Professional Documents
Culture Documents
KEUANGAN
PUBLIK
3&4
NEGARA/PEMERINTAH SEBAGAI.
PENYELENGGARA KEUANGAN PUBLIK
Disampaikan Oleh:
CHOIRUL SALEH, Dr. Drs, MSi
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
B. PENYELENGGARA NEGARA
Penyelenggara negara adalah pejabat negara yang
memegang fungsi fungsi:
1. Eksekutif
2. Legislatif
3. Yudikatif, dan pejabat lain yang TUPOKSI-nya berkaitan
dengan penyelenggaraan negara.
Penyelenggara negara meliputi;
Pejabat negara pada Lembaga Tertinggi Negara
Pejabat negara pada Lembaga Tinggi Negara
Menteri
Gubernur
Hakim
Pejabat Negara yang lain, sesuai dengan perpUU-an yang
berlaku
Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis berkaitan
dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan per-UU-an
yan berlaku (termasuk di alamnya Duta Besar, Gubernur,
Bupati dan para wakilnya, Pejabat BUMN/ BUMD dlsb
C. PEMERINTAH
Pemerintah secara etimologis adalah kekuasaan untuk
memerintah suatu negara yang dilaksanakan oleh
Eksekutif (dipimpin oleh Presiden yan dibantu oleh para
meneteri yang tergabung dalam kabinet pemerintahan.
Antara Negara dan Pemerintah memiliki hubungan
yang sangat erat, dimana negara sebagai wadah atau
organisasi, sedangkan pemerintah sebagai
pelaksananya
Berkaitan dengan pembahasan tentang
administrasi/manajemen keuangan publik, istilah negara
dan pemerintah sering kali dipergunakan secara
intechangable, misalnya:
- Anggaran Negara (Budget of state)
- Anggaran Pemerintah ( Government Budget), karena
yang menguasai anggaran negara adalah pemerintah.
Stabilitas
Menciptakan stabilitas ekonomi dan perluasan kesempatan kerja
serta pengendalian terjadinya fluktuasi ekonomi (inflasi dan
deflasi) dn lain sebagainya
F. UNIT SWADANA
Unit swadana adalah satuan kerja (Satker) tertentu dari
Instansi Pemerintah yang diberi wewenang untuk
menggunakan penerimaan fungsionalnya secara langsung.
Latar Belakang Pembentukan Unit Swadana
Berdasarkan ketentuan ICW (Indonesische Comptabiliteit
Wet) bahwa semua penerimaan atas keuntungan negara
harus disetor dahulu ke Kas Negara sebelum digunakan.
Kebijakan tersebut tidak selalu mendukung secara positif
terhadap kinerja UPT (Unit Pelayanan Teknis) dalam
memberikan public services secara cepat, tepat, akurat
dan fleksibel serta profesional, sehingga pemerintah
merasa perlu membentuk Unit Swadana berdasarkan
KEPRES RI No. 38/1991.
Memperlancar
tugas tugas
pelayanan publik
sesuai kebutuhan
riil masyarakat
Excellent
Cervices
Meningkatkan mutu
manajemen dan
profesionalitas
Aparatur negara
dalam menjalankan
fungsi pelayanan
bagi masyarakat
3. Bank (BUMN)
4. BENTUK USAHA
KHUSUS
5. BADAN USAHA MILIK
DAERAH
6. Bank BUMD
Dibahas pada
MK.
Manaj.
Perusahaan
Negara
(LANJUTAN)
16