You are on page 1of 13

PEMERIKSAAN FISIK IBU NIFAS

Disusun Oleh
Kelompok 8
Berliana Wahyu K
(1502008)
Krisna Bayu P
(1502022)
Saskiani
(1502035)

Definisi Postpartum
Postpartum adalah masa atau
waktu sejak bayi dilahirkan dan
plasenta keluar lepas dari rahim,
sampai enam minggu berikutnya,
disertai dengan pulihnya kembali
organ-organ yang berkaitan
dengan kandungan, yang
mengalami perubahan seperti
perlukaan dan lain sebagainya
berkaitan saat melahirkan.

Tahapan Postpartum (Masa


Nifas)
a. Puerperium Dini
yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama
Islam dianggap
telah bersih dan
bolehbekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial
yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia yang lama 6-8 minggu.
c. Remote puerperium
adalah waktu yang di perlukan untuk pulih
dan sehat sempurna terutama bila selama hamil
atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.

Komplikasi Masa
Postpartum
1. perdarahan

2. infeksi

3. Gangguan
psikologis

4. Gangguan
involusi uterus

Tujuan dan Indikasi Pemeriksaan Fisik


Postpartum

a. Tujuan
. Mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri.
. Memastikan involusi uteri berjalan normal :
uterus berkontraksi, fundus di bawah
pusat, tak ada pendarahan abnormal, tidak
ada bau.
. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
b. Indikasi
. Ibu pasca persalinan , mulai dari 24 jam
pertama hingga 6 minggu

Persiapan Alat

1. Tensi

2. Stetoskop

3.
Termometer

4. Handscon

5. Bengkok

Prosedur Pemeriksaan
Fisik Postpartum
A. Fase Orientasi :
1. Mengucap salam
2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan
3. Menjelaskan prosedur dan
menanyakan kesiapan pasien
4. Menjaga privasi, mencuci tangan, dan
menggunakan APD

B. Fase Kerja
1. Mengatur posisi pasien tidur telentang
2. Memeriksa vital sign ( TD, suhu, nadi, respirasi )
3. Mendengarkan bunyi paru, jantung, dan peristaltik
perut
4. Melakukan pemeriksaan kepala dan leher :
a.Menyisiri dengan kedua telapak tangan dari
bagian kepala
dan rambut (laporkan hasilnya)
b. Memeriksa mata, konjungtiva, dan sklera ( mata
conjungtiva pucat / tidak, sclera ikterus / tidak,
muka udema / tidak )
c. Memeriksa hidung dilanjutkan mulut dan telinga
d. Memeriksa daerah leher, kesulitan menelan dan
pembesaran kelenjar tiroid

5. Melakukan pemeriksaan Dada


a. Inspeksi kondisi payudara : kebersihan,
pembesaran, hiperpigmentasi, papila
b. Palpasi payudara kanan dan kiri secara
sistematis sampai ketiak raba adanya benjolan,
nyeri
tekan, produksi ASI dan kolostrum
6. Melakukan pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi kebersihan, warna dan bentuk
abdomen
b. Palpasi adanya distensi kandung kemih serta
retensi feses
c. Palpasi uterus : TFU dan kontraksi uterus
d. Mengukur Diastesis Recti Abdominis

7. Melakukan pemeriksaan Genetalia


a. Lokhea : jenis, warna, bau, jumlah dan
konsistensinya
b. Perinium : kaji REEDA
8. Memeriksa ekstremitas atas dan bawah :
kaji adanya edema, varises, dan tanda
Homan
Sign.
9. Memposisikan klien miring kesisi
menjauhi pemeriksa
10. Melakukan pemeriksaan hemoroid
11. Merapikan klien

C. Fase Terminasi
1. Membereskan alat
2. Mengevaluasi keadaan pasien
3. Menyampaikan rencana tindak
lanjut
4. Berpamitan kepada klien
5. Mencuci tangan
6. Dokumentasi hasil tindakan

You might also like