You are on page 1of 22

FUZZY LINIER

PROGRAMMING
PATIMAH FITRI (H1L014004)
IHZA FAJRIARDI (H1L014035)
DINDA TRI PAMUNGKAS (H1L014049)

Linear Programing
Linear Programing merupakan metode matematika yang
dapat digunakan untuk mengoptimalisas suatu masalah. Pada
linear programing, permasalahan dimodelkan secara tetap dengan
menggunakan parameter-parameter yang umum digunakan. Pada
linear programing, keberadaan data dan formulasi yang digunakan
juga sudah bersifat tertentu, pasti dan tidak menimbulkan
ambiguitas.

Salah satu contoh model linear


programing (Zimmermann, 1991):

Maksimumkan:
f(x)=cTx
dengan batasan:
Ax b
x0
dengan c,xRn,bRm,ARmxn.

atau

Minimumkan:
f(x)=cTx
dengan batasan:
Ax b
x0
dengan c,xRn,bRm,ARmxn.

Penjelasan
A, b dan c adalah bilangan-bilangan crisp, tanda
pada kasus maksimasi dan tanda minimasi juga
merupakan
crisp,
demikian
juga
perintah
maksimumkan atau minimumkan merupakan bentuk
imperatif tegas.

Pengecualian
Jika diasumsikan bahwa keputusan linear programing akan
dibuat pada lingkungan fuzzy, maka bentuk diatas akan
mengalami sedikit perubahan, yaitu (Zimmermann, 1991):

Bentuk imperatif pada fungsi objektif tidak lagi benarbenar maksimum atau minimum, karena adanya
beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan dalam
suatu sistem.

Tanda (pada batasan) dalam kasus maksimasi dan


(pada batasan) dalam kasus minimasi tidak lagi bermakna
crisp secara matematis, namun sedikit mengalami
pelanggaran makna. Hal ini juga disebabkan karena
adanya beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam
sistem yang mengakibatkan batasan tidak dapat didekati
secara tegas.

Fuzzy Linear Programing

Kasus maksimasi:
Tentukan x sedemikian hingga :

cT x z

Ax b

x0

Kasus minimisasi:
Tentukan x sedemikian hingga:

cT x z

Ax b

x0

Bentuk

FLP:

Tentukan x sedemikian hingga:

Bx d

x0

dengan:
B=

d=; (untuk kasus maksimasi)


B=

d=; (untuk kasus minimasi)

Keanggotaan pada himpunan


fuzzy

Fungsi
keanggotaan untuk model keputusan himpunan

fuzzy:
i

[Bix]}

Dengan mengharapkan solusi terbaik langkah


sebelumnya, maka solusi sebenarnya adalah:

Jika nilai maka batasan ke-i benar-benar dilanggar,


sebaliknya jika maka batasan ke-i benar-benar
dipatuhi. Nilai akan naik secara monoton pada selang
[0,1],yaitu (Zimmermann,1991):

i=0,1,2,,m

0
di di+pi
pi
Fungsi keanggotaan (Zimmermann,1991)

i = 0,1,2,,m
pi = toleransi interval yang diperbolehkan untuk melakukan pelanggaran

Dengan

mensubsitasikan ke akan diperoleh:

Dari grafik fungsi keanggotaan sebelumnya, dapat dilihat


bahwa, semakin besar nilai dominannya akan memiliki
nilai keanggotaan yang cenderung semakin kecil. Sehingga
untuk mencari nilai -cut dapat dihitung sebagai = 1-t,
dengan:
di + tpi = ruas kanan batasan ke-i

Dengan demikian akan diperoleh bentuk linear programing


baru sebagai berikut:
Maksimumkan :
Dengan batasan : pi + Bix di + pi,
x0

i = 0,1,,m

KASUS 7.2 (Hal.363)

Seorang pengusaha muda yang memiliki 3 buah pabrik sedang


menghadapi masalah yang berkaitan dengan pembuangan limbah
dari pabriknya. Selama ini pengusaha tersebut membuang
limbah ke sungai sehingga menimbulkan 2 macam polutan.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia bermaksud melakukan
pemrosesan limbah buangan. Diperoleh informasi dari
seorangkonsultan.bahwa untuk memproses limbah dari pabrik 1
diperlukan biaya sebesar Rp 15.000/ton dengan kemampuan
dapat mengurangi polutan-1 sebanyak 0,1 ton dan polutan-2
sebanyak 0,45 ton dari setiap 1 ton limbah. untuk memproses
limbah dari pabrik 2 diperlukan biaya sebesar Rp 10.000/ton
dengan kemampuan dapat mengurangi polutan-1 sebanyak 0, ton
dan polutan-2 sebanyak 0,25 ton. untuk memproses limbah dari
pabrik 3 diperlukan biaya sebesar Rp 20.000/ton dengan
kemampuan dapat mengurangi polutan-1 sebanyak 0,4 ton dan
polutan-2 sebanyak 0,3 ton limbah

Peraturan pemerintah mengharuskan ketiga pabrik tersebut untuk


mengurangi polutan-1 paling sedikit 30 ton dan polutan-2 paling
sedikit 40 ton. Namun demikian, mengingat posisi ketiga pabrik
tersebut sangat jauh dari pemukiman penduduk, maka pemda
setempat masih memberikan toleransi ambang pengurangan
polutan-2 sampai 35 ton.

Berdasarkan kondisi tersebut, berapakah jumlah limbah pabrik-1


,2 dan 3 yang harus diproses agar biaya pemrosesan yang
dikeluarkan seminim mungkin?

EVALUASI JOB PADA


LINGKUNGAN FUZZY
Selama ini penggajian karyawan dalam suatu perusahaan
seringkali dibuat dengan ketentuan yang sifatnya tegas.
Misalkan, pembayaran gaji berdasarkan masa kerja, atau
berdasarkan golongan, atau berdasarkan pendidikan tertinggi
suatu karyawan. Padahal dalam kenyataannya, banyak sekali
faktor lain yang mempengaruhi berat ringannya pekerjaan atau
tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang karyaan dalam
menjalankan pekerjaan. Dalam bagian ini, akan diperkenalkan
metode-metode penggajian karyawan dalam mempertimbangkan
faktor-faktor yang bersifat fuzzy.

1.Memiliki kumpulan daftar pekerjaanyang akan digunakan


sebagai basis untuk mengevaluasi suatu pekerjaan. Dikenal
dengan nama benchmark.
2.Menetapkan faktor-faktor kompensasi yang akan menentukn
harga relatif dari suatu pekerjaan.
3.Menetapkan level untuk setiap tiap-tiap faktor dalam tiap-tiap
pekerjaan.
4.Menetapkan batas bawah untuk jumlah level terendah dan batas
atas untuk jumlah level tertinggi.
5.Menetapkan batas bawah selisih antar level dalam setiap faktor.

You might also like