tidak
- Eritema : Tidak
Ikterik : Tidak - Turgor : TDP
Sianosis : Tidak - Gerakan aktif : Ya
Dispnoe : Tidak - Sikap tidur paksa : Tidak
Edema : Tidak
Ascites : Tidak

Keadaan Gizi
BB : Tidak dilakukan pemeriksaan
TB : Tidak dilakukan pemeriksaan
RBW = BB : (TB-100) 100% = Tidak di lakukan pemeriksaan
Kesan : TDP
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Pertumbuhan rambut : Normal
Sakit kalau dipegang : TDP
Perubahan lokal
: Tidak
a. Muka
- Sembab
: Tidak
- Parese
: Tidak
- Pucat : Tidak
- Gangguan lokal : Tidak
- Kuning
: Tidak
- Ruam kemerahan
: Tidak
- Risus sardonicus : Ya

b. Mata
- Stand mata
- Gerakan
- Exoftalmos
- Ptosis

: TDP
: TDP
: Tidak
: Tidak

c. Telinga
- Sekret
: Tidak
- Radang : Tidak

- Ikterus
: Tidak
- Anemia : Tidak
- Reaksi pupil : TDP
- Gangguan lokal : Tidak

- Bentuk : Normal
- Atrofi : Tidak

d. Hidung
- Sekret
: Tidak - Benjolan benjolan : Tidak
- Bentuk : Normal

e. Bibir
- Sianosis : Tidak - Kering : Tidak
- Pucat : Tidak - Radang : Tidak
Gigi
- Karies : TDP - Jumlah : 30
Pertumbuhan
: TDP - Pyorrhoe alveolaris : Tidak
Trismus
: Ya
Lidah
- Kering : TDP - Beslag : TDP
- Pucat : TDP - Tremor : TDP
Tonsil
- Merah : TDP - Membran
: TDP
- Bengkak : TDP - Angina lacunaris
- Beslag : TDP

: TDP

Leher:
Inspeksi
- Struma
: Tidak
- Torticolis
: Tidak
- Kelenjar bengkak : Tidak
- Venektasi: Tidak
- Pulsasi vena
: Tidak
Palpasi
- Posisi trachea : TDP
-Tekanan vena jugularis : TDP
- Sakit/nyeri tekan : TDP
- Kosta servikalis
:TDP
Thorax Depan
Inspeksi
- Bentuk
: Fusiformis - Venektasi
: Tidak
- Simetris/asimetris : Simetris - Pembengkakan : Tidak
- Bendungan vena : Tidak
- Pulsasi verbal
: Tidak
- Ketinggalan bernafas: Tidak - Mammae
: Normal

Palpasi
Nyeri tekan
: TDP
Fremitus suara
:
TDP
Fremissement : TDP
Perkusi

- Iktus kordis : TDP


a) Lokalisasi : TDP
b) Kuat angkat : TDP
c) Melebar : TDP
d) Iktus negatif : TDP

Suara perkusi paru : TDP


- Batas paru hati
Relatif
: TDP
Absolut
: TDP
Gerakan bebas : TDP
Batas jantung : TDP
-

Auskultasi
Paru-paru
Suara pernafasan : TDP
Suara tambahan
: TDP
Ronkhi basah : (-)
Ronkhi kering: (-)
Krepitasi
: (-)
Gesek pleura : (-)
Cor
Heart rate :TDP
Suara katup :TDP
Suara tambahan
:TDP
Desah jantung fungsionil/organis : TDP
Gesek pericardial/pleurocardial : TDP

Thorax Belakang
Inspeksi
Bentuk
: TDP
-Scapula alta
: Tidak
Simetris/asimetris : TDP
-Ketinggalan bernafas : Tidak
Benjolan-benjolan : Tidak
-Venektasi
: Tidak
Palpasi
Nyeri tekan
: TDP
-Penonjolan Penonjolan : TDP
Fremitus suara : TDP
Perkusi
Suara perkusi paru
Batas bawah paru :

Kanan : TDP
Kiri : TDP

: TDP
-Gerakan bebas: TDP

Auskultasi
Suara pernafasan : TDP
Suara tambahan : TDP

43

Abdomen :Inspeksi
- Bengkak
: Tidak
- Venektasi/pembentukan vena: Tidak
- Gembung
: Tidak
- Sirkulasi kolateral
: Tidak
- Pulsasi
: Tidak
- Punggung
: opistotonus

Palpasi
- Defens muskular : TDP
- Nyeri tekan
: TDP
- Lien
: TDP
- Ren
: TDP
- Hepar
: TDP

Perkusi
- Pekak hati
- Pekak beralih
Auskultasi
- Peristaltik usus

: TDP
: TDP

: TDP

6. Genitalia
- Luka
: TDP
Nanah : TDP
- Hernia
: TDP
Sikatriks : TDP

Extremitas
Atas
Dextra Sinistra
- Bengkak
: TDP TDP
- Merah
: TDP TDP
- Stand abnormal
: TDP TDP
- Gangguan fungsi
: TDP TDP
- Tes rumpelit
: TDP TDP
Reflex : Biceps
: TDP TDP
Triceps
: TDP TDP
Radio periost : TDP TDP

Bawah
Dextra
Sinistra
Bengkak : TDP
TDP
Merah
: TDP
TDP
Oedem
: TDP
TDP
Pucat
: TDP
TDP
Ganguuan
Fungsi : TDP
TDP
Varises : TDP TDP
Reflex
: TDP TDP
KPR : TDP
TDP
APR : TDP TDP
Struple : TDP TDP
11/27/16

47

Pemeriksaan laboratorium rutin


Darah 08/09/2016

Jenis pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Darah rutin
Haemoglobin
Hitung erittrosit
Hitung leukosit
Hematokrit
Hitung trombosit

15,7 g/dl
4,7 106/ul
12,400 /ul
44,2 %
331,000/ul

13 18
4,5 6,5
4,000 11,000
40 54
150,000 450,000

Indeks eritrosit
MCV
MCH
MCHC

93,5 fl
33,1 pg
35,5 %

80 96
27 31
30 34

2%
0%

13
01

Hitung jenis leukosit


Eosinofil
Basofil

N.Stab
N.Seg
Limfosit
Monosit
Laju endap darah

0%
79%
12%
7%
7%

26
53 75
20 45
48
0 10

Glokusa darah
Glukosa darah sewaktu

76 mg/dl

< 140

1,67 mg/dL
0,69 mg/dL
232 U/I
51 U/I
25 U/I

0,3 - 1
< 0,25
15-70
< 40
< 40

Fungsi Hati
Bilirubin total
Bilirubin direct
Alkali phospat
AST (SGOT)
ALT (SGPT)

Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
Asam urat

19 mg/dL
0,15 mg/dL
5,0 mg/dL

20-40
0,6-1,1
3,4-7,0

Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida

138 mEq/L
4,0 mEq/L
101 mEq/L

135-155
3,5-5,5
98-106

Diagnosa Banding :
Tetanus
Meningitis
Encepalitis
Diagnosa Sementara : Tetanus
Aktifitas : Tirah Baring
Diet : SV
Medikamentosa
:
Inj Diazepam 100 mg (10 ampul) + IVFD RL 500 cc
20 gtt/menit dalam 8 jam
Inj Metronidazole 500 mg/8 jam
Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Ranitidine 1 amp/12 jam
51

Pemeriksaan Anjuran/Usul

Darah lengkap
Faal hati
Faal ginjal
Elektrolit

52

53
11/27/16

DISKUSI KASUS

No Penyaki
.
t
1.

Teori

Tetanus Anamnesis
1. Kejang
2. Tanpa penurunan
kesadaran
3. Nyeri menelan
4. Kaku kuduk
5. Riwayat luka
sebelumnya
6. Kesulitan membuka
mulut
7. Lemas
8. Demam
9. Sakit kepala
10.Infeksi telinga
tengah
11.Aborsi setik
12.Persalinan
13.Riwayat vaksinasi

Kasus
Anamnesis
1. Kejang (+)
2. Tanpa penurunan kesadaran
3. Nyeri menelan (+)
4. Kaku kuduk (+)
5. Riwayat luka (+) ( disela
jari kelingking kanan)
sebelumnya
6. Kesulitan membuka mulut
(+)
7. Lemas (+)
8. Sakit kepala (-)
9. Infeksi telinga tengah (-)

Pemeriksaaan Fisik

Pemeriksaaan Fisik

1. Muka : Risus sardonikus

1. Muka : Risus sardonikus

2. Gigi : Trismus

2. Gigi : Trismus

3. Punggung : Opistotonus

3. Punggung : Opistotonus

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Darah

a) Leukosit meningkat

a) Leukosit meningkat

b) Glukosa darah sewaktu

b) 76 mg/dL (hipoglikemi)

Elektrolit

Elektrolit

a) Natrium

a) Na 138 mEq/L

b) Kalium

b) K 4,0 mEq/L

c) chlorida

c) C 101 mEq/L

Pemeriksaan lain

Pemeriksaan lain

a) EEG

a) Tidak dilakukan pemeriksaan

b) Pemeriksaan cairan CSF

b) Tidak dilakukan pemeriksaan

c. Kultur spesimennya diambil dari Tidak dilakukan pemeriksaan


luka
Terapi medikamentosa

Terapi medikamentosa

1. Inj Diazepam 100 mg(10 ampul) 1. Inj Diazepam 100 mg(10


+ IVFD RL 500 cc 20 gtt/menit

ampul) + IVFD RL 500 cc

dalam 8 jam

20 gtt/menit dalam 8 jam

2. Inj Metronidazole 500 mg/ 8 jam 2. Inj Metronidazole 500 mg/


3. Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
4. Ranitidin 1 amp / 12 jam

8 jam
3. Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
4. Ranitidin 1 amp / 12 jam

TERIMAKASIH

11/27/16

57

You might also like