Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHALUAN
BRONKOPNEUMONIA PADA ANAK
DEFINISI
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim
paru yang melibatkan bronkus yang berupa distribusi
bercak-bercak (Patchy Distributrsi) Bremnele, 2013.
Bronko Pneumonia adalah penyakit peradangan akut
pada paru yang disebabkan oleh injeksi mikroorgaisme
dan sebagian kecil disebabkan oleh penyakit non infeksi
yang akan menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan
gangguan pertukaran gas setempat (Bradly et.al.2011)
ETIOLOGI
1. Bakteri
2. Jamur
3. Virus
4. Kimiawi
MANIFESTASI KLINIS
Bronkopneumonia biasanya didahuli oleh infeksi saluran
nafas bagian atas selama beberapa hari. Suhu naik 39-40 0C
dan mungkin disertai dengan kejang. Anak dapat gelisah,
dispnea pernasfasan cepat dan dangkal disertai pernafasan
cuping dan sianosis disekitar hidung dan mulut. Gejala
disertai batuk setelah beberapa hari dimana pada awalnya
batuk kering, kumudian menjadi batuk produktif ( Bannete,
2013).
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi lesi di paru
Pneumonia lobaris
Pneumonia intersikalis
Bronkopneumonia
Berdasarkan asal infeksi
Pneumonia yang didapat di masyarakat (Community Acquired Pneumonia)
Pneumonia yang didapat di RS (Hospital Besed Pneumonia)
Berdasarkan mikroorgaisme penyebab
Pneumonia bakteri
Pneumonia jamur
Pneumonia mikroplasma
Pneumonia virus
Berdasarkan karakteristik penyakit
Pneumonia tipikal
Pneumonia atipikal
Berdasarkan lama penyakit
Pneumonia akut
Pneumonia persisten
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN DIAGOSTIK
1. Pemeriksaan Radiologi
2. Pemeriksaan Laboratorium
.PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan umum
2. Penatalaksanaan khusus
Pengkajian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Identitas
Riwayat keperawatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Imunisasi
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Nutrisi
Pemeriksan fisik
1. Kardiovaskuler
2. Pernafasan
3. Pencernaan
4. Elimiasi
5. System saraf
6. Muskuluskeletal
7. Endokrin
8. Integument
9. Pengindraan
Diagnose keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Intoleransi aktifitas
3. Nyeri akut
4. Hipertermi
5. Deprivasi tidur
Intervensi keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Tujuan/ kriteria evaluasi NOC
1. Menunjukkan status pernafasan : kepatenan jalan nafas yang dibuktikan oleh
indicator sebagai berikut:
2. Kemudahan bernafas
3. Irama dan freuensi pernafasan dalam rentang normal
4. Pergerakan sputum keluar dari jalan nafas
5. Pergerakan sumbatan keluar dari jalan nafas
Intervensi NIC
6. Kaji keefektifan pemberian O 2, frekuensi, kedalaman dan upaya pernafasan.
7. Kaji faktor yang berhubungan dengan batuk tidak efektif, mukus kental dan
keletihan.
8. Auskultasi dada posterior untuk mengetahui ada tidaknya ventilasi dan suara nafas
tambahan
9. Instruksikan pada keluarga dan anak teknik batuk efektif
10. Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan suction, nebulizer
11. Seimbangkan kebutuhan terhadap pembersihan jalan nafas dengan kebutuhan
untuk menghindari keletihan akibat batuk menjadi persisten/merupakan gejala
dispnea
Hipertermia
Tujuan/ kiteria evaluasi NOC
Pasien akan menunjukkan termoregulasi yang dibuktikan oleh
indikator: peningkaton suhu kulit, hipertermia, dehdrasi,
mengantuk.
Intervensi NIC
1. Pantau hidrasi (turgor kulit, kelembaban membrane mukosa)
2. Pantau denyut nadi dan pernafasan
3. Pantau warna kulit dan suhu
4. Berikan obat antipiretik
5. Gunakan matras dingin, lepas pakaian yang berlebih dan
selimuti pasien
6. Pantau suhu minimal 2 jam
7. Gunakan waslap dingin di aksila, kening, tengkukdan lipatan
paha.
A. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama Pasien : An K
Umur: 4 Tahun 18 Hari
Alamat : Kopensari, Rejoagung
No. RM : 010433
Tanggal Lahir : 07 Maret 2011
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal MRS : 23-03-2015 / 13.30 Wib
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia
Sumber Informasi : Orang tua dan Rekam medis
Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Tn H
Nama Ibu : Ny. D
Pekerjaan Ayah/Ibu : Wiraswasta
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Kopensari, Rejoagung
B. Keluhan Utama
Ayah pasien mengatakan anaknya batuk grok-grok, pilek,
panas sudah 4 hari.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Ayah pasien mengatakan anaknya batuk mulai tanggal 19
Maret 2015 kemudian ayah pasien membawa ke RS
Airlangga Jombang untuk dilakukan pemeriksaan DL dan
Radiologi, kemudian pasien dianjurkan untuk rawat inap
di RSUD PLOSO. Paien dibawa ke IGD RSUD PLOSO
jam 13.30 Wib dan dilakukan tindakan infus serta injeksi
oleh perawat IGD kemudian pasien dipindahkan ke ruang
perawatan anak kelas B.
G. Riwayat Sosial
Ayah pasien mengatakan anaknya suka bermain dengan
temn sebayanya baik dirumah, disekolah maupun di rumah
sakit.
H. Dampak Hospitalisasi
Pada orang tua adalah cemas karena takut anaknya
kenapa-kenapa sedangkan pada anak anak tampak tidak
takut dengan petugas kesehatan.
I Riwayat Spiritual
Ayah pasien mengatakan pasien belum bisa melaksanakan
sholat secara mandiri karena masih kecil, tetapi anak
sering kalau orang tuanya sholat dan mengaji di sore hari.
J. Pengkajian Dasar
1 Oksigenasi
Anak bernafas spontan tanpa bantuan O2 nasal/masker.
Pernapasan
regular
28x/menit.
Bunyi
nafas
bronkovesikuler. Ausultasi paru ronkhi ka/ki.
2. Nutrisi
Di Rumah
: Pasien makan 1-2 x/hari, habis 1
porsi setiap kali makan dengan proporsi nasi, sayur dan
lauk.
Di Rumah Sakit : Pasien makan 3 x/hari, habis porsi
setiap kali makan dengan proporsi nasi tim/bubur, sayur
dan lauk.
5. Istirahat Tidur
Di Rumah
: Pasien tidur siang jam
11.00 14.00, malam tidur jam 21.00 06.00
Wib.
Di Rumah Sakit : Ayah pasien mengatakan
anaknya jarang tidur siang. Tidur malam jam
20.00 06.00 Wib.
6. Aktifitas
Di Rumah : Anak aktif dalam beraktifitas,
pagi pasien sekolah , sore mengaji.
Di Rumah Sakit : Pasien hanya berbaring dan
sekali-sekali berjalan di depan ruang
perawatan. Pasien bermain di tempat tidur.
7. Personal Higiene
Di Rumah
: Pasien mandi dan sikat
gigi 2x sehari pagi dan sore, ganti baju 2x
sehari.
Di Rumah Sakit : Pasien tidak mandi dan
tidak gosok gigi, pasien hanya diseka
dengan air hangat dan diganti
pakaiannya 1x sehari.
5. Mulut
Inspeksi : Bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi bersih, lidah bersih,
tidak ada pembesaran tonsil
6. Telinga
Inspeksi : Simetris ka/ki, terdapat serumen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
7. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena jugularis
Palpasi : Tdak ada nyeri tekan
8. Dada
Inspeksi : Terdapat retraksi dada, bentuk dada simetris ka/ki, tidak
terdapat benjolan
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Terdapat ronkhi/crakels pada kedua cabang bronkus
Masalah Keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif
9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris, belum BAB, BAK 2x
Palpasi : Supel +, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU 7 x/menit
Masalah Keperawatan : 10. Genetalia
Bersih
11. Kulit
Inspeksi : Kulit bersih, lesi
Palpasi : Panas, Suhu 38,30C
12. Ekstremitas
5
5
5
5
Tidak ada dermofitas, tidak ada fraktur
M. Pemeriksaan lab
1. Laboratorium
Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Normal
Darah Lengkap
Hb
13,4
L= 13,4-17,7 g/dl
P= 11,4 15,1 g/dl
Leukosit
9400
Hematokrit
36,2
L = 45 48 % P= 29-42
%
Eritrosit
4.540.000
Trombosit
265.000
150.000
400.000
sel/mm
Hitung Jenis
-/-/-/56/38/6
1 3 / 0 1 / 3 5 / 50
65 / 25 40 / 4 - 10
Pemeriksaan
IGM SALMONELA
( TUBEX TF )
Jenis Pemeriksaan
IGM Salmonela
Hasil
Score 6
Normal
0-2 (-), 3 Border line ; 4
weak, positif (6 10) (+)
2.Hasil Thorax AP
Bronkopneumonia
N. Terapi
Infus D5 Ns 1200 cc/24 jam
Injeksi Cefotaxime 3 x 400 mg
Injeksi Dexametasone 2 x amp
Injeksi Ranitidine 3 x 1/3 amp
Injeksi Atrain 2 x 100 mg
Diagnosa Keperawatan :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Prioritas Masalah
2. Hipertermia
Analisa Data
Etiologi
DS :
-
Ayah
pasien
mengatakan
Problem
Gangguan termoregulasi
Hipertermia
anaknya
Ayah
pasien
mengatakan
batuk grok-grok
anaknya
mengluarkan dahak
DO :
-
Pasien
menggunakan
otot
bantu
pernapasan
-
Retraksi dada +
Ronkhi +
N= 98 x/menit, S= 38,30C,
RR= 28 x/menit
DS :
-
Ayah
pasien
mengatakan
Kulit panas
N= 98 x/menit, S= 38,30C,
RR= 28 x/menit
anaknya
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Tujuan:
1.
1.
Batuk efektif
2.
2.
Mengeluarkan
sekret
secara
efektif
3.
4.
upaya pernafasan
3.
paten
Pada
pemeriksaan
auskultasi 4.
jernih
kriteria hasil:
5.
dibuktikan
oleh
5.
Kemudahan bernafas
6.
7.
8.
pada
anak
dan
indikator
sebagai berikut:
Instrksikan
efektif
6.
Konsultasikan
dengan
dokter
Instruksikan
keluarga
untuk
Hari/Tanggal
Implementasi
Senin, 23-03-2015
1.
14.40 WIB
2.
3.
4.
5.
Menginjeksi: cefotaxime 400 mg, antrain 100 mg, ranitidine 1/3 amp
6.
7.
Selasa, 24-03-2015
1.
07.30
2.
3.
4.
amp
5.
6.
Mengobservasi TTV
Rabu, 25-03-2015
1.
14.40
2.
3.
4.
5.
6.
1/3
Hari/Tanggal
Senin, 23-03-2015
Evaluasi
S: ayah pasien mengatakan anaknya masih panas dan batuk grok-
14.40 WIB
grok
O: - S: 38,30 C, RR: 28 x/m, N: 98 x/m
-
Kulit hangat
Ronkhi (+)
Bibir kering
Selasa 24-03-2015
07.40
grok-grok
O: - Ronkhi (+), retraksi dada (-)
-
Rabu 25-03-2015
S:
07.40
Ayah
pasien
mengatakan
batuknya
sudah
TERIMAKASIH ATAS
PARTISIPASINYA