You are on page 1of 21

Laporan Kasus

GINEKOMATIA

Pembimbing :
dr. Martanta Tarigan Sp. B

Apa itu Ginekomastia


Ginekomastia : bahasa Yunani yaitu gyvec perempuan dan
mastos yang berarti payudara, yang dapat diartikan
sebagai payudara seperti perempuan.
Pembesaran jinak payudara laki-laki yang diakibatkan
proliferasi komponen kelenjar.
Ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan
rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang terletak
dibawah regio areola baik unilateral maupun bilateral yang
nyeri saat ditekan
Atau pembesaran payudara yang progresif yang tidak
menimbulkan rasa sakit.2,7

Pada pria dan wanita payudara adalah sama sampai masa


pubertas, sampai estrogen dan hormon-hormon lainnya
mempengaruhi perkembangan payudara pada wanita dan pria.

Payudara terdiri dari jaringan kelenjar fibrosa dan lemak.


Jaringan-jaringan ini terpisah dari otot-otot dinding dada, otot
pektoralis dan seratus anterior oleh jaringan ikat. Sedikit di
bawah pusat payudara dewasa terdapat puting (papila
mamaria), tonjolan yang berpigmen dikelilingi oleh areola,
puting mempunyai perforasi pada ujungnya dengan beberapa
lubang kecil-kecil, apertura duktus laktiferosa. Tuberkel-tuberkel
montgomery adalah kelenjar lemak pada permukaan areola.

Vaskularisasi
Payudara
A. Mammaria interna, A.
Thoracalis Internus, A.
Thoracalis Lateralis, A.
Acromiothoracic. Selain
itu terdapat pasokan
darah juga dari cabang
A. Intercostalis dan A.
Subscapilaris.
Drainase vena melalui
pembuluh darah sesuai
pasokan arteri.

Getah bening di sekitar payudara


Aliran Limfe :
Pembuluh getah bening aksila :
KGB interpektoral (Rotters) dan KGB
sepanjang vena aksilaris dan cabangcabangnya di bagi kedalam beberapa
level :
Level I (Low axilla) : KGB terletak di
bawah otot pektoralis minor.
Level II (Mid axilla) : KGB terletak
dibelakang otot pektoralis minor
Level III (Apical axilla) : KGB terletak di
atas otot pektoralis minor, di puncak
axilla.

Pembuluh getah bening mammaria


interna

Klasifikasi berdasarkan American Society of Plastic


Surgeon :
Grade I: pembesaran payudara kecil dengan pembesaran kecil
(sebesar kancing) jaringan sekitar areola
Grade II: pembesaran payudara sedang, melebihi batas areola
dengan tepi yang tidak jelas pada dada
Grade III: pembesaran payudara sedang melebihi batas areola
dengan tepi yang berbeda dari dada dengan redundansi kulit
Grade IV :pembesaran payudara besar dengan kulit redundansi
(kelebihan) dan adanya feminisasi payudara

Etiologi Ginekomastia

Daftar obat yang bisa menyebabkan Ginekomastia

Patogenesis Ginekomastia
Estradiol adalah hormon pertumbuhan pada payudara yang
dapat meningkatkan proliferasi jaringan payudara.
Sebagian estradiol pada pria didapat dari konversi
testosteron dan adrenal estron. Mekanisme dasar
ginekomastia adalahpenurunan produksi androgen,
peningkatan produksi estrogen dan peningkatan
availabilitas prekursor estrogen untuk konversi estradiol.

Peningkatan konsentrasi estrogen serum


Penurunan konsentrasi androgen serum
Masalah reseptor androgen
Hipersensitivitas pada jaringan payudara

Diagnosis
Pastikan Ginekomastia.
Bedakan dengan pembesaran jaringan lemak
subareolar payudara tanpa proliferasi
kelenjar(psuedoginekomastia).

Diagnosis
Pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis
ginekomastia
Pada pasien ginekomastia akan didapatkan
benjolan yang kenyal dan berbatas tegas dan
berada ditengah dan puting susu serta
mudah dipalpasi. Sedangkan pada
pseudoginekomastia tidak ada hambatan
saat kedua jari dipertemukan.

Diagnosis
Setelah diagnosis ditegakkan Etiologi.....
Riwayat penggunaan obat-obatan dan juga riwayat kelainan hati dan ginjal?
palpasi pada payudara untuk membedakan dengan pembesaran akibat
jaringan lemak ?
Riwayat penurunan berat badan, takikardi, gemetar, diaporesis dan
hiperdefekasi? dapat membantu ke arah hipertiroid
Pemeriksaan palpasi pada testis juga perlu dilakukan untuk menilai apakah
ada rasa sakit atau tidak?
Gejala-gejala dan hipogonadisme juga perlu di periksa, seperti penurunan
libido, impotensi, penurunan kekuatan dan juga atrofi testis?
. Pemeriksaan yang teliti terutama untuk massa di abdomen, dapat
membantu dalam menemukan kanker adrenocortical

Diagnosis.....Penunjang
Mammografi atau FNA kanker atau ginekomastia,
meskipun biopsy bedah harus dilakukan jika kedua
prosedur sebelumnya tidak menunjukkan adanya proses
keganasan.
Pada pasien dengan kemungkinan neoplasma testikular
dapat dilakukan USG testis.
Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan
pemeriksaan kadar serum hormon-hormon tertentu
untuk dapat menentukan etiologi, seperti pemeriksaan
gonadotropin korionik serum (hCG), testosterone,
estradiol dan LH.

Penatalaksanaan
Penanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan
penyebabnya. Secara umum tidak ada pengobatan bagi
ginekomastia fisiologis. Tujuan utama pengobatan
adalah untuk mengurangi kesakitan dan menghindari
komplikasi. Penanganan ginekomastia meliputi tiga hal
yaitu observasi, medikamentosa dan operasi.

Penatalaksanaan....Observasi
Observasi, Pada pasien konsumsi obat Ginekomastia.
Obat stop, evaluasi 1 bulan, jika memang obat itu
penyebabnya maka diganti dengan obat lain.
Observasi juga dapat dilakukan pada keadaan
fisiologis, termasuk pasien usia pubertas dan memiliki
pemeriksaan fisik dan testis yang normal. Pasien
tersebut dievaluasi selam 6 bulan

Penatalaksanaan....

Medikamentosa

Clomiphene (anti estrogen) dapat diberikan dengan dosis 50-100 mg


setiap hari selama 6 bulan. Efek samping obat ini dapat mengakibatkan
gangguan penglihatan, muntah dan bintik merah.
Tamoxifen (antagonis estrogen) dapat diberikan dengan dosis 10-20 mg
dua kali sehari selama 3 bulan. Efek samping obat ini dapat mengganggu
epigastrium dan mual.
Danazol, obat testosteron sintetik, yang menghambat sekresi LH dan FSH
dan menurunkan sintesis estrogen di testis. Diberikan dengan dosis 200
mg dua kali sehari. Efek samping obat ini adalah akne, penambahan berat
badan, retensi cairan, mual dan hasil fungsi hati yang abnormal.
Testolactone (inhibitor aromatisasi), diberikan 450 mg sehari selama 6
bulan. Efek samping obat ini adalah mual, muntah dan udem.

Penatalaksanaan....Operatif
Surgical Resection (Subkutaneus Mastektomi)

(a) Webster incision, (b) Webster incision yang diperlebar ke arah


medial dan lateral, (c) Transverse incision, (d) Triple-V incision, (e)
Teknik yang paling sering digunakan untuk reseksi kulit dan
transposisi puting susu (Letterman Technique), (f) Teknik yang
digunakan pada ginekomastia massif.

Penatalaksanaan....Operatif
Liposuctio-assisted mastectomy
Liposuctio-assisted
mastectomy
merupakan salah satu jenis operasi untuk
pseudognikomastia.
Insisi dibuat sekitar 1 cm diatas areola, lalu
jaringan kelenjar dan parenkim disedot keluar.
Diperkenalkan pertama kali pada tahun
1980an. Sekarang digunakan ultrasonic
liposuction yang meningkatkan hasil koreksi
payudara. Komplikasi pascaoperasi ini lebih
kecil dibandingkan dengan operasi open
mastektomi.

Prognosis
Prognosis dari ginekomastia baik untuk semua etiologi.
Suatu studi menunjukkan 90% pasien ginekomastia
fisiologis membaik dalam 2 tahun. Pasien ginekomastia
akibat keadaan patologik dapat membaik dengan terapi
obat dan pembedahan.

Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan
mastektomi subkutan adalah perdarahan post operasi,
infeksi, asimetris dada, jaringan parut dan
pembentukan hematom atau seroma.12,19,21 Penyebab
ketidakpuasan pasien termasuk tampilan jaringan parut
ketidakrataan dari kulit, puting dan ketidak pekaan kulit
dan nyeri kronis21. Pada pasien ini dilakukan
pemasangan drain, didapatkan produk yang minimal
sampai hari ke 3 (tiga) pasca operasi. Setelah follow up
bulan ke 3 (tiga), tidak terdapat tanda-tanda residif dan
bekas luka operasi yang minimal, tidak adanya nekrosis
dari nipple, dan sensasi pada daerah nipple masih
dirasakan normal..

You might also like