You are on page 1of 40

Journal

Influence
Reading

of Having Breakfast on
Cognitive Performance and Mood in
13- to 20-Year-Old High School
Students: Results of a Crossover
Trial

Oleh:
Khairunnisa,S.Ked
Giovianto Ryelcius, S.Ked
Pembimbing:
Dr. Julius Anzar, SpA(K)
BAGIAN / DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
2016

Pendahuluan

Salah satu syarat


kesuksesan
belajar

SARAPAN
Sering
dilewatkan!

Sosiodemografis
Persentase: 10%30%

Anak lebih tua/


remaja
Perempuan >
Laki-laki

Dampak
Negatif
Mengubah sistem metabolik
Mengganggu aspek fungsi kognitif
dan performa di sekolah
Mengganggu ketersedian energi
(glukosa)
Mengganggu sintesis
neurotransmiter

Tujuan
Memberikan kontribusi dalam diskusi
mengenai manfaat sarapan dengan
memberikan
penekanan
pada
performa kognitif dan mood pada
siswa sekolah menengah atas.

Metode
Partisipan dan Lingkup Kerja
Semua siswa 13 tahun yang terdaftar
di 2 sekolah asrama di Jerman Selatan
Orang tua dari siswa telah bersedia
mengikuti penelitian ini dengan
mengisi informed consent
Menyelesaikan kuesioner mengenai
kebiasaan sarapan
Sebesar 104 subjek berpartisipasi
dalam penelitian ini.

Metode
Intervensi
Partisipan dibagi dalam dua kelompok secara acak
setiap partisipan dilakukan tes sebanyak 2 kali,
diberikan dan tidak diberikan sarapan dengan selang
waktu 7 hari
Semua siswa yang berpartisipasi diharuskan untuk
mengonsumsi makan malamnya sehari sebelum
penelitian dilakukan, tetapi tidak diperbolehkan
mengonsumsi makanan apapun setelah jam makan
malam
Minum diperbolehkan
Keesokan paginya, semua siswa dibangunkan sesuai
jadwal
Subjek yang tergabung dalam grup yang menerima
sarapan menerima sarapan yang telah ditetapkan.

Metode
Menu Sarapan

60 gram

20 gram

20 gram

karbohidrat, 992 kJ; protein,


103 kJ; lemak, 895 kJ

30 gram

8:15 AM

10:15 AM

Metode

Metode
Penilaian Fungsi Kognitif dan Mood
Dilakukan tes penilaian mood dengan Verfahren zur
Erfassung des Gefhlszustandes (VGZ) (Skala Penilaian
Mood) yang diciptakan oleh Feist dan Stephan
Dilakukan tes mempertahankan atensi, AufmerksamkeitsBelastungs-Test d2 (Tes atensi d2) yang diciptakan oleh
Brickenkamp
Dilakukan tes belajar dan daya ingat, Lernund
Gedaechtnistest (LGT-3) (Tes Belajar dan Daya Ingat-3)
yang diciptakan oleh Bumler
Pada
akhir
dari
tes,
siswa-siswa
diajak
untuk
menyelesaikan kuesioner mood untuk kedua kali

Metode
Cognitive Functioning
Mempertahankan atensi
Tes d2 adalah sebuah standar instrumen untuk mengukur
kecepatan konsentrasi dan atensi (cancellation test)
Penilaian performa dinilai dari seberapa banyak item yang
diproses, konsentrasi (banyaknya item benar yang
ditandai dikurangi banyaknya item salah yang ditandai),
dan banyaknya kesalahan/errors (banyaknya item yang
salah ditandai dan item yang terlewat).

Metode
Belajar dan Daya Ingat
Tes LGT-3 oleh Bumler adalah sebuah tes untuk menilai
kapasitas belajar dan daya ingat cepat.
Tes ini terdiri atas 6 subtes
1. Jejak
2. Objek
3. Logo
4. Nomor telepon
5. Kosakata Turki
6. Mengingat kembali informasi
. Hasil dari subtes dirangkum dalam tiga kategori: skor total
(semua 6 subtes), memori visuospasial (subtes jejak dan
logo), dan memori verbal (subtes kosakata Turki, nomor
telepon, dan mengingat kembali informasi).

Metode
Mood
Tes VGZ adalah kuesioner yang diisi sendiri yang
digunakan untuk menilai apa yang partisipan rasakan
pada saat ini. subjek diminta untuk menilai 15 item sesuai
dengan mood mereka.
Item tersebut dikelompokan dalam 5 dimensi dari
1. pengaruh negatif (depresi, kesedihan, dan rasa mual),
2. pengaruh positif (senang, baik, dan bahagia),
3. penerimaan informasi (rasa kagum, tertarik, dan tidak
tertarik),
4. gairah (tenang, gugup, dan gelisah), dan
5. waspada (lelah, mengantuk, dan segar).
. Semua jawaban menggunakan skala atas lima poin mulai

Metode
Analisa statistik
Analisa terdiri atas analisis penilaian berulang dari varians
dengan kondisi sarapan (breakfast) (sarapan atau tidak)
sebagai sebuah variabel within-subject dan kelompok
(group) (urutan pengujian) sebagai faktor between-subject.
Analisa dilakukan untuk seluruh populasi studi dan untuk
siswa laki-laki dan perempuan secara terpisah. Karena
adanya deviasi dari standar protokol tes, terdapat 34 siswa
yang dikeluarkan dari hasil analisis tes d2. Seluruh
perhitungan dilakukan menggunakan SAS 9.1 (SAS Institute,
Cary, NC).

Hasil
Sampel Studi

Hasil
Mempertahanan
Atensi

Hasil

Belajar dan Daya Ingat

Hasil

Mood

DISKUSI
Memori
Terdapat efek konsumsi sarapan
yang positif terhadap fungsi memori.
Hasil berbeda pada kelompok lakilaki dan perempuan.

Kewaspadaan
Terdapat peningkatan kewaspadaan
pada pasien yang diberikan sarapan.
Hasil berbeda pada laki-laki dan
perempuan
Laki-laki > perempuan

Mood
Secara teori, komposisi makronutrien
dapat mempengaruhi suasana
perasaan dengan mempengaruhi
sintesis neurotransmiter monoamin.
Pada penelitian ini tidak ada
perubahan suasana perasaan yang
teramati berkaitan secara langsung
dengan komposisi gizi makanan.

KESIMPULAN
Uji klinis acak ini menunjukkan
pengaruh jangka pendek sarapan
yang positif terhadap fungsi kognitif
dan kewaspadaan atas laporan
sendiri oleh tiap subjek pada
pelajar sekolah menengah.
Hasil berbeda antara laki-laki dan
perempuan.

PICO VIA

POPULATION
Penelitian ini dilakukan terhadap
semua siswa 13 tahun yang
terdaftar di 2 sekolah asrama di
Jerman selatan secara penuh (yaitu,
yang tingal di kampus) diundang
untuk berpartisipasi (N=240).
Sebesar 104 subjek (43%)
berpartisipasi dalam penelitian ini.

INTERVENTION
Penelitian ini melakukan intervensi
terhadap dua kelompok
perlakukan,yaitu setiap partisipan
dilakukan tes sebanyak 2 kali,
diberikan dan tidak diberikan
sarapan dengan selang waktu 7 hari.

COMPARISON
Untuk mengidentifikasi jika
pemberian sarapan pada anak
sekolah berpengaruh terhadap
performa kognitif dan mood, peneliti
membandingkan pemberian sarapan
pada anak sekolah dengan metode
uji acak silang.

OUTCOME
Kemampuan konsentrasi setelah sarapan
mendekati kesan bermakna (F = 2.81, P = .098)
ketika seluruh populasi studi dipertimbangkan.
Namun, terdapat interaksi kelompok sarapan
yang signifikan untuk kemampuan konsentrasi (F
= 134.73, P < .001). Sarapan tidak berpengaruh
pada total jumlah dari item yang diproses. Ketika
hasil penelitian dibagi berdasarkan jenis kelamin,
tidak ada siswa laki-laki maupun siswa
perempuan yang diuntungkan dari konsumsi
sarapan.

Total dari skor daya ingat tidak


dipengaruhi sarapan pada seluruh
studi populasi. Ketika hasil penelitian
dibagi menjadi memori verbal dan
memori visualspasial, terdapat
pengaruh utama sarapan pada
memori visuospasial pada seluruh
populasi penelitian (F = 4.95, P = .
028). Untuk memori verbal, tidak ada
pengaruh dari sarapan pada seluruh

Konsumsi sarapan menyebabkan


adanya peningkatan dalam pengaruh
positif (time 1: F = 6.00, P = .016;
time 2: F = 2.81, P = .097),
penerimaan informasi (time 2: F =
2.89, P = .094), dan kewaspadaan
(time 1: F = 8.86, P = .004; time 2: F
= 12.15, P = .001) dan sebuah
penurunan pada pengaruh negatif
(time 1: F = 4.49, P = .037) pada

VALIDITY
Is the research question well-defined
that can be answered using this
study design?
Ya. Metode penelitian dengan studi
uji acak silang dapat menjawab
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengidentifikasi apakah pemberian
sarapan pada anak sekolah
berpengaruh terhadap performa
kognitif dan mood pada anak

Does the author use appropriate


methods to answer their question?
Ya. Metode yang digunakan
penulisan dalah analytics statistics,
metode ini tepat untuk
mengidentifikasi kesetaraan sesuai
dengan tujuan penelitian.

Is the data collected in accordance with


the purpose of the research?
Ya. Data yang diambil sesuai dengan
tujuan penelitian. Subjek penelitian adalah
semua siswa 13 tahun yang terdaftar di
2 sekolah asrama di Jerman selatan
secara penuh (yaitu, yang tingal di
kampus) diundang untuk berpartisipasi
(N=240). Sebesar 104 subjek (43%)
berpartisipasi dalam penelitian ini.

Was the randomization list concealed


from patients, clinicians, and
researchers?
Randomasi tidak terlalu dijelaskan
dalam jurnal ini, namun dijelaskan
bahwa randomisasi dilakukan oleh
peneliti sehingga terbagi menjadi
dua kelompok.

Interventions and co-interventions


Were the performed interventions described in
sufficient detail to be followed by others?Other
than intervention, were the two groups cared
for in similar way of treatment?
Penelitian ini melakukan intervensi terhadap
dua kelompok perlakukan,yaitu setiap partisipan
dilakukan tes sebanyak 2 kali, diberikan dan
tidak diberikan sarapan dengan selang waktu 7
hari.

IMPORTANCE
Is this study important?
Ya, penelitian ini penting karena hasil
penelitian ini dapat diaplikasikan
pada negara-negara baik negara
maju maupun berkembang, untuk
memperbaiki performa dari anakanak sekolah.

APPLICABILITY
Are your patient so different from
these studied that the results may
not apply to them?
Tidak

Is your environment so different from


the one in the study that the
methods could not be use there?
Tidak

KESIMPULAN
Jurnal ini valid, penting, dan dapat
diterapkan sehingga jurnal ini dapat
digunakan sebagai referensi.

40

You might also like