Professional Documents
Culture Documents
PENANGANAN SAMPEL
PRODI GIZI
FAK. ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
I. PENGANTAR
Definisi dan
Karakteristik
1.
Sampel diambil dengan
Random suatu
cara
yang
sampling memastikan
setiap
komponen/unit
memiliki
kesempatan yang sama
untuk disampling;
2.
Unit sampel diambil dari
Stratified strata (sub bagian) yang
Sampling telah
ditentukan
dari
populasi induk. Sampel
diambil secara acak dari
Catatan
dalam
aplikasi
Ideal
secara
teori
tetapi
jarang
bisa
digunakan
Strata
bisa
secara regional,
musim,
dll.,
yang ditentukan
menurut tujuan
Metode
3.
Selective
Sampling
4.
Convenie
nce
Sampling
Definisi
Karakteristik
dan
Catatan
dalam
aplikasi
Sampel
diambil Banyak digunakan
berdasarkan
rencana dalam
analisis
pengambilan sampel, mis. kontaminan.
dengan
menolak/mengeluarkan
materi dengan karakter
tertentu
atau
hanya
memilih karakter yang
telah ditentukan;
Sampel
diambil Tidak cocok untuk
berdasarkan aksesibilitas, pekerjaan
ketepatan/kegunaan,
database
tetapi
biaya, atau faktor lain mungkin
satuyang tidak berhubungan satunya
cara
langsung
dengan praktis
untuk
parameter
pengambilan sampling
bahan
Metode
4.
Convenienc
e Sampling
Definisi
dan
Karakteristik
Sampel
diambil
berdasarkan
aksesibilitas,
ketepatan/kegunaan,
biaya, atau faktor lain
yang
tidak
berhubungan langsung
dengan
parameter
pengambilan sampel.
Catatan
dalam
aplikasi
Tidak
cocok
untuk pekerjaan
database tetapi
mungkin
satusatunya
cara
praktis
untuk
sampling bahan
pangan
yang
tumbuh liar atau
makanan
dari
rumah-rumah
tangga.
2. Jenis-jenis Sampel
Istilah
Primary
Sample
Deskripsi
Kegunaan
Utama dalam
Studi
Komposisi
Makanan
Koleksi satu unit atau lebih Starting point yang
sampel yang pertama dari biasa dalam studitotal
populasi
bahan studi
komposisi.
makanan.
Idealnya
adalah
koleksi
dari
beberapa
pengulangan diberi
perlakuan
secara
terpisah.
Primary
samples
sering
Istilah
Deskripsi
Reduced
sample
Composit
sample
Campuran sampel-sampel
primer
Kegunaan
Utama dalam
Studi
Komposisi
Makanan
Digunakan
dalam
banyak kasus untuk
mengurangi
primary
sample
sehingga
lebih
mudah
diatur
penimbangannya.
Sering
digunakan
dalam
studi-studi
komposisi.
Komposit
bisa
Istilah
Laboratory
sample
Deskripsi
Kegunaan
Utama
dalam
Studi
Komposisi Makanan
Sampel
yang Primary sample (atau suatu
dikirim ke atau reduce
sample)
sering
diterima
di membutuhkan penanganan
laboratorium
lebih lanjut di laboratorium
(cth.
Proses
melting,
memasak,
pemisahan
bahan-bahan yang tidak
bisa dimakan). Bagian yang
dapat dimakan mungkin
membutuhkan reduksi atau
penggabungan lagi.
Istilah
Deskripsi
Analytical
Sample
Bagian
sample
dipersiapkan
laboratory sample
dianalisa
yang
dari
untuk
Analytical
portion
Jumlah
bahan
pangan
dengan
bobot
tertentu
untuk setiap pengukuran
analitik
Kegunaan Utama
dalam
Studi
Komposisi
Makanan
Biasanya
berupa
sampel
bahan
pangan
yang
disiapkan
untuk
analisis
Analisis
duplikasi
porsi analitik adalah
batas
minimum
yang
dapat
diterima.
Direkomendasikan
beberapa
Contoh Pencatatan
Nama Kolektor
Titik Sampling
Kondisi kultivasi
Musim
Harga
Catatan grafis
Kondisi transport
Detail lain
Contoh Pencatatan
Contoh Pencatatan
Jenis Makanan
Dimensi Fisik
-
Kondisi fisik
Metode
penyiapan
konsumsi
Tingkat penyiapan
Media packing
Nomor batch
Detail lain
Contoh Pencatatan
Bobot dan kondisi riil bahan yang tidak Sebelum hingga penyiapan lanjut (cth. Kepala
dapat dimakan
dan kaki ayam/bebek, daun yang tidak
segar/busuk)
Bobot dan kondisi riil bahan yang dimakan Sebelum hingga penyiapan lanjutan
Metode preparasi
Penyiapan
sampel
mentah
atau
cara
memasak, tipe, waktu, suhu dan suhu akhir
bahan makanan.
Penghalusan,
homogenisasi
menggunakan
blender (jenis pisau)
Detail penyiapan sampel komposit, jika Campuran sederhana dari bobot yang sama
dapat diaplikasikan
atau bobot sampel primer dari strata yang
ditentukan
Jenis penyimpanan
Penambahan pengawet, suhu penyimpanan,
dll.
Metode yang digunakan untuk ambil
sampel analitik
Penyimpanan sampel analitik untuk proses
selanjutnya
NUTRIENT ANALYSIS
Feb 3rd 2016
I. PENGANTAR
Analisis
proksimat
adalah
analisis
komponen mayor dalam bahan pangan
dan hasil pertanian lainnya yang meliputi
analisis kuantitatif kandungan zat-zat : air,
abu, lipida, protein, dan karbohidrat.
Analisis proksimat bahan pangan dan hasil
pertanian meliputi :
a. Analisis kadar air
b. Analisis kadar abu
c. Analisis kadar lipida
d. Analisis kadar protein
dalam
bahan
makanan
ada dalam tiga
2.1.Air
Air
Dalam
Bahan
Pangan
bentuk, yaitu:
1) Air Bebas;
Terdapat dalam ruang antar sel,
intergranular, pori-pori bahan, atau
bahkan pada permukaan bahan;
Sering disebut sebagai aktivitas air
atau Water Activity (Aw), karena
mampu membantu aktivitas
pertumbuhan mikroba dan aktivitas
reaksi-reaksi kimia pada bahan
makanan.
Oleh sebab itu, bahan makanan dengan
Aw tinggi, biasanya cepat mengalami
Prosedur :
Wadah ditimbang dioven 105oC
1 jam dinginkan dalam
desikator timbang
ii. Timbang 2-5 gr bahan dengan
wadah yang ditimbang tadi
dioven 105oC 4-6 jam
dinginkan dalam desikator
Timbang
iii. Ulangi pengeringan di oven 30
menit (relatif) hingga dapat bobot
konstan (selisih penimbangan tidak
melebihi 0.2 mg, berarti sudah
konstan)
i.
Pengeringan
menggunakandengan
Oven Vakum
2.2.
1. 2. Pengeringan
Digunakan
untuk bahan pangan yang
Oven
Vakum
komponen bisa rusak pada pemanasan
100oC, atau banyak mengandung
senyawa volatile
Prinsip : Mengeringkan bahan pangan
pada suhu (70oC) dan tekanan udara
yang rendah (25-100 mm Hg) dalam
kisaran waktu antara 3-6 jam
Perlu perhatikan :
a. Suhu; Diatur sesuai dengan bahan
pangan; 70oC untuk buah-buahan dan
produk lain yang mengandung gula
tinggi. Bahkan dengan diturunkan
suhu, masih ada yang terdekomposisi.
b. Faktor koreksi: menggunakan faktor
koreksi untuk bahan pangan yang
banyak mengandung senyawa volatile
untuk kompensasi yang hilang
Perlu perhatikan :
c. Dalam kondisi vakum, panas tidak
mengalir secara baik. Jadi wadah harus
diletakkan langsung di atas logam
untuk menghantarkan panas.
d. Evaporasi: efek pendinginan dari
evaporasi dapat menurunkan suhu di
oven. Jangan menaikkan suhu oven.
Source :
http://www.coallab.net/product/wares/
Calorimeter%20Crucible_44.html
Prinsip
Kadar air dikonversikan dalam suatu
reaksi
produk yang
dapat dihitung
2.2. 2.
Metode
Kimiawi
secara kuantitatif;
Titrasi Karl Fisher merupakan metode
paling banyak dikenal untuk analisa
kadar air secara kimiawi dan digunakan
sebagai standar industri
Keunggulan :
Metode kimia memiliki nilai akurasi
yang tinggi dan dapat diaplikasikan
untuk sampel yang memiliki kadar air
yang sangat rendah dan sampel
higroskopis;
Kelemahan
2.2.
2. Metode Kimiawi
Metode ini menggunakan larutan kimia
yang membutuhkan penanganan baik
pembuangannya maupun penanganan
bahan-bahan berbahaya.
Teknik titrasi dapat bersifat subyektif,
seringkali membutuhkan staf terlatih
untuk melaksanakan analisis ini.
Analisis harus dilakukan di laboratorium
Aplikasi
Digunakan untuk sampel-sampel
dengan kadar air > 0.1%;
Awalnya dikembangkan untuk
menganalisis kadar air dari larutan nonaquous, tetapi bisa diaplikasikan
sampel padat yang dapat larut dalam
larutan yang digunakan.
Sifat penghantar
listrikDielektrik
yang dimiliki oleh air
2.2.3.
1. Metode
dimanfaatkan dalam Metode Dielektrik
untuk menentukan kadar air makanan
tertentu dengan mengukur perubahan
kapasitansi atau resistensi terhadap aliran
listrik yang dialirkan ke sampel
Alat-alat ini membutuhkan kalibrasi
terhadap sampel yang telah diketahui kadar
airnya seperti yang ditentukan dengan
metode standard.
2.2.3.
2. Metode
Pengukuran
grafitasi spesifik sangat baik
diaplikasikan untuk menganalisis larutan
Hidrometri
2.2.3. 2. Metode
Hidrometri
Hidrometer adalah sebuah objek berat
standar. Hydrometer tidak seakurat
picnometer tetapi kecepatan dalam
melakukan analisis dapat ditentukan.
Akurasi pengukuran grafitasi spesifik dapat
ditingkatkan dengan menggunakan sebuah
hydrometer yang telah dikalibrasi dalam
range grafitasi spesifik yang diinginkan.
2.2.3.
Metode
Contoh2.
Hydrometer :
Hidrometri
The Quevenne and New York Board of
Health lactometer ; digunakan untuk ukur
densitas susu
The Baum hydrometer; aslinya
digunakan untuk mengukur densitas
larutan garam, namun kemudian
berkembang dan bisa digunakan untuk
mengukur grafitasi spesifik susu yang
sementara dikentalkan dalam pan vakum.
Contoh Hydrometer :
Brix Hydrometer; Salah satu tipe
saccharometer
digunakan untuk larutan
2.2.3.
2. Metode
gula seperti jus buah dan sirup, membaca
Hidrometri
langsung sukrosa pada 20oC. Balling
saccharometer digunakan untuk
mengindikasi gula melalui berat pada
60oF.
(Brix dan balling ~ persentase berat dari
sukrosa)
Alcoholometer; digunakan untuk
mengestimasi kadar alcohol dalam
minuman
The Twaddell hydrometer; hanya untuk
larutan yang lebih berat dari air.
2.2.3.
Menggunakan
alat refraktometer yang bisa
3. Metode
mengukur kadar air dalam cairan produk
Refraktometri
gula dan susu kental manis
Sangat baik untuk menentukan padatan
terlarut dalam buah-buahan dan produk
buah (standar internasional).
Konstanta indeks refraktif (IR) meningkat
seiring dengan peningkatan konsentrasinya.
kalibrasi refraktometer dalam oBrix (g
sukrosa/100 g sampel)
2.2.3. 3. Metode
Refraktometri
2.2.4.
Metode
Prinsip
Spektroskopi
Spektroskopi
2.2.4.
1. Analisis
Infrared
IR mengukur
penyerapan
(IR) radiasi (dekat- atau mid-infrared) oleh
Kelompok A :
Tugas
Kelompok
:
Cari Jurnal
(th 2005 -2009)
yang
memaparkan hasil Penelitian terkait dengan
Analisis Nutrien/Zat Gizi Makanan (masingmasing jenis analisis minimal 5 jurnal)
Kelompok B :
Cari Jurnal (th 2010 -2015) yang
memaparkan hasil Penelitian terkait dengan
Analisis Nutrien/Zat Gizi Makanan (masingmasing jenis analisis minimal 5 jurnal)
Tugas Kelompok :
1.
2.
3.
4.
Thank You.