You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PENYAKIT PNEUMOTORAK
OLEH :
1.
2.
3.

Fitri Rohmatulloh (1500001014)


Mila Yunita ()
Simon Roy Siantury ()
TINGKAT IIB

AKPER RS. EFARINA PURWAKARTA


2015-2016

DEFINISI

1.
2.
3.
4.

Infeksi saluran napas.


Adanya rupture bleb pleura.
Traumatik misalnya pada luka tusuk.
Acute lung injury yang disebabkan
materi fisik yang terinhalasi dan
bahan kimia.
5. Penyakit inflamasi paru akut dan
kronis (penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK), TB Paru, fibrosis paru,
abses paru, kanker dan tumor
metastase ke pleura.

PATHWAY
Trauma tajan
dan tumpul

Torak

Akumulasi
cairan dalam
kavum pleura

Pneumotorak

Ekspansi Paru

Ketidakefektiv
an pola nafas

Pemasangan
WSD
Torakarditis
bergeser
Merangsang
reseptor nyeri
pada pleura
visceralis dan
parientalis

Resiko infeksi
kerusakan
integritas kulit
Diskontinuitas
jaingan
Merangsang
reseptor nyeri
pada perifer kulit

Nyeri Akut

KLASIFIKASI
Pneumotorak dapat diklasifikasikan
menjadi
spontan dan traumatic.
1. Traumatic
dapat
dibagi
menjadi :
a. Pneumotorak iatroganik
b. Pneumotorak non-iatrogonik
(accidental)

lagi

2. Pneumotoraks spontan dapat dibagi


lagi menjadi primer (tanpa adanya
penyakit yang mendasarinya) ataupun
sekunder (komplikasi dari penyakit paru
akut atau kronik).

MANIFESTASI KLINIS

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Tindakan Dekompresi
Melakukan hubungan antara rongga pelura dengan
lingkungan luar dengan cara :
1. Menusukan jarum memalui dinding dada hingga
masuk ke rongga pleura.
2. Membuat hubungan degan udara luar melalui
kontraventil: Penggunaan pipa Water Sealed
Drainage (WSD), Pengisapan Kontinue (continous
suction), Pencabutan drain.
3. Tindakan bedah.
4. Pada pembedahan jika dijumpai adanya
penebalan pleura yang menyebabkan paru tidak
dapat mengembang, maka dapat dilakukan
pengelupasan dekortisasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nyeri akut b.d trauma jaringan dan reflek


spasme otot sekunder.
D
X
1

TUJUAN
Tupan: setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
3x24 jam diharapkan
masalah nyeri akut
dapat teratasi.
Tupen : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
1x24 jam diharapkan
malasah nyeri
berkurang
NOC : paint control
Kriteria hasil :
1. mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk

INTERVENSI

RASIONAL

1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor
presipitasi.
2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
4. Evaluasi
keeefektifan kontrol
nyeri
5. Tingkatkan istirahat
6. Berikan analgetik

1. Sebagai data dasar


untuk mengevaluasi
kefektifan tindakan
mengurangi nyeri
2. Memastikan letak
nyeri
3. Mengurangi
ketegangan otot
otot, menciptakan
perasaan rileks
4. Sebagai acuan
tindakan
keperawatan
selanjutnya
5. Mempercepat
penurunan rasa
nyeri nyeri dan
meningkatkan rasa
nyaman

Ketidakefektifan pola nafas b.d ekspansi


paru yang tidak maksimal karena akumulasi
cairan/ udara.
D
X

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

Tupan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
3x24 jam diharapkan
masalah
ketidakefektifan pola
napas dapat teratasi.
Tupen : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
1x24 jam diharapkan
malasah berkurang
NOC : Respiratory
status : ventilation
Kriteria hasil :
1.mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara napas yang
bersih, tidak ada

1. Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
2. Keluarkan secret
dengan batuk atau
suction
3. Auskultasi suara
napas, catat
adanya suara
tambahan
4. Pertahankan posisi
pasien
5. Berikan
bronkodilator bila
perlu

1. Posisi semi fower akan


mempermudah
ventilasi pasien dan
ekspansi paru.
2.
3. Jika terjadi kelebihan
volume cairan akan
menimbulkan kongesti
paru
4. Mempermudah
ventilasi pasien
5. Untuk membantu dan
mempermudah
pernapasan pasien

Kerusakan integritas kulit b.d trauma


mekanik terpasang bullow drainage.
D
X

TUJUAN

Tupan : setelah dilakukan


tindakan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan masalah
ketidakefektifan pola napas dapat
teratasi.
Tupen : setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama
1x24 jam diharapkan malasah
berkurang
NOC : Respiratory status :
ventilation
Kriteria hasil :
1.mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara napas yang
bersih, tidak ada sianosis dan
dispneu.
2.menunjukan jalan napas yang
paten (tidak trcekik, irama napas,
frekuensi)

INTERVENSI

RASIONAL

You might also like