You are on page 1of 27

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA PADA NENEK G


DENGAN DEPRESI

FG 1
ARIF NUROHMAN
H A F I D S U G I A RT O
I N D RY RAT N AWAT Y
M . I RVA N F I R D A U S Y
N A N I K S E T YAWAT I

TUJUAN
MAHASISWA MAMPU MENJELASKAN :
KONSEP DEPRESI
MEMAHAMI TATALAKSANA DEPRESI PADA
PASIEN LANSIA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN DEPRESI

PENGERTIAN
Depresi ditandai sebagai sindrom yang terdiri dari mood sedih dan kurangnya
minat atau kesenangan saat melakukan kegiatan sehari-hari (Kabatova,
Urickova & Botikova, 2014).
Depresi merupakan masalah kesehatan mental yang biasa terjadi pada lansia
dan kebanyakan mampu untuk diobati, namun demikian akan mengancam
jiwa jika tidak dikenali gejalanya dan tidak dilakukan penanganan (Touhy &
Jett, 2014).
Depresi berhubungan dengan penurunan kualitas hidup pada lansia, melaui
kehilangan keinginan atau ketertarikan, motivasi, kreativitas, dan
kemampuan untuk berencana (Fassino et al., 2002 dalam Mauk, 2006).

ETIOLOGI
Faktor resiko terjadinya depresi pada lansia (Miller, 2012; Touhy & Jett, 2014)
Demografi dan pengaruh psikososial
Jenis kelamin wanita. Wanita lebih berisko 2:1; Riwayat depresi; Kehilangan; Kesendirian; Stressor
social; Lingkungan sosial yang sangat stressful; Kehilangan interaksi sosial yang berarti; Kurang
dukungan social; Kehilangan peran penting; Pengalaman salah perlakuan atau penelantaran;
Menjadi caregiver termasuk mengasuh cucu
Kondisi medis dan gangguan fungsi.
Beberapa penyakit yang menyebabakan depresi diantaranya kanker, gangguan kardiovaskuar,
gangguan endokrin seperti masalah tiroid dan diabetes, gangguan neurologi sepeeti alzheimer,
stroke, penyakit Parkinson, gangguan metabolik dan nutrisi seperti defisiensi vitamin B12 dan
malnutrisi, infeksi virus seperti herpes zoster dan hepatitis.
Efek samping pengobatan dan alkohol
Obat obatan yang dapat mengakibatkan gejala depresi diantaranya obat hipertensi, ACE
inhibitor, methyldopa, reserpin, guanethidine, antidisritmia, antikolesterol, antibiotik, analgesik,
kortikosteroid, digoksin, L-dopa (Kurlowicz&Harvath, 2008 dalam Touhy&Jett, 2014). Alkohol dan
depresi memiliki hubungan yang sinergis, alkohol menyebabkan depresi dan depresi akan
menyebabkan alcohol abuse, yang akan memperparah kondisi depresi (Miller, 2012).

MANIFESTASI KLINIS
Beberapa gejala yang bisanya terjadi diantaranya gejala fisik, insomnia,
kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, kehilangan memori,
atau nyeri kronik. Tanda depresi lainnya pada lansia diantaranya penurunan
energi dan motivasi, peningkatan ketergantungan, kemampuan untuk
mendapat pengalaman yang menyenankan berkurang, hopelessness,
kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan menarik diri (Touhy&Jett,
2014).
Keluhan somatik tanpa sebab yang jelas biasa terjadi pada lansia dengan
depresi, diantarnya nyeri di kepala, leher, punggung atau abdomen. Gejala
lainnya yang juga terjadi dalah perubahan tidur, penurunan berat badan,
keluhan akan fungsi kognitif, mudah marah atau bersikap bermusuhan,
adanya gangguan gastrointestinal dan menolak untuk makan atau minum
(Stuart,2016).

Klasifikasi Gangguan Depresi


Klasifikasi/Jenis
Gangguan depresi mayor

Gejala yang ditunjukkan


Harus terdapat lima dari gejala berikut, yaitu mood
depresi, kehilangan minat, kehilangan kesenangan dalam
semua atau sebagian besar kegiatan, berat badan
berkurang atau bertambah (lebih dari 5%), insomnia atau
hipersomnia, retardasi atau agitasi psikomotor, lelah,
perasaan tidak berharga atau bersalah yang tidak jelas,
penurunan kemampuan berkonsentrasi, pemikiran untuk
kematian atau bunuh diri yang berulang
Harus terdapat satu dari gejala utama, yaitu mood
depresi atau kehilangan minat atau kehilangan kesenangan
Gejala tersebut setidaknya terjadi selama dua minggu,
yang menyebabkan gangguan fungsi, dan tidak merupakan
pengaruh penggunaan zat, kondisi medis, atau kehilangan
(kematian).

Cont
Klasifikasi/Jenis

Gejala yang ditunjukkan

Gangguan depresi minor

Harus terdapat dua gejala, namun kurang dari lima


gejala gangguan depresi mayor
Gejala tersebut setidaknya terjadi selama dua minggu,
yang menyebabkan gangguan fungsi, dan tidak
merupakan pengaruh dari penggunaan zat, kondisi
medis, atau kehilangan (kematian).
Diagnosis ini hanya untuk penderita tanpa riwayat
gangguan depresi mayor, distimik, bipolar, atau psikotik

Gangguan distimik

Mood sedih yang menetap yang terdapat dua atau lebih


gejala seperti peningkatan atau penurunan nafsu makan,
peningkatan atau penurunan tidur, lelah atau kehilangan
energi, penurunan kepercayaan diri, penurunan
konsentrasi atau kesulitan memutuskan sesuatu, dan
perasaan tidak ada harapan.
Mood sedih dan dua gejala tersebut tidak hilang selama
dua bulan atau lebih dalam dua tahun
Tidak ada episode depresi mayor selama dua tahun
pertama.

Cont
Klasifikasi/Jenis

Gangguan bipolar 1
(paling banyak episode depresi)

Gangguan penyesuaian dengan


mood depresi

Gejala yang ditunjukkan

Terdapat kriteria gangguan depresi mayor dan


terdapat riwayat setidaknya satu kali episode
manik
Terdapat mood depresi, rasa takut, atau tidak
ada harapan dalam tiga bulan setelah ada
stresor
Gejala tersebut menimbulkan gangguan atau
disabilitas berat dan akan menghilang dalam
enam bulan setelah hilangnya stresor.
Kehilangan (kematian) tidak dimasukan
sebagai stresor dalam gangguan penyesuaian

Tatalaksana Umum
Tujuan dari tatalaksana/treatmen pada lansia dengan gangguan depresi untuk pemeliharaan,
mencegah keparahan dan kekambuhan serta menstabilkan suasana hati dan untuk mengamankan
penderita dari tindak mengakhiri kehidupan
Bina farmasi Depkes (2007) membagi fase pengobatan pasien berdasarkan perjalanan gangguan
depresi yaitu :
- Fase akut bertujuan untuk meredakan gejala
- Fase kelanjutan untuk mencegah relaps
- Fase pemeliharaan/rumatan untuk mencegah rekuren

Antidepresan harus digunakan pada lansia dengan depresi mayor dan selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan merupakan obat pilihan pertama
(Binfar Depkes,2007).
Penghentian antidepresan harus dilakukan secara bertahap agar tidak
menimbulkan gejala withdrawal seperti ansietas, nyeri kepala, mialgia, dan
gejala mirip flu (flu-like symptoms) (Stuart, 2013; Townsend, 2011).

Jenis Obat Antidepresan Yang Sering Digunakan

Tatalaksana Non Psikofarmaka


Terapi elektrokonvulsi (ECT)
Terapi sleep deprivation
Psikoterapi :
Cognitive-behavioral therapy (CBT)
Interpersonal therapy

Terapi somatik yang lainnya

Transcranial magnetic stimulation (TMS)


cranial electrography stimulation (CES)
vagus nerve stimulation (VNS) dan
deep brain stimulation (DBS) (Stuart, 2013).

KASUS
Nenek G(70 tahun) tinggal di sebuah rumah besar bersama keluarga
besarnya, suasana rumah hampir setiap hari ramai oleh cucu-cucunya yang
masih balita. Nenek G tampak tidak bersemangat, menolak makan dan
terlihat banyak diam dan menyendiri di kamar. Menurut keluarga kondisi ini
sudah berjalan hampir dua bulan semenjak anak bungsunya memutuskan
bekerja keluar kota, sehingga tidak tinggal bersama lagi. Nenek mengatakan
merasa tidak dihargai oleh anaknya dan ingin sendiri saja.

PENGKAJIAN KELUARGA
Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Kakek A
No

Alamat Rumah
: Jl. Juragan Sinda, Kukusan
Nama
L/P
Hubunga Umur
Pendidik pekerjaan
Depok
n

an

Kakek A

Suami

64 th

SR

Nenek G

Isteri

60 th

SR

Tn B

Anak

32 th

SMU

Karyawan
swasta

Ny C

Menantu

30 th

SMU

IRT

An. D

Cucu

5 th

An. F

Cucu

3 Th

Genogram

Cont
Tipe Keluarga : Keluarga besar/extended familly
Suku

: Jawa

Agama

: Islam

Status kelas sosial: menengah kebawah


Rekreasi keluarga: menonton televisi bersama

Tahap Perkembangan dan Sejarah Keluarga


Tahap perkembangan keluarga :
kakek A mempunyai 3 orang anak, anak pertama perempuan berusia 35 tahun sudah
berkeluarga dan tinggal bersama suami, anak ke 2 laki-laki 33 tahun, sudah
berkeluarga, mempunyai dua anak dan tinggal bersama kakek A. Anak ke 3 laki laki usia
25 tahun saat ini bekerja di luar kota dan tidak tinggal bersama kakek A. Tahap
perkembangan keluarga lanjut usia
Riwayat Keluarga Inti :
Keluarga mengatakan nenek G sering terlihat menyendiri, banyak diam, menolak makan
dan terlihat tidak bersemangat. Masalah ini sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu,
semenjak anak bungsunya meninggalkan rumah untuk bekerja di luar kota
Riwayat keluarga Sebelumnya
Keluarga mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun,
darah tinggi maupun kencing manis

Lingkungan
Status kepemilikan rumah

: Rumah pribadi

Kondisi Rumah kakek A ukuran 70 M2, dinding batu bata plester aci, jendela
terbuka, tampak sedikit berantakan, lantai rumah datar, tidak licin, kamar
mandi bersih
Karakteristik tetangga dan Komunitas: lingkungan tempat tinggal kakek A
merupakan lingkungan dengan suku dan agama yang bermacam-macam
Mobilitas geografis keluarga: kakek A dan Nenek G saat ini hanya di
rumah . Anaknya bekerja di pabrik di kota B yang berjarak sekitar 10 km
dari rumah. Menantunya hanya dirumah merawat anak
Perkumpulan keluarga dan interaksi dg masyarakat: kakek A biasa
berkumpul dengan lingkungan sekitar di masjid saat sholat atau saat ada
acara di sekitar rumah. Nenek L jarang keluar rumah dan jarang bergaul
dengan lingkungan

Denah Rumah

Struktur Keluarga
Pola Komunikasi :
Keluarga mengatakan sebelumnya komunikasi di keluarganya baik, akan
tetapi semenjak anak bungsunya meninggalkan rumah nenek L menjadi
pendiam tidak mau berbicara dan ingin tinggal sendiri
Peran
Kakek A masih berperan sebagai kepala keluarga, tetapi untuk pengambilan
keputusan sering diserahkan kepada anak laki-lakinya. Tn B berperan sebagai
sumber ekonomi keluarga, karena kakek A sudah tidak mampu bekerja
Nilai nilai keluarga
Keluarga kakek A masih memegang nilai-nilai agama dan budaya jawa dalam
keluarga

Fungsi keluarga
Fungsi afektif

Nenek G mengatakan saat ini tidak dihargai oleh anak-anaknya dan ingin
sendiri saja

Fungsi social

Kakek A mengatakan selama ini hubungan dengan anggota keluarga dan


lingkungan baik, tidak ada masalah yang besar. Sebelumnya nenek Gjuga aktif
di lingkungan sekitar rumah

Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga mengatakan belum pernah membawa nenek G untuk berkonsultasi ke


puskesmas

Pemeriksaan Fisik
Komponen

Kakek A

Nenek G

Tn. B

Kepala

Simetris, hematom(-) Uban (+


+), bersih

Simetris, hematom(-) Uban (+


+), agak kotor

Simetris, hematom(-) Uban


(-) bersih

Mata

Sklera an ikterik, konjungtiva


pink, edema palpebra (-)

Sklera an ikterik, konjungtiva


pink, edema palpebra (-)

Sklera an ikterik,
konjungtiva pink, edema
palpebra (-)

Hidung

Simetris, polip tak membesar

Simetris, polip tak membesar

Simetris, polip tak


membesar

telinga

Simetris, serumen (+), agak


kotor

Simetris, serumen (+), agak


kotor

Simetris, serumen (-),


bersih

Mulut

Bibir simetris, mukosa lembab,


karies gigi (+)

Bibir simetris, mukosa lembab,


karies gigi (+)

Bibir simetris, mukosa


lembab, karies gigi (-)

Leher dan
Tenggorokan

Peningatan JVP (-), kel. Tiroid


normal, nyeri menelan (-)

Peningatan JVP (-), kel. Tiroid


normal, nyeri menelan (-)

Peningatan JVP (-), kel.


Tiroid normal, nyeri
menelan (-)

Dada

Simetris, tarikan dinding dada


(-), Ronkhi (-), Wheezing (-),
Suara Jantung S1 & S2,

Simetris, tarikan dinding dada


(-), Ronkhi (-), Wheezing (-),
Suara Jantung S1 & S2,

Simetris, tarikan dinding


dada (-), Ronkhi (-),
Wheezing (-), Suara
Jantung S1 & S2,

Abdomen

Datar, nyeri tekan (-),


peristaltik normal, tidak teraba
massa

Datar, nyeri tekan (-),


peristaltik normal, tidak teraba
massa

Datar, nyeri tekan (-),


peristaltik normal, tidak
teraba massa

Ekstrimitas

Normal, kekuatan otot


5555/5555
Nyeri gerak (-),

Normal, kekuatan otot


5555/5555
Nyeri gerak (-),

Normal, kekuatan otot


5555/5555
Nyeri gerak (-),

Lanjutan
Komponen

Kakek A

Nenek G

TnB

Kulit

Keriput, tidak
elastis, sedikit
kering, bersih,
ulkus/Lesi (-)

Tidak elastis, agak


kotor dan bau,
kering, Ulkus/lesi
(-)

Bersih, turgaor
elastis

Kuku

Pendek, bersih,
CRT < 3detik,

Agak panjang
Bersih, sedikit
sedikit kotor, CRT< panjang, CRT<3dtk
3dtk

Suhu Tubuh

36,8 c

36,6 c

36, 4c

Tekanan Darah

110/70 mmHg

120/70 mmHg

120/80 mmHg

Pernafasan

12x/mnt

14x/mnt

12x/mnt

Tinggi Badan

150 cm

145 cm

165 cm

Berat Badan

50 kg

45 kg

70 kg

Geriatric Depression Scale


Beri tanda silang () di Kolom yang telah diberikan
1. Apakah anda puas dengan kehidupan anda?

Ya

2. Apakah anda mengurangi banyak aktivitas dan hobi anda?

3. Apakah anda merasa kehidupan anda terasa hampa?

4. Apakah anda senantiasa bosan?

Tidak
1

5. Apakah anda memiliki harapan pada masa depan?

6. Apakah anda terganggu dengan pikiran yang tidak dapatdilupakan?

7. Apakah anda bersemangat setiap waktu?

8. Apakah anda takut tentang sesuatu yang buruk yang akan menimpa anda?

9. Apakah anda merasa bahagia setiap waktu?

10. Apakah anda merasa tidak berdaya?

11. Apakah anda merasa gelisah dan gugup?

12. Apakah anda lebih memilih di dalam rumah daripada berjalan-jalan ke luar dan 1
melakukan sesuatu yang baru?
13. Apakah anda selalu khawatir akan masa depan anda?

14. Apakah anda memiliki masalah pada ingatan?

15. Apakah anda berfikir bahwa luar biasa anda diberikan kehidupan sampai sekarang?

16. Apakah anda selalu merasa kecewa dan sedih?

17. Apakah anda merasa tidak berguna?

18. Apakah anda mengkhawatirkan masa laluanda?

19. Apakah anda menemukan kehidupan yang menyenangkan?

20. Apakah anda memiliki kesulitan untuk memulai hal yang baru?

21. Apakah anda memiliki energi maksimal?

22. Apakah anda merasa situasi anda saat ini tidak tertolong?

23. Apakah anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari anda?

24. Apakah anda selalu menangisi hal-hal kecil?

25. Apakah anda selalu merasa ingin menangis?

26. Apakah anda memiliki kesulitandalamberkonsentrasi?

27. Apakah anda menikmati suasana bangun di pagi hari?


28. Apakah anda lebih memilih untuk menghindari perkumpulan sosial?
29. Apakah anda mudah untuk membuat keputusan?
30. Apakah
pikiran anda
jernih?
Keterangan
: Nilai
1 poin

jika menjawab ya pada

1
1
1

1
Berdasarkan
pengkajian
pertanyaan:
diatas klien klien mendapat
2,3,4,6,8,10,11,12,13,14,16,17,18,20,22,23,24,25,26,2poin pengkajian 20, berarti
8,
depresi berat
dan tidak pada pertanyaan : 1,5,7,9,15,19,21,27,29,30
Interpretasi Hasil
Nilai 0-9 : normal

ANALISA DATA
DATA

MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN

Data Subyektif :
Isolasi sosial
Nenek mengatakan merasa tidak dihargai oleh
anaknya dan ingin sendiri saja.
Keluarga mengatakan kondisi ini sudah
berjalan hampir dua bulan semenjak anak
bungsunya memutuskan bekerja keluar kota,
sehingga tidak tinggal bersama lagi
Data Obyektif :
Nenek G tampak tidak bersemangat.
Nenek G menolak makan.
Nenek G terlihat banyak diam dan menyendiri
dikamar.
Data yang seharusnya ada :
Afek sedih.
Kontak mata kurang.

DATA

MASALAH / DIAGNOSA
KEPERAWATAN

Data Subyektif :
Harga diri rendah situasional
Nenek mengatakan merasa tidak dihargai
oleh anaknya dan ingin sendiri saja.
Keluarga mengatakan kondisi ini sudah
berjalan hampir dua bulan semenjak anak
bungsunya memutuskan bekerja keluar
kota, sehingga tidak tinggal bersama lagi
Data Obyektif :
Nenek G tampak tidak bersemangat.
Nenek G menolak makan.
Nenek G terlihat banyak diam dan
menyendiri dikamar.

Daftar Pustaka
Kabatova, O. Arickova, A. Botikova, A. (2014). Faktor affecting the incidence of depression in
the elderly. Trnava University, Slovakia : Central European Journal of Nursing and Midwifery.
Mauk, K.L. (2006). Gerontological Nursing competencies for care. Massachusetts : Jones and
Bartlett Publishers
Miller, C.A. (2012). Nursing Wellness in Adults. 6th edition. Philadelphia : Wolters Kluwer Health
Stanley, M. Beare, P.G. (2002). Buku ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2.(alih bahasa Nety
Juniarti & Sari Kurnianingsih). Jakarta : EGC
Touhy, T.A. Jett, K, F. (2014). Ebersole and Hess Gerontological Nursing and Healthy Aging.
Missouri : Elsevier Mosby
Townsend, M. C. (2011). Essentials of psychiatric mental health nursing: Concepts of care in
evident-based practice (5 ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company.
Stuart, G. W. (2013). Prinsip dan praktik Keperawatan kesehatan jiwa Stuart (10 ed., Vol. 2).
(B. a. Keliat, Ed.) Singapore: Elsevier.

You might also like