Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Depresi adalah gangguan mental umum dengan
mood
depresi,
kehilangan
minat
atau
kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri,
tidur terganggu atau nafsu makan, energi
rendah, dan hilang konsentrasi.
Gejala :
1. perasaan sedih yang mendalam
2. Tak berdaya
3. Kecewa
4. Tidak dapat merasakan kesenangan dalam
aktifitas biasa
depresi
Dianggap hal yang biasa
Jika dibiarkan akan membahayakan kesehatan
Ibu dan janin serta terjadinya depresi
postnatal
TUJUAN
Tujuan
Epidemiologi
Tingkat depresi selama kehamilan 16%,
Patofisiologi Depresi
1. Hipotesis Amina Biogenik
Menyatakan
bahwa
depresi
disebabkan
karena
kekurangan (defisiensi) senyawa monoamine, terutama
noradrenalin dan serotonin.
Depressi dapat dikurangi oleh obat yang dapat
meningkatkan ketersediaan serotonin dan noradrenalin
misalnya MAO inhibitor atau antidepresan trisiklik
Namun teori ini tidak dapat menjelaskan fakta mengapa
onset obat-obat antidepresan umumnya lama (68)minggu padahal obat2 tadi bisa meningkatkan
ketersediaan neurotransmmiter secara cepat
3. Hipotesis permisif.
Control emosi diperoleh dari keseimbangan antara serotonin
dan noradrenalin.
Serotonin memiliki fungsi regulasi terhadap noradrenalin ,
menentukan kondisi emosi, depresi atau manik.
Teori mempostulatkan kadar serotonin yang rendah dapat
menyebabkan (permit) kadar noradrenalin menjadi tidak
normal, yang dapat menyebabkan gangguan mood.
Jika kadar serotonin rendah, noradrenalin rendah, depresie.
Jika serotonin rendah, noradrenalin tinggi, manik.
Menurut hipotesis ini, menigkatkan kadar 5-HT, yang akan
memperbaiki kondisisehingga tidak muncul bakat gangguan
mood
4. Hipotesis disregulasi.
Gangguan depresi dan psikiatrik disebabkan
oleh ketidakteraturan neurotransmitter.
Gangguan regulasi mekanisme homeostatis.
Gangguan pada system regulasi sehingga
terjadi penundaan level
neurotransmitteruntuk kembali ke baseline
sebelum
PENATALAKSANAAN
Nonfarmakologi
a. Psikoterapi Interpersonal dan Terapi Kognitif
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
1. Anti Depresan Generasi Pertama (Trisiklik & Tetrasiklik)
. Farmakodinamik
:
bekerja
dengan
menghambat
pengambilan kembali norepinefrin dan serotonin ke saraf
presinaptik
terminal.
Walaupun
begitu,
dengan
konsentrasi therapeutic TCAs tidak menghambat
transpoter dopamine. TCAs mengakibatkan peningkatan
konsentrasi monoamine di celah sinaps. Onset dari
peningkatan mood membutuhkan 2 minggu atau lebih
. Famakokinetik : Diabsorbsi dengan baik dengan
pemberian oral, terdistibusi secara luas dan segera
berpenetrasi ke dalam CNS. Obat ini memiliki waktu
paruh yang panjang. Dimetabolisme di hati. Eksresi
melalui urin
PENATALAKSANAAN
Efek Samping : penglihatan kabur, mulut kering,
PENATALAKSANAAN
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, gangguan
kardiovaskular yang berat, glukoma sudut
sempit, pemberian bersama MAOI, pemulihan
akut post-MI
Obat-obat yang termasuk antidepresan klasik
(Trisiklik & Tetrasiklik) :
1. Imipramin
2. Klomipramin
3. Amitriptilin
4. Lithium karbonat
PENATALAKSANAAN
2. Anti Depresan Generasi kedua (SSRI & SNRI)
. Farmakodinamik SSRI : SSRIs menghambat reuptake
serotonin,
meningkatkan
neurotransmitter pada celah sinaps dan pada
akhirnya
menigkatkan
aktivitas
neuron
postsinaps. Antidepresan, termasuk SSRIs,
memerlukan
waktu
2
minggu
untuk
memperbaiki gangguan mood, dan keuntungan
maksimum dapat diperoleh dalam 12 minggu
atau lebih. SSRIs memiliki sedikit aktivitas
untuk menghalangi receptor muskarinik, adrenergik, histamin H1
PENATALAKSANAAN
Farmakokinetik SSRI : diabsorbsi dengan baik
PENATALAKSANAAN
Kontra indikasi : hipersensitivitas, penggunaan
bersama dengan MAOI, penggunaan bersama
dengan pimozide /thioridazine, laktasi.
Obat-obat yang termasuk antidepresan gol.
SSRI
1. fluoxetine
2. Sertraline
3. paroxetine
PENATALAKSANAAN
Farmakodinamik
SNRI
:
SNRIs
bekerja
dengan
menghambat pengambilan kembali serotonin, dan pada
dosis yang lebih tinggi menghambat pengambilan
kembali norepinefrin. SNRIs juga memiliki efek yang
ringan dalam menghambat reseptor dopamin. SNRIs
tidak memiliki aktivitas pada reseptor adrenergic,
muskarinik, dan histaminic.
Efek samping : mual, pusing, sedative, konstipasi, sakit
kepala, bingung, gangguan ejakulasi, mulut kering,
berkeringat.
Kontra indikasi : hipersensitivitas, pemberian bersama
MAOIs
Contoh obat-obatan gol. SNRI
1. Venlafaxine
PENATALAKSANAAN
3. Anti Depresan MAOI
. Farmakodinamik : bekerja dengan menghambat aktivasi dari
enzim monoamine oxidase dalam neuron, sehingga kelebihan
neurotransmitter dapat berdifusi ke celah sinaps yang
menimbulkan efek antidepresan. Efek antidepresan diperoleh 24 minggu selama terapi.
. Farmakokinetik : diabsorbsi dengan baik melalui pemberian
oral. Eksresi melalui urin.
. Efek samping : sakit kepala, takikardi, mual, hipertensi, aritmia
jantung stroke, mengantk, hipotensi ortostatik, penglihatan
kabur, mulut kering, disuria, konstipasi. MAOIs tidak hanya
mengahambat enzim MAO, tetapi juga enzim-enzim lain, karena
itu obat ini mengganggu metabolisme banyak obat di hati.
PENATALAKSANAAN
Kontraindikasi : hipersensitivitas, CHF, penyakit
liver, gangguan ginjal berat, pembedahan
elektif dengan anastesi umum, penggunaan
bersama
dengan
obat
simpatomimetik,
meperidine, dextromethorphan.
Contoh obat-obatan gol . MAOI
1. Moclobemid
PENATALAKSANAAN
4. Anti Depresan Atypical
. Famakodinamik : Belum diketahui dengan pasti; secara stuktur
tidak berhubungan dengan SSRIs, TCAs, MAOIs. Tidak
menghambat aktivitas monoamin oksidase atau pengambilan
kembali serotonin. Mungkin bekerja melalui jalur dopaminergik
atau noreadenergik sehingga menghambat pengambilan
kembali noreepinefrin dopamin.
. Efek samping : agitasi, ansietas, dan insomnia. Mulut kering,
migrain, mual, muntah, konstipasi, tremor, nyeri perut,
penurunan memory, arthritis, berdebar-debar, nyeri dada,
infeksi, paresthesia
. Kontra
indikasi
:
hipersensitivitas,
gangguan
kejang,
bulimia/anorexia, pasien yang terhenti menggunakan alcohol
atau sedatives secara tiba-tiba. Penggunaan bersama MAOIs.
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Golongan obat antidepresan yang dipilih adalah
Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitor (SSRIs).
Pada dasarnya, semua obat anti depresi
mempunyai efek primer (klinis/ efikasi) yang
sama, perbedaan terutama pada efek samping.
Dipilih golongan SSRIs yang efek sampingnya
sangat minimal, spektrum efek anti-depresi
luas, dan gejala putus obat sangat minimal,
serta lethal dose yang tinggi sehingga relative
aman
PENATALAKSANAAN
Obat antidepresan yang dipilih dari golongan
SSRIs ini adalah Fluoxetine.
Efficacy, safety, suitability dari golongan SSRIs
ini hampir sama. Namun perbedaan mencolok
terdapat pada cost
Beberapa SSRI yang banyak dipakai pada
kehamilan adalah fluoxetine (Prozac), sertraline
(Zoloft), and paroxetine (Paxil). Fluoxetine,
paling banyak diteliti pemakaiannya pada
kehamilan dan tidak ada efek negatif terhadap
janin maupun perkembangan selanjutnya.
Sertralin, paroxetin dan citalopram juga telah
diteliti dan aman bagi kehamilan
PENATALAKSANAAN
Dari golongan TCA, nortriptilin atau desipramin
bisa dipilih karena sudah banyak data tentang
obat ini dan kadar terapetik plasmanya sudah
diketahui dengan baik.
Jika penggunaan TCA akan dihentikan, maka
harus dikurangi dosisnya secara perlahan untuk
mencegah gejala putus obat. Jika mungkin
tappering dapat dimulai 5-10 hari sebelum hari
perkiraan melahirkan
Kesimpulan
Depresi pada masa kehamilan ini masih menjadi isu
TERIMA KASIH