Professional Documents
Culture Documents
CONTOH KASUS
Seorang pasien laki-laki (bapak A) berusia 75
tahun, dirawat di RS B karena menderita
penyakit tetanus ringan dan PPOK. Pada saat itu
pasien sedang mendapatkan pengobatan valium
yang dimasukan ke dalam infus dekstrose 5%.
Meskipun sudah diingatkan oleh perawat kalau
ada sesuatu yang diinginkan harap meminta
pertolongan perawat ataupun keluarga. Namun
dengan niat yang tidak ingin menggangu
perawat maupun anaknya yang sedang tidur,
Bapak A pergi ke kamar mandi sendiri.
Perawat
Sarana
Prasarana
SPO
Organisasi dan
Manajemen
Penjelasan
Pasien tidak diberi penjelasan bahwa ia berisiko besar mengalami
jatuh
Pasien memiliki risiko jatuh (menggunakan valium, penyakit lebih
dari satu)
Tidak memberikan edukasi tentang risiko jatuh
Tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai manajemen
pasien jatuh
Tidak mengetahui factor factor risiko apa yang memudahkan
pasien jatuh.
Kondisi lantai, kamar mandi, lampu,kebersihan, kursi roda dan
bed/tempat tidur tidak memenuhi syarat
Obat valium sebagai factor risiko pasien mengalami jatuh
Tidak ada tanda-tanda pengenal pasien berisiko jatuh (missal
segitiga merah yang digantung di bed pasien)
Tidak ada SPO yang berhubungan dengan pencegahan dan
penanganan pasien jatuh.
Tidak ada kebijakan manajemen pasien jatuh
Kepedulian terhadap pasien berisiko jatuh masih rendah
Komitmen terhadap upaya pencegahan fall masih lemah
Tidak adanya kebijakan mengenai fall
Pelatihan manajemen pasien jatuh tidak tersytuktur (minimal)
Tidak ada buku pedoman manajemen pasien jatuh