You are on page 1of 14

Efek Fisiologis Blok

Neuroaksial

Efek Kardiovaskular
Akibat dari blok simpatis -> penurunan tekanan
darah (hipotensi).
Efek simpatektomi tergantung dari tinggi blok.
Spinal: 2-6 dermatom di atas level blok sensoris
Epidural: blok pada level yang sama
Hipotensi dapat dicegah dengan pemberian
cairan (pre-loading)
Jika telah terjadi hipotensi: terapi pemberian
cairan dan vasopressor seperti efedrin.
Spinal tinggi atau high spinal (blok pada
cardioaccelerator fiber di T1-T4) -> bradikardi cardiac arrest.

Efek Respirasi
Spinal tinggi / high spinal (blok lebih
dari dermatom T5) -> hipoperfusi
pusat nafas di batang otak ->
respiratory arrest.
Blok pada nervus phrenicus ->
gangguan gerakan diafragma dan otot
perut untuk inspirasi dan ekspirasi.

Efek Gastrointestinal
Mual muntah akibat blok neuroaksial
sebesar 20% -> simpatis terblok ->
aktivitas parasimpatis ->
hiperperistaltik gastrointestinal.

BLOK
PERIFER

Anestesi Lokal
Obat yang menghambat hantaran saraf bila
digunakan secara lokal pada jaringan saraf.
Bekerja pada tiap bagian susunan saraf.
Menghasilkan blokade konduksi / blokade
lorong natrium pada dinding saraf sementara
terhadap rangsang transmisi sepanjang saraf.
Setelah keluar dari saraf diikuti oleh pulihnya
konduksi saraf secara spontan dan lengkap
tanpa diikuti oleh kerusakan struktur saraf.

Persyaratan obat yang boleh digunakan sebagai


anestesi lokal:
Tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf
secara permanen
Batas keamanan harus lebar
Efektif dengan pemberian secara injeksi atau
penggunaan setempat pada membran mukosa
Mula kerja singkat dan bertahan untuk jangka waktu
yang yang cukup lama
Dapat larut air dan menghasilkan larutan yang stabil,
juga stabil terhadap pemanasan.

Mekanisme kerja:
Bekerja pada reseptor spesifik saluran natrium,
mencegah peningkatan permeabilitas sel saraf
terhadap ion natrium dan kalium -> tidak terjadi
depolarisasi pada selaput saraf -> tidak terjadi
konduksi saraf.
Potensi dipengaruhi oleh:
1. Kelarutan dalam lemak, makin larut makin poten.
2. Ikatan dengan protein (protein binding) mempengaruhi
lama kerja.
3. Konstanta dissosiasi (pKa) menentukan awal kerja.

Konsentrasi minimal anestetika lokal


dipengaruhi oleh:
1. Ukuran, jenis dan mielinisasi saraf
2. pH (asidosis menghambat blokade
saraf)
3. Frekuensi stimulasi saraf

Mula kerja bergantung beberapa faktor:


1. pKa mendekati pH fisiologis -> konsentrasi bagian tak
terionisasi meningkat -> menembus membrane sel saraf
-> hasilkan mula kerja cepat
2. Alkalinisasi anestetika lokal -> awal kerja cepat
3. Konsentrasi obat anestetika lokal

Lama kerja dipengaruhi oleh:


1. Ikatan dengan protein plasma karena reseptor anestetika
lokal adalah protein
2. Kecepatan absorpsi
3. Banyaknya pembuluh darah perifer di daerah pemberian

Efek samping terhadap sistem tubuh:


Sistem kardiovaskular:
1.Depresi automatisasi miokard
2.Depresi kontraktilitas miokard
3.Dilatasi arteriolar
4.Dosis besar dapat menyebabkan disritmia/kolaps sirkulasi
Sistem pernafasan:
1.Relaksasi otot polos bronkus
2.Henti nafas akibat paralisis saraf frenikus
3.Paralisis interkostal
4.Depresi langsung pusat pengaturan nafas
Sistem saraf pusat:
1.Parestesia lidah
2.Pusing
3.Tinitus
4.Pandangan kabur
5.Agitasi
6.Depresi pernafasan
7.Tidak sadar
8.Konvulsi
9.Koma

Imunologi : reaksi alergi

Sistem muskuloskeletal : miotoksik (bupivakain > lidokain > prokain)

Komplikasi lokal
1. Di tempat suntikan: edema, abses, nekrosis dan gangrene.
2. Komplikasi infeksi: kelainan tindakan asepsis dan antisepsis.
3. Iskemia jaringan, nekrosis: penambahan vasokonstriktor
yang disuntikkan pada daerah dengan end-artery.
Komplikasi sistemik
1. Reaksi neurologis dan kardiovaskuler.
2. Korteks serebri dan pusat yang lebih tinggi berupa
perangsangan; pengaruh pada pons dan batang otak berupa
depresi.
3. Kardiovaskuler penurunan tekanan darah dan depresi
miokardium serta gangguan hantaran listrik jantung.

Infiltrasi Lokal
Penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan sekitar tempat
lesi
Blok Lapangan (Field Block)
Infiltrasi sekitar lapangan operasi (contoh, untuk ekstirpasi tumor kecil)
Analgesia Permukaan (Topikal)
Obat analgetika lokal dioles atau disemprot di atas selaput mukosa
Analgesia Regional Intravena (Bier Block)
Anestesi jenis ini dapat dikerjakan untuk bedah singkat sekitar 45
menit pada lengan atau tungkai. Biasanya dikerjakan untuk orang
dewasa dan pada lengan.

Beberapa anastetik lokal yang sering


digunakan :
Kokain topikal semprot 4%. Lama kerja 2-30 menit.
Prokain infiltrasi larutan: 0,25-0,5%, blok saraf: 12%, dosis 15mg/kgBB. Lama kerja 30-60 menit.
Lidokain konsentrasi efektif minimal 0,25%,
infiltrasi, mula kerja 10 menit, relaksasi otot cukup
baik. Kerja sekitar 1-1,5 jam.
Bupivakain konsentrasi efektif minimal 0,125%,
mula kerja lebih lambat dibanding lidokain, lama
kerja sampai 8 jam.

You might also like