Professional Documents
Culture Documents
1. AUTOPSI ANATOMI
Bedah mayat yang dilakukan untuk
mengetahui susunan anatomi, sistem
organ dan organ (jaringan) tubuh manusia,
demi kepentingan pendidikan.
2. AUTOPSI KLINIK
Bedah mayat yang dilakukan untuk
mengetahui sebab kematian dari seorang
pasien yang dirawat di Rumah Sakit, dengan
tujuan untuk kesehatan.
3. AUTOPSI FORENSIK / MEDIKOLEGAL
Bedah mayat yang dilakukan untuk
membantu proses peradilan.
5.
6.
7.
8.
7. PP. No.18/1981
Tentang bedah mayat klinis dan bedah
mayat anatomis serta transplantasi alat
dan atau jaringan tubuh manusia.
8. Keputusan Menhankam PANGAB No. Kep/
b/ 20n/ 1972
Tentang bedah mayat klinis dalam
lingkungan ABRI.
9. Surat Edaran Menkes No.1342/ Menkes/ Se/
XII/ 2001
Tentang Pelaksanaan Autopsi Forensik.
PERSIAPAN AUTOPSI
PETUNJUK AUTOPSI
ALAT-ALAT AUTOPSI
1.PEMERIKSAAN LUAR.
2.PEMERIKSAAN LUAR DAN DALAM (BEDAH
MAYAT/ AUTOPSI).
PEMERIKSAAN LUAR
8. Identifikasi mayat
Umum: jenis kelamin, perkiraan umur,
perkiraan panjang dan perkiraan berat
badan (status gizi), warna kulit, berkhitan
atau tidak, rambut (panjang, pendek atau
botak), bentuk rambut, warna rambut, dll.
Khusus: tanda kenal khusus yang didapat
saat lahir/ kongenital (misal: cacat bawaan,
bentuk susunan gigi, dll) atau didapat
selama hidup/ buatan manusia
(misal: bekas operasi/ sikatrik, tatto, dll).
1.Kepala.
2.Wajah (dahi, mata, hidung, pipi, telinga, bibir
dan rongga mulut serta rahang).
3.Leher.
4.Dada.
5.Perut.
6.Punggung.
7. Pinggang.
8. Pinggul/ bokong.
9. Dubur.
10.Alat kelamin.
11.Anggota gerak atas.
12.Anggota gerak bawah.
PEMERIKSAAN DALAM
1. INCISI I
Incisi (pisau/ scaple) dimulai dari bawah
dagu, tepat di garis tengah tubuh hingga
simphisis pubis dan sedikit dibelokkan
ke arah kiri (dari tubuh mayat) saat
berada di daerah pusat.
2. INCISI Y
PENGANGKATAN ORGAN
1.
2.
3.
4.
5.
TEKNIK VIRCHOW.
TEKNIK ROKYTANSKI.
TEKNIK LETULLE.
TEKNIK GOHN.
TENKIK KOMBINASI.
1. VIRCHOW
Merupakan teknik tertua.
Prinsip kerja: organ-organ dikeluarkan
satu persatu, lalu langsung diperiksa (agar
kelainan yang terdapat pada masingmasing organ dapat segera terlihat).
Kelemahan teknik ini, hubungan
anatomik antar organ dalam satu sistem
organ menjadi hilang.
2. ROKITANSKY
Prinsip kerja: organ-organ dilihat dan
diperiksa dengan melakukan beberapa
irisan in situ.
Seluruh organ-organ tersebut dikeluarkan
dalam kumpulan sistem organ (en bloc).
Kelemahan teknik ini, tidak memiliki
keunggulan yang nyata dibanding
teknik lainnya.
3. LETULLE
Prinsip kerja: pengangkatan organ- organ
tubuh pada teknik ini disebut
en
masses.
Hubungan antar organ-organ tetap
dipertahankan.
Kelemahan teknik ini, ini sukar
dilakukan tanpa pembantu (asisten),
karena sulitnya mengeluarkan organ
secara serentak dari dalam tubuh.
di
4. GOHN
Prinsip kerja: setelah rongga tubuh
dibuka, organ leher dan dada (1) diangkat
lebih dahulu, kemudian hati, limpa dan
organ-organ pencernaan (2),
serta
terakhir organ-organ urogenital (3),
sebagai tiga kumpulan organ (block).
Dengan sebelumnya diikat dan potongan
dilakukan di antara 2 ikatan tsb.
5. KOMBINASI
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik
FKUI pertama kali menggunakan teknik
autopsi ini, dan merupakan modifikasi
dari teknik Letulle.
Prinsip kerja: organ-organ dikeluarkan
dalam 2 bloc.
Organ-organ dada dan leher (1),
Usus diangkat mulai dari perbatasan
duojejunal sampai perbatasan rectosigmoid, kemudian organ-organ perut
lainnya serta urogenital (2).
PEMERIKSAAN ORGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
11.
Otak.
Jantung
pembuluh darah.
Saluran nafas.
Paru.
Saluran makan atas.
Lambung.
Usus.
Hati.
Kantong empedu.
11.Limpa.
12.Ginjal.
13.Saluran dan kantong kemih serta prostat
(laki-laki).
14.Rahim.
15.Testis (pelir).
16.Kelenjar tubuh.
17.Pemeriksaan pada kasus-kasus tertentu.
1. PEMERIKSAAN OTAK
Bentuk
= spt tulang kepala.
Berat
= 1500-1800 gram.
Permukaan= berlekuk-lekuk (gyrus).
Teraba
= lunak.
Dalam sulcus = -/+ 1 cm.
Lebar sulcus
= -/+ 0,5 cm.
9. Ventrikel di otak
a. Ventrikel I dan II (disebut ventrikel
lateralis) berada dalam hemisfer cerebri.
b. Ventrikel III berada di daerah
diencephalon.
c. Ventrikel IV berada di daerah
mesencephalon diantara pons dan
cerebellum.
Semua ventrikel berisikan cairan LCS.
CIRCULUS WILLISI
DIBENTUK OLEH
PENYAKIT OTAK
1. Tumor/ carcinoma.
2. Stroke non haemoragik (iskemik), akibat
hipertensi.
3. Stroke haemoragik, kibat hipertensi.
4. Infark serebral, akibat emboli, stroke iskemik.
5. Meningitis.
6. Epilepsi.
7. Arteriosklerosis serebral.
8. Perdarahan epidural.
9 . Perdarahan sub arachnoid, akibat anurisme
bery di sirculus wilicii.
10.Perdarahan sub dural.
11.Perdarahan batang otah akibat hipertensi dan
tumor, epilepsi.
2. PEMERIKSAAN JANTUNG
Bentuk
= selaput tebal.
Warna
= putih keabuan.
Permukaan
= rata.
Berisi
= cairan kantong jantung.
Teraba
= licin.
Volume cairan = 20-30 ml.
Kekeruhan cairan
= jernih.
Kekentalan
= sedikit kental.
Bentuk
Berat
Warna
Permukaan
Berisi
Teraba
7. Panjang keliling;
1. Katup trikuspidalis
= 11 cm.
2. Katup bicuspudalis
= 9,5 cm.
3. Katup a. pulmonalis
= 7 cm.
4. Katup aorta
= 6,5 cm.
8. Tebal otot bilik kanan= 3-5 mm.
9. Tebal otot bilik kiri = 12-14 mm.
1) A. CORONARIA (JANTUNG)
Membuka pemb. darah a. coronaria,
dengan sayatan/ potongan
melintang (scaple) pada tiap jarak 0,5
cm, mulai dari muara pemb. darah a.
coronaria kanan dan kiri (pangkal
aorta) hingga ke arah distal.
Selama melakukan pembukaan
pemb. darah a. coronaria, dinilai:
tanda kekerasan, kelainan dan
penyakit.
2) A. CAROTIS (LEHER)
Pemb. darah a. carotis berada pada bagian
dasar dari trigonum carotied leher kanan
dan kiri (dekat trachea).
Setelah incisi (scaple) kulit leher,
bebaskan fascia dan otot leher depan
kanan dan kiri.
Potong (gunting/ scaple) pemb.
darah a. carotis (gunting/ scaple) sejauh
mungkin, pada bagian bawah dan atas.
1.Arterosclerosis.
2.Penyakit jantung hipertensif: hipertropi
ventrikel atau Decompensasi Cordis (DC), gagal
jantung atau Congesti Heart Failure (CHF),
Penyakit Jantung Ischemic (PJI).
3.Trombsis coronaria.
4.Infark miocard.
5.Ruptur coroner.
6.Miocard fibrotic.
7. Pericarditis.
8. Aneurisme.
9. Miocarditis.
10.Endocarditis.
11.Reumathoidd heart deasses (RHD).
12.Cardiomiopati.
13.Penyakit jantung kongenital (PJK)/
kebocoran katub dan sekat jantung:
Atrial septal defect (ASD), Atresia
pulmoner (SP) atau Tetralogi fallot
(TF), Ventrikuler septal defect (VSD)
dan Stenosis pulmoner (SP).
Bentuk
= spt tabung pipa.
Permukaan
= berlekuk (ring).
Teraba
= keras.
Panjang pharix
= 10-12,5 cm.
Panjang trchea
= 10-12 cm,
diameter 2,5 cm dan memiliki cincin
cartilago 16-20 dan berbentuk huruf C.
6. Bronchus kanan
= 2,5- 5 cm.
(lebih pendek).
7. Bronchus kiri
= 6-7,5 cm.
(lebih panjang).
5. PEMERIKSAAN PARU-PARU
10.Pinggir/ tepi
= tumpul (bila berisi udara/
cairan/ tumor, dll).
11.Piinggir/ tepi
= tajam (bila tidak berisi
udara).
12.Paru kanan
= 3 lobus
13.Paru kiri
= 2 lobus.
14.Selaput rongga dada = Pleura parietal.
15.Selaput paru
= Pleura viseral.
1.Ashma brochial.
2.Pneumothoraks.
3.Trombhoembolus arteri pulmonalis.
4.Penumonia.
5.Oedem paru atau epiglotis/ glotis.
6.Haemoptosis (TBC, tumor/ carcinoma,
aneurisme, abses paru, dll).
7.dll.
Bentuk
= spt tabung pipa.
Panjang
= 20-25 cm.
Permukaan
= rata.
Teraba
= kenyal.
Warna
= putih kekuningan.
1. Tumor/ carcinoma.
2. Perdarahan, oleh karena rupture
pemb. darah.
3. Oedema glotis.
4. Laringitis difteri.
5. Ulcus/ tukak/ abses laring.
6. dll.
7. PEMERIKSAAN LAMBUNG
Bentuk
= spt huruf J.
Warna
= putih kekuningan.
Permukaan = rata.
Perabaan = kenyal.
Jumlah cairan lambung = 500-1600 ml.
ph lambung
= 0,4-2
(asam).
7. dll.
PENYAKIT LAMBUNG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tumor/ carcinoma.
Gastritis erosifa.
Tukak/ ulkus/ abses gaster.
Perdarahan karena tukak/ ulkus/ abses.
Perforasi karena tukak/ ulkus/ abses.
dll.
8. PEMERIKSAAN USUS
Bentuk
= berkelok-kelok.
Warna
= coklat kuning dan kehijauan.
Permukaan
= berlekuk-lekuk.
Teraba
= spt selaput tebal.
Panjang usus
= 3-5 m (orang hidup).
Terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
Duodenum
Yeyenum
Ileum
Colon
= 25 30 cm.
= 1-1,5 m.
= 2,5 m.
= 1,5 m
6. Panjang usus
= 6-7 m (orang mati).
7. Diameter usus halus = 2,5 cm.
8. Diameter usus besar = 4 cm.
PENYAKIT USUS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tumor/ carcinoma.
Invaginasi.
Appendicitis.
Ileulitis.
Hernia incaserata.
Perforasi atau perdarahan.
Obstruksi ascariasis.
dll.
9. PEMERIKSAAN HATI
Berat hati
Warna
Permukaan
Teraba
Pinggir/ tepi
Terdiri dari
= 1400-1600 gram.
= coklat keunguan.
= cembung.
= padat.
= tajam.
= 2 lobus (bagian).
PENYAKIT HATI
1.
2.
3.
4.
5.
Tumor/ carcinoma.
Abses.
Serosis dan necrotic.
Fibrotic.
Perlemakan hati (fat liver karena alkohol,
hepatitis, dll).
6. dll.
Bentuk
= seperti buah pear.
Warna
= kuning kehijauan.
Berisi
= cairan berwarna kehijauan.
Volume
= 50-60 ml.
Kekeruhan = keruh.
Permukaan luar
= rata.
Teraba
= licin.
Permukaan dalam = tidak rata.
Teraba
= spt beludru.
Berat hati
Warna
Permukaan
Teraba
Pinggir/ tepi
= 150-180 gram.
= keabu-abuan.
= berkerut/ keriput.
= kenyal.
= tumpul.
PENYAKIT LIMPA
1. Tumor/ carcinoma.
2. Splenomegali oleh karena anemia berat.
1. Berat
= 150 gram.
2. Bentuk
= spt biji kacang merah.
3. Ukuran
= Panjang 11, 5 cm, lebar 6 cm,
tebal 3 cm.
4 . Warna
= coklat kemerahan.
5. Permukaan = cembung.
6 . Konsistensi = padat.
7. Tebak korteks : medula = 2 ; 1.
8. Korteks
= 1,2 1,5 cm.
9. Medula
= 3 4 cm.
PENYAKIT GINJAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tumor/ carcinoma.
GGK/ GGA.
Nefritis (GNA/ GNK).
Tuberkulosis renalis.
Hidronefrosis obstruktif.
Pionefritis (PNA/ PNC).
Nefrolithiasis (batu/ kristal).
Bentuk
Panjang
Lebar
Tebal
Warna
Taraba
PENYAKIT RAHIM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PENYAKIT TESTIS
1.
2.
3.
4.
5.
Tumor/ carcinoma.
Hernia skrotalis
Hidrocell scrotum/ kantong pelir.
Infeksi testis (GO/ sifilis).
dll.
Berat
Warna
Permukaan
Teraba
= bervarisi.
= kekuningan.
= tidak rata (berjonjot).
= kenyal.
PEMBESARAN THYROID
PEMBESARAN HIPOPISIS
PEMBESARAN ADRENAL
GIGANTISME
AKROMEGALI
DWARFISME
GOITER/ STRUMA/
GONDOK/ GRAVE
CUSHING'S
DISEASE
HIPO GONADOKORTIKOID
HIPER GONADOKORTIKOID
BEBERAPA TEKNIK
PEMERIKSAAN ORGAN
PADA KASUS TERTENTU
PEMERIKSAAN PNEUMOTHORAKS
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
FIKSASI JARINGAN
Formalin 10%.
Alkohol absolut
Bahan untuk uji toksikologi tdk boleh diberi
pengawet apapun.
ERIMA KASIH
HORAS