You are on page 1of 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN
DENGAN HIV/AIDS
KELOMPOK 2 :

1. Waskito Priyowibowo
2. Puji Sulistyowati
3. Trianingsih
4. Dwi Rahmadani
5.Feka Yun Pramesa

LATAR BELAKANG

Diperkirakan saat ini terdapat lebih dari 1,3 juta


penderita HIV dan AIDS akibat jarum suntik. Jika terus
berlanjut, maka diperkirakan pada tahun 2020 jumlah
itu akan meningkat menjadi 2,3 juta orang. 46 persen
di antaranya adalah pengguna narkoba suntik.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang AIDS
(Aquired Immuno Deficiency Syndrome) yang
merupakan penyakit yang menyerang system
kekebalan tubuh manusia, yang dapat memudahkan
atau membuat rentan si pendertia terhadap penyakit
dari luar maupun dari dalam tubuh. AIDS merupakan
penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Definisi
HIV adalah jenis parasit obligat yaitu virus yang hanya

dapat hidup dalam sel atau media hidup. Seorang


pengidap HIV lambat laun akan jatuh ke dalam kondisi
AIDS, apalagi tanpa pengobatan. Umumnya, keadaan
AIDS ini ditandai dengan adanya berbagai infeksi baik
akibat virus, bakteri, parasit, maupun jamur. Keadaan
ini yang dikenal dengan infeksi oportunistik. (Zein,
2006)
AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu
yang merupakan hasil dari infeksi oleh HIV. (Sylvia,
2005)
Acquired immunedeficiency syndrome berarti kumpulan
gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan
yang disebabkan infeksi virus HIV. (Yatim, 2006)

Etiologi
AIDS (Acquired imuno-deficiency Syndrome)

disebabkan virus HIV, termasuk penyakit infeksi


yang mengancam jiwa. Virus HIV merupakan
virus RNA dari family retrovirus dan subfamily
lentiviridae. Dikenal ada 2 serotipe HIV yaitu HIV
1 dan HIV 2. Secara morfologis HIV1 berbentuk
bulat yang terdiri atas bagian inti (core) dan
selubung (envelope). (Nasronudin, 2007).
Berdasarkan pada deretan gen env, HIV-1
meliputi tiga kelompok virus yang berbeda yaitu
M (main), N (New atau non-M, non-O) dan O
(Outlier). Kelompok M yang dominan terdiri dari
11 subtipe atau clades (A-K). Telah teridentifikasi
6 subtipe HIV-2 yaitu sub tipe A-F. (Jawetz, 2001)

Manifestasi klinis
Gejala mayor:

BB menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan


Diare kronis yang berlangsung > 1 bulan
Demam berkepanjangan > 1 bulan
Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
Demensia/ HIV ensefalopati
Gejala minor:

batuk menetap > 1 bulan


dermatitis generalisata
herpes zoster
kandidiasis orofaringeal
herpes simpleks kronis progresif
infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
(komunitas AIDS, 2010)

Cara penularan

Ibu hamil dengan HIV+


Transfuse darah
Jarum suntik yang tercemar HIV
Hubungan seksual dengan penderita HIV

Pencegahan :
a.
b.
c.
d.

Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan

melalui hubungan seksual


melalui darah
melalui jarum
dari ibu dg HIV ke bayinya

Pathway

HIV masuk kedalam tubuh manusia

Menginfeksi sel yang mpy molekul co4


(limfosit,T4,monosit,sel dendrite,sel langerhan)

Mengikat molekul CO4

Memiliki sel target dan memproduksi virus

Sel limfosit T4 hancur

Imunitas turun

Infeksi oportunistik

Sist. Pernafasan

sist.cerna

Peradangan pd jar.paru
MK:nyeri

inf.jamur

akut
demam
penumpukan cairan
MK:hipertermi
sesak nafas

peradangan mulut
Sulit menelan
Anoreksia
Mual,muntah

MK:pola nafas tidak efektif


MK: Nutrisi kurang dari
kebutuhan

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN HIV/AIDS
No. Register
: 423456
Ruang
: Cempaka
Tanggal MRS
: 29 oktober 2016
Jam
: 07.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 30 Oktober 2016
Jam
: 08.00 WIB
Diagnosa Medis
: HIV/AIDS

1. Data subyektif
a) Identitas pasien

Nama pasien : Tn.N


Jenis kelamin : Laki - laki
Umur : 40 tahun
Alamat
: Wonosobo
Suku/Bangsa : Jawa Tengah/Indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan : Sopir
Pendidikan: SMP

b) Identitas Penanggung Jawab Pasien

Nama
: Ny.N
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 38 tahun
Suku/Bangsa
: Jawa Tengah /Indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan : SD
Hubungan dg pasien : istri pasien

RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama

Pasien mengeluh batuk,sesak napas


b. Riwayat kesehatan sekarang
pasien datang dibangsal penyakit dalam
pada tgl 29 0ktober 2015 dg keluhan
batuk,sesak napas,nyeri
dada,demam,mual,vomitus,anoreksia.Hasil
pemeriksaan fisik ditemukan kandidiasis
esofagus,ditemukan banyak bercak bercak
merah dikulit.Berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium didapat leukosit 1500
ul,imunoglobulin meningkat,tes ELISA
positif,hasil foto thorax ditemukan pleura

Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 11 g/dl,


trombosit 160.000/ul, LED 30 mm, Na 8
mmol/L, K 2,8 mol/L, CI 110 mmol/L, protein
3,5. Hasil pemeriksaan ditemukan TD 120/80
mmHg, Nadi 120 x/menit, pernapasan
28x/menit, Suhu 390C, konjungtiva anemis,
sklera tak ikterik, paru-paru ronkhi +/+ dan
wheezing +/-.

c) Riwayat kesehatan dahulu

Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit


narkoba, biasa menggunakan jarum suntik dengan
teman-temannya
d. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang
menderita penyakit seperti klien, tidak ada riwayat
penyakit menurun.
PENGKAJIAN POLA VIRGINIA HENDERSON
1. Pola Oksigenasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak pernah
mengalami sesak napas, bernapas normal tanpa alat
bantu napas.
Selama sakit : pasien mengatakan batuk, sesak napas,
nyeri dada, RR 28 kali/menit, N: 120x/menit, paru-paru
ronkhi +/+ dan wheezing +/-.

2. Pola Nutrisi
.Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 2-3

kali sehari dengan porsi sedang, nasi dengan lauk


pauk, minum 5-8 gelas sehari, BB: 60kg
.Selama sakit : pasien mengatakan nafsu makan
berkurang, vomitus, makan hanya setengah porsi
dan minum 2-3 gelas, BB: 50kg
3. Pola Eliminasi
.Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1x/hari,
dengan konsistensi padat warna kuning kecoklatan.
BAK 4-5 x/hari dengan warna kuning jernih. Tidak
ada keluhan saat BAK maupun BAB.
.Sesudah sakit : pasien mengatakan belum BAB
sejak di RS, BAK normal 4-5x/hari, warna kuning
jernih dan bau khas

4. Pola Aktivitas
.Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat

melakukan aktivitas dengan baik dan lancar


.Sesudah sakit : pasien hanya beristirahat
ditempat tidur, dan tidak banyak melakukan
aktivitas
5. Pola Istirahat dan Tidur
.Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak
ada gangguan ketika tidur, pasien
mengatakan dia bisa tidur sekitar 8-10 jam
per hari
.Sesudah sakit : pasien mengatakan sering
terbangun saat tidur karena nyeri di bagian
dada, dan batuk-batuk yang dialaminya.

6. Pola Berpakaian
.Sebelum sakit : pasien mengatakan

mengganti bajunya 2x/hari dilakukan secara


mandiri
.Sesudah sakit : pasien mengatakan
mengganti bajunya sebanyak 2x/hari dibantu
oleh keluarganya
7. Pola Menjaga Suhu Tubuh
.Sebelum sakit : pasien mengatakan saat
cuaca dingin biasanya menggunakan jaket
dan celana panjang, dan saat cuaca panas
biasanya menggunakan singlet atau kaos dan
menyalakan kipas angin
.Sesudah sakit : pasien mengatakan merasa
dingin dan memakai selimut yang disediakan

8. Pola Personal Hyegiene


.Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa mandi

2x sehari, menggosok gigi 2x sehari, keramas 3-4x


seminggu, dilakukan secara mandiri.
.Sesudah sakit : pasien mengatakan hanya diseka
dengan air hangat 2x sehari, gosok gigi 1x sehari,
belum keramas. Pasien dibantu oleh keluarga.
9. Pola Aman dan Nyaman
.Sebelum sakit : pasien mengatakan merasa
nyaman saat berada bersama teman-temannya
ditempat kerjanya.
.Sesudah sakit : pasien mengatakan kurang
nyaman dengan kondisinya, karena merasa nyeri di
bagian dada, nyeri hilang timbul dan terasa berat,
skala nyeri 7, pasien juga mengalami batuk.

10.Pola Komunikasi
.Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat

berkomunikasi dengan baik, menggunakan


bahasa Indonesia dan Jawa, serta tidak ada
gangguan pendengaran.
.Sesudah sakit : pasien mengatakan dapat
berkomunikasi dengan baik tanpa ada
ganguan
11.Pola Beribadah
.Sebelum sakit : pasien mengatakan
beragama Islam tetapi jarang menjalankan
sholat 5 waktu.
.Sesudah sakit : pasien mengatakan selama
berada di Rumah Sakit belum pernah
melaksanakan ibadah sholat

12.Pola Bekerja
.Sebelum sakit : pasien mengatakan bekerja sebagai

seorang sopir.
.Sesudah sakit : pasien mengatakan selama sakit tidak
dapat bekerja seperti biasa, pasien hanya beristirahat saja
di tempat tidur
13.Pola Rekreasi
.Sebelum sakit : pasien mengatakan sering pergi
bersama teman-temannya.
.Sesudah sakit : pasien hanya tiduran di bed rumah sakit
14.Pola Belajar
.Sebelum sakit : pasien mengatakan belum tahu tentang
penyakitnya, pasien mendapat informasi dari TV, temantemannya atau keluarganya.
.Sesudah : pasien mengatakan selama sakit
mendapatkan informasi tentang penyakitnya dari dokter
dan perawat.

1. Data obyektif

a) Pemeriksaan Umum
.Keadaan Umum : cukup
. kesadaran
: compos mentis
. TD
: 120/80 mmHg
. N
: 120 x/menit
. S
: 390C
. RR
: 28 x/menit

b) Pemeriksaanpenunjang
pemeriksaan
Leukosit
Hemoglobin
Trombosit

hasil
1500 ul

Nilai normal
4.500-10.500

11 gr/dl

12-18

160.000 ul

150.000450.000

Screening HIV

Positif

imunoglobulin

meningkat

Protein total

3,5 g/dl

6.4 8.7

Globulin

1.8 g/dl

2.0 3.6

Natrium darah

8 mmol/l

135 - 147

Klorida darah

110 mmol/l

100 106

Kalium darah

2,8 mmol/l

3.5 5.5

LED

30 mm/jam

10

Rontgen Thorax effusi pleural

c) Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi,

Auskultasi) :
.Kepala : bentuk kepala mesosefal, tidak ada benjolan,
rambut hitam bersih dan tidak rontok.
.Hidung : Bentuk hidung simetris, kebersihan cukup, tidak
ada perdarahan dihidung, tidak ada polip hidung.
.Mulut : kebersihan mulut cukup, sedikit pucat, terdapat
candidiasis oral dan esofagus, mukosa kering, gigi tidak
ada karies.
.Telinga : Simetris kanan dan kiri, kebersihan cukup, tidak
ada lesi, terdapat sedikit serumen, tidak keluar cairan dari
telinga, fungsi pendengaran normal.
.Mata : konjungtiva anemis, sklera non ikterik, tidak ada
gangguan penglihatan.
.Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis.

Dada:

Paru-paru :
I : simetris, ada retraksi dinding dada,
menggunakan Otot bantu pernapasan
P : terdapat efusi pleura kanan
P : hipersonor sisi kanan dan kiri paru
A : paru-paru ronkhi +/+ dan wheezing +/Jantung:
I : tidak terlihat pulsasi
P : ictus kordis normal, terletak pada mid
claficula intercosta ke-5
P : pekak
A : bunyi jantung normal dan tidak ada
gangguan irama jantung

Abdomen :

Inspeksi : tidak ada benjolan, perut simetris


Auskultasi : bising usus normal 12 kali/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada perut
Perkusi : timpani
Ekstremitas :
atas
: tidak ada udema
Bawah : tidak ada udema
Kekuatan otot :
5
5
5
5

integument : kulit terdapat bercak-bercak

merah pada seluruh tubuhnya, lembab.


genetalia : tidak terpasang kateter, bersih

2. ANALISA DATA
No

Data fokus

DS: pasien mengeluh batuk, sesak Pola nafas tidak


efektif
nafas dan nyeri dada.
DO:

TTV:

RR:

28

x/menit,

Problem

N:

Etiologi
Proses infeksi dan
melemahnya otototot pernapasan

120x/menit, Ronchi +/+, Wheezing


+/-, pada foto thorak ditemukan efusi
pleura kanan, adanya tarikan dinding
dada.

DS: pasien mengatakan nyeri


dada.
P: nyeri bertambah saat
aktivitas
Q: terasa berat seperti tertekan
R: dada
S: 7
T: hilang timbul

DO: pasien terlihat meringis


kesakitan memegangi bagian
dadanya. Pada foto thorak
ditemukan efusi pleura kanan,

Nyeri akut

Inflamasi
(peradangan)

n
o

Data fokus

Problem

Etiologi

DS: pasien mengatakan demam

DO: S: 390c, Trombosit : 160.000/ul, LED: 30


mm

Hipertermi

Proses Penyakit

DS: pasien mengeluh mual, vomitus, dan Ketidakseimban Anoreksia dan


anoreksia

gan Nutrisi :

gangguan

DO: hasil pemeriksaan fisik: terdapat

kurang dari

menelan

kandidiasis oral dan esofhagus


A: tinggi badan: 165 cm, BB sebelum
sakit: 60 kg, BB sesudah sakit 50 kg
B: hasil laboratorium : leukosit : 1500/ul,
Hb: 11 gram/dl, trombosit : 160.000/ UL,
LED: 30 mm, Na : 8 mmol/L, K: 2,8
mmol/L, CL: 110 mmol/L, Protein : 3,5, tes
ELISA positif
C: mual, vomitus, kandidiasis oral dan
esofhagus, bercak-bercak merah dikulit,

kebutuhan
tubuh

no Data fokus
5

Problem

DS: pasien mengatakan belum Defisit


tahu tentang penyakitnya
DO:

pasien

sering

dan

pengetahuan

keluarganya

menanyakan

tentang

penyakit yang sedang diderita


pasien.

Etiologi
Kurang informasi

Masalah keperawatan

Pola nafas tidak efektif b.d Proses infeksi dan

melemahnya otot-otot pernapasan


Nyeri akut b.d Inflamasi (peradangan)
Hipertermi b.d Penyakit
Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh b.d Anoreksia dan gangguan
menelan
Defisit pengetahuan b.d Kurang informasi

You might also like