You are on page 1of 22

PENENTUAN

MATERIALITAS
1.Rizka Nur Windasari
14080694009
2.Yeni Mar Atun Sholeha
14080694027
3.Fhiqi Alfian

Pokok Bahasan

2
Kasus Dalam

Profil
Perusahaan
Perusahaa Adanya perbedaan
perhitungan pajak
n
PT Mandom Tbk
merupakan
perusahaan
publik
yang
bergerak
pada
bidang
kosmetika.

Penentuan
Materialita
s

Jenis
Perhitungan
Materialitatingkat
materialitas
s

lebih bayar antara


perusahaan
dan
DJP pada tahun
2009.
1. Overall

Materiality
2. Overall
Performance
Materiality
3. Specific

menggunakan
Rule
Based
Standards

Analisis
Materialita
s
Analisis Auditor
terhadap tingkat
materialitas dari
dasar

PT Mandom Indonesia
Tbk

PT. Mandom Indonesia Tbk. (TCID), dahulu bernama PT. Tancho Indonesia Tb
beroperasi dalam pembuatan kosmetik, parfum, pasokan kesehatan rumah
dan juga terlibat dalam industri kemasan plastik.TCID merupakan perusaha
Mandom Corporation dari Jepang dan PT. The City Factory.

Kasus Lebih Bayar Pajak


PT Mandom

2008

2009

Perusahaan
kurang bayar atas
pajak penghasilan
badan 2008
sebesar Rp
3.498.639.257

Perusahaan
mengkalim atas
pengembalian pajak
lebih bayar sebesar
Rp 11.594.291.232
yang diperkuat oleh
bukti bukti dari pihak
Manajemen dan

31 Desember
23 Maret 2011
2011

Perusahaan
menerima Surat
dari DJP atas
Ketetapan Pajak
PPh Badan tahun
2009 menyatakan
lebih bayar hanya

Perusahaan
menyetujui
koreksi fiskal
menurut DJP
sebesar Rp
979.122.077 dan
Mengajukan surat

Kasus Lebih Bayar Pajak


PT Mandom
27 Januari 31 desember
2012
2012
Menerima surat
keputusan DJP yg
menyatakan Menolak
Surat Keberatan dan
tetap
mempertahankan
Surat Ketetapan Pajak

Perusahaan
menghapusbukuk
an akun Pajak
lebih bayar
sebesar Rp
11.594.291.232

2013
Perusahaan
memunculkan
akun baru pajak
dibayar dimuka
dan Mengajukan
Banding Pajak
atas Surat

31 Desember
2015

Perusahaan belum
menerima
putusan
pengadilan pajak
atas Banding
Pajak tersebut.

Jenis Materialitas

Overall
y
t
i
l
a
i
r
e
t
a
MTingkat
materialitas
dasar, yaitu 5
% - 10 % dari
laba sebelum
pajak

Overall
e
c
n
a
m
r
o
Perf
y
t
i
l
a
i
r
e
t
a
M Untuk perusahaan
Tbk Performance
Materiality untuk
risiko kesalahan
penyajian material

Specific
y
t
i
l
a
i
r
e
t
Ma Materiality
Specific
dihitung per saldo
akun

Specific
e
c
n
a
m
r
o
f
Per
y
t
i
l
a
i
r
e
t
Ma Specific
Performance
Materiality bersifat
kualitatif
berdasarkan
penilaian Auditor

Bagaimana menentukan
Materialitas

Penentuan AR dari Opini Audit Tahun Lalu


overall materiality

PENENTUAN TINGKAT MATERIALITAS AWAL


(OVERALL MATERIALITY)
TM = PM x
Laba Sebelum Pajak PT Mandom Indonesia Tbk
Dasar Penetapan
Materialitas

Nilai Laba Sebelum Pajak PT Mandom Indonesia Tbk cukup tinggi, dan pengguna laporan
keuangan diperkirakan akan tertarik untuk menanamkan modalnya

Nilai Laba Sebelum


Pajak pada Laporan

Rp. 176.151.509.884

Keuangan
Opini Tahun Lalu

AR

Faktor Kualitatif
PT Mandom Indonesia Tbk yang diperiksa
sudah

WTP

5%

menyajikan

mendukung

bukti-bukti

jumlah-jumlah

yang
dan

pengungkapan yang ada dalam laporan


keuangan.
Tingkat Materialitas

5%

PM

5% x Rp. 176.151.509.884 = Rp 8.807.575.494


Secara kuantitatif, nilai PM sebesar Rp 8.807.575.494 mempunyai arti bahwa apabila terdapat

Intepretasi Umum

nilai salah saji atas akun dalam laporan keuangan yang lebih dari Rp 8.807.575.494 maka akun
tersebut mengandung salah saji yang material, dan apabila nilai salah saji kurang dari Rp
8.807.575.494 maka akun tersebut tidak mengandung salah saji material

Dimana
:

TM : Tingkat
kesalahan yang
dapat
ditoleransi
PM : Nilai
materialitas
awal (5% x Laba
Sebelum Pajak)
N : Nilai Akun
T : Total nilai
akun yang
diperiksa

Perhitungan Materialitas di Tingkat


Laporan Posisi Keuangan ( Overall
Performance Materiality )
N
o

Pos Pos Akun

1. Aset Lancar
2.
3.
4.
5.

Saldo

Tingkat
Materialitas
Per Pos
Akun
57%

Jumlah
Nominal

Rp
Rp
562.970.640.352
4.985.225.804
Aset Tidak Lancar
Rp
43%
Rp
431.649.585.617
3.822.349.690
Kewajiban Lancar
Rp
7,5%
Rp

TM
= PM x x 100%
75.510.998.310
668.666.091
Kewajiban Tidak
3,6%
Rp
Rp
Lancar
Contoh: PM x (Total
Aset Lancar : Total Debit/Total
36.311.974.128
321.550.322
Ekuitas
Rp
88,9%
Rp
Kredit) X 100%
7.799.648.653
: 8.807.574.494880.797.253.531
x x 100%

TM (Toleransi Salah Saji) di (Specific


Materiality)
= PM x x 60%
Contoh
1.
2.
3.
4.
5.

PM x (Total Kas dan Setara Kas : Total Aset) x 60%


PM x (Total Hutang Pajak: Total Liabilitas) x 60%
PM x (Total Modal ditempatkan dan disetor : Total Ekuitas) x 60%
PM x (Total Penjualan Lokal : Total Penjualan Bruto) x 60%
PM x (Total Beban Umum dan Administrasi : Total Beban Usaha) x 60%

Semakin rendah tingkat materialitas di tingkat


saldo akun akan semakin baik, sebab dengan
adanya batasan material yang kecil dapat
meminimalisir terjadinya overstated di tiap akun
laporan keuangan yang akan disajikan

Perhitungan Materialitas Kelompok Aset


(Specific Materiality)
Pos-pos Akun
Aset Lancar

Nama Akun

Saldo

Tingkat Materialitas Per Akun

Kas dan setara kas

Rp 147.152.250.091

15%

Investasi

Rp

3.265.523.888

0,3%

Piutang usaha pihak yang berhubungan istimewa

Rp 157.604.179.891

17%

Piutang Usaha Pihak Ketiga

Rp

31.830.302.425

3%

Piutang Lain-Lain Pihak Ketiga-bersih

Rp

1.044.876.945

0,1%

Persediaan bersih

Rp 205.355.888.906

23%

Uang muka

Rp

766.652.903

0,08%

Biaya dibayar dimuka

Rp

4.356.674.071

0,52%

Pajak penghasilan badan lebih bayar

Rp

11.594.291.232

1%
Jumlah = 60%

Aset Tidak

Piutang Lain-lain

Rp

251.038.111

0,03%

Lancar

Biaya dibayar dimuka

Rp

1.137.650.533

0,1%

Aset Pajak Tangguhan

Rp

11.047.811.808

1,7%

Aset Tetap

Rp 399.856.238.388

Perangkat Lunak Komputer

Rp

8.689.257.439

1,5%

Beban Tangguhan

Rp

6.750.092.754

0,9%

Uang Jaminan

Rp

3.917.496.584

0,5%

55,27%

Jumlah = 60%

Jumlah Nominal
Rp

1.381.302.461

Rp

30.653.124

Rp

1.479.413.610

Rp

298.787.650

Rp

9.808.148

Rp

1.927.653.805

Rp

7.196.488

Rp

40.895.634

Rp

108.834.374

Rp

3.073.377

Rp

13.927.884

Rp

135.254.761

Rp 4.895.309.701
Rp

106.379.748

Rp

82.639.187

Rp

47.960.634

Perhitungan Materialitas Kelompok


Liabilitas dan Ekuitas (Specific Materiality)
Pos-pos Akun

Nama Akun

Saldo

Tingkat Materialitas Per Akun

Jumlah Nominal

Hutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Rp 32.220.450.817

16,9

Rp 1.495.923.258

Hutang lain-lain ke pihak ketiga

Rp

2.924.024.994

1,5

Rp

135.755.921

Hutang Pajak

Rp 18.049.737.784

9,5

Rp

838.008.838

Biaya yang masih harus dibayar

Rp 22.246.946.827

11,7

Rp 1.032.875.840

Jaminan Pelanggan

Rp

1,09

Rp

Liabilitas Lancar

2.069.837.888

96.097.930

Jumlah = 40,69%
Liabilitas Tetap Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

19,31 %
Rp 36.311.974.128

Ekuitas

Rp 168.5883.508

Modal ditempatkan dan disetor

Rp 100.533.333.500

6,84%

Tambahan modal disetor

Rp 188.531.610.794

12,78%

Laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek

Rp

339.425.500

0,02%

Saldo Laba (Ditentukan penggunaannya)

Rp

20.106.666.700

1,36%

Saldo Laba (Tidak ditentukan penggunaannya)

Rp 571.286.217.037

39%
Jumlah = 60%

Rp

603.172.810

Rp

1.131.138.674

Rp

2.036.461

Rp

120.634.562

Rp

3.427.562.789

Perhitungan Materialitas
Kelompok L/R
Pos-pos Akun

Penjualan

Beban Usaha

Nama Akun

Saldo

Tingkat Materialitas Per

Jumlah

Akun

Nominal

Penjualan Lokal)

Rp

1.048.848.770.227

45 %

Rp 3.959.377.941

Penjualan (Ekspor)

Rp

351.040.030.141

15%

Rp 1.325.167.356

Penjualan

Rp 204.172.433.333

38%

Rp 3.333.827.471

Umum dan administrasi

Rp 119.467.131.546

22%

Rp 1.950.717.825

Rp

4.870.691.220

56%

Keuntungan atas penjualan asset tetap

Rp

421.552.345

5%

Kerugian penurunan nilai persediaan

Rp

6.184.232..954

150%

Kerugian kurs mata uang asing bersih

Rp 13.186.159.692

80%

Lain-lain bersih

Rp

71%

Penghasilan Lain-lain Penghasilan Bunga

7.055.783.081

Rp

4.932.242.277

Rp

440.378.774

Rp

13.211.363.241

Rp

7.046.060.395

Rp

6.253.378.601

Tingkat Materialitas Rule


Based Standards

57
%
Aset Lancar

Dari perhitungan
yang
sudah
dilakukan pada
pos asset lancar,
tingkat
materialitas

43
%

7,5
%

Aset Tidak Lancar

Liabilitas Lancar

Dari perhitungan
yang
sudah
dilakukan pada
pos Aset Tidak
Lancar,
tingkat
materialitas yang

Dari perhitungan
yang
sudah
dilakukan pada
pos
Liabilitas
Lancar,
tingkat
materialitas

Tingkat Materialitas Rule


Based Standards

3,6
%
Liabilitas Tidak Lancar

Dari
perhitungan
yang
sudah
dilakukan
pada
pos Liabilitas Tidak
Lancar,
tingkat
materialitas yang

88,9
%
Ekuitas

Dari
perhitungan
yang
sudah
dilakukan pada
pos
Ekuitas,
tingkat

60
%
Penjualan dan Beban

Dari perhitungan
yang
sudah
dilakukan
pada
pos penjualan dan
beban,
tingkat
materialitas yang

Principle Based Standards

Kami
menentukan
Kas dan
Setara Kas tingkat proporsi
untuk kas sebesar 7% atau turun
dari sebelumnya yang hampir
mencapai 15% dengan alasan
bahwa salah saji yang masih dapat
ditoleransi pada akun kas harus
Piutang
bernilai kecil atau mendekati nol.
Proporsi untuk akun piutang yaitu sebesar
37,8%
dari
sebelumnya
hanya
20,1%
dikarenakan membutuhkan waktu dan biaya
yang cukup banyak untuk dapat melakukan
pengujian untuk akun ini.

Kami menentukan tingkat proporsi


Persediaan
persediaan sebesar 40% yang
semula sebesar 23% karena jumlah
persediaan
yang
banyak
membutuhkan waktu dan biaya
yang banyak untuk mengecek
persediaan
tersebut.
Sehingga
kami menentukan tingkat proporsi
yang tinggi.

Aset Tetap
Tingkat proporsi untuk asset tetap sebesar 10%
turun dari sebelumnya yaitu 55,27%. Sebab
penilaian aset tetap ;ebih mudah untuk
ditelusuri dan membutuhkan biaya dan waktu
yang relatif rendah.

Hutang Pihak ke-3


Proporsi untuk akun hutang kepada pihak ke-3
yaitu sebesar 4,2% dari sebelumnya hanya 2,5%
dikarenakan membutuhkan waktu dan yang
cukup banyak untuk dapat melakukan pengujian
untuk akun ini.

Tingkat proporsi untuk modal


Modal ditempatkan dan Disetor
ditempatkan dan disetor naik
sebesar
22%
naik
dari
sebelumnya yaitu 6,84%. Hal
tersebut dikarenakan butuh
biaya
yang
besar
untuk
menempatkan modal.

Principle Based Standards

Tingkat
proporsi
untuk
Penjualan Bersih
penjualan bersih sebesar 80%
naik dari sebelumnya yaitu
60%. Hal tersebut dikarenakan
untuk menelusuri penjualan
lokal & ekspor dibutuhkan
Penghasilan
Bunga
banyak biaya
dan waktu .
Kami menentukan tingkat proporsi untuk
penghasilan bunga sebesar 20% atau turun dari
sebelumnya yang hampir mencapai 56%
dengan alasan bahwa salah saji yang masih
dapat ditoleransi lebih baik jika mendekati nol.

Kerugian
Penurunantingkat
Nilai proporsi
Kami menentukan
Persediaan
untuk kerugian penurunan nilai
persediaan sebesar 30% atau turun
dari sebelumnya yang hampir
mencapai 150% dengan alasan
bahwa
salah
saji
menurut
perhitungan terlalu besar sehingga
memperbesar kemungkinan salah
saji.

Kerugian Kurs Mata Uang Asing

Tingkat proporsi untuk kerugian kurs mata


uang asing sebesar 25% turun dari
sebelumnya yaitu 80%. Hal tersebut
dikarenakan
untuk
memeriksanya
dibutuhkan waktu yang lama.

Lain-Lain Bersih
Tingkat proporsi untuk kerugian lain-lain bersih
sebesar 20% turun dari sebelumnya yaitu 71%.
Dengan alasan bahwa salah saji yang masih
dapat ditoleransi lebih baik jika mendekati nol.

Tabel Perbandingan
Materialitas
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Nama Akun
Kas dan Setara Kas
Piutang
Persediaan
Aset Tetap
Hutang Pihak ke-3
Modal ditempatkan
dan Disetor
Penjualan Bersih
Penghasilan Bunga
Kerugian Penurunan
Nilai Persediaan

15%
20,1%
23%
55,27%
1,5%
6,84%

Principle
Based
Standards
7%
37,8%
40%
10%
4,2%
22%

60%
56%
150%

80%
20%
30%

Rule Based
Standards

Analisis Indikasi Overstated Akun


Pajak Penghasilan badan lebih
Bayar Tahun 2009

Perhitungan Pajak Badan


Tahun 2008 dan Tahun

Pengungkapan Pajak
Badan Lebih Bayar

Bukti
Kuantitatif
Overstated
Pajak
1. Nilai PM 5% dari laba sebelum
pajak yang berarti apabila
nilai Lebih bayar tahun 2009 Rp
badan
salah saji atas akun dalam
11.594.291.232
laporan keuangan yang lebih
dari Rp 8.807.575.494
maka
Bukti
akun
tersebut
mengandung
Kuantitatif
salah saji yang material. Tahun
Primer
2008 kurang
bayar Rp 3 M dan
pada tahun 2009 perusahaan
menyatakan lebih bayar Rp 11
M.
2. Nilai Laba kena Pajak (DPP)
tahun 2009 Rp 185.674.342.291
yang
justru
mengalami
penurunan dibandingkan tahun
2008
sebesar
Rp
190.112.208.074
3.

Beban

pajak

badan

yang

Bukti Kuantitatif sekunder

Dalam
Jutaan
Rupiah
31
Desembe
r

2009

2008

2007

2006

2005

Penjualan 1.388. 1.239.7 1.018.3 951.630 904.7


bersih
725
75
34
64
Laba
124.61 114.85 111.23 100.118 92.86
Bersih
2
4
2
5
Rasio
112,01 121,75 107,01 105,18% 113,0
Kenaikan
%
%
%
1%
Bukti Kualitatif Perusahaan melakukan
Penjualan

transaksi
ke pihak
istimewa
yang dimana
Rasio
108,50
103,26
111,10 107,81%
112,5
kenaikan
%
%
% pembayaran
7%
PT Mandom
melakukan
Laba terlebih dahulu atas biaya-baiaya yg

Simpulan

1.PT Mandom terbukti melakukan overstated terhadap akun


Pajak Badan Lebih Bayar yang diungkapkan dalam
Laporan Posisi Keuangan tahun 2009, yang dimana Pajak
lebih bayar yang diklaim sebesar Rp11.594.291.232 tidak
sesuai dengan perhitungan DJP maupun ketetapan tingkat
materialitas baik yang bersifat kuantitaif maupun kualitatif
yeng menyebabkan kesalahan saji yang sangat material.
2.Menurut Principle Based Standards, KAP Osman & Rekan
tidak mampu mengidentifikasi adanya temuan yang dapat
menyebabkan overstated Klaim Pajak Lebih Bayar sebesar
Rp 243.250.566 (menurut DJP), berbeda dengan jumlah
lebih bayar sebesar Rp 11.594.291.232 yang dilaporkan
oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan
2009 sehingga tahun 2013 keberatan pajak ditolak oleh

You might also like