You are on page 1of 5

ASUHAN

KEPERAWATAN
KEBUTUHAN ISTIRAHAT
DAN TIDUR
Nama : Setriana Desy Lianor
NIM : 712003S14042

PENGKAJIAN
1.
.

.
.
.
.

Riwayat Keperawatan
Kebiasaan pola tidur bangun : apakah ada perubahan pada apakah
mengalami kesulitan tidur, apakah mengalami mimpi yang
mengancam.
Dampak pada pola tidur terhadap fungsi sehari-hari : apakah
merasa segar saat bangun, apa yang terjadi jika kurang tidur.
Adakah alat bantu tidur : apa yang anda lakukan sebelum tidur,
apakah menggunakan obat-obatan untuk membantu tidur.
Gangguan tidur atau faktor-faktor kontribusi : jenis gangguan
tidur, kapan masalah itu terjadi.
Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental
memengaruhi terhadap kemampuan klien untuk istirahat dan
tidur. Perawat perlu mengkaji mengenai status emosional dan
mental klien, misalnya apakah klien mengalami stres emosional
atau ansietas dan juga dikaji sumber stres yang dialami klien.

PENGKAJIAN (LANJUTAN)
2. Pemeriksaan Fisik
. Observasi penampilan wajah (seperti mata sipit, kelopak mata

sembab, mata merah), perilaku dan tingkat energi pasien (seperti


terlihat kelelahan, kelemahan fisik, terlihat lesu).
. Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu, dan konjungtiva
merah.
. Perilaku : ititabel, kurang perhatian, pergerakan lambat, bicara
lambat, postur tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering menguap,
mata tampak lengket, menarik diri, bingung dan kurang koordinasi.
3. Pemeriksaan Diagnostik
. Alat
yang
dapat
merekam
elektroensefalogram
(EEG),
elektromiogram (EMG), dan elektro-okulogram (EOG) sekaligus.
Dengan alat ini kita dapat mengkaji aktivitas klien selama tidur.
Aktivitas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi
merupakan penyebab seringnya klien terjaga di malam hari.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang dapat ditegakkan dalam masalah kebutuhan
istirahat dan tidur yaitu :
O Gangguan pola tidur (sulit tertidur) yang berhubungan dengan
kebisingan lingkungan atau nyeri artritis.
O Gangguan pola tidur (sering terbangun) yang berhubungan dengan
kekhawatiran kehilangan pekerjaan atau ketergantungan terhadap obatobatan barbiturat.
O Risiko cedera yang berhubungan dengan serangan berjalan dalam tidur.
O Koping keluarga tidak efektif: ketidakmampuan yang berhubungan
dengan pemahaman pasangan tentang narkolepsi.
O Gangguan harga diri yang berhubungan dengan terjadinya
mengompol.
O Perubahan proses berpikir yang berhubungna dengan deprivasi tidur.
O Gangguan pertukaran gas selama tidur yang berhubungan dengan
perubahan suplai oksigen.
O Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan obstruksi
trakeobronkial.

TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

You might also like