Professional Documents
Culture Documents
PTERIGIUM
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. B
Umur
: 68 tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa: Makassar/Indonesia
Pekerjaan: Petani
Alamat
: Jl.Taipakkodong Kab.Gowa
Tanggal Pemeriksaan
Rumah Sakit
Pemeriksa
: 2 Mei 2015
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah
berobat sebelumnya.
sebagai petani
Status Ophthalmikus
A. Pemeriksaan inspeksi
Palpebra
Silia
OD
OS
Edema (-)
Edema (-)
Apparatus
lakrimasi (+)
lakrimasi (+)
Lakrimalis
Konjungtiva
Normal
Normal
Kornea
Jernih
Jernih
Bilik Mata
Normal
Normal
Pupil
Bulat, Sentral
Bulat, Sentral
Lensa
Keruh
Keruh
Ke segala arah
Ke segala arah
Depan
Iris
Mekanisme muscular
Pemeriksaan Palpasi
Palpasi
OD
OS
Tensi Okuler
Tn
Tn
Nyeri tekan
(-)
(-)
Massa tumor
(-)
(-)
Glandula preaurikuler
Tonometri
Tidak dilakukan Pemeriksaan
Visus
VOD - 20/ 80 tidak di koreksi
VOS - 20/100 tidak dikoreksi
Campus Visual
Tidak dilakukan Pemeriksaan
Color sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
Light Sense
Tidak dilakukan pemeriksaan
Diafanoskopi
Tidak dilakukan pemeriksaan
Presbiop = +3,00
Presbiop = +3,00
C. Penyinaran oblik
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Pemeriksaan
Konjungtiva
Kornea
Bilik mata depan
Iris
Pupil
OD
Hiperemis (+)
Jernih
Normal
Coklat, kripte (+)
Isokor, Bulat, sentral,
RC(+)
OS
Hiperemis (+)
Jernih
Normal
Coklat, kripte (+)
Isokor,Bulat, sentral,
RC(+)
6.
Lensa
Keruh
Keruh
belum mencapai pupil, kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa keruh
sebagian .
SLOS : konjungtiva hiperemis (+) Tampak selaput berbentuk segitiga dibagian nasal dengan apex melewati limbus dan
mencapai pupil., kornea jernih, BMD kesan normal, Iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral RC (+), lensa keruh sebagian .
RESUME
Pasien datang ke poliklinik mata RSUD Syech Yusuf dengan keluhan adanya selaput pada mata kiri dan
kanan yang telah dialami sejak 2 tahun yang lalu. Dialami secara perlahan-lahan yang awalnya sebelah kiri
kemudian lanjut sebelah kanan , Awalnya tumbuh pada bagian pinggir mata, lama kelamaan melebar sampai
kebagian mata hitam. Pasien merasa seperti ada benda asing yang menutupi matanya. Selain itu juga mengeluh
penglihatan kabur pada kedua matanya jika melihat jauh, maupun dekat . Rasa mengganjal (+),sulit
menggerakkan mata kiri (+), air mata berlebih (+), kotoran mata berlebih (-), rasa gatal (+), rasa silau (+), riwayat
pasien sering terpapar sinar matahari dan debu (+), Riwayat penggunaan kacamata (-).
Pada pemeriksaan oftalmologi (visus ) VOD 20/80 dan VOS 20/100. Pada pemeriksan slit lamp didapatkan
OD tampak selaput berbentuk segitiga dibagian nasal dengan apex sudah mencapai limbus dan pada OS Tampak
selaput berbentuk segitiga dibagian nasal dengan apex sudah mencapai pupil,kedua lensa keruh sebagian dan
terdapat gangguan penglihatan pada OS dan OD Pada pemeriksaan palpasi tidak ditemukan kelainan.
Diagnosis Kerja
DIAGNOSA BANDING
Pseudopterygium
Pinguekula
TERAPI
Non medikamentosa
Kurangi pajanan debu, sinar matahari dengan menggunakan kacamata.
Medikamentosa
C- lyters untuk mata kanan dan kiri
Bedah
Rencana ODS Eksisi pterygium
PROGNOSIS
: Bonam
DEFINISI
Pterygium berasal dari bahasa Yunani yaitu Pteron yang
Fungsi dari konjungtiva adalah memproduksi air mata, menyediakan kebutuhan oksigen ke kornea
ketika mata sedang terbuka dan melindungi mata dengan mekanisme pertahanan nonspesifik yang
berupa barier epitel, aktivitas lakrimasi, dan menyuplai darah. Selain itu, terdapat pertahanan spesifik
berupa mekanisme imunologis seperti sel mast, leukosit, adanya jaringan limfoid pada mukosa
tersebut dan antibodi dalam bentuk IgA
EPIDEMIOLOGI
Di daerah tropis seperti Indonesia, dengan paparan
Etiologi
PATOMEKANISME
Ultraviolet mutagen u/ p53 tumor suppressor gene
Sinar UV-B merupakan sinar yang dapat menyebabkan mutasi pada gen
JENIS-JENIS PTERYGIUM
Vaskuler
Membrannaceus
GEJALA
Gejala Subyektif
Gejala klinis pterygium pada tahap awal biasanya ringan
bahkan sering tanpa keluhan sama sekali (asimptomatik).
Beberapa keluhan sering dialami pasien antara lain :
Merasa seperti ada benda asing
Mata berair dan tampak merah
Timbul astigmatisme
Pada pterigium yang lanjut (derajat 3 dan 4) dapat menutupi pupil dan
GEJALA OBJEKTIF
Stadium pterigium
Stadium1:
Stadium 3:Lapisan
2:
4:
Invasi
Lapisan
Pertumbuhan
minimum,
tebal
tebal,seperti
telah
pembuluh
pertumbuhan
melewati
daging
darah
yang
lapisan
pupil.
profunda
menutupi
yangtidak
transparan
sebagian
kelihatan
pupil,
dan
dan
tipis,
vaskularisas
menginvasi
pertumb
Stadium 1
Stadium 3
Stadium 2
Stadium 4
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Differensial diagnosis
Pinguekula merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva. Pembuluh
darah tidak masuk ke dalam pinguekula akan tetapi bila meradang atau terjadi iritasi,
maka sekitar bercak degenerasi ini akan terlihat pembuluh darah yang melebar
Pseudopterigium
Pseudopterigium merupakan perlekatan konjungtiva
dengan kornea yang cacat
Penatalaksanaan
Non medikamentosa :
Karena kejadian pterigium berkaitan dengan aktivitas lingkungan, penanganan pterigium asimptomatik dengan penggunaan
kacamata sinar UV-blockking.Anjurkan pasien untuk menghindari daerah berasap atau berdebu sebisa mungkin.
Medikamentosa
Untuk pterigium derajat 1-2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid 3
Teknik pembedahan
Pada prinsipnya, tatalaksana pterygium adalah dengan tindakan operasi.Ada
berbagai macam teknik operasi yang digunakan dalam penanganan pterygium di
antaranya adalah:
1. Bare sclera
2. Simple closure
3. Sliding flap
4. Rotational flap
5. Conjungtival graft
6. Amniotic membrane transplantation
Prognosis
KATARAK
Definisi
Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Inggris berarti
Anatomi lensa
Kapsul
2. Epitel subkapsul
3. Kortex dan nukleus
1.
menghalangi objek.
Peka terhadap sinar atau cahaya.
Dapat melihat ganda pada satu mata.
Kesulitan untuk dapat membaca.
Lensa mata berubah menjadi buram.
Imatur
Matur
Kekeruhan
Ringan
Sebagian
Cairan
lensa
Normal
Bertamba Normal
h
Berkurang
Iris
Normal
Terdorong Normal
Tremulans
Bilik mata
depan
Normal
Dangkal
Normal
Dalam
Sudut bilik
mata
Normal
Sempit
Normal
Terbuka
Shadow
test
Negatif
Positif
Negatif
Pseudopositif
Penyulit
Glaukoma
Seluruh
Hipermatus
Masif
Uveitis +
glaukoma
B
E
N
T
U
K
K
A
T
A
R
A
K
Katarak
nuklear
Katarak kortikal
Katarak
kupuliformis
atau
subkapsularis
posterior
Penatalaksanaan
Ektraksi Katarak Intra Kapsular
Jenis pembedahan
Fakoemulsifikasi
Ametropia
Ametropia disebut juga anomali refraksi atau kelainan refraksi. 3 Mata
ideal adalah mata emetropia, artinya dalam ukuran yang benar. Pada
mata emetropia sinar dari jauh yang datang ke mata akan difokuskan di
retina tanpa akomodasi
Hipermetropia
Miopia
Astigmatisme
PRESBIOPIA
Definisi
Presbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin
kehilangan fleksibilitasnya sehingga membuatnya tidak dapat fokus
pada benda yang dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan
refraksi, dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata
sesuai dengan makin meningkatnya umur
Etiologi
Patofisiologi
Pada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya refraksi
mata karena adanya perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks
lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi cembung. Dengan meningkatnya
umur maka lensa menjadi lebih keras (sklerosis) dan kehilangan
elastisitasnya untuk menjadi cembung. Dengan demikian kemampuan
melihat dekat makin berkurang.
Patofisilogi
Klasifikasi
a. Presbiopi Insipien
b. Presbiopi Fungsional
c. Presbiopi Absolut
d. Presbiopi
e. Presbiopi Nokturnal
Gejala
Penatalaksanaan Presbiopi
Digunakan lensa positif untuk koreksi presbiopi.
40
+1.00 D
45
+1.50 D
50
+2.00 D
55
+2.50 D
60
+3.00 D